1 / 37

CONSTITUTIONAL LAW Hukum Tata Negara

CONSTITUTIONAL LAW Hukum Tata Negara. RIANA SUSMAYANTI, SH.MH. RELATION AMONG SUBJECTS. RELATION AMONG SUBJECTS. Constitutional Law (narrow) : Static Structure, organ, system Administrative Law Dynamic How to operate the state Political Law : state and power.

amos-martin
Download Presentation

CONSTITUTIONAL LAW Hukum Tata Negara

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. CONSTITUTIONAL LAWHukum Tata Negara RIANA SUSMAYANTI, SH.MH

  2. RELATION AMONG SUBJECTS

  3. RELATION AMONG SUBJECTS • Constitutional Law (narrow) : • Static • Structure, organ, system • Administrative Law • Dynamic • How to operate the state • Political Law : state and power

  4. PRINCIPLES ON CONSTITUTIONAL LAW • UNITARY STATE • STATE BASED ON LAW • DEMOCRACY • SEPARATION AND DIVISION / DISTRIBUTION OF POWERS

  5. UNITARY STATE • Article 1 Paragraph 1 UUDNRI 1945 : The State of Indonesia shall be a unitary state in the form of a republic. • Concequences : • Central and local government • Only 1 constitution • General election

  6. STATE BASED ON LAW • Description : • The rule of law, not of man -USA • That laws and not men shall govern -Muh. Yamin • Based on the system of law : • European Continent : Civil Law System  Rechtstaat • Anglo Saxon Countries : Common Law System  Rule of Law

  7. Rechtstaat (by Julius Stahl) 1. Protection of human rights (Perlindunganhakasasimanusia) 2. Separation of powers (Pembagiankekuasaan) 3. Legality Principle (Pemerintahanberdasarkanundang-undang) 4. Administrative Court / administratieverechtspraak(PeradilantatausahaNegara)

  8. Rechtstaat (by Prof. Utrecht) : • Formal / classic : narrow meaning  written law • Material / modern : wider meaning  justice in law

  9. The Rule of Law (by AV Dicey) • Supremacy of Law. • Equality before the law. • Due Process of Law.

  10. Rule of Law (by Wolfgang Friedman) • Formal : organized public power • Material : the rule of just law

  11. State Based on Law(by The International Commission of Jurists) • Legality principle (Negara harustundukpadahukum) • Protection of individual rights (Pemerintahmenghormatihak-hakindividu) • Independence and impartiality of judiciary (peradilanyang bebasdantidakmemihak)

  12. State Based on Law (by Scheltema) : • Human Dignity • Predictable Law • Equality before the law (SimiliaSimilius) • Democracy • Public service – good corporate governance

  13. ...2. Predictable Law • Legality, constituality and supremacy of law • Mechanism to govern • Non Retroactive Law • Independent, impartial, objective, rational, just and humane trial • Non-liquet : hakim tidakbolehmenolakperkarakarenaalasanundang-undangnyatidakadaatautidakjelas; • Constitutional Rights

  14. ...4. Democrarcy • Mechanism to ellect public officer (direct, public, free, honest and fair, periodic) • People representative  government responsibility • Political participation • Critize and rational study • Freedom of faith, religion and opinion • Press and information • Efective participation

  15. State based on Law (Muhammad TahirAzhary) • Power as mandate • Deliberation (musyawarah) • Justice • Equality • Protection of human rights • Fair trial • Justice • Prosperity • People loyalty

  16. State based on Law (by JimlyAsshiddiqie) • Supremacy of Law • Equality before the Law • Due Process of Law • Limitation of power • Independent organs • Independent and impartial judiciary • Administrative court • Constitutional court • Protection of human rights • DemocratischeRechtsstaat • Welfare Rechtsstaat • Transparancy and social control • Almighty God

  17. SOURCE OF CONSTITUTIONAL LAW • FORMAL : hierarchy of law based on Article 7 UU No. 12 Tahun 2011 tentangPembentukanPeraturanPerundang-Undangan) : • Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUDNRI Tahun 1945), yang diikuti peraturan perundang-undangan di bawahnya dengan kekuatan hukum sesuai dengan hierarki sebagai berikut: • Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap MPR) ; • Undang-Undang/PeraturanPemerintahPenggantiUndang-Undang (UU/Perpu); • PeraturanPemerintah (PP); • Peraturan Presiden (Perpres); • Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi); dan • Peraturan Daerah Kabupaten/Kota (Perda Kota/Kabupaten). • MATERIAL : Pancasila as ideology, way of life

  18. Separation & Distrubution of Power • AsasPemisahanKekuasaan • John Locke : kekuasaan dalam suatu negara dibagi 3 : • Legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat undang-undang • Eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang, dan • Federatif, yaitu kekuasaan mengenai perang dan damai, membuat perserikatan dan aliansi serta segala tindakan dengan semua orang dan badan-badan di luar negeri.

