1 / 42

M anajemen P endidikan

PRESENTASI KELOMPOK i V. M anajemen P endidikan. POLITICAL DIMENSION / DIMENSI POLITIK. Dr. HJ. CONNIE CHAIRUNNISA, MM. MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN MAP 22.2. MANAJEMEN PENDIDIKAN. Dr. HJ. CONNIE CHAIRUNNISA, MM. DI PRESENTASIKAN OLEH :. IRVAN DEDY, S.PD (0908036316)

zita
Download Presentation

M anajemen P endidikan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PRESENTASI KELOMPOK iV ManajemenPendidikan POLITICAL DIMENSION / DIMENSI POLITIK Dr. HJ. CONNIE CHAIRUNNISA, MM MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN MAP 22.2

  2. MANAJEMEN PENDIDIKAN Dr. HJ. CONNIE CHAIRUNNISA, MM DI PRESENTASIKAN OLEH : IRVAN DEDY, S.PD (0908036316) IIN WULAN INDAH, SPD (0908036313) DRS. JUANDA (0908036451) SUMYATI(0908036395) HELMI RUSTAM(0908036307) DRS. PRASETYO(0908036357) POLITICAL DIMENSION / DIMENSI POLITIK

  3. Tidaksepatutnyabagimukmininitupergisemuanya (kemedanperang). Mengapatidakpergidaritiap-tiapgolongandiantaramerekabeberapaoranguntukmemperdalampengetahuanmerekatentang agama danuntukmemberiperingatankepadakaumnyaapabilamerekaTelahkembalikepadanya, supayamerekaitudapatmenjagadirinya. ( QS At Taubah / 9 : 122 )

  4. Allah Berfirman dalam QS Adz Dzaariyaat / 51 : 56 Dan AkutidakmenciptakanjindanmanusiamelainkansupayamerekamengabdikepadaKu

  5. Segala aktivitas pendidikan, belajar-mengajar dan sebagainya adalah termasuk dalam kategori ibadah. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW : “Menuntutilmuadalahfardlubagitiap-tiaporang-orang Islam laki-lakidanperempuan” (H.R IbnAbdulbari)

  6. PENDAHULUAN Selamainimunculbanyakkeluhanmengenaikelemahankitasebagaibangsa. Kita mengeluhkankorupsi yang merajalela, pelanggarannormadanhukum yang berlangsungbegitusaja Banyakpendapatbahwauntukmengatasiini, pendidikanharusdirombak total.

  7. Berbicara masalah pendidikan berarti membahas dimensi-dimensi yang membangun struktur atau anatomi pendidikan, komplek dengan berbagai isu dan persoalan yang tidak akan ada habis-habisnya. • Dalamperspektifsosial, pendidikanakanmelahirkaninsan-insanterpelajar yang mempunyaiperananpentingdalamprosesperubahansosialdidalammasyarakat • Dalamperspektifpolitik, pendidikanharusmampumengembangkankapasitasindividuuntukmenjadiwarganegara yang baik (good citizens), yang memilikikesadaranakanhakdantanggungjawabdalamkehidupanbermasyarakatberbangsa, danbernegara

  8. DalamupayameningkatkankinerjaPendidikanNasional, diperlukansuatureformasimenyeluruh yang telahdimulaidengankebijakandesentralisasidanotonomipendidikansebagaibagiandarireformasipolitikpemerintahan

  9. Kajianpolitikpendidikanterkonsentrasipadaperanan Negara dalambidangpendidikan, sehinggadapatmenjelaskanasumsidanmaksuddariberbagaistrategiperubahanpendidikandalamsuatumasyarakatsecaralebihbaik. Kajianpolitikpendidikandapatmemberikanpemahaman yang lebihbaiktentangkaitanantaraberbagaikebutuhanpolitik Negara denganisu – isupraktissehariharidisekolah; tentangkesadarankelas; tentangberbagaibentukdominasidansubordinasi yang sedangdibangunmelaluijalurpendidikan.

  10. PEMBAHASAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN Di dalam ”Encyclopedia of Education Research” dikatakan bahwa administrasi pendidikan adalah proses pengintegrasian kegiatan-kegiatan personil dan pendayagunaan sumber-sumber material yang sesuai sedemikian rupa guna meningkatkan secara efektif perkembangan kualitas manusia

  11. DIMENSI POLITIK Dimensi politik berkaitan dengan otoritas, kekuasaan dan pengaruh, termasuk di dalamnya negosiasi untuk memecahkan konflik-konflik dan isu-isu pendidikan. Keberhasilan dalam mengendalikan aspek politik ini • Ditunjukkan dengan adanya berbagai kebijakan tetapi satu kebijakan dengan yang lain saling melengkapi, menuju arah tunggal: meningkatkan kemajuan pendidikan • Ditunjukkan oleh adanya serangkaian kebijakan di mana kebijakan yang kemudian melengkapi kebijakan sebelumnya.

