1 / 38

EMULSI NONPANGAN

TEKNOLOGI EMULSI. EMULSI NONPANGAN. Oleh : Dr. Ir. Ani Suryani, DEA. DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR .

zwi
Download Presentation

EMULSI NONPANGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEKNOLOGI EMULSI EMULSI NONPANGAN Oleh : Dr. Ir. Ani Suryani, DEA DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

  2.  Produk yang dibuat dalam bentuk emulsi sangat banyak beredar di pasaran.  Keuntungan dari produk yang dibuat dalam bentuk emulsi : • mampu melarutkan semua bahan, baik yang bersifat polar maupun nonpolar. • senyawa aktif dapat terdispersi secara merata. Hal-hal yang mempengaruhi stabilitas emulsi adalah :  1. Pengaruh elektrolit 2. Pengaruh suhu 3. Pengaruh konsentrasi 4. Pengaruh proses pencampuran

  3. A. CAT LATEX Kelebihan: • Tidak atau sedikit berbau • Tahan terhadap alkali, plester, dan bangunan • Daya tahannya panjang, dapat digunakan pada cuaca lembab dan permukaan yang basah. • Tahan terhadap permukaan kayu yang terbakar dan cepat kering (1-2 jam). Kekurangan : • Mudah menyebar sehingga tidak melindungi secara efektif • Tidak masuk dalam pori-pori permukaan sehingga daya adhesinya berkurang.

  4. Contoh formulasi cat latex top cat putih : • Air 0,86• Wetting agent 0,03 (oktil penoksi polietoksi etano, alkil aril eter) • Dispersing agent 0,15 (asam lignin sulfonat, asam aril alkil sulfonat) • Antifoamer (Anti busa) 0,02 • Freeze thalustabilizer 0,60 • Preservatif (Bahan pengawet) 0,01 • Pengental (2,5% solution) 0,85 • Titanium oksida 2,50 • Extender 2,04 • Latex emulsi (45-55% padatan) 4,60 • Coalescing agent 0,12 •Buffer (28 % NH40H) 0,02 Total 11,80

  5. Wetting agent dan dispersing agent digunakan untuk menambah kestabilan.  Antifoamer (anti busa) digunakan untuk mencegah terbentuknya busa yang akan menambah volume pada waktu pengepakan.  Freeze thalustabilizer dapat mencegah kerentanan karena beku.  Preservatif (bahan pengawet) mencegah pelapukan.  Thickener (bahan pengental) dapat mengendalikan viskositas dan melindungi aksi koloid antara partikel terdispersi, umumnya digunakan metilselulosa dan hidroksi etil selulosa.  Titanium oksida merupakan pigmen putih, sehingga cat latex yang dihasilkan berwarna putih.  Coalescing agent ditambahkan untuk melembutkan resin, umumnya digunakan glikol eter dan tributil fosfat.

  6. Selain sebagai cat, latex juga dapat digunakan sebagai perekat dalam penjilidan kertas. Komposisi perekat latex diberikan sebagai berikut : • Latex 30-35% • Sorbitol (83%) 10-15% • Gliserin 3,5-5% • Air 45 -56,5% Total 100%

  7. B. OBAT-OBATAN PERTANIAN  Pada emulsi obat-obatan pertanian, surfaktan merupakan bahan dasar yang penting, karena lebih ekonomis. Surfaktan : • Surfaktan kationik tidak digunakan karena mahal dan dapat memperlihatkan gejala biologis seperti protein kompleks. • Surfaktan nonionik banyak digunakan dari jenis etilen oksida yang dapat membentuk ester dengan polietilen glikol eter, • Surfaktan ionik berperan dalam deaktivasi dan pemecahan bahan beracun. • Surfaktan anionik, yang sering digunakan : karboksilat, sulfonat, sulfat dan fosfat.

