380 likes | 1.09k Views
PROCESS COSTING Pertemuan 9-12. Mata kuliah : F0824 - Akuntansi Biaya I Tahun : 2010. Learning Objectives. Memahami bisnis yang menerapkan process costing. Menjelaskan 3 jenis aliran produksi pada perusahaan manufaktur. Menghitung unit ekuivalen dan biaya per unit.
E N D
PROCESS COSTINGPertemuan 9-12 Mata kuliah : F0824 - Akuntansi Biaya I Tahun : 2010
Learning Objectives Memahami bisnis yang menerapkan process costing. Menjelaskan 3 jenis aliran produksi pada perusahaan manufaktur. Menghitung unit ekuivalen dan biaya per unit. Menyusun cost of production report berdasarkan departemen, dengan metode average dan FIFO. Menyusun ayat jurnal untuk mencatat biaya produksi dalam process cost system.
Process Costing a. Produk yang dihasilkan relatif homogen. b. Memproduksi untuk memenuhi kebutuhan massa atau pasar. c. Semua biaya produksi dibebankan ke pusat biaya,dalam hal ini adalah departemen. d. Menentukan biaya per unit dengan membagi total biaya yang masuk ke pusat biaya dengan jumlah unit ekuivalen.
Physiscal Production Flows Sequential Product Flow : Produk diproses di beberapa departemen secara berurutan. Produk yang belum selesai di satu departemen tidak dapat diteruskan ke departemen berikutnya. Produk yang ditransfer ke departemen berikutnya bisa berupa Work in Process, tetapi produk yang ditranfer dari departemen terakhir ke gudang, sudah merupakan finished goods.
Sequential Product Flow Proses dimulai di Departemen pertama dengan biaya produksi : bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead, kemudian setelah selesai ditransfer ke Departemen kedua dengan biaya produksi masing-masing, kemudian selesai ditransfer ker gudang Finished goods. Proses ini selalu berulang-ulang dengan cara demikian. Lihat Figure 6-1, halaman 6-3
Parallel Production Flow Proses dimulai di dua departemen atau lebih secara bersamaan(paralel), kemudian pekerjaan dilanjutkan ke masing dua departemen berikutnya dengan mengeluarkan biaya produksi sendiri-sendiri. Pada tahap berikutnya pekerjaan akan bergabung pada satu departemen sebelum masuk ke gudang Finished goods atau terjual. Lihat Figure 6-2, halaman 6-4
Selective Production Flow Proses dilakukan secara berpindah dari satu departemen ke departemen lain tergantung pada produk apa yang akan dihasilkan. Contoh pada usaha pemotongan hewan a. Produk Butchering Department ditransfer ke Packaging Department, kemudian ke Finished goods b. Produk Butchering Department ditransfer ke Smoking Department kemudian ke Packaging Department ke Finished goods.
Selective Production Flow Produk Butchering Department ditransfer ke Grinding Department kemudian ke Packaging Department dan terakhir ke Finished Goods. Proses produksi antara a, b dan c menghasilkan produk yang berbeda. Lihat Figure 6-3, halaman 6-5
Accounting for Material, Labor and FOH Materials Cost Memiliki bukti permintaan bahan baku sebagai dasar pembebanan biaya bahan baku. . Jurnal : Work in Process-Dept.A xxx Work in Process-Dept B xxx Material inventory xxx
Labor Cost Kartu absensi dan kartu jam kerja merupakan dasar untuk pembebanan biaya tenaga kerja langsung. Jurnal : Work in Process-Dept. A xxx Work in Process-Dept. B xxx Payroll xxx
Factory Overhead Mencatat factory overhead aktual yang terjadi dalam akun FOH control. FOH control menampung transaksi seperti: A/P ( taxes,utilities etc.) Accumulated Depreciation Prepaid insurance Materials ( for indirect materials) Payroll ( for indirect labor)
Applied FOH Applied FOH dihitung dengan mengalikan antara tarif predetermined dengan aktivitas aktual. Jurnal : Work in Process-Dept.A xxx Work in Process-Dept.B xxx Applied FOH xxx
Over/Under applied FOH Dikatakan Over applied, bila : FOH Control < Applied FOH Dikatakan Under applied, bila: FOH Control > Applied FOH
The Cost of Production Report Formatnya harus menunjukkan : a. Biaya total dan biaya per unit dari pekerjaan yang diterima dari satu atau beberapa departemen lain. b. Biaya total dan biaya per unit dari bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik yang ditambahkan ke departemen tersebut.
The Cost of Production Report c. Biaya dari persediaan Work in Process awal dan akhir. d. Biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ditransfer ke gudang barang jadi. e. Laporan dibagi dalam 2 bagian : Bagian 1 : Total biaya yang harus dipertanggung jawabkan. Bagian 2 : Disposisi biaya tersebut
Unit Equivalent Average Method : = Unit yang ditranfer ke departemen berikutnya atau ke barang jadi + % tase penyelesaian pada unit persediaan akhir. FIFO Method : = % tase penyelesaian yang akan dikerjakan pada persediaan awal + unit yang mulai dan selesai periode ini + %tase penyelesaian pada unit persediaan akhir.
