70 likes | 329 Views
HETI WIDYASTUTI, 2502406007 PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN BODY KINESTETIK DALAM PEMBELAJARAN TARI DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL (ABA) KECAMATAN TERSONO, KABUPATEN BATANG. Identitas Mahasiswa.
E N D
HETI WIDYASTUTI, 2502406007PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN BODY KINESTETIK DALAM PEMBELAJARAN TARI DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL (ABA) KECAMATAN TERSONO, KABUPATEN BATANG
Identitas Mahasiswa • - NAMA : HETI WIDYASTUTI - NIM : 2502406007 - PRODI : Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik (Pendidikan Seni Tari) - JURUSAN : Seni Drama, Tari, dan Musik - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : tyas_tyus pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Dr. Hartono, M.Pd - PEMBIMBING 2 : Dra V. Eny Iryanti, M.Pd - TGL UJIAN : 2011-02-01
Judul • PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN BODY KINESTETIK DALAM PEMBELAJARAN TARI DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL (ABA) KECAMATAN TERSONO, KABUPATEN BATANG
Abstrak • Fungsi tari anak, selain untuk bersenang-senang juga bisa menjadi stimulus kecerdasan pada tubuh anak. Fungsi tari anak selain menyenangkan, tari anak juga bisa mencerdaskan body kinestetik. Kecerdasan Body Kinestetik dalam Pembelajaran Tari di TK ABA menarik untuk diteliti. Adapun permasalahan yang diteliti adalah bagaimana Proses Pengembangan Kecerdasan Body Kinestetik dalam Pembelajaran Tari di TK ABA. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis etnografi. Pendekatan etnografi yaitu mendeskripsikan sesuatu topik dan mengamati kegiatan, kemudian menyimpulkan/menginterpretasikan apa yang kita lihat sesuai fakta-fakta yang ada dengan apa yang didapat. Teknik pengumpulan data yang dignakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan triangulasi yaitu verifikasi penemuan melalui informasi dari berbagai sumber dengan menggunakan metode dalam pengumpulan data. Analisis data yang dilakukan yaitu domain, taksonomi, komponensial dan Tema/kultural. Hasil penelitian dan pembahasan ditemukan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan di TK ABA ini berlangsung dengan baik, yaitu anak dapat menerima materi yang diberikan oleh guru dan melakukan pembelajaran sesuai yang diajarkan guru dari materi awal sampai selesai, selain itu juga seirama dengan iringan musik yang diajarkan. Anak mengikuti proses kegiatan pembelajaran sampai selesai. Proses Pengembangan Kecerdasan Body Kinestetik dapat dilakukan dengan baik, anak dilatih untuk menggerakkan setiap bagian tubuhnya dengan terampil dan membantu perkembangan siswa. Proses kecerdasan body kinestetik sangat bermanfaat bagi anak untuk melatih tiap otot-otot tubuh dan membuat kelenturan tubuh siswa. Salah satu proses kecerdasan body kinestetik misalnya dapat terlihat pada saat anak melakukan gerak memegang kipas, disini anak dilatih bagaimana memegang kipas yang benar, anak juga bisa berlatih otot-otot jari tangan, memperkuat lengan tangan dan belajar melakukan gerakan cepat dengan tangan. Anak juga bisa belajar dari setiap gerakan yang dilakukan dengan tubuh anak sesuai fungsi dan kegunaannya pada tubuh. Saran yang peneliti sampaikan adalah (1) Kepada sekolah dapat meningkatkan sarana dan prasarana semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran tari, (2) Guru kelas bisa menggali potensi anak lebih dalam lagi, supaya setiap bakat anak dapat diketahui dan dikembangkan. (3) Bagi guru tari, agar lebih bersemangat untuk memotivasi siswanya dalam proses pengembanagan kecerdasan body kinestetik dalam pembelajaran tari di sekolah. (4) siswa, untuk lebih serius belajar tari agar proses pengembanagan kecerdasan body kinestetik dalam pembelajaran tari di sekolah bisa tercapai dan bermanfaat bagi kecerdasan siswa.