  8. Umumnya solvent yang digunakanadalahkerosin, minyak diesel, stoddart solvent danxilen. • Beberapaformulasiobat-obatanpertanian : • 1. Mineral oil 2-2,5 gal Diglikololeat 2-3 oz Trihidroksietilalaminlinoleat 0,5-1 lb Air 100 gal • 2. Petroleum fraction 1,2-1,3 (sulfonation value diatas 50) Triklorobenzen 0,1-0,4 Emulsifier 0,01-0,04 Air 98,36-99,59 • 3. Mildew spray Linseed oil 12 fl oz Liver of sulfur 2 lb Crezol 3 lb Caustic potash commercial 1 lb Air Untukmembuat 1 gal

  9. 4. Fruit tree spray Olein 80 Coal tar oil 70 Caustic potash (24oBe) 1 g   Untuk membuat fruit tree spray, fasa minyak harus mempunyai viskositas dan residu unsulfonatable yang tinggi. 5. Insektisida Arachis oil 21 Uleic acid 0,751 Ammonia 0,51 Air 1001 Arachis oil dicampur dengan asam oleat, ammonia dilarutkan dalam 2 l air. Campuran minyak ditambahkan ke dalam larutan amonia sedikit demi sedikit dengan kecepatan pengadukan tinggi. Sebelum digunakan ditambahkan air.

  10. C. KERTAS • Bahanbakukertasadalah pulp danbahan-bahanpembantuseperti kaolin, clay (CaC03), tapioka, tawas, arpusdansejumlahzatpewarnaataupemutih. • Bahan-bahanpembantuinidigunakanuntukmemperbaikidanmeningkatkansifatfisikdankimiakertas. • • Pulp merupakanbahandasarutamakertas yang berasaldariserattanaman. • Kaolin digunakanuntukmemperbaikipermukaankertasdanmengurangisifattransparannya. • Clay digunakanuntukmeningkatkanopasitas, mengurangiporositassehinggakertastidaktembus air dansebagaibahanpengisi yang mengurangipenggunaan pulp.

  11. • Tapioka digunakan sebagai bahan pengisi yang dapatmemperkuat ikatan antar serat, meningkatkan kehalusan serat yang dihasilkan sehingga kertas yang dihasilkan kuat, permukaannya halus dan licin. • Tawas berfungsi sebagai koagulan. • Arpus merupakan campuran antara gondorukem dan soda abu. Tujuan pemberian arpus adalah memperkuat jaringan selulosa dan meningkatkan kemampuan kertas untuk menahan air. • Soda abu yang terdapat pada arpus berfungsi untuk membantu proses penyabunan rosin dan alkali.

  12. D. EMULSI PADA KOSMETIKA  Aplikasiprodukemulsipadakosmetika, umumnyaberupasediaankosmetika yang digunakandengancaradigosokkan, dioleskan, disemprotkanpadabagiantubuhmanusiadengantujuanuntukmeningkatkankesanmenarikpadasipemakai. Penampang melintang kulit

  13.  SusunanUmumSediaanKosmetika • • Zatberkhasiat : vitamin, hormon, antiseptika, antibiotika, emollient, humectan • • Zattambahan/zatpembantu : zatpembawa, zatpelarut, zatpengawet, zatpewarna, danzatpewangi •  Berdasarkanmaksuddantujuanpenggunaanya, sediaankosmetikadapatdigolongkanatas: • Sediaankosmetikabayi • Sediaankosmetikamandi • Sediaankosmetikamata • Sediaankosmetikawangi-wangian • Sediaankosmetikarambut (bukan cat) • Sediaankosmetikapewarnarambut (cat) • Sediaan"make up" (bukanuntukmata) • Sediaankosmetika kuku • Sediaankosmetikacukur • Sediaankosmetikakebersihanbadan • Sediaankosmetikaperawatankulit • Sediaan"suntan dan sunscreen“ • Sediaankosmetikatradisional

  14.  Sediaan kosmetika yang ada di pasaran: a. Serbuk (Powder) b. Salep (Zalf) c. Krim (Cream) d. Losion (Lotion) e. Larutan (Solution) f. Semprotan (Spray)  Formulasi Umum Sediaan Kosmetika a. Pengawet b. Bahan aktif c. Pengemulsi d. Emollient e. Pewarna f. Asam Alfa-Hidroksi (AAH)

