220 likes | 440 Views
Testing & Implementation System. Pertemuan 2. Dasar-Dasar Testing. Obyektifitas Materi Memberikan landasan yang cukup dalam memahami dasar-dasar testing ( seperti obyektifitas dan prinsip-prinsip dasar testing dan testabilitas ).
E N D
Testing & Implementation System Pertemuan 2
Dasar-Dasar Testing • ObyektifitasMateri • Memberikanlandasanyang cukupdalammemahamidasar-dasar testing (sepertiobyektifitasdanprinsip-prinsipdasar testing dantestabilitas). • Memberikangambaransecaraumumtentangsiklushiduptesting danintegrasinya di dalamsiklushiduppengembangansoftware . • Materi: • Obyektifitas Testing • Misidari Tim Testing • Psikologi Testing • Prinsip – prinsip Testing
Pendahuluan “Testing merupakantugas yang takdapatdihindariditiapbagiandaritanggungjawabusahapengembangansuatusistem software” William Howden
Obyektifitas Testing Secaraumumobyektifitasdari testing adalahuntukmelakukanverifikasi, validasidandeteksierror untukmenemukanmasalahdantujuandaripenemuaniniadalahuntukmembenahinya.
Pendapatdaripraktisiyang dapat pula dipandangsebagaibagiandariobyektifitas testing, antara lain: • Meningkatkankepercayaanbahwasistemdapatdigunakandengantingkatresikoyang dapatditerima. • Menyediakaninformasiyang dapatmencegahterulangnyaerror yang pernahterjadi. • Menyediakaninformasiyang membantuuntukdeteksierror secaradini. • Mencari error dankelemahanatauketerbatasansistem. • Mencarisejauhapakemampuandarisistem. • Menyediakaninformasiuntukkualitasdariproduk software.
Misidari Tim Testing Misidaritim testing tidakhanyauntukmelakukan testing, tapijugauntukmembantumeminimalkanresikokegagalanproyek. Tester mencarimanifestasimasalahdariproduk, masalahyang potensial, dankehadirandarimasalah. Merekamengeksplorasi, mengevaluasi, melacak, danmelaporkankualitasproduk, sehinggatimlainnyadariproyekdapatmembuatkeputusanterhadappengembanganproduk. Tester adalah individu yang memberikan hasil pengukuran dari kualitas produk.
Psikologi Testing Testing merupakansuatupsikologiyang menarik. Seorangpengembangbertugasmembangun, sedangkanseorang tester justruberusahauntukmenghancurkan. Mental yang sepertiinilah yang pentingbagiseorang tester.
Prinsip-Prinsip Testing • Terdapat 6 kunciprinsip-prinsiptesting,yaitu: • Testing yang komplittidakmungkin. • Testing merupakanpekerjaan yang kreatifdansulit. • Alasanyang pentingdiadakannya testing adalahuntukmencegahterjadinya errors. • Testing berbasispadaresiko. • Testing harusdirencanakan. • Testing membutuhkanindependensi.
Testing yang komplittidakmungkin • Testing yang komplitsecaramenyeluruhtidaklahmungkindilakukankarenakemungkinankombinasi test case yang amatbesar. • Kemungkinannyaantara lain: • Domain masukkan. • Kompleksitas • Jalur program
Testing merupakanpekerjaan yang kreatifdansulit • Terdapatmitos yang salahtentang Testing, dimana: • Testing itumudah. • Tiap orang akandapatmelakukan testing dengansendirinya. • Tidakdibutuhkanpelatihanataupengalaman. • Padahalsebenarnya testing bukanlahsuatuhalyang sederhana, karena: • Untukmelakukan testing secaraefektif, harusmengetahuikeseluruhansistem. • Sistemtidaksederhanaatautidakmudahuntukdipahami.
Alasan yang pentingdiadakannya testing adalahuntukmencegahterjadinya error. • Konsepsiklusdari testing: • Testing bukanuntuksatufasepengembangansaja. • Hasil Testing diasosiasikanpadatiapfasepengembangan. • Semua testing harusdapatdapatdilacakdanmemenuhikebutuhandarikonsumen. Sebagaimanadapatkitalihatsalahsatuobyektivitasdaritesting adalahmemperbaiki error.
Testing berbasispadaresiko Walaupun testing secarakeseluruhanadalahtidakmungkin, namuntidakberartibahwa testing yang efektiftidakdapatdilakukan. Olehsebabitu testing merupakanhasilpertimbangandariresikodanekonomi, dimanasecarapraktis testing merupakanhasilpertimbangantarik-ulurdariempatfaktorutama:
Sumberdayadanbiaya yang dibutuhkanuntukmelakukan testing berdasarkanpadaskalaprioritas, kompleksitasdankesulitan testing Biayadariketerlambatanpengirimanproduk (dimanasalahsatukemungkinanbesarpenyebabnyaadalahtesting) Kemungkinanadanyasuatu defect (berdasarkanpengalamanberoperasidanprioritassejarahterjadinya defect) Biaya yang disebabkanoleh defect, bilamanadefecttersebutmenyebabkanerror yang akanmembawakerugianbaiksecaralangsungatau pun taklangsungbagipelanggan (berkaitandengankewajibanbisnisbagipengembangterhadapkerugian yang terjadipadapelanggan).
Testing harusdirencanakan Testing yang baikbutuhpemikirandenganpendekatansecarakeseluruhan, disaintesdanpenetapanhasil yang diinginkanuntuktiapkasustes (testcase) yang dipilih. Suatudokumen yang mencakupkeseluruhandaritujuantesting danpendekatantesting disebutRencanaTes (Test Plan), sedangkansuatudokumenataupernyataan yang Mendefinisikanapayang telahdipilihuntukditesdanmenjelaskanhasilyang diharapkandisebutDisainTes(Test Design).
Rencanatesdibuatsetelah model kebutuhanitutelahselesaidibuat. Dan detildaridefinisitest case dibuatsetelahdisain model disetujui. Ataudengan kata lain tesdirencanakandandi disainsebelumkodedibuat.
Testing butuhkebebasan • Bilamenginginkanadanyapengukuranyang takbiasamakadibutuhkan pula tester yang takbiasa. • Apa yang disebut Tester yang independen (taktergantung/bebas): • Pengamat yang tidakbiasa • Orang yang bertujuanuntukmengukurkualitassoftware secaraakurat. • Testing yang paling efektifharusdilakukanolehpihakketiga.
Disimpulkan • Dari penjelasan 6 prinsip testing di atas, dapatdisimpulkanbahwakunci yang mempengaruhikinerjadari testing adalahsebagaiberikut: • Wawasandankreatifitastiapindividu yang terlibat. • Pengetahuandanpemahamanterhadapaplikasiyang dites • Pengalaman testing • Metodologi testing yang digunakan • Usaha dansumberdaya yang dipakai.