1 / 45

MENUJU PENYATUAN KALENDER ISLAM

MENUJU PENYATUAN KALENDER ISLAM. T. Djamaluddin Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bandung Anggota Badan Hisab Rukyat Prov. Jabar Anggota Badan Hisab Rukyat Depag RI http://t-djamaluddin.spaces.live.com/. Dua problema utama.

aradia
Download Presentation

MENUJU PENYATUAN KALENDER ISLAM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MENUJU PENYATUAN KALENDER ISLAM T. Djamaluddin Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bandung Anggota Badan Hisab Rukyat Prov. Jabar Anggota Badan Hisab Rukyat Depag RI http://t-djamaluddin.spaces.live.com/

  2. Dua problema utama • Perbedaan kriteria hisab rukyat di kalangan ormas Islam di Indonesia yang menyebabkan sesama metode hisab, sesama metode rukyat, dan perbedaan metode menyebabkan kesimpulan penetapan yang berbeda. • Perbedaan pemahaman globalisasi rukyat dan konsep garis tanggal yang menyebabkan perbedaan penetapan akibat perbedaan keputusan Arab Saudi.

  3. Konsep Dasar Hisab Rukyat

  4. Bilangan Bulan Peredaran bulan mengitari bumi menyebabkan bulan tampak dalam berbagai bentuk, mulai dari sabit, setengah lingkaran, purnama, kembali ke setengah lingkaran, dan akhirnya sabit kembali. Ini simulasinya.

  5. Bilangan Bulan Bulan sebenarnya mengorbit bumi dengan perode 27,3 hari (periode sideris, putaran 360 derajat), sama dengan periode rotasi bulan (ini yang menyebabkan wajah bulan selalu sama) Tetapi dari sabit ke sabit berikutnya atau dari purnama ke purnama berikutnya rata-rata 29,53 hari (periode sinodik). Ini penjelasannya. 1 bulan 29 atau 30 hari Untuk kalender syamsiah 366 atau 365 hari dibagi 12 bulan, ada 28 hari (Feb), 30 hari (Apr, Jun, Sep, Nov), 31 hari (Jan, Mar, Mei, Jul, Agu, Okt, Des)

  6. (Hampir) Semua Agama Menggunakan Kalender Qamariyah Islam: penentuan Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha serta hari besar lainnya. Budha: Waisak saat bulan purnama. Hindu: Nyepi saat bulan mati. Kristen/Katolik: Paskah adalah hari Minggu setelah purnama pada awal musim semi Konghuchu: Imlek adalah setelah bulan mati pada musim hujan (Januari/Februari). Pertanyaan: Mengapa menggunakan kalender qamariyah?

  7. MENGAPA IBADAH HARUS DENGAN KALENDER QAMARIYAH? Terdapat tanda perubahan tanggal yang jelas di alam, cocok untuk kegiatan ritual yang berbasis tanggal

  8. 1 tahun qamariyah = 12 * 29.53 hari = 354,56 hari • 1 tahun syamsiah = 365,2422 hari. • Rata-rata tanggal qamariyah bergeser 11 hari lebih cepat daripada tanggal syamsiah (365,2422 – 354,56 = 10,6822), bisa 10 hari, bisa 11 hari. • Kisah Ash-habul Kahfi: 300 tahun syamsiah = 109.572 hari = 309 tahun qamariyah

  9. Cara praktistentukanumurbulan • Bulan bergerak ke arah timur 360o/29.53 =12.2o/hari relatif terhadap matahari • Setiap hari bulan semakin tinggi diufuk barat ~ 12o (kira-kira sekepalan bila lengan dijulurkan ke depan). • Bulan tanggal 1 (hilal) posisinya dekat horizon, tanggal 2 kira-kira sekepal lebih tinggi, tanggal 3 kira-kira 2 kepal lebih tinggi, dan seterusnya.

  10. Mengapa Timbul Masalah?

  11. Pedoman dari Rasulullah SAW Rasulullah SAW memberi pedoman praktis tentang penggunaan hilal sebagai penentu waktu: "Berpuasalah bila melihatnya dan beridul fitri-lah bila melihatnya, bila tertutup awan sempurnakan bulan Sya’ban 30 hari" (HR Bukhari-Muslim). "Bila tertutup awan perkirakan" (HR Muslim). Karena umur rata-ratanya 29,53 hari, satu bulan hanya mungkin 29 atau 30 hari, jadi mudah diperkirakan atau amannya genapkan (istikmal) saja menjadi 30 hari.

