650 likes | 1.2k Views
Learning Management System (LMS). Pelatihan e-Learning dan TIK Universitas Indonesia. Electronic Learning (e-learning).
E N D
Learning Management System(LMS) Pelatihan e-Learning dan TIK Universitas Indonesia
Electronic Learning (e-learning) • “… the systematic use of networked multimedia computer technologies to empower learners, improve learning, connect learners to people and resources supportive to their needs, and to integrate learning with performance and individual with organizational goals”(Goodyear, 2000) • “pedagogy empowered by digital technology“ (Nichols, 2008)
Teknologi Pendukung E-Learning PERSIAPAN (INPUT) PEMBELAJARAN (DELIVERY) EVALUASI (OUTPUT) Pembuatan Materi Email Chatting Email Chatting Office application (PPT, dll) Animasi (flash, dll) Handycam & video editor Voice recorder & voice editor Videoconference Search Engine LMS SIAK LMS Videoconference Setup environment Digital Library LMS Jaringan & Infrastruktur Dasar Pendukung
Bentuk-Bentuk Komunikasi Sebagai Implikasi Teknologi e-Learning Same Time “SYNCHRONOUS” Different Time “ASYNCHRONOUS” • classroom • LMS • Learning Center • Laboratory • Library • LMS Same Place “CO-LOCATED” • Audio/Video conferencing (GDLN, INHERENT, JARDIKNAS) • LMS: Chat (text, voice), online whiteboard • Satellite delivery • Synchronous streaming • Email • CD-ROM • LMS: Discussion board • WWW • Video/audio tape • Archived streamed Different Place “DISTANCE”
Definisi LMS • environment yang dipergunakan oleh pengajar/dosen/instruktur dalam membuat, menyimpan, menggunakan kembali, mengelola serta menyampaikan materi pembelajaran kepada para siswa (Ann Gordon) • sebuah perangkat lunak untuk menyampaikan, tracking, serta mengelola pembelajaran (Wikipedia)
Definisi LMS • LMS merupakan perangkat lunak untuk memfasilitasi kegiatan belajar mengajar • Bayangkan kegiatan belajar mengajar dalam kelas konvensional (tatap muka): • Guru/dosen memberikan materi menggunakan OHP/Infocus/Papan Tulis • Siswa berdiskusi dengan siswa lainnya • Siswa bertanya pada guru/dosen • Siswa mengikuti kuis • Siswa mengerjakan tugas • Siswa mencari informasi, misal di buku, perpustakaan, dll • Presentasi hasil tugas • Dsb
LMS Sebagai Refleksi Pemenuhan Kebutuhan Pembelajaran • Ada banyak LMS yang bisa anda gunakan • Bagaimana memilih LMS tersebut? • Cari fitur-fitur yang dimiliki oleh LMS yang paling mudah anda jangkau (yang disediakan oleh Universitas misalnya) • Evaluasi, apakah fitur-fitur yang tersedia mampu mengakomodir metode pembelajaran yang anda pergunakan atau tidak • Jika ada fitur dari LMS yang anda butuhkan tetapi tidak anda temukan, anda bisa kombinasikan dengan software lainnya
Aktifitas-Aktifitas Dalam Metode Pembelajaran Teacher-Centered • Merupakan metode pembelajaran yang bersifat konvensional • Pengajar sebagai pusat pembelajaran • Siswa sebagai pendengar/penerima materi • Interaksi antar pengajar & siswa serta siswa & siswa yang minimum