  12. KENTALNYA DIMENSI POLITIK DALAM DESENTRALISASI PENDIDIKAN Pemersatu nilai-nilai bangsa Sumber kekuatan politik Wahana untuk menggunakan kekuasaan Senjata politik

  13. IdeologidanPendidikanNasional Terry Eagleton mengumpulkan berbagai definisi mengenai ideologi dalam buku Ideology An Introduction. • Ideologisebagaisuatuprosesproduksidariarti, lambang, dannilai-nilaidalamkehidupansosial • Ideologisebagaisuatukumpulanide yang merupakankarakteristikdarisuatukelompoksosialataukelas • Ideologimerupakanide-ide yang membantuuntukmelegitimasikekuasaanpolitik yang dominan • Ideologi yang merupakanide-idepalsuuntukmelegitimasikekuasaanpolitik yang dominan • Ideologimerupakanbentuk-bentukpemikiran yang dimotivasikanolehkepentingan-kepentingan sosial • Ideologiadalahpemikiranidentitas • Ideologiadalahilusisosial yang diperlukan • Ideologimerupakanperangkatpelaku-pelaku social untukmenentukanartiterhadapdunianya • Ideologimerupakansuatuperangkatkepercayaansebagaidasarbertindak • Ideologisebagaiperangkat yang diperlukanbagiseorangindividuuntukhidupdalamhubungannyadenganstruktursosial

  14. PENDIDIKAN NASIONAL Pendidikan Nasionaladalahpendidikan yang berdasarkanPancasiladanUndang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakarpadanilai-nilai agama, kebudayaannasional Indonesia dantanggapterhadaptuntutanperubahanzaman. Untukmewujudkancita-citaini, diperlukanperjuanganseluruhlapisanmasyarakat.

  15. VisidanMisiPendidikanNasional PendidikanNasionalmempunyaivisiterwujudnyasistempendidikansebagaipranatasosial yang kuatdanberwibawauntukmemberdayakansemuawarga Negara Indonesia berkembangmenjadimanusia yang berkualitassehinggamampudanproaktifmenjawabtantanganzaman yang selaluberubah.

  16. VisidanMisiPendidikanNasional Denganvisipendidikantersebut, pendidikannasionalmempunyaimisisebagaiberikut: • Mengupayakanperluasandanpemerataankesempatanmemperolehpendidikan yang bermutubagiseluruhrakyat Indonesia; • Membantudanmemfasilitasipengembanganpotensianakbangsasecarautuhsejakusiadinisampaiakhirhayatdalamrangkamewujudkanmasyarakatbelajar; • Meningkatkankesiapanmasukandankualitasprosespendidikanuntukmengoptimalkanpembentukankepribadian yang bermoral; • Meningkatkankeprofesionalandanakuntabilitaslembagapendidikansebagaipusatpembudayaanilmupengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dannilaiberdasarkanstandarnasionaldan global; dan • Memberdayakanperansertamasyarakatdalampenyelenggaraanpendidikanberdasarkanprinsipotonomidalamkonteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  17. Tujuan PendidikanNasional Dalam UU 20/2003 tentangSistemPendidikanNasional, Pasal 3, disebutkan “Pendidikannasionalberfungsimengembangkankemampuandanmembentukwataksertaperadabanbangsa yang bermartabatdalamrangkamencerdaskankehidupanbangsa, bertujuanuntukberkembangnyapotensipesertadidik agar menjadimanusia yang berimandanbertakwakepadaTuhan Yang MahaEsa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadiwarganegara yang demokratissertabertanggungjawab.