  12. Sifat Ijtihadiyah Sebenarnya, kesaksian melihat hilal (ru'yatul hilal), keputusan hisab, dan akhirnya keputusan penetapan awal Ramadhan dan hari raya oleh pemimpin ummat semuanya adalah hasil ijtihad, yang hakikatnya bersifat dzhanni. Kebenaran hasil ijtihad relatif. Kebenaran mutlak hanya Allah yang tahu. Tetapi orang yang berijtihad dan orang-orang yang mengikutinya meyakini kebenaran suatu keputusan ijtihad itu berdasarkan dalil-dalil syariah dan bukti empirik yang diperoleh.

  13. PRINSIPNYA MUDAH “Berpuasalahbilamelihathilal, berbukalahbilamelihathilal” MENGAPA SERING BERMASALAH? • DikhotomiHisabdanRukyat • Interpretasi “hilal” untukkriteriahisabtidaktunggal. • Kemungkinansalahlihatpadarukyatmakinterbukakarenaorang...makintidakmengenalhilal (mudahterkecohdengan Venus) serta...polusiudaradanpolusicahaya yang mempersulitpengamatan • Penyederhanaanmaknaglobalisasirukyat

  14. ·Klaimijtihadiyah 1: Rukyatbersifatqath'i....sehinggamenentukan, sedangkanhisabbersifatdzhanniysehinggahanyapendukungataudiabaikan.· Klaimijtihadiyah 2: hisabbersifatqath'i....sehinggamenentukan, sedangkanrukyatbersifatdzhanniysehinggahanyapendukungataudiabaikan. Dikhotomi Hisab Rukyat

  15. Sumber perbedaan: interpretasi hilal Apakah Hilal itu? • Bulan sabit pertama di ufuk barat setelah maghrib • Bulan muncul di atas ufuk (hisab wujudul hilal) • Tinggi minimum 2o, umurnya > 8 jam (MABIMS) • Tinggi minimum tergantung beda azimut bulan - ....matahari (astronomi)

  16. MENGAPA MELIHAT HILAL DEMIKIAN SULIT? Hilal berumur muda, sangat tipis dan redup. Bentuk lengkungan paling jelas, termuda berumur 13 jam Hilal Ramadhan 1427 umur 13 jam 15 menit Dipotret dg teleskop & kamera CCD Di Jerman 14,5 jam

  17. Bulan berumur 21 jam Bulan berumur 29 jam

  18. Awan tipis-terang sering mengecoh

  19. Venus berpotensi mengecoh

  20. Kasus Rukyat 1 Dzulhijjah 1422/2002 34 lokasi pengamatan hanya 3 pengamat Cakung yang berhasil. Kondisi cuaca mendung, di Jakarta Pusat gerimis. Kemungkinan pengamatan terkecoh oleh Venus, kalau bukan objek bukan hilal lainnya.

  21. MENGAPA PERLU KRITERIA IMKANUR RUKYAT (VISIBILITAS HILAL)? • Bagi ahli rukyat, untuk mengeliminasi kemungkinan salah ...lihat Kasus 1998/1418: Berdasarkan kriteria MABIMS PBNU menolak kesaksian Cakung ……….dan Bawean yang hilalnya.terlalu rendah (tinggi bulan 54’, umur ~ 3 jam) ……….Kasus 2006/1427: Berdasarkan kriteria imkan rukyat Lajnah Falakiyah NU tidak ……….mengambil Cakung dan Madura karena hilal teralu rendah ~ 1 derajat • Bagi ahli hisab, untuk bisa menentukan masuk awal bulan ...atau belum dari hasil perhitungan posisi hilal Kasus 1998/1418: Muhammadiyah berdasarkan kriteria wujudul hilal menetapkan ……….Idul Fitri 29 Januari 1998. Persis mengikuti kriteria MABIMS menetapkan Idul Fitri ……….30 Januari 1998. Kasus 2006/1427: Muhammadiyah berdasarkan kriteria wujudul hilal menetapkan ……….Idul Fitri 23 Oktober 2006. Persis berdasarkan kriteria wujudl hilal di seluruh ……….Indonesia menetapkan Idul Fitri 24 Oktober 2006