Aktifitas-Aktifitas Dalam Metode Pembelajaran Student-Centered • Teori belajar yang paling berpengaruh saat ini adalah teori Constructivist (Duffy & Cunningham, 1996) • Constructivist learning setting belajar adalah pemahaman yang didapatkan melalui cara-cara aktif dan siswa dituntut untuk mampu mengkonstruksi pengetahuan • Student-centered Learning merupakan pembelajaran yang didasarkan pada model constructivist tersebut • Pada student-centered E-learning terjadi pergeseran peran dari pengajar menjadi fasilitator • Fasilitator menyediakan kerangka belajar siswa • Aktifitas-aktifitas di dalam pembelajaran ini bergantung pada learning design yang dipilih
Aktifitas-Aktifitas Dalam Metode Pembelajaran Student-Centered • Constructivist learning design: • PBL • Case based Learning • Project based Learning • Inquiry based Learning • Role play • Beberapa aktifitas yang umum • Diskusi antar siswa • Pencarian informasi: perpustakaan, search engine, dll • Monitoring oleh fasilitator • Presentasi hasil pembelajaran • dll
Fungsi Utama LMS - 1 • Dalam pembelajaran, ada banyak pihak yang terlibat: siswa, pengajar, asisten, sekretariat akademik, keuangan, dsb • LMS biasanya hanya mendukung tiga user utama: siswa, pengajar, dan administrator sistem • Salah satu standar yang dipakai dalam menentukan fungsi LMS adalah Learning Technology System Architecture (LTSA) dari IEEE • LTSA adalah arsitektur yang menggambarkan rancangan sistem level tinggi beserta komponen-komponennya, yang merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh divisi edutool dari Farance Incorporation
Fungsi Utama LMS - 2 • Proses, yang meliputi entitas siswa, evaluasi, pelatih, dan pengiriman. Proses dideskripsikan dengan batasan, input, proses (fungsionalitas), dan output. • Penyimpanan data, yang meliputi rapor siswa dan sumber daya pembelajaran. Penyimpanan data dideskripsikan dengan tipe dari informasi yang disimpan dan dengan metode search, retrieval, dan update. • Aliran data, yang meliputi perilaku, penilaian, informasi siswa, query, info katalog, lokator, materi pembelajaran, multimedia, konteks interaksi, dan preferensi pembelajaran. Aliran data dideskripsikan dengan konektivitas (one-way, two-way, static connections, dynamic connections, dan sebagainya) dan tipe informasi yang dialirkan. Komponen Sistem LTSA
Fungsi Utama LMS - 3 • Student Management: menyediakan fungsi-fungsi terkait dengan pengaturan siswa • Course Management menyediakan fungsi-fungsi terkait dengan pengaturan mata ajar • Skill Assessment/Evaluation: menyediakan fungsi-fungsi untuk proses evaluasi pembelajaran • Collaboration Support: menyediakan fungsi-fungsi untuk proses kolaborasi sesama siswa maupun antara siswa dan pengajar • Learner-centric/Personalization & Tracking System: menyediakan fungsi-fungsi terkait dengan personalisasi pembelajaran siswa • Registration and Administration: menyediakan fungsi-fungsi terkait dengan proses registrasi dan administrasi akademik lainnya
Contoh Fitur Beberapa LMS - 1 • Angel 6.2 (1) • WebCT (2) • Blackboard Academic Suite (3) • eCollege AU+ (4) • KEWL 1.2 (5) • Moodle 1.5.2 (6) • Sakai 2.0 (7) • ATutor 1.5 (8)