  19. Separation of Power • Diilhami oleh John Locke, Montesquieu mencetuskan Trias Politica: • Eksekutif, yang melaksanakan undang-undang, memaklumkan perang, mengadakan perdamaian dengan negara-negara lain, menjaga tata tertib, dan lainnya. Oleh karena itu kekuasaan federatif merupakan bagian dari eksekutif. • Legislatif, yang membentuk undang-undang • Yudikatif, yaitu kekuasan untuk mengadili, menjatuhkan hukuman atas kejahatan dan memberikan putusan jika terjadi perselisian antar warga. Kekuasaan yudikatif ini berdiri sendiri dan bukan bagian dari eksekutif.

  20. Division (Distribution) of Power • AsasPembagianKekuasaan • Adanya sistem saling mengawasi dan saling mengadakan perimbangan diantara kekuasaan negara (check and balance system)

  21. AsasDemokrasi • kratein (kekuasaan) dan demos (rakyat) demokrasi berarti rakyat yang berkuasa atau kedaulatan rakyat. • Pasal 1 Ayat (2) UUDNRI Tahun 1945 : “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.” • Pancasila khususnya sila Keempat : “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.”

  22. HISTORY OF CONSTITUTION

  23. GOVERNMENTAL SYSTEM • BEFORE AMENDMENT 0F UUD 1945 • AFTER AMENDMENT OF UUD 1945

  24. STATE INSTITUTIONS • STATE INSTITUTIONSBEFORE AMENDMENT 0F UUD 1945 • STATE INSTITUTIONS AFTER AMENDMENT 0F UUD 1945 • AUXILIARY ORGANS • IMPEACHMENT PRESIDENT AND VICE PRESIDENT • DISPUTE ON THE AUTHORITY OF THE STATE INSTITUTIONS

  25. Lembaga Negara Perubahan UUD 1945 menjadi UUDNRI Tahun 1945 berakibat : • penghapusan lembaga negara tertentu • perubahan kedudukan dan hubungan beberapa lembaga negara • pembentukan lembaga-lembaga negara baru.

  26. PenghapusanLembaga Negara • DihapuskannyaDewanPertimbanganAgung (DPA) • Pasal 16 UUDNRI Tahun 1945 : “Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam undang-undang.”

  27. Perubahan KedudukanLembaga Negara • MPR : bukan lagi menjadi lembaga tertinggi negara • MA : kekuasaan kehakiman juga dilakukan juga oleh sebuah Mahkamah Konstitusi, sehingga terdapat 2 (dua) mahkamah (MA dan MK) dengan kedudukan setara namun memiliki kewenangan yang berbeda

  28. Lembaga-lembaga Negara dalam UUDNRI Tahun 1945 • Klasifikasi berdasarkan Organ dan Fungsinya • Keberadaannya secara Eksplisit Disebutkan • Fungsi (Kewenangannya) Disebutkan secara Eksplisit • Eksistensi dan Fungsi (Kewenangannya) akan diatur dengan Peraturan Perundangan yang Lebih Rendah • Klasifikasi berdasarkan Fungsi dan Hirarkinya • Fungsi • Hierarki

  29. Klasifikasi Lembaga Negara berdasarkan Organ dan Fungsinya • Keberadaannya secara Eksplisit Disebutkan : MPR,Presiden,WaPres,Menteri & Kementerian Negara,Dewan pertimbangan Presiden,Duta,Konsul,Pemerintahan Daerah Provinsi,Gubernur Kepala Pemerintah Daerah,DPRD Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten,Bupati Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten,DPRD Kabupaten,Pemerintahan Daerah Kota,Walikota Kepala Pemerintah Daerah Kota,DPRD Kota,DPR,DPD,Komisi pemilihan umum,Bank sentral,BPK,MA,MK,KY,TNI,Kepolisian Negara Republik Indonesia,Satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa, Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman • Fungsi (Kewenangannya) Disebutkan secara Eksplisit : MPR, Presiden, Wakil Presiden, Menteri dan Kementerian Negara, Dewan pertimbangan Presiden, Pemerintahan Daerah Provinsi, Gubernur Kepala Pemerintah Daerah, DPRD Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten, Bupati Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten, DPRD Kabupaten, Pemerintahan Daerah Kota, Walikota Kepala Pemerintah Daerah Kota, DPRD Kota, DPR, DPD, komisi pemilihan umum, BPK, MA, MK, KY, TNI, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia • Eksistensi dan Fungsi (Kewenangannya) akan diatur dengan Peraturan Perundangan yang Lebih Rendah : Duta, Konsul, bank sentral, satuan pemda yang bersifat khusus atau istimewa, serta badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kehakiman.

  30. Klasifikasi Lembaga Negaraberdasarkan Fungsi dan Hirarkinya • Fungsi : • primary constitutional organs: Presiden, DPR, DPD, MPR, MK, MA, BPK. Main state organtetaplah lembaga-lembaga tinggi negara yang mencerminkan cabang-cabang kekuasaan utama negara, yaitu legislature, executive dan judiciary. • state auxiliary organs, auxiliary institutions, self regulatory agencies, independent supervisory bodies, mix-function institutions, quasi non governmental organizations: • Lembaga Negara yang kewenangannya juga ditentukan dalam UUD : KY, TNI, Polri, Menteri Negara, Dewan Pertimbangan Presiden, dll • Lembaga yang namanya disebut, namun kewenangannya tidak disebut dalam UUD : Kejaksaan Agung, Bank Sentral • Lembaga yang nama dan kewenangannya tidak diatur dalam UUD : Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK), dan lain-lain

  31. Klasifikasi Lembaga Negaraberdasarkan Fungsi dan Hirarkinya • Hierarki • Organ lapis pertama, disebut sebagai lembaga tinggi negara, antara lain : Presiden dan Wapres, DPR, DPD, MPR, MK, MA, dan BPK • Organ lapis kedua, yaitu lembaga-lembaga negara yang : • Nama dan kewenangan jelas disebut dalam UUD, antara lain : Menteri Negara, TNI, Kepolisian Negara, dan KY • Nama dan kewenangan tidak jelas disebut dalam UUD, antara lain : komisi pemilihan umum (kewenangan pokoknya disebut dalam UUD tetapi namanya tidak) dan bank sentral (nama dan kewenangannya tidak tercantum secara eksplisit dalam UUD, namun nama dan kewenangannya diatur dalam UU) • Kewenangan bersumber dari UU : misalnya : Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR), Konsil Kedokteran Indonesia, dan sebagainya. • Kewenangan bersumber dari regulator atau pembentuk peraturan di bawah undang-undang. Misalnya Komisi Hukum Nasional dan Komisi Ombudsman Nasional yang dibentuk dengam Keputusan Presiden • Organ lapis ketiga, yaitu lembaga daerah: Pemerintahan Daerah Provinsi, Gubernur, DPRD Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten, Bupati, DPRD Kabupaten, Pemerintahan Daerah Kota, Walikota, DPRD Kota, serta satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau istimewa.

  32. STATE BASED ON LAW AND DEMOCRACY • State based on Law in Indonesia • Human Rights in Constitution • Development of Democracy in Indonesia

  33. LOCAL GOVERNMENT • LEGAL BASIS • THE CONCEPT

  34. NEGARA PERSATUAN >< NEGARA KESATUAN • Negara Persatuan  Cita Negara • Negara Kesatuan  Bentuk Negara • Citanegara]: rangkafilosofi / Nilaidasar • Cita negara Indonesia : Negara Persatuan • Prosesperekatandiridalamsuatupersatuan (syariatdagang s/d SumpahPemuda) • Proklamasidipakaikataatasnama “bangsa Indonesia, bukan “rakyat Indonesia” • PembukaanUUD 1945 (Piagam Jakarta) : negaramembentuksistempemerintahanygmelindungisegenapbangsaseluruhnya (PokokpikirandalamPembukaan) – SupomoPahamnegaraintegralistik

  35. Pasal 1 dan 18 UUDNRI 1945 • Harus dipahami secara komprehensif • Pasal 1  Negara Kesatuan : Pusat sentralistis • Pasal 18  karakter federalistik : pembagian daerah • Konsekuensi : otonomi daerah dengan asas desentralisasi, dekonsentrasi, medebewind

  36. POLITICAL PARTY ANDGENERAL ELECTION • POLITICAL PARTIES AND INSTITUTIONALIZATION OF DEMOCRACY • CONCEPT OF GENERAL ELECTION IN INDONESIA

More Related