150 likes | 730 Views
OPTIMASI INPUT-OUTPUT. Tiga Daerah dalam Fungsi Produksi dan Optimasi. Dalam pokok bahasan II telah disinggung bahwa ada tiga daerah dalam fungsi produksi yang mempunyai hubungan dengan pengambilan keputusan optimasi .
E N D
OPTIMASI INPUT-OUTPUT
Tiga Daerah dalamFungsiProduksidanOptimasi • Dalampokokbahasan II telahdisinggungbahwaadatigadaerahdalamfungsiproduksi yang mempunyaihubungandenganpengambilankeputusanoptimasi. • Dalamdaerah I setiappenambahan input fisikakanmemberikantambahanproduk yang semakinbertambahsehinggakeputusanpenghentiantambahan input didaerahinitidakrasional. • Sebaliknya di daerah III setiap tambahan input akan menurunkan produksi sehinggakeputusanpenambahan input tidakrasional
Daerah I dan III merupakan daerah “Irrasional” untuk kegiatan penyelenggaraan produksi. • Pada daerah II setiap tambahan input akan menghasilkan tambahan produksi yang semakin menurun sehingga di daerah produksi ini terdapat “pertimbangan” apakah input akan ditambah atau dihentikan oleh produsen. • Daerah II ini merupakan daerah yang memerlukan pertimbangan rasional penyelenggaraan kegiatan produksi dan disebut sebagai daerah “Rasional”.
Pertimbangan yang rasionaldalamkegiatanproduksidilaksanakanprodusendenganmenerapkanprinsip-prinsipekonomidalamusahanya. • Dalamhalinipertimbanganuntukmencapaitingkat “keuntungan yang maksimum” merupakanpertimbangan yang rasionalbagisetiapusaha. • Jikaprodusentelahmengambilkeputusan berdasarkan “keuntungan yang maksimum” maka dikatakan produsen itu telahmengoptimalisasikeputusannyadanpenyelenggaraanproduksidalamkondisi optimal. • Perhitungankeuntunganmaksimummelibatkanhargafaktorproduksibersamadengansatuanfisik input danoutputnya.
Efisiensi Teknis dan Efisiensi Ekonomis • Dalam proses produksi, dikenal istilah efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis. • Efisiensiteknismerupakansyaratkeharusandanefisiensiekonomismerupakansyaratkecukupandalamsetiappetimbanganpengambilankeputusanprodusen. • Efisiensiteknistercapaipadasaatproduk rata-rata beradapadamaksimumnyadanefisiensiekonomistercapaipadasaatnilaiprodukmarjinal (NPM) samadenganbiayakorbananmarjinalnya (BKM). • Efisiensiekonomismerupakankata lain dari “keuntunganmaksimum”. • Secarakronologis, setiaptambahan input dariawalsampaiakhirakandidapatkanefisiensitaknislebihdahuludansetelahitubaruefisiensiekonomis.
Efisiensi ekonomis penggunaan faktor-faktor produksi dirumuskan sbb : NPMy1 = NPMy2 ……. NPMyn = 1 NIMx1 NIMx2 NIMxn • Apabila sejumlah faktor produksi digunakan untuk menghasilkan satu produk, maka efisiensi ekonomis masing-masing faktor produksi dirumuskan : NPMy = 1, NPMy = 1, ……. NPMyn = 1 NIMx1 NIMx2 NIMxn
KeputusanOptimasi • Dalam rangka menetapkan keputusan optimasi, perlu disediakan data baik berupa tabel maupun fungsi yang menggambarkan hubungan produk faktor produksinya.
harga input $24,-/unit, hargaproduk $4,-/unit. Berapakeutungannya !
Dalam bentuk suatu fungsi produksi, perhitungan apakah proses produksi dapat mencapai tingkat keuntungan yang maksimum saranya berbeda dari bentuk tabel, tetapi prinsipnya sama. • Contohnya : suatu fungsi produksi hasil perhitungan statistik dari usaha ayam pedaging sebagai berikut : • Y = 0,23 X10,47 X20,36 (fungsi Cobb-Douglas) Dimana : • Y = bobot ayam hidup (kg), ỹ = 300 kg, Hp = Rp 1300,-/kg • X1 = modal (Rp), x = Rp 500.000,- Hx = Rp 0,1/Rp 1,- • X2 = tenaga kerja (HKP) , x = 15 HKP, Hx = Rp 1500,-/HKP
Apakahprosesproduksipadaskalausahatersebuttelahmencapai optimum ? • Evaluasinyasebagaiberikut : • Koefisien 0,47 dan 0,36 menunjukkanbahwaEpantara 1 – 0 danproduksiberadadidaerah II. Kondisiinimemenuhisyaratuntukrasionalisasi“ keputusan. 2. Koefisienregresi (b1 dan b2) itudapatdigunakanuntukmenghitung NPM dengancarasebagaiberikut :
NPM = harga produk (Hp) x PM • NPM = Hp x dy dx Ep = koefisien b fungsi di atas = dy x X dx Y NPM = Hp x b x y/x = NIM = harga dari faktor produksinya.