CML - PDPT- CL/PBL • CML adalah perangkat lunak yang pada awalnya dibangun untuk penyelenggaran matakuliah PDPT (Program Dasar Pendidikan Terpadu) di Universitas Indonesia • CML dikembangkan untuk membantu pengelolaan proses belajar mengajar terutama dalam penyelenggaraan PDPT • Organisasi pembelajaran lebih difokuskan pada kerjasama antar mahasiswa dengan menggunakan CL (pembelajaran secara kolaboratif) dan PBL (pembelajaran berdasarkan masalah) sebagai metode pengajaran
Komunikasi Kontribusi Mahasiswa Pemanfaatan Evaluasi Bimbingan & Pengarahan Evaluasi Sumber daya Berlandaskan Alokasi Fasilitator Kurikulum Model Belajar-Mengajar
Fitur-Fitur CML - 1 • CML dirancang sebagai media pembelajar untuk berdiskusi, mendapatkan dan menambahkan informasi, utamanya sebagai media untuk memfasilitasi pemahaman akan suatu keilmuan/bahasan • Dalam konteks ini, ada 2 modul yang berperan besar yaitu Content dan Discussion Module (Suradijono, 2002) • Selain itu, terdapat modul-modul lain yang mendukung
Fitur-Fitur CML - 2 • Discussion Manager: • Ruang diskusi pengganti kelas fisik • Diskusi tercatat • Alat bantu perkembangan diskusi • Course Manager: • Mengatur besaran kelas • Mengatur Dosen/fasilitator kelas • Mengatur Jumlah pertemuan • Mengatur hal-hal yang berkaitan dengan administrasi kelas
Fitur-Fitur CML - 3 • Content Manager: • Database bahan kuliah, baik yang diupload dosen maupun mahasiswa • Bahan tersebut dapat didownload juga oleh mahasiswa maupun dosen • Fitur-Fitur lain: • Perangkat Analisa • Modul Percakapan/chatting • Modul Layar Tulis/whiteboard • Modul Kuesioner/questionnaire • Modul Ujian
Apa Kekhasan CML? • Sistem penjadwalan kuliah yang terintegrasi dan komprehensif • Sistem pengelolaan kelompok dan kegiatan yang terintegrasi dan komprehensif • Learning resources yang selalu dapat berkembang dan bertambah • Terdapat media untuk melakukan peer assessment yang disesuaikan dengan kebutuhan evaluasi • Modul diskusi yang khas, dengan memasukkan komponen thinking type untuk proses evaluasi • Modul analytical tool untuk membantu fasilitator melakukan monitoring partisipasi siswa dalam diskusi
CML hanya Untuk PDPT, MPKT? • TIDAK • CML sudah dilengkapi dengan modul-modul yang bisa dipergunakan untuk mode pembelajaran lainnya
CML Fakultas Contoh: Perbandingan CML dgn Fakultas Kelas Discussion mgr Administrasi Pendidikan Course mgr Perpustakaan Content mgr Taman/Kantin/ Selasar gedung Chatting mgr
Selintas Tentang Student-Centered e-Learning Environment (SCeLE)
Perjalanan Fasilkom UI Menggunakan SCeLE • Sejak era 90-an Fasilkom UI menggunakan repositori online materi kuliah yang masih bersifat statis. • Baru sekitar akhir tahun 2004, Fasilkom UI mengimplementasikan sistem e-Learning yang lebih dari sekadar memfasilitasi upload-download materi kuliah.
Manajemen Site Modul Man. User Modul Manajemen Kuliah Modul Man. Materi Modul Man. Komunikasi Modul Manajemen Evaluasi Modul Chat Modul Forum Modul Tugas Modul Kuis Modul Kuesioner Modul Jurnal Sistem Manajemen Data Fitur-fitur SCeLE SCeLE dibangun di atas Moodle Integrasi Sistem Lain Digital library SIAK Registrasi Online
Integrasi Learning Object Manager “Towards Learning Objects sharing among institutions..”
Pengguna SCeLE Fasilkom UI (800 registered users) UI (1000 registered users & 40.000 potential users) PJJ S-1 PGSD Dikti (800.000 potential users) pjjpgsd.seamolec.org scele.cs.ui.ac.id scele.ui.edu STMIK Darmajaya Lampung (15 registered users & 4000 potential users) STMIK Mikroskil Medan (27 registered users & 4000 potential users) www.mikroskil.ac.id/scele Telkom RisTI Bandung (8 registered users & 50 potential users) www.mikroskil.ac.id/scele webkuliah.mti.cs.ui.ac.id
Statistik Active Courses 22 80 21 12 60 18 17 26 45 40 33 UI 20 29 25 20 S2 S1 9 0 Genap 2006/2007 Gasal 2006/2007 Gasal 2007/2008 Gasal 2005/2006 Genap 2005/2006 Rata-rata tiap semester di Fasilkom ditawarkan 50 - 80 matakuliah
Rekapitulasi Kuisioner Penggunaan SCELE Fakultas Ilmu Komputer UIJumlah Responden: 101 orang
Online vs Konvensional 100 35.14% 41,64 % 75 KETERANGAN A: Online lebih baik B: Online & konvensional sama C: Konvensional lebih baik 46,25 % 37 % 50 A 25 B 18,61 % 21,61 % C 0 Kualitas penyampaian instruksi pengajaran secara on-line atau pengajaran secara tatap muka di kelas (conventional)? Integritas fungsional (seperti diskusi, penjelasan, penggunaan tools, dsb.) yang digunakan pada pengajaran secara on-line dibanding pengajaran konventional di kelas
Proses Pembelajaran 100 13,04 7.23 6.04 38.04 43.36 53.54 59,29 75 SS 29.25 S 50 47.82 TS 35.89 29.93 25 STS 24,39 A 0.75 3.23 3.28 2.54 2.04 0 Fokus selama mengikuti pemelajaran dengan modul Setuju MK diberikan Online Setuju Modul diberikan secara online Memiliki kontrol terhadap proses belajar SS: Sangat Setuju S: Setuju TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju A: Abstain
Materi dan Penyajian 100 13,07 13.79 11.54 14.04 79.11 74.36 48.22 65.82 75 SS S 50 34.72 TS 25 STS 18.86 8.29 5.29 A 2.54 1.79 3.54 2.79 0 Kaitan antara satu topik dengan topik lainnya jelas Struktur& navigasi jelas Struktur penyajian mengindikasikan tujuan pemelajaran Animasi terlihat jelas dan mudah dipahami SS: Sangat Setuju S: Setuju TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju A: Abstain
Seputar Interaksi Peserta 100 11.54 6.76 9.82 10.32 63.5 73.86 60.72 38.18 75 SS S 50 TS 25.14 25.18 42.68 25 STS 11.82 A 0.75 2.54 4.32 1.76 5.32 0 Berkolaborasi dengan peserta lain memadai Interaksi Anda dan materi memadai Berkolaborasi dengan pengajar memadai Menjadi bagian tak terpisahkan dari komunitas SS: Sangat Setuju S: Setuju TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju A: Abstain
Seputar Teknologi 100 35.18 38.47 21.61 12.29 58.11 72.29 75 60 51.43 SS 50 S 15.11 25 TS 5.29 A 0.75 1.79 5.32 3.82 4.57 4.32 0 Fasilitas SCELE Mendukung penyampaian materi ajar Fasilitas SCELE mendukung proses sharing Fasilitas SCELE punya kontribusi thd peningkatan pengalaman belajar Fasilitas SCELE mendukung gaya belajar SS: Sangat Setuju S: Setuju TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju A: Abstain
Manfaat LMS • Pembelajaran menjadi tidak terbatas oleh ruang dan waktu • Memudahkan dalam pengelolaan knowledge: • Progress kemajuan belajar siswa • Pengelolaan hasil diskusi • Diskusi dalam bentuk tree • Hasil diskusi tidak hilang, bisa dibuka kembali • Materi multimedia bisa membantu memberikan ilustrasi materi yang sulit • Personalisasi pembelajaran • Kemudahan dalam monitoring kegiatan siswa
Pemanfaatan LMS • Explorasi semua fitur-fitur yang disediakan oleh LMS • Apabila ada fitur yang dianggap bermanfaat untuk mengkonstruksi pengetahuan siswa, manfaatkan sebaik-baiknya fitur tersebut • Jurnal harian • Wiki • Glossary • Test online untuk mengukur kemampuan siswa • dll
Tantangan Penggunaan LMS • Computer literacy dari siswa dan pengajar • Rancangan pembelajaran harus jelas, tidak sekedar upload/download materi di LMS • Pengajar harus aktif memonitoring kegiatan siswa • Materi harus dibuat semenarik mungkin dan memenuhi kaidah pedagogy butuh kemampuan khusus untuk membuat materi seperti ini • Siswa harus disiplin dan bertanggung jawab terhadap pembelajaran yang dilakukannya