  15.  Contoh Formulasi Sediaan Kosmetik   a. Sediaan kosmetika bayi Formula Baby Lotion, o/w tipe non ionik- kationik menurut Balsam dan Edward (1957) adalah : Bagiana: Jumlah dan fungsi Cetil alkohol 0,50% stabilizerer dan emulsifier Gliceril monostearat, murni 1,00% emulsifier Isopropil palmitat 3,00% emollient Lanolin 1,00% emollient Mineral oil 5,00% fase terdispersi Bagianb: Methil paraben 0,15% antioksidan Glicerol 3,00 % pelarut Asam laktat 0,10% emollient Emcol E-607 0,25% emulsifier Water 85,90% fasa pendispersi Parfum 0,10 % pewangi

  16. b. Sediaan kosmetika mandi Sediaan kosmetika mandi dapat digunakan dalam air mandi, selama mandi atau segera setelah mandi. Sediaan ini dapat berupa : • garam mandi (bath salt) • tablet mandi (bathtablet) • serbuk gelembung mandi (bubble/foambath) • serbuk gelembung mandi (powderedbubblebath) • granula gelembung mandi (granulesbubblebath) • larutan gelembung mandi (liquid bubblebath) • susu mandi (bathmilk) • minyak mandi (bathmilk)

  17. c. Sediaan kosmetika mata Sediaan kosmetika mata atau sediaan make up digunakan untuk memperindah daerah sekitar mata. Sediaan kosmetika ini dapat berupa pensil alis (eyebrow pencil), pembentuk garis mata (eyeliner), pembentuk bayangan mata (eye shadow), maskara, krim mata (eye cream), sediaan cover make up. Formula Eye Shadow menurut Balsam dan Edward (1957) adalah : Bahan Jumlah dan Fungsi Petrolatum, white, USP, Short fiber, m.p 40°C 5 % emollient Lanolin anhidrous, USP, m.p. 38-40°C 65% emollient Ceresine white, m.p. 67°C 10 % komposit HC Beeswax, white, USP 5 % emollient Mineral oil, USP, viscosity 65-75 cC 15 % fase pendispersi

  18. d. Sediaan kosmetika wangi-wangian Sediaan kosmetika wangi-wangian berguna untuk memberikan kesenangan dan keharuman yang menyegarkan bagi si pemakai. Sediaan kosmetika wangi-wangian ini dapat berupa : • minyak wangi (parfum) • air wangi (toilet water/eau detoilette) • air kolonye (eau de cologne/cologne) • serbuk (powder) • kantung yang berisi wangi-wangian (sachet). e. Sediaan kosmetika rambut (bukan cat) Sediaan kosmetika rambut (bukan cat) yaitu sediaan yang berfungsi untuk pemeliharaan dan perawatan serta pengobatan rambut agar rambut tetap sehat, bagus dan menarik. Sediaan kosmetika ini biasanya dalam bentuk : • kondisioner rambut (hair conditioner) • pembentuk rambut (hair spray) • pengeriting rambut • pencuci rambut • pemelihara bentuk • rambut dan penyubur rambut.

  19. f. Sediaan Kosmetika Pewarna Rambut (cat) Sediaan kosmetika pewarna rambut (cat) adalah sediaan kosmetika yang berguna untuk merubah atau memperjelas warna rambut seseorang. Sediaan ini dapat berupa : • sediaan pewarna rambut (hair dye) • sediaan penghilang warna cat rambut (hair dye remover) • sediaan pengkilat rambut (hair bleaching). g. Sediaan kosmetika make up (bukan untuk mata) Sediaan kosmetika make up adalah sediaan kosmetika yang berguna untuk memperindah, menutupi noda-noda, serta kekurangan yang terdapat pada muka seseorang, pada umumya wanita. Sediaan kosmetika ini berupa : • dasar make up (foundation make up) • bedak (face powder) • pemerah pipi (rouge) •pemerah bibir (lipstick).

  20. h. Sediaan kosmetika kuku Sediaan kosmetika kuku adalah sediaan yang berguna untuk membersihkan, merawat, menghaluskan dan memperindah kuku. Sediaan kosmetika ini biasanya disebut "pedicure manicure" dan biasanya dapat berupa pembersih kulit sekitar kuku, pembersih kuku, pemutih kuku, pengkilat kuku, penghapus cat kuku, krim dan lotion kuku, penguat kuku dan pengering kuku. i. Sediaan kosmetika untuk kebersihan badan Sediaan kosmetika ini digunakan untuk menjaga kebersihan badan. Sediaan ini dapat berupa antiperspirant dan deodorant, sediaan penghilang rambut (Depilatory/Epilatory).