  18. Hubungan Ideologi dan Pendidikan Nasional Pendidikanseringdijadikan media danwadahuntukmenanamkanideologi negaraatautulang yang menopangkerangkapolitik Plato mendemonstrasikandalambukutersebutbahwadalambudayaHelenik, sekolahadalahsalahsatuaspekkehidupan yang terkaitdenganlembaga – lembagapolitik. Plato menggambarkanadanyahubungandinamisantaraaktivitaskependidikandanaktivitaspolitik

  19. Politik dan Pendidikan Nasional Secara etimologi, “politic” berasal dari bahasa prancis abad pertengahan “politique”, yang diambil dari bahasa latin “politicus”, atau dari bahasa Greek “politikos” (Merriam-Webster’s Unabridged Dictionary). Dijelaskan bahwa “political science” adalah ilmu sosial yang berkenaan dengan deskripsi kekuasaan dan analisis politik, khususnya institusi pemerintahan yang memproses dan membuat penggunaan fakta dan metode dari ilmu sosial. (Syafaruddin:58)

  20. Sketsapenyelenggaraanpendidikandi Negara inidapatdibagiatasenamperiodeperkembangan Periodepertamaadalahperiodeawalatauperiodeprasejarah yang berlangsunghinggapertengahantahun 1800an. Padamasainipenyelenggaraanpendidikanditanah air mengarahpadasosialisasinilai – nilai agama danpembangunanketerampilanhidup. Penyelenggaraanpendidikanpadaperiodeinidikeloladandikontrololehtokoh – tokoh agama.

  21. Sketsapenyelenggaraanpendidikandi Negara inidapatdibagiatasenamperiodeperkembangan • PeriodekeduaadalahperiodekolonialBelanda yang berlangsungdaritahun 1800 an hinggatahun 1945. Padaperiodeinipenyelenggaraanpendidikanditanah air diwarnaiolehprosesmodernisasidanpergumulanantaraaktivitaspendidikanpemerintahan colonial danaktivitaspendidikankaumpribumi. Disatupihak, pemerintah colonial berusahamenempuhsegalacarauntukmemastikanbahwaberbagaikegiatanpendidikantidakbertentangandengankepentingankolonialismedanmencetakparapekerja yang dapatdiekploitasiuntukmendukungmisisosial, politik, danekonomipemerintahkolonial.

  22. Sketsapenyelenggaraanpendidikandi Negara inidapatdibagiatasenamperiodeperkembangan • PeriodeketigaadalahperiodependudukanJepang yang berlangsungdaritahun 1942 hinggatahun 1945. Berbagaikegiatanpendidikanpadaperiodeinidiarahkanpadaupayamendiseminasinilai – nilaidansemangatnasionalismesertamengobarkansemangatkemerdekaankeseluruhlapisanmasyarakat. SalahsatuaspekperkembanganduniapendidikanpadamasaperiodeiniadalahdimulainyapenggunaanBahasa Indonesia sebagaibahasapengantardalamlingkunganpendidikan formal.

  23. Sketsapenyelenggaraanpendidikandi Negara inidapatdibagiatasenamperiodeperkembangan • PeriodekeempatadalahperiodeOrde Lama yang berlangsungdaritahun 1945 hunggatahun 1966. Padaperiodeinikegiatanpendidikanditanah air lebihmengarahpadapemantapannilai – nilainasionalisme, identitasbangsa, danpembangunanfondasiideologiskehidupanberbangsadanbernegara. Tujuanutamapendidikanpadaperiodeiniadalah nation and character building dankendaliutamapenyelenggaraanpendidikannasionaldipengangolehtokoh – tokohnasionalis.

  24. Sketsapenyelenggaraanpendidikandi Negara inidapatdibagiatasenamperiodeperkembangan • PeriodekelimaadalahperiodeOrdeBaru yang berlangsungdaritahun 1967 hinggatahun 1998. Padaperiodeinipendidikanmenjadi instrument pelaksanaan program pembangunandiberbagaibidang, khususnyabidangpedagogi, kurikulum, organiasi, danevaluasipendidikandiarahkanpadaakselerasipelaksanaanpembangunan. Karena focus utamapembagunannasionalpada era OrdeBaruadalahpadabidangekonomi.

  25. Sketsapenyelenggaraanpendidikandi Negara inidapatdibagiatasenamperiodeperkembangan PeriodekeenamadalahperiodeReformasi yang dimulaipadatahun 1998. Padaperiodeinisemangatdesentralisasi, demokratisasi, danglobalisasi yang dibawaolehgerakanreformasisehinggapenataan system pendidikannasionalmenjadi menu utama. Denganmenelusuriprinsip – prinsippenerapan yang diaturdalamberbagaiperaturanperundang – undanganterkait

  26. Hubungan Politik dan Pendidikan Nasional Dalamungkapan Abernethy danCoombe (1965 : 287), education and politics are inextricably linked (pendidikandanpolitikterikattanpa bias dipisahkan). Hubungantimbalbalikantarapolitikdanpendidikandapatterjadimelaluitigaaspek, yaitupembentukansikapkelompok (group attitudes), masalahpengangguran (employment), danperananpolitikkaumcendikia (the political role of the intelligentsia).