  22. Perbedaankarenabedakriteria

  23. PELUANG TITIK TEMU Penganut rukyat telah membuat pedoman: “Kesaksian rukyatul hilal dapat ditolak bila tidak didukung ilmu pengetahuan atau hisab yang akurat.” Penganut hisab berpendapat Hisab sebagai sumber pengetahuan datangnya awal bulan sehingga dapat disebut sebagai “rukyat bil ilmi” MAKA Landasan ilmu pengetahuan masing-masing kriteria terbuka untuk dikaji ulang

  24. KRITERIA DIBUAT DARI • Data rukyatul hilal jangka panjang • Hisab posisi bulan yang berhasil rukyatul hilal JADI Kriteria imkanurrukyat (visibilitas hilal) merupakan titik temu penganut hisab dan rukyat tanpa harus meninggalkan prinsip masing-masing

  25. Limit Danjon: Jarakbulan-matahari > 7o Odeh (2004) di “Experimental Astronomy”, Vol. 18, pp. 39-64: using 737 observations, almost half of them obtained by the Islamic Crescent Observation Project (ICOP). From the database we found a Danjon limit of 6.4 degrees.

  26. KRITERIA IMKANUR RUKYAT INTERNASIONAL

  27. KRITERIA IMKANUR RUKYAT INTERNASIONAL

  28. Kriteria Internasional

  29. DATA RUKYATUL HILAL INDONESIA Umur > 8 jam Tinggi bulan minimal tergantung beda azimut

  30. Ubah Paradigma Hisab Rukyat Dari Perdebatan dalil metode yang paling sahih dan paling baik dengan upaya saling menghargai Menjadi Pencarian kriteria bersama untuk metode yang berbeda dengan upaya saling mengisi

  31. Problema Globalisasi • Klaim ijtihad 1: Rukyat bersifat lokal, sehingga Indonesia bisa saja berbeda dengan Arab Saudi • Klaim ijtihad 2: Rukyat bersifat global, sehingga Indonesia seharusnya sama dengan negara-negara lain. • Klaim ijtihad 3: Idul adha tergantung keputusan wukuf di Arafah, Idul Adha sehari sesudah wukuf

  32. Tahun Derajat Tinggi bulan di Bandung pada awal bulan Ramadhan Syawal Dzulhijjah 1422/2001-2002 1,7 rawan perbedaan 6,3 2,5 rawan perbedaan 1423/2002-2003 7,7 1,2 rawan perbedaan 1,3 rawan perbedaan 1424/2003-2004 11,8 6,1 8,5 1425/2004-2005 3,4 10,3 13,8 1426/2005 10,0 3,3 4,7 1427/2006 8,8 0,9 rawan perbedaan 10,6 1428/2007 8,5 0,7 rawan perbedaan 7,4 RawanPerbedaan

  33. GarisTanggalMembelah Indonesia Ijtima’ awal Syawal 1427 pada 22 Oktober 2006 pukul 12:14 WIB. Pada saat maghrib 22 Oktober 2006 bulan telah wujud di sebagian wilayah Indonesia, tetapi tingginya kurang dari 2 derajat dan umurnya kurang dari 8 jam. Menurut kriteria ijtima' qablal ghurub dan wujudul hilal menggunakan prinsip "wilayatul hukmi“ (MUHAMMADIYAH), 1 Syawal 1427 jatuh pada 23 Oktober 2006. Menurut kriteria wujudul hilal dengan prinsip seluruh Indonesia atau tinggi minimal 2 derajat (PERSIS), 1 Syawal 1427 jatuh pada 24 Oktober 2006. Namun, kriteria imkan rukyat LAPAN dan MABIMS menyimpulkan 1 Syawal 1427 jatuh pada 24 Oktober 2006. Sesuai fatwa Majelis Ulama Indonesia, bila terjadi perbedaan, ikuti keputusan Pemerintah yang telah mempertimbangkan berbagai pendapat .