Unit Formula Unit-unit yang terdapat dalam skedul kuantitas harus selalu seimbang dengan formula sebagai berikut : Unit di Unit mulai/ unit yang unit di Persediaan + diterima = ditransfer ke + Persediaan awal dari dept. Departemen akhir sebelumnya berikutnya
Unit Equivalent Contoh Average Method ( metode rata-rata ) : Unit ditransfer ke departemen berikutnya……. 1.000 Unit dalam persediaan akhir ………………….. 400 ( tingkat penyelesaian, bahan 50%, konversi 70%) Perhitungan unit ekuivalen metode rata-rata : Bahan = 1.000 + (50% x 400 ) = 1.200 unit Tenaga kerja = 1.000 + ( 70% X 400 ) = 1.280 unit Overhead = 1.000 + ( 70% X 400 ) = 1.280 unit
Unit Equivalent Contoh FIFO Method ( metode FIFO ) : Unit di persediaan awal ………………………. 200 (tingkat penyelesaian bahan 30%, konversi 80%) Unit dimulai di departemen 1 ……………….. 600 Unit yang ditransfer ke departemen 2 ……… 650 Unit di persediaan akhir ………………………. 150 (tingkat penyelesaian bahan 60%, konversi 90%)
Unit Equivalent-FIFO Unit ekuivalen di departemen 1 metofe FIFO : Bahan =[ (100% - 30%)x 200 + ( 650-200) + ( 60% x 150)] = 140 + 450 + 90 = 680 unit Tenaga kerja = [ (100% - 80%)x 200 + ( 650-200) + ( 90% x 150)] = 40 + 450 + 135 = 625 unit Over- = [ (100% - 80%)x 200 + ( 650-200) + ( 90% x 150)] head = 40 + 450 + 135 = 625 unit
Unit Cost Cara menghitung besarnya biaya produksi per unit antara metode rata-rata dengan metode FIFO berbeda. Biaya per unit, metode rata-rata = (Biaya pada persediaan awal + biaya produksi tambahan periode berjalan) / unit ekuivalen. Biaya per unit, metode FIFO = Biaya produksi tambahan periode berjalan / unit ekuivalen.
Unit Cost : Example Persediaan Ditambahkan awal periode berjalan Biaya yang dibebankan ke departemen : Bahan baku $ 4,000 $ 44.000 Tenaga kerja $ 500 $ 12,000 Overhead $ 900 $ 18000 Unit ekuivalen, bahan 200 unit, tenaga kerja 250 dan overhead 100 unit (diketahui).
Calculation of Unit Cost Metode Rata-Rata Bahan = ($ 400 + $ 44,000) / 200 unit = $ 240 per unit Tenaga kerja = ($ 500 + $ 12.000) / 250 = $ 50 per unit Overhead = ( $900 + $ 18.000) / 100 = $ 189 per unit Metode FIFO Bahan = $ 44,000 / 200 unit = $ 220 per unit Tenaga kerja = $ 12.000 / 250 = $ 48 per unit Overhead = $ 18.000 / 100 = $ 180 per unit
Journal Entry Jurnal pemakaian dan pembebanan : Work In Process-Dept. A xxx Material xxx Payroll xxx Applied Overhead xxx 2. Jurnal transfer biaya ke departemen berikutnya. Work in Prosees, Dept.B xxx Work in Process, Dept. A xxx
Average Method Karakteristik : a. Tidak ada pemisahan atau prioritas terhadap produk yang akan dikerjakan di persediaan awal dengan unit yang ditambahkan. b. Karena perlakuannya sama, maka perhitungan biaya per unit dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya pada persediaan awal ditambah dengan biaya tambahan periode berjalan, kemudian dibagi dengan unit ekuivalen.
Contoh Cost of Production Report Lihat Exhibit 6-1, page 6-10 Metode yang digunakan adalah Metode Average. Cutting Department adalah departemen pertama Tanpa penambahan bahan baku
Contoh Cost of Production Report Lihat Exhibit 6-2, halaman 6-12 Metode yang digunakan adalah metode Average. Assembly Department adalah departemen kedua. Tanpa penambahan bahan baku
Contoh Cost of Production Report Lihat Exhibit 6-3, halaman 6-14 Metode yang digunakan adalah Metode Rata-rata Mixing Department adalah departemen kedua. Dengan penambahan bahan baku
Contoh Cost of Production Report Lihat Exhibit 6-4, halaman 6-18 Metode yang digunakan metode FOFI. Cutting Department adalah departemen pertama Tanpa penambahan bahan baku
Contoh Cost of Production Report Lihat Exhibit 6-5, halaman 6-20 Metode yang digunakan adalah metode FIFO Assembly Department adalah departemen kedua. Tanpa penambahan bahan baku
Contoh Cost of Production Report Lihat Exhibit 6-6, halaman 6-22 Metode yang diginakan adalah metode fifp Mixing Department adalah departemen kedua. Dengan penambahan bahan baku