Referensi • Afriyani, Iyan H.S. 2009. Metode Penelitian Kualitatif, http://www.penalaranunm. org/index.php/artikel‐nalar/penelitian/116‐metode‐penelitiankualitatif. html, 17 januari 2009. Ardianto, Fefen D. 2008. Arti Dan Makna Pembelajaran, http//dexzrecc.wordpress.com/2008/09/02/art-dan-makna-pembelajaran, 2September2008. Arikunto, S. 1998. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, S. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT Rineka Cipta. ------------------. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Astini, E. 2008. Bahasa Seni dan Kecerdasan Emosi. Bandung: Bandung Institute. Daeng. 2010. Pembelajaran Tari Pada Anak Usia Dini, http://www.daenginstitute.co.cc/?p=6, 23 juli 2010. Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi. Jakarta: Dinas Pendidikan.. -------------. 2005. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi. Jakarta: Dinas Pendidikan. ................... 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Pusat Bahasa. Jakarta: balai Pustaka. Dimyati, 1999. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Efendi, A. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung: Alfabeta (Anggota IKAPI). Fudyartanta. 2004. Pengantar Psikodiagnostik. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. -----------------------. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hidajat, R. 2009, Tari Dan Kreativitas Anak: Bermain Sebagai Pendekatan Kreatif Dalam Proses Pembelajaran Seni Tari Untuk Anak-Anak, http://studiotari.blogspot.com/, sabtu 7 november 200. Hartono. 2005. “Konstruktivisme Sebuah Alternatif Pembelajaran Seni Anak usia dini”. Harmonia Vol VI No.I/Jnuari-April. Sendratasik FBS UNNES. Jazuli, M. 1994. Telaah Teoritis Seni Tari. Semarang: IKIP Semarang Press Jazuli, M. 2008. Paradikma Kontekstual Pendidikan Seni. Surabaya: Unesa University Press. Kussudiardjo, B. 1981. Bagong Kussudiardjo Tentang Tari. Yogyakarta: Nur Cahaya. Meleong, L. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rem Rosda karya. ----------------. 1994. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rem Rosda karya. ----------------. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rem Rosda karya. ----------------. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rem Rosda karya. Nadhirin. 2009. Kenali-potensi-intelegensi-anda. http://Nadhirin.blogspot.com/2009/10/Kenali-potensi-intelegensianda. html, 31 Oktober 2009. Ngatimin. 2009. Proses Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni Tari di SMP Negeri 3 Batang Tahun Pembelajaran 2008/2009. Skripsi. Sendratasik Pendidikan Seni Tari. FBS. UNNES. Pembelajaran Guru. 2008. Karakteristik Perkembangan Anak Tk, http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/25/karakteristikperkembangan‐ anak‐tk/, 25may2008 Prasetya, Teguh I. 2008. Pengertian Etnografi. (http://teguhimanprasetya.wordpress.com/2008/09/25/etnografi-danfolklore- antro/), 20 januari 2010. Sadiman, Arif dkk. 2002. Media Pendidikan (pengertian, pengembangan dan pengamatan). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 115 Sardiman, A.M. 1989. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar pedoman bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta: Rajawali Press. Sayodih, N. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sedyawati, E. 1986. Pengetahuan Elemen Tari dan Beberapa masalah Tari. Jakarta: Dekdikbut. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta. Soedarsono, RM. 1972. Jawa dan Bali: Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisional di Indonesia. Yogyakarta: gajah Mada University Press. Spradley, James P. 1990. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana. Spradley, James P. 2006. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana. Sudarmi. 2010. Penggunaan Audio Visual dalam Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni Tari di SMP Negeri 2 Kendal Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. Sendratasik Pendidikan Seni Tari. FBS. UNNES. Suharmi. N. 2004. Tari Kreasi Baru. Semarang: IGTKI-PGRI. Sujiono, Yuliani.N. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks. Taufik, H. 2010, Kecerdasan Kinestetik, http://.blogspot.com/2010/02/kecerdasankinestetik=jasmani-body.html, februari 2010.
Terima Kasih • http://unnes.ac.id