  34. Garis Tanggal Ramadhan1430Di Indonesia: 1 Ramadhan 1430 = 22 Agustus 2009

  35. Garis Tanggal Syawal 1430Pelabuhan Ratu: Tinggi bulan: 6o 24’, 7o sebelah selatan matahariDi Indonesia: 1 Syawal 1430 = 20 September 2009

  36. Garis Tanggal Dzulhijjah 1429 Pelabuhan Ratu: Tinggi bulan: 6o 21’, 5osebelah selatan matahari 1 Dzulhijjah 1430 : 18 November 2009, Idul Adha 1430 : 27 November 2009

  37. Tahun Derajat Tinggi bulan di Bandung pada awal bulan Ramadhan Syawal Dzulhijjah 1429/2008 6 - 0,7 - 4 1430/2009 -1 6 6 1431/2010 3 - 2 1,7 Rawan perbedaan 1432/2011 7,5 2,0 Rawan perbedaan 7,1 1433/2012 2 Rawan Perbedaan - 4.3 - 2.4 1434/2013 0.7 Rawan Perbedaan 4.2 3.6 1435/2014 0.8 Rawan Perbedaan 4.1 0.8 Rawan Perbedaan RawanPerbedaanBisa Terjadi Lagi

  38. Garis Tanggal Syamsiah-Qamariyah • Kebanyakan ummat Islam telah terbelenggu pada konsep hari menurut garis tanggal syamsiah (International Date Line). • Konsep hari dalam Islam terbagi 2: * Hari terkait ibadah yang berbasis matahari (shalat Jumat) dapat mengikuti garis tanggal syamsiah (IDL). * Hari terkait ibadah yang berbasis bulan (awal Ramadhan, hari raya, dll) seharusnya mengukti garis tanggal qamariyah.

  39. Zona Waktu dan Garis Tanggal

  40. Garis Tanggal Qamariyah Berubah setiap bulan Garis tanggal yang membelah Indonesia dan Arab Saudi, bermakna hari Syamsiah awal bulan di Arab Saudi (misalnya Senin) berbeda dengan di Indonesia (misalnya Selasa).

  41. Menuju Penyatuan

  42. MenujuTitikTemuKriteriaBersama Rekomendasi Fatwa MUI Nomor 2/2004 Rekomendasi Agar Majelis Ulama Indonesia mengusahakan adanya kriteria penentuan awal. Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijah untuk dijadikan pedoman oleh Menteri Agama dengan membahasnya bersama ormas-ormas Islam dan para ahli terkait.

  43. AGENDA MENCARI TITIK TEMU • Fatwa MUI + RekomendasiKongresUmat Islam Indonesia • Ormas Islam pelaksanahisabmaupunrukyatharusterbuka....untukmengkajiulangkriterianyademikemaslahatan....ummat • Masing-masingormas Islam majuselangkahmemikirkan....kriteriabaru yang disepakatibersama • Kesepakatanbersamatingkatnasionalditindaklanjuti...dengansosialisasidiOrmas Islam sampaitingkatbawah...untukbisadisepakatidalammuktamarOrmas • Perbedaankarenamasalah non-kriteria (e.g. penyamaanIdul...Adhadengan Arab Saudi) diselesaikansecara... ...bertahapdenganprinsipmenjagaukhuwah

  44. UpayaPercepatan • Menteri Agama memfasilitasipertemuanantara BHR, MUI, danOrmas Islam. • Ormas Islam terus mengkajiulang pendapat organisasi untuk menuju titik temu dengan ormas Islam lainnya. • Upayakansamakanpersepsipentingnyamendapatkankriteriabersama • Upayakan samakan persepsi menjaga ukhuwah dengan pendekatan konsep garis tanggal dan ukhuwah.

  45. Titik Terang Menuju Penyatuan • Wapres JK mempertemukanKetua PBNU dan PP Muhammadiyah 24 Sep 2007/ 5 Ramadhan 1428. Merekabersepakatuntukmenyamakanpersepsidanditindaklanjuti dg pertemuanteknis. • Pertemuandikantor PBNU Jakarta, 2 Okt 2007 • Pertemuandikantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, 6 Desember 2007 • Pertemuan Lajnah Falakiyah PBNU, Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, Dewan Hisab PP Persis bersama KPPI Salman ITB dan Depag RI, Agustus 2008 (menuju kesefahamanan perlunya kriteria bersama) • Pertemuan KPPI, Dewan Syariah PKS, HTI, dan Depag, Desember 2008 (menuju kesefahaman menyikapi perbedaan dengan Arab Saudi) • PertemuanKPPI-PP Persis 30 April 2009 • Pertemuan KPPI-LF PB NU 16 Mei 2009

More Related