  27. MochtarBuchorimengemukakanbahwaterdapatbeberapapemikiran yang mendukungmulaiberkembangnyakesadaranmasyarakatterhadaphubunganantarapendidikandanpolitik • Adanyakesadarantentanghubunganantarapendidikandanpolitik • Adanyakesadaranakanperanpentingpendidikandalammenentukancorakdanarahkehidupanpolitik • Adanyakesadaranakanpentingnyapemahamantentanghubunganantarapendidikandanpolitik • Diperlukanpemahaman yang lebihluastentangpolitik • PentingnyapendidikanKewarganegaraan (civic education )

  28. Sementara Eston mendefinisikan politik dalam pendidikan sebagai kewenangan mengalokasikan nilai bagi masyarakat. (syafaruddin:59) Definisi ini menunjukkan ada beberapa nilai yang berbeda dalam sekolah: • Mobilitas Sosial • Sekolah memberikan hal krusial dan pengalaman pembelajaran yang memberikan lebih dari mobilitas sosial bagi pelajarnya daripada sekolah lainnya. • 2. Norma • Sekolah memindahkan norma yang berkenaan dengan ras, seks, warga negara, kerja sama, usaha individu dan berbagai bidang lainnya • 3. Alokasi Bisnis • Sekolah adalah sesuatu yang bersifat bisnis besar, mengalokasikan uang atau data jutaan bahkan milyaran rupiah setiap tahun. Dalam proses alokasi sumber daya ini melibatkan banyak pilihan nilai.

  29. Di banyaknegaratotaliterdannegaraberkembang, pemimpinpolitiksangatmenyadarifungsipendidikandalammencapaitujuan-tujuanpolitik. Merekamelakukanberbagaicarauntukmengontrolsistempendidikandanmenitipkanpesan – pesanpolitikmelaluimetodedanbahan ajar (curriculum content) pendidikan. Di negara-negaraKomunis, misalnya, metode brain washing digunakansecaraluasmembentukpolapikirkaummuda, agar sejalandengandoktrinkomunisme.

  30. Peranan Negara dalam Pembangunan Pendidikan Nasional Peran negara tidak dapat dipisahkan dalam proses pendidikan. Berbagai pakar pendidikan telah mengupas masalah ini sejak Plato maupun pakar – pakar pendidikan dalam kehidupan negara – negara modern. Negara merupakan suatu unit berdasarkan kekuasaan. Dalam upaya untuk melestarikan kekuasaannya, negara telah menjadikan pendidikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan tersebut.

  31. Menurut Dale (1989: 39 - 43), kontrol Negara terhadappendidikanumumnyadilakukanmelaluiempatcara • Sistem pendidikandiatursecara legal. • Sistem pendidikandijalankansebagaibirokrasi, menekankanketaatanpadaaturandanobjektivitas. • Penerapanwajibpendidikan (compulsory education). • Reproduksipolitikdanekonomi yang berlangsungdisekolahberlangsungdalamkontekstertentu.

  32. Kekuasaan dan Pendidikan Nasional Masalahkekuasaan, pendidikan, danstudikulturalmempunyaibidanggarapan yang bersamaan. Pendidikanadalahsuatuilmupraktis yang diarahakan kepadasuaturefleksiuntukmengubahpraktispendidikanmenujupadatransformasikehidupanbersama yang lebihmaju.

  33. Kekuasaan dan Pendidikan Nasional Dari Penglihatankitasecaramenyeluruhmengenaiprosespendidikandalamartiluasternyataterdapatsuatukekuatan yang menegakkankebutuhan yang dimintaolehmasyarakatgunapeningatantarafhidupnya. Tidakjarang, kekuasaanmenyusupikegiatan-kegiatanpendidikandalamberbagaibentuknya. Kekuasantersebutdapatberwujudobjektifatauterang-terangandapat pula berwujudsubjektif

  34. Arah Kebijakan • Pendidikan Nasional SebagaimanadijabarkandalamRenstra Pembangunan PendidikanDepartemenPendidikanNasional, pembangunanpendidikannasional paling kurang lima tahunkedepandiarahkanpadaperluasanaksesdanpemerataanpendidikan, peningkatanmutu, relevansidanmemperkuatdayasaing, danpenguatantatakelola, akuntabilitasdanpencitraanpublik yang sekaligusmenjadipilarpentingpembangunanpendidikannasional.

