2.57k likes | 6.21k Views
SISTIM PELAPORAN KECELAKAAN KERJA & PAK . Oleh : Dr. Sudi Astono, MS Direktorat Pengawasan Norma K3 Depnakertrans RI. TUJUAN PELAPORAN KECELAKAAN KERJA DAN PAK. Perlindungan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja beserta Kompensasinya Diperoleh data kecelakaan dan PAK
E N D
SISTIM PELAPORAN KECELAKAAN KERJA & PAK Oleh : Dr. Sudi Astono, MS Direktorat Pengawasan Norma K3 Depnakertrans RI
TUJUAN PELAPORAN KECELAKAAN KERJA DAN PAK • Perlindungan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja beserta Kompensasinya • Diperoleh data kecelakaan dