1 / 66

Tehnik pemeriksaan EKG,Pk Sukriadi

Berisi tekhnik pemeriksaan EKG

Nurhijrani
Download Presentation

Tehnik pemeriksaan EKG,Pk Sukriadi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEHNIK PEMERIKSAAN EKG UNTUK PERAWAT Oleh: Hamka Taddaga,S.Kep.Ns Cardiac Centre BLU RS.Wahidin.S Makassar

  2. Pendahuluan • EKG secara sederhana sebagai alat untuk memeriksa pasien yang mempunyai gejala atau tanda yang mengarah pada penyakit kardiovaskuler

  3. Perekaman EKG • Persiapan alat • Persiapan pasien

  4. Persiapan Alat • Mesin EKG yang dilengkapi dengan 3 kabel yaitu kabel untuk listrik,kabel ground mesin dan kabel pasien. • Plat elektrode terdiri dari 4 untuk eksremitas dan 6 untuk elektrode dada dengan balon pengisap. • Jelly / Cairan NaCl 0,9 % dan tissue • Kertas EKG • Kom kecil / Baki

  5. Persiapan Pasien • Penjelasan tentang tujuan pemeriksaan • Dinding dada sebaiknya terbuka • Dibaringkan dalam keadaan tenang selama perekaman

  6. Pemasangan lead ekstremitas • Merah (RA)--------- lengan kanan • Kuning (LA)--------- lengan kiri • Hijau (LF)--------- tungkai kiri • Hitam (RF)---------tungkai kanan

  7. Pemasangan Chest lead

  8. Lokasi precordial lead • V1 : sela iga ke 4 pada garis sternal kanan • V2 : sela iga ke 4 pada garis sternal kiri • V3 : terletak di antara V2 dan V4 • V4 : sela iga ke 5 pd garis mid klavikula kiri • V5 : garis aksila depan sejajar dengan V4 • V6 : garis aksila tengah sejajar dengan V4 • V3R-V4R posisinya sama dengan V3 & V4 tetapi pada dada sebelah kanan

  9. Posisi perekaman EKG

  10. Setting mesin EKG • Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan. • Periksa standarisasi EKG yaitu kalibrasi (sensitivity)1 mV dan • Kecepatan 25 mm/detik • Nyalakan filter jika ada • Setting mode “Manual”

  11. Tehnik perekaman • Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol start dan setelah kertas bergerak tekan tombol kalibrasi 3x pada posisi Test/Standar • Atur posisi jarum ke tengah (Posisi check) • Mulailah perekaman dengan menekan tombol start pada posisi mulai Lead I • Pindahkan Lead selektor secara berturut turut Lead I,II,III,aVR,aVL,aVF,V1,V2,V3,V4,V5,V6 ,cukup 2-3 beat saja • V3R,V4R,V7,V8,V9 dan L II panjang jika perlu • Tutup kembali dengan kalibrasi 3x

  12. Lanjut….. • Matikan mesin EKG • Rapikan pasien dan alat-alat • Catat nama pasien,umur,jenis kelamin,tanggal,bulan,tahun,jam,ruangan, perawat yang merekam,kalau perlu dengan tanda-tanda vitalnya. • Beri label tiap lead.

  13. Catatan • Lakukan operan setiap shift dan pastikan alat siap pakai • Sebelum bekerja periksa dulu tegangan alat EKG • Alat selalu dalam posisi stop apabila tidak digunakan. • Charge jika perlu • Hindari gangguan listrik • Kalibrasi dapat ½ mV jika terlalu besar kurva EKG nya atau 2 mV jika terlalu kecil dan sulit di baca

  14. Bagaimana cara membacanya ?

  15. Pengertian • Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu gambaran secara grafis mengenai aktifitas elektris dari serabut otot jantung • Suatu rekaman grafis dari perbedaan potensial antara dua titik pada permukaan tubuh

  16. Dasar Fisiologik EKG • EKG dapat digunakan menurut jalan pemikiran ini dengan sedikit pengertian tentang proses fisiologis yang terlibat. • Aktifitas listrik dari jantung mempunyai keunikan dari setiap bagian dari jantung mempunyai karasteristik elektrofisiologis yang khas

  17. Aksi potensial

  18. ++++++++++++++++++++++++++++++ ++++++++++++++++++++++++++++++ Depolarisasi sel • Dalam keadaan istirahat,cairan intra seluler sebuah sel,bermuatan negatif terhadap cairan jaringan di sekitarnya (cairan ekstraseluler).bagian dalam sel yang sudah didepolarisasi,dalam waktu singkat bermuatan positif terhadap sekitarnya. • Depolarisasi ini dapat terjadi,oleh karena selaput sel menjadi mudah dilalui oleh ion natrium inilah yang menyebabkan terjadinya depolarisasi.

  19. ° Ω _ + _ + + +++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++ - Gelombang depolarisasi + +++++++++++++++++++++++++++ +++++++++++++++++++++++++++ -

  20. +++++++++++ + +++++++++++ +++++++++++ +++++++++++ - Gelombang repolarisasi + ++++++++++++++++++++++++++++++ - ++++++++++++++++++++++++++++++

  21. Sifat jantung • Rhythmicity adalah kesanggupan jantung untuk secara automatis dan periodik merangsang dirinya sendiri chronotropic • Conductivity adalah kesanggupan jantung untuk menghantarkan rangsang baik melalui jaringan khusus maupun miokard dromotropic • Excitability adalah kesanggupan jantung untuk dirangsang baik dari jantung sendiri maupun diluar jantung bathomotropic • Contractility adalah kesanggupan jantung untuk kontraksi inotropic

  22. Sistem konduksi

  23. Penamaan gelombangUkuran kertas

  24. LEAD

  25. Pencatatan EKGOleh Einthoven dan Wilson • Sandapan Bipolar(Sandapan Standar) yaitu Sandapan I,II dan III. • Sandapan Unipolar Ekstremitas (Augmented Ekstremitas Leads) yaitu Sandapan aVR,aVL dan aVF. • Sandapan Unipolar Precordial (Chest Leads) yaitu V1,V2,V3,V4,V5 dan V6.

  26. Korelasi lead dan lokasi pada jantung

  27. Sistematika pembacaan EKG • Irama • Frekuensi jantung (QRS Rate) • Regularitas • Sumbu elektris jantung (aksis) • Gelombang P • PR Interval • Kompleks QRS • Segment ST • Gelombang T

  28. Depolarisasi atrial Diukur dari awal gelombang p sampai akhir gelombang p Tingginya tidak lebih dari 0,25 mV Lebarnya tidak lebih dari 0,12 sec Positif : I,II,aVF,V2-6 Bisa positif, negatif, atau biphasic : III,aVL,V1 P wave

  29. Latihan 1 • Apakah gel P ada ?

  30. Lanjut latihan 1 • Apakah gel P ada ? • Ya ada,yang ditunjukkan tanda panah dan reguler • Ukurannya 0,08 detik dan 0,2mV (normal)

  31. Abnormal gel P

  32. ATRIAL HYPERTROPHY

  33. Diukur permulaan gelombang p sampai permulaan kompleks QRS Normalnya 0.12 – 0.20sec PR interval

  34. Latihan 2 Tunjukkan yang mana PR Interval?

  35. PR Interval ? • Ya ada,yang ditunjukkan tanda panah dan ukurannya 0,16 detik konstan PR Interval

  36. QRS kompleks Depolarisasi ventrikel Diukur dari permulaan kompleks QRS sampai akhir kompleks QRS Normalnya 0.06 – 0.10 sec Q : defleksi negatif pertama sesudah P R : defleksi positif pertama sesudah P S : defleksi negatif sesudah R

  37. Latihan 3 • Apakah ada kompleks QRS?

  38. Lanjut.. • Ya ada kompleks QRS dan dalam batas normal (0,08 detik) • Setiap gelombang QRS didahului oleh gelombang p dengan perbandingan 1;1 • Irama Sinus Rhythm Gel R Gel q Gel s

  39. Progression of R wave V1 V2 V4 V3 V6 V5

  40. Left Ventricular Hypertrophy • S wave in V1/V2 + R wave in V5/V6 ≥ 35 mm (mV) • R wave in aVL ≥ 12 mm (mV) • Strain pattern in V5 and V6 • May be accompanied by LAD

  41. Right Ventricular Hypertrophy • RAD • Reversed R-wave progression (taller R waves and smaller S waves in V1 & V2; deeper S waves & small R waves in V5 & V6

  42. ST Segment Ditentukan oleh letak titik J ( junctional point ) Normalnya Isoelectric (flat) Depresi (>0,5 mm) Elevasi (>1 mm pada limb leads) elevasi (>2mm pada precordial leads)

  43. Abnormal ST Segmen elevasi depresi

  44. Extensive anterior myocardial infarction

  45. INFERIOR INFARCTION

  46. T wave Fase repolarisasi ventrikel Tingginya tidak lebih dari 0,5 mV pada limb lead Tingginya tidak lebih dari 1 mV pada precordial lead Dianggap flat bila tingginya < dari 1 mm

  47. Abnormal gel T

  48. Extensive anterior Miokard Iskemia I II III aVL aVF aVR V1 V2 V3 V5 V6 V4

More Related