  35. Kebijakanstrategis yang disusundalamrangkamemperluaspemerataandanaksespendidikan Memperluasaksesbagianakusia 0–6 tahun Menghapushambatanbiaya (cost barriers) melaluipemberianbantuanoperasionalsekolah (BOS) Menyediakanperpustakaandanbukutekspelajaranmaupunbukunon-tekspelajaran Merehabilitasiruangkelas yang rusak Membentuk ”SD-SMP SatuAtap” bagidaerahterpencil yangberpendudukjarangdanterpencar Memfasilitasiperansertamasyarakatdalammemperluasaksessekolahmenengah (SM) Memperluasaksesterhadappendidikandi SMK Memperhatikansecarakhususkesetaraan gender Melaksanakankomunikasi, informasi, danedukasi (KIE), sertaadvokasikepadamasyarakat agar keluargamakinsadarakanpentingnyapendidikan Memanfaatkansecara optimal sarana radio, televisi, komputerdanperangkat TIK

  36. Peningkatanmutupendidikanmisalnyadapatdilihatdariterjadinyapeningkatanpenghayatandanpengamalannilai-nilaikemanusiaan yang meliputi: • Peningkatanketakwaan, keimanan; • Berkembangnyawawasankebangsaan; • Terbentuknyakeperibadiannasional yang tangguh, dan • Pencapaianprestasiakademikmapun non-akademik

  37. Pembangunancitrapublik yang dapatdicapaidenganmelakukantigahal, yaitu Setiapkebijakan yang diambilhendaknyadilakukanujipublik Programkerjadanpelaksanaankinerjapendidikandisosialisasikankepadapublik, terutamapemangku-pemangkukepentingan PeningkatanperansertamasyarakatLewatKomiteSekolahdanDewanPendidikan, mulaidariperencanaan, pelaksanaan, danevaluasi

  38. PENUTUP KESIMPULAN • Pendidikanseringdijadikan media danwadahuntukmenanamkanideologi negaraatautulang yang menopangkerangkapolitik • Pendidikandanpolitikadalahduaelemenpentingdalamsistemsosialpolitikdisetiapnegara, baiknegaramajumaupunnegaraberkembang. Keduanyaseringdilihatsebagaibagian-bagian yang terpisah, yang satusama lain tidakmemilikihubunganapa-apa. Padahal, keduanyabahumembahudalamprosespembentukankarakteristikmasyarakatdisuatunegara. • Negara merupakan suatu unit berdasarkan kekuasaan. Dalam upaya untuk melestarikan kekuasaannya, negara telah menjadikan pendidikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan tersebut.

  39. PENUTUP KESIMPULAN • Proses pendidikandalamartiluasternyataterdapatsuatukekuatan yang menegakkankebutuhan yang dimintaolehmasyarakatgunapeningkatantarafhidupnya. Tidakjarang, kekuasaanmenyusupikegiatan-kegiatanpendidikandalamberbagaibentuknya. Kekuasantersebutdapatberwujudobjektifatauterang-terangandapat pula berwujudsubjektifatausecaratidakdisadaritelahmengarahkankegiatan-kegiatanpendidikan • Pemerataandanmutupendidikan yang berimbangakanmembuatwarganegara Indonesia memilikiketerampilanhidupsehinggamemilikikemampuanuntukmengenaldanmengatasimasalahdiridanlingkungannya, mendorongtegaknyamasyarakatmadanidan modern yang dijiwainilai-nilailuhurPancasila.

  40. PENUTUP SARAN • Pemerintah harus lebih bijak lagi dalam menetapkan kebijakan dalam pendidikan, karena akan berdampak kepada kelangsungan hidup bangsa di masa depan • Hendaknya kebijakan yang diambil jangan terlalu dipolitisir, sehingga akan merugikan bangsa dan negara • Sistem pendidikan kita hendaknya mengedepankan potensi daerah dan menggali sumber daya manusia di daerah • Peranan Negara sangat diharapkan dalam mengontrol dan mengarahkan pelaksanaan pendidikan nasional agar sesuai dengan amanat UUD 1945.

  41. Allah Berfirman : Haiorang-orangberimanapabilakamudikatakankepadamu: "Berlapang-lapanglahdalammajlis", Makalapangkanlahniscaya Allah akanmemberikelapanganuntukmudanapabiladikatakan: "Berdirilahkamu", Makaberdirilah, niscaya Allah akanmeninggikanorang-orang yang berimandiantaramudanorang-orang yang diberiilmupengetahuanbeberapaderajatdan Allah Mahamengetahuiapa yang kamukerjakan. ( QS Al-Mujaadilah: 11)

  42. TERIMA KASIH SUKSES UNTUK KITA SEMUA

More Related