E N D
… untuk Indonesia Michael S. Sunggiardi Tim Ahli Pustekkom, Kemdiknas Tim Ahli BP3TI, Kemkominfo CTO PT BoNet Utama, Bogor CTO PT Marvel Network Sistem, Jakarta Anggota Yayasan IndoWLI (Indonesia Wireless LAN Internet) Badan Pengawas Nasional Awari (Asosiasi Warnet Indonesia) Waketum Apkomindo (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia) Inventor Konsep RT-RW-Net – Bogor Cyber City 1999 Certified Engineer untuk : Cirronet, Compex , Proxim, Motorola dan WaveRider
Pendidikan di Indonesia Apakah pentingnya PENDIDIKANbagi satu bangsa ?
Dimulai dengan Pertanyaan … Mengapa program penerapan TIK di sekolah tidak berkembang seperti yang diharapkan ?
Enam Jawaban ... • Infrastruktur (listrik, ruang dan prasarana lain) belum sempurna • SDM belum disiapkan dengan baik • Kurikulum yang tidak menunjang pemanfaatan TIK dalam proses belajar-mengajar • Ketidak mampuan siswa memiliki peranti TIK • Belum ada program dan anggaran yang terpadu, dan disediakan untuk mengembangkan TIK di sekolah • Belum ada kesadaran atas pentingnya para siswa memiliki pengetahuan dasar tentang TIK
Pertanyaan Lagi … Bila data dan jawaban sudah diketahui, kenapa tidak dapat dilaksanakan ?
Empat Jawaban ... • Wewenang dalam dunia pendidikan Indonesia dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang hampir tidak saling bersambungan • Belum ada program unggulan yang dapat dijalankan secara serentak untuk dapat mengatasi semua masalah • Komunitas yang sudah terbentuk kebanyakan mempunyai niat yang berbeda satu sama lain • Alasan tidak tersedianya dana yang disebabkan oleh ketidakmampuan membuat satu program terpadu yang dapat dijalankan bersama-sama
Pertanyaan Ahir … Semua jawaban diluar kendali kita, jadi apa yang harus kita dilakukan untuk mengatasi semua ini
Empat Langkah Yang Harus Dilakukan • e-DU.BUILT : membangun infrastruktur untuk menunjang e-Administrasi dan e-Pendidikan dengan baik dan benar • e-DU.KONTEN: mengembangkan, memanfaatkan dan menyempurnakan secara terus menerus dan konsisten e-Administrasi dan kontene-Pendidikan dengan all out untuk semua stake holder pendidikan Indonesia • e-DU.BELAJAR : memberikan pelatihan yang kontinyu ke guru-guru untuk dapat menyampaikan bahan pembelajaran dengan memanfaatkan TIK • e-DU.PAD : menyediakan prasarana untuk anak didik sebagai perangkat untuk belajar berbasis TIK
Belajar TIK di Sekolah • Kita bukan hanya belajar menjalankan komputer di sekolah, tetapi menggunakan komputer sebagai sarana untuk belajar dan peningkatan mutu belajar
Server Sekolah • Sekolah harus menyediakan infrastruktur dasar, yaitu server untuk konten pembelajaran Rp 10.000.000,- sampai Rp 30.000.000,-
Akses Data Sekolah • Access Point Wireless LAN untuk konektifitas ke semua siswa dan guru Rp 300.000,- sampai Rp 2.000.000,- per unit
Kelas Multimedia • Menyediakan peranti multimedia di kelas untuk memudahkan guru menyampaikan informasi Rp 5.000.000,- sampai Rp 10.000.000,- per kelas
Lab Multimedia • Membangun lab multimedia untuk tempat para guru mempersiapkan bahan pembelajaran dan pelatihan Rp 20.000.000,- sampai Rp 100.000.000,-
Warnet e.DU.KU • Membangun Warnet e.DU.KU untuk menunjang proses pembelajaran berbasis TIK Rp 50.000.000,- sampai Rp 100.000.000,-
Bahan Pembelajaran • Bahan pembelajaran yang disediakan oleh Pustekkom Kemdiknas
Top Ten Pemanfaatan TIK di Kelas Streaming Video (Video on Demand)
Top Ten Pemanfaatan TIK di Kelas Memanfaatkan musik
Top Ten Pemanfaatan TIK di Kelas Menggunakan Video Teleconference
Top Ten Pemanfaatan TIK di Kelas Menjalankan latihan interaktif
Top Ten Pemanfaatan TIK di Kelas Memanfaatkan papan tulis interaktif
Top Ten Pemanfaatan TIK di Kelas Memanfaatkan teknologi animasi dan video
Top Ten Pemanfaatan TIK di Kelas Menggunakan blog atau wiki
Top Ten Pemanfaatan TIK di Kelas Memanfaatkan Social Network
Top Ten Pemanfaatan TIK di Kelas Menggunakan fasilitas dan peranti lunak yang tersedia di internet
Top Ten Pemanfaatan TIK di Kelas Memanfaatkan Gadget
Kalau Punya Dana ? • Setiap siswa dan guru dapat membeli Notebook atau komputer tercanggih yang ada di pasaran Rp 3.000.000,- sampai Rp 15.000.000,-
Kalau Dana Terbatas ? • Setiap siswa dan guru dapat membeli Netbook atau Android-Pad yang murah-meriah Rp 1.000.000,- sampai Rp 2.000.000,-
Kalau Tidak Ada Dana ? • Memakai Flash Memory untuk bekerja secara privat dengan menggunakan Desktop OS – edukuOS yang dikembangkan dari eyeOS Rp 200.000,- sampai Rp 500.000,-
GEMBEL-Tek • GEMBEL-Tek, singkatan dari Gemar Belajar Teknologi adalah satu solusi murah-meriah yang dipikirkan untuk bisa dijalankan di Indonesia • Produknya yaitu yUeSBi e-DU.KU OS – ‘notebook’ seukuran jempol (USB Flash Memory) yang di dalamnya berisi OS Ubuntu, Web OS dari eyeOS, bahan pembelajaran e-dukasi.net dan tempat kosong yang dapat diisi dengan data, BSE atau bahan pembelajaran lainnya • Di dalamnya sudah tersedia pengolah kata, pengolah angka, program untuk presentasi, games dan utiliti seperti address book atau kalendar (semua HALAL karena berbasis Open Source)
e-DU.KU OS • yUeSBi e-DU.KU dapat di boot langsung pada komputer yang punya kemampuan untuk mengubah BIOS-nya menjadi boot dari USB
e-DU.KU OS • Di dalamnya, dapat diisi buku elektronik (BSE dari Kemdiknas) atau informasi lain yang berhubungan dengan e-Pembelajaran
e-DU.KU OS • Menulis dokumen, mengolah angka dan membuat presentasi dapat dilakukan langsung di satu tempat, ditambah lagi dengan beberapa program aplikasi
Peranti Masa Depan • Target harga peranti ini adalah dibawah 1 juta !
Sanggupkah Kita ?? Komputer murah Mobile Internet Device Menteri pengembangan SDM India, Kapil Sibal dengan bangga memperkenalkan kemampuannya untuk membuat komputer tablet USD35
Last Word Jangan memanfaatkan komputer hanya untuk belajar komputer