250 likes | 257 Views
Mu'jizat Bahasa Al-Qur'an
E N D
“RasionalitasBahasa Al-Qur’an atas KewajibanPuasaRamadhan” DisampaikanpadaAcara: NUZUL AL-QUR’AN di Masjid NurulMuttaqien Citra Villa WanasariCibitungKab. Bekasi Oleh: Dr. H. KURNALI SOBANDI, M.M. (PengasuhPesantrenBarokahDarurrohmanSukawangiKab. Bekasi) 2021
Siapa Dia? • Dr. H. Kurnali bin H. Sobandi. Cilamaya, 02-09-1970 • Pendidikan Formal:S1 IAIN SGD Cirebon Lulus Tahun 1995, S2 STIMA IMMI Jakarta Lulusan Tahun 2008 dan S3 PengkajianIslam Konsentrasi PAI, UIN Syarif HidayatullahJakarta Lulus Tahun 2014 • Pendidikan Non Formal: PP. Ath-Thahiriyah Serang Banten (2 Thn), PP. Kebon Melati Cirebon (7 thn), PP. Ma’had Shigar Gedongan Cirebon (1 Thn), dan PP. Al-Ihsan Beji Purwokerto (1 Thn). • Aktivitas: Mengajar dari tingkat SMP, SMK, S1, S2, MT. Kaum Bapak dan Ibu. • Organisasi: Anggota PMII 1992, Ketua PAC. GP. Ansor Kec. Sukawangi (2 Periode), MWCNU Kec. Sukawangi (2 Periode), Wakil Katib PWNU Jawa Barat.
Pengembangan PAI sebagai Budaya dalamPembentukan Karakter Siswa PB. Soedirman Islamic International Junior High School. (423 Hlm) Catatan Khatib Kampung: Kumpulan Materi Ceramah Agama Islam. (123 Hlm) Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam. (134 Hlm) Khatib Kampung Saba Kota: Seri Kumpulan Ceramah Agama Islam (165 Hlm) Mimbar Jum’at MUI Kab. Bekasi: Kumpulan Materi Khutbah Jum’at Satu Tahun (372 Hlm) Bunga Rampai Pendidikan Islam: Konseptualisasi, Operasionalisasi dan Formulasi Pembentukan Karakter (346 Hlm) Ini Oleh-Oleh, Saya dari Mekkah: Panduan Perjalanan dan Manasik Haji dan Umroh Buku Saku ASN: Transformasi dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menuju PNS (Pegawai Negeri Surga) Kapita Selekta Pendidikan: Mengurai Benang Kusut Pendidikan Islam Apasaja Produk Terasi?
Ucapan Salam: Siapa Kita..... Jama’ah Masjid NurulMuttaqien Jama’ah Masjid NurulMuttaqien ..... Cinta Al-Qur’an Cita-CitaJama’ah Masjid NurulMuttaqien ….. Membumikan Al-Qur’an MelangitkanInsan MUKADDIMAH
Apresiasi: Sayaadalah orang yang sangat paling berbahagiaberada di tengahJama’ah Masjid NurulMuttaqien Citra Villa WanasariCibitungKab. Bekasi. Kita SuarakanCita-CitaJama’ah Masjid NurulMuttaqienadalahMembumikan Al-Qur’an MelangitkanInsan TujuanTopik: Insya Allah bersamasayaKurnaliSobandiselama 60 menitakandisegarkandenganpengetahuandan tip-tip RasionalitasBahasa Al-Qur’an atasKewajibanPuasaRamadhan. MUKADDIMAH
YEL-YEL CITA-CITA NURUL MUTTAQIEN 1. Jama’ahNurulMuttaqien.......... Baca Tasbih a. Jama’ahNurulMuttaqien ........... Baca Tasbih b. Jama’ahNurulMuttaqien........... Baca Tasbih c. Mari Kita CintaQur’an d. Membumikan Qur’an MelangitkanInsan ............ Baca Tasbih 2. Jama’ahNurulMuttaqien......... Baca Hamdalah 3. Jama’ahNurulMuttaqien......... Baca Tahlil 4. Jama’ahNurulMuttaqien......... Baca Takbir 5. Jama’ahNurulMuttaqien......... Baca Semuanya (Tasbih, hamdalah, Tahlil, danTakbir)
LATAR BELAKANG • Al-Qur’an sebagaipetunjuk, penjelasdansumberhukum Islam (Q.S. Al-Baqarah : 185) شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ • KeagunganRamadhankarenaperintahpuasa. Ramadhanadalah bulan diwajibkan puasa satu bulan penuhkepada umat Islam tepatnya pada tahun kedua hijriah. • Memahamirasionalitasbahasa Al-Qur’an ataskewajibanpuasaramadhanmenjaditantangan di dalamkhusyu’ berpuasadanmengkajikedalaman Al-Qur’an sekaligus
“Rasionalitas Bahasa Al-Qur’an dalam Perintah Puasa Ramadhan”
Bagian pertama, Perintah Puasa Ramadhan dalam Al-Qur’an Ramadhanadalah bulan diwajibkan puasa satu bulan penuhkepada umat Islam tepatnya pada tahun kedua hijriah. DasarkewajibanpuasaRamadhan di dalam Al-Qur’an adalahfirman Allah SWT, Q.S. Al-Baqarah: 183, yaitu: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ Artinya: “Hai orang-orang yang berimantelahdiwajibkan, ditetapkan, dipastikankepada kalian berpuasasebagaimanatelahdiwajibkan, ditetapkan, dipastikankepada orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa.” (Q.S. Al-Baqarah: 183)
Bagian Kedua:Bahasa Al-Qur’an • Al-Qur’an adalahbahasa Arab yang memiliki uslub-uslub (gaya bahasa) bahasa yang tinggi. • Gaya bahasa yang tinggi terdiri dari uslub bayaniyah, uslub ma’aniyah dan uslub badi’iyah. • Uslub bayaniyah adalah gaya bahasa metaforis, kiasan dan sindiran. Uslub ini mengandung 3 (tiga) komponen yaitu tasybih, majaz dan kinayah. • Uslub ma’aniyah yaitu gaya bahasa yang mengandung aspek-aspekkesesuaianungkapandenganmaksud yang disampaikan. • Sedangkanuslub badi’iyahialahgayabahasa yang menekankanaspekkeindahanbahasa. • Salah satusyarat yang harusdimilikiolehseseorang yang akanmenafsirkan Al-Qur’an adalahmenguasaiilmubahasa Arab denganbaiktermasukilmuBalagah.
Bagian Ketiga, Gaya Bahasa AlQur’an dalam Perintah Puasa Ramadhan
Gaya Bahasa Perintah Puasa dengan kalimat كتب(kataba/kutiba).
MaknaLuasdanDalam • Seruankewajiban yang membangkitkanperasaanempatimerasasepertimenjadi orang yang biasahidupnyalapar. • Kewajiban yang menyebabkankeimanandanmemberimotivasimelaksanakankewajibandari Allah. • Menunjukkanbahwapuasaadalahkewajibandari Allah secara universal baikkepada orang-orang yang terdahulubahkansampai orang-orang yang akandatang.
PerbedaandanPersamaan • Berdasarkan pandangan umum dari makna kata الصِّيَامُ(al-Shiyam) pada 7 (tujuh) ayat tersebut di atas bahwa semua ayat berhubugan dengan ibadah syari’ah yang sudah maklum yaitu الطعام والشراب والجماع من طلوع الفجر الي غروب الشمس بنية صالحةالامساك عن • Artinya: Menahan diri dari makan, minum, dan bersetubuh dari terbit fajar sampai tenggelam matahari dengan niat yang sholeh • Imam Zarkasyi dalam kitab “Al-Burhan” mengatakan bahwa kata صومdi dalam Al-Qur'an adalah sama dengankata الصِّيَامُ (al-Shiyam) kecuali kata صومyang ada pada Q.S. Maryam ayat 26. • Perbedaan bentuk mashdar kata الصِّيَامُ(al-Shiyam) dan الصوم (al-Shaoum) menunjukkan perbedaan huruf. Tambah huruf menunjukkan tambah arti. kata الصِّيَامُ(al-Shiyam) memiliki tambahan arti taklif (beban kewajiban), adanya beban berat dalam menjalankannya aik secara fisik, psikis, dan pengetahuan.