  21. j. Sediaan kosmetika cukur Sediaan kosmetika ini khusus untuk pria, berfungsi untuk mencukur rambut pada janggut, kumis di sekitar muka. Sediaan kosmetika cukur diantaranya kosmetika untuk pengkondisi kulit (skin conditioner), pelembut kulit (beard softener), sabun cukur (shaving soap), minyak cukur, krim cukur, batang untuk cukur dan serbuk cukur. k. Sediaan "suntan & sunscreen" Sediaan "sunscreen" merupakan sediaan yang digunakan di permukaan kulit untuk menahan pengaruh buruk dari sinar matahari atau pengaruh luar lainnya.

  22. E. LIPSTIK   Lipstik atau pewarna bibir merupakan salah satu kosmetika yang berbentuk batang yang merupakan dispersi zat warna pada basis lemak (Michael dan Irene, 1977). Fungsi utama dari lipstik adalah untuk mewarnai bibir sehingga kelihatan lebih menarik. Menurut Wilkinson dan Moore (1982) lipstik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Tidak berbahaya pada kulit 2. Bentuk dan warna harus menarik, halus dan homogen 3. Tidak mudah rapuh, terlalu keras atau lunak karena adanya pengaruh suhu 4. Tidak terjadi pemisahan, mudah digunakan, dapat membentuk lapisan yang stabil, tidak kering dan mudah dihapus.

  23.  Basis (Dasar) Lipstik a. Malam (wax) Wax digunakan untuk mendapatkan permukaan lipstik yang halus dengan tingkat kekerasan tertentu. Umumnya wax berasal dari hewan, tumbuhan, mineral ataupun sintesis. b. Minyak Minyak digunakan untuk mendispersikan zat pewarna secara merata. c. Lemak Tujuan penambahan lemak adalah memberi lapisan pada bibir, memberi kehalusan dan kelunakan, mencegah efek kekeringan dan meningkatkan daya dispersi pigmen yang terlarut.

  24. d. Zat aditif Zat aditif yang digunakanterdiri dari zatpewangi, antioksidan, zatwarna dan pelarut dari zatwarna. Formula Lipstik

  25. F. CAT  Cat didefinisikan menurut ASTM D 16-47 sebagai suatu komposisi cairan berpigmen dimana akan berubah menjadi film padat yang tidak tembus cahaya setelah diaplikasikan sebagai suatu lapisan tipis (Matiello, 1947).  Menurut Hall (1981), cat merupakan suspensi dari pigmen padat di dalam fase cair (yang bertindak sebagai vehicle) dimana ketika diaplikasikan ke suatu permukaan akan mengering dan membentuk suatu lapisan padat.  Cat emulsi menurut Payne (1961) merupakan pelapis permukaan dimana yang bertindak sebagai vehicle berbentuk suatu emulsi.  Cat emulsi mungkin mengandung pigmen dan pengikat, resin, dan minyak, bahan yang bersifat seperti karet, bahan pengemulsi, penstabil, pengawet, antibusa dan pengering (Kirk dan Othmer, 1953).

  26.  Formulasi dan Proses Pembuatan Proses dan pembuatan emulsi cat (cat lateks) dibagi menjadi dua tahap. 1. Tahap pertama : pendispersian pigmen dengan pencampuran air, larutan pendispersi lain dan pigmen. 2. Tahap kedua : penambahan emulsifier, stabilizer, lateks, preservatife dan bahan aditif lainnya seperti defoamers (digunakan untuk menghilangkan busa yang timbul pada proses pencampuran) serta bahan lain untuk kebutuhan yang spesifik. Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan cat biasanya yang mempunyai fungsi untuk mendispersikan pigmen dan untuk mencampurkan bahan lainnya (mixing).

