E N D
FWA (Front Wheel Alignment) Unsur-unsur FWA : Camber Caster Toe in/out KPI (King Pin Inclination) Turning Radius
TUJUAN FWA • Steer ringan • Tidak terjadi shimmy • Setelah belok roda segera kembali lurus • Keausan ban merata • Ban lebih awet
Adalah sudut kemiringan roda pada bagian atasnya bila dilihat dari depan (+) bila bagian atas roda miring keluar (-) bila bagian atas roda miring ke dalam Tujuannya mencegah roda depan bagian bawah tertarik keluar dan berat kendaraan tertumpu pada bagian dasar poros depan CAMBER (1-3)º
adalah sudut antara kingpin dengan garis vertikal yang dilihat dari samping kendaraan. (+) bila kemiringan pada bagian atasnya mengarah ke belakang kendaraan (-) bila kemiringan pada bagian atasnya mengarah ke depan kendaraan Tujuan: supaya steer dapat kembali lurus setelah kendaraan belok CASTER (1-3)º
Adalah sudut kemiringan king pin terhadap garis vertikal bila dilihat dari depan kendaraan. Tujuan : 1.membantu kestabilan steer 2.ketika steer diputar roda akan mengangkat poros roda, shg. roda akan kembali lurus. Sdt king pin : + 7º KPI (King Pin Inclination)
Adalah selisih antara proyeksi pertengahan lebar ban antara bagian depan dengan bagian belakang Toe-in : (B>A) Toe-out: (A>B) Tujuan: meniadakan kecenderungan roda mengarah keluar Toe-in : (2-5) mm TOE IN/OUT
Adalah sudut masing-masing roda depan bila kendaraan dibelokkan Sudut roda bag.dalam lebih besar d.p. sudut roda bag. luar saat kendaraan belok Semua jari-jari putar roda depan berpotongan pada satu titik perpanjangan grs.sumbu poros blk. TURNING RADIUS
CAMBER TIDAK TEPAT 1.TERLALU BESAR a. permukaan ban sebelahluaraustidak normal b. perlutenagabesarwaktubelok c. menimbulkan shimmy 2.TERLALU KECIL a. permukaan ban sebelahdalamaustidak normal b. perlutenagabesarwaktubelok 3.TIDAK SAMA BESAR a. kendaraantidakdapatberjalanlurus (kearah camber yang >)
CASTER TIDAK TEPAT 1.TERLALU BESAR a. waktu belok roda depan sukar digerakkan b. menimbulkan shimmy waktu belok tajam 2.TERLALU KECIL a. sesudah belok roda depan roda depan sulit kembali lurus b. kendaraan berjalan seolah-olah melayang (weaving) 3.TIDAK SAMA BESAR a. kendaraan berjalan ke arah satu sisi (ke arah caster yang <) saat mobil direm.
KPI TIDAK TEPAT 1.TERLALU BESAR a. keausan ban pada permukaan sebelah luar tidak rata b. menimbulkan shimmy 2.TERLALU KECIL a. permukaan ban sebelah dalam terdapat keausan yang tajam
TURNING RADIUS TIDAK TEPAT Akibatnya jari-jari putar kendaraan cenderung menjadi lebih besar
SPOORING (WHEEL ALIGNMENT) • Adalah teknik penyetelan posisi roda di antaranya menyetel : camber, caster, toe-in, atau turning radius • GEJALA: 1. Steer terasa berat saat mobil dibelokkan 2. Roda tidak dapat lurus kembali setelah mobil belok 3. Mobil cenderung berbelok kesatu sisi saat berjalan 4. Terjadi shimmy 5. Keausan ban tidak rata (sebelah dalam atau sebelah luar 6. Ada perubahan sudut putar mobil saat belok
SYARAT MELAKUKAN SPOORING 1. Mobil tanpa beban 2. Ban tidak gembos 3. Bantalan (bearing) roda depan tidak aus/kocak 4. Suspensi tidak lemah pada salah satu sisi 5. Frame kendaraan tidak bengkok 6. Permukaan lantai bengkel harus level
MACAM-MACAM ALAT SPOORING 1. CCKG 2. OPTIC 3. KOMPUTERIZED
CCKG (Camber Caster King pin inclination Gauge) • Kelengkapannya: 1.CCKG- 1 bh 2.Turn table – 2 bh 3.Toe-in gauge- 1bh
TIPE OPTIK Kelengkapannya: 1. Optical sensor – 2 bh 2. Clamp- 2 bh 3. Turn table – 2 bh 4. Rear alignment scale – 2 bh 5. Brake pedal depressor – 1 bh 6. Steering lock – 1bh
LANGKAH SPOORING A. PERSIAPAN: 1. Tempatkan roda depan di atas turn table atau (2). Dongkrak roda depan dan letakkan turn table di bawahnya (3). Dongkrak roda belakang dan pasang ganjal (setebal turn table) dibawahnya 4. Pasang clamp pada roda depan 5. Pasang optical sensor pada clamp dan dilakukan pe-levelan 6. Pasang rear alignment scale pada roda belakang 7. Lakukan kegiatan tersebut juga pada roda depan pada sisi yang lain 8. Hubungkan optical sensor ke power (PLN) dan arahkan sinar ke rear alignment scale serta fokuskan bayangannya dengan cara men zoom optiknya 9. Ukur jarak skala kiri dan kanan, bila belum simetris maka putar steer menurut kebutuhan 10.Pasang brake pedal depressor 11.Pasang steering lock
lanjutan B1.Pengukuran Camber 1. Putar Camber drum/gauge sehingga posisinya level 2. Baca besar sudut camber pada skala camber 3. Lakukan seperti di atas untuk roda lainnya 4. Bila ukuran tidak tepat maka lakukan penyetelan camber B2.Pengukuran Toe-in 1. Arahkan sinar lampu vertikal optical sensor pada pada skala toe-in (sesuai ring pelek) roda yang berseberangan 2. Baca ukuran toe-in roda yang bersangkutan pd.skala toe-in optical sensor yang dipasang pada roda lainnya 3. Lakukan kegiatan seperti di atas untuk roda yang satunya. 4. Bila ukuran tidak tepat lakukan penyetelan toe-in
lanjutan B3. Pengukuran Caster 1. Putar caster drum/gauge sehingga skala posisi nol 2. Lepas steering lock dan putar steer sehingga roda belok ke arah luar/dalam sebesar 20º 3. Putar caster drum/gauge shg kembali posisi level 4. Putar steer pada arah berlawanan sebesar 40º 5. Kendorkan baut pengikat caster drum dan putar caster drum (Camber drum diusahakan tetap pada posisinya) sehingga kembali posisi level 6. Kencangkan baut pengikat caster drum kemudian baca sudut caster pada skalanya. 7. Lakukan kegiatan seperti di atas untuk pengukuran caster untuk roda lainnya. 8. Bila ukuran tidak tepat lakukan penyetelan caster
lanjutan B4. Pengukuran KPI 1. Putarposisi camber/caster drum sebesar90º (arah sejajar) 2. Lakukankegiatansepertiurutanlangkahpengukuran caster danpembacaanskala KPI sama dg skala caster 3. Bilaukurantidaktepatlakukanperbaikanposisi KPI B4. Pengukuran Turning Radius 1. Posisikan optical sensor sepertipadasaatlangkah persiapan 2. Putar steer kearahkanan/kirisampaimaksimum 3. Baca skala turn table untukrodakanandankiri 4. Lakukankegiatansepertidiatasuntukarahputaran steer yang berlawanan 5. Bilaukurantidaktepatlakukanperbaikan (posisi steering arm)
BALANCING • Adalah teknik untuk melakukan penyeimbangan roda sehingga didapatkan/dihasilkan roda yang balance • Unbalance terdiri : 1. static unbalance (bergerak naik turun) 2. dynamic unbalance (bergerak samping kr-kn)