  27. Formula Cat

  28. G. OBAT-OBATAN  Emulsi Yang Berkaitan Dengan Obat   1. Emulsifier Anionic Emulsi ini biasanya berbentuk batangan keras, misal sabun. Dalam emulsi ini digunakan alkali logam yang dapat membentuk tipe emulsi minyak dalam air. Emulsi ini sangat berbahaya jika dipakai untuk penyakit dalam. Bentuk ini tidak dapat bercampur dengan ion logam divalen, bahan mengandung kation, serta beberapa obat tertentu serta akan stabil pada pH tinggi.

  29. 2. Emulsifier Kation Kation aktif dapat melindungi tubuh dan bakteri gram positif dan gram negatif tapi tidak efektif melawan spora, virus dan jamur. Jenis emulsi ini biasa digunakan dalam bentuk krim khususnya untuk pembersih kulit yang terinfeksi. Emulsi kation dapat bercampur baik dengan bahan antibakteri, jika ditambahkan lemak beralkohol kestabilannya akan bertambah. Emulsi ini tidak dapat bercampur dengan sabun dan bahan anion dalam air sadah, tetapi baik bercampur dengan protein. Emulsifier kation yang biasa digunakan adalah benzalkonium klorida serta setrimide.

  30. 3. Emulsifier Tidak Bermuatan Jenis emulsi ini sangat banyak digunakan dan memiliki potensi yang besar dalam pengobatan karena tidak adanya unsur yang mengikat dengan muatan ion. Dalam emulsi tersebut racun (unsur-unsur yang tidak berguna) yang mungkin menginfeksi pemakai sangatlah rendah jumlahnya. Emulsi ini juga effektif jika digunakan untuk melawan serangan bakteri. Sistem emulsi ini sering dicampur dengan zat aditif makanan sehingga dapat digunakan dalam pengobatan atau pencegahan secara aman. Pada umumnya zat ini mudah diserap tubuh dalam campuran lemak rendah.

  31.    Penggunaan Obat a. Internal Obat ini sangat penting peranannya dalam pengobatan karena berhubungan langsung dengan organ dalam tubuh dan zat-zat makanan yang dicernanya. Oleh karena itu, menurut Forbes dan Bradley (1958) ada yang perlu diperhatikan, yaitu: • Emulsi dapat mengurangi penyerapan vitamin yang mengandung lemak bahkan kalau dapat dijadikan mineral minyak yang tidak dapat dicerna. • Emulsi dapat mempercepat penyerapan mineral minyak yang dibutuhkan dan berukuran sangat kecil ke dalam darah sehingga dapat disimpan dalam molekul-molekul yang menguntungkan. Pada sistem emulsi ini digunakan gum akasia yang berfungsi sebagai emulsifier. Sebagai bahan pendispersi umumnya digunakan agar-agar, sedangkan zat-zat utama obat menjadi zat terdispersi.

  32. b. Eksternal Bentuk kuat dan tahan lama harus dimiliki oleh obat eksternal karena akan lebih sering kontak dengan udara luar yang mengandung banyak mikroorganisme dan zat oksidan lain. Prinsip yang umum digunakan adalah emulsi jenis anion supaya berbentuk padat dan non-ionik agar berbentuk krim setelah ditambahkan fenol. Sebagai emulsifiernya dipakai malam lebah (beewax) kuning dan lemak wol. Kedua zat ini juga dapat aktif melawan fungi, bakteri, dan kapang.

  33. c. Penyuntikan Sistem penyuntikan dibutuhkan saat si pasien tidak sanggup mengkonsumsi makanan melalui mulut sehingga perlu langsung dialirkan ke dalam darah. Penelitian perusahaan Lpomul Upjohn (1960) menyatakan bahwa formula yang baik untuk penyuntikan adalah lesitin digunakan sebagai emulsifier, dicampur dengan minyak yang sesuai 15%, dekstrosa 4%, polietilen oksida-polipropilen 0,3%. Penyuntikan, selain untuk pengobatan, juga digunakan untuk vaksinasi. Sistem emulsi ini diisi dengan antigen yang telah dilemahkan agar dapat membentuk antibodi dalam tubuh. Antigen-antigen tidak akan tumbuh menjadi kuat jika dimasukkan dalam sistem emulsi air dalam minyak .

  34. Contoh Formula Obat

  35. TERIMA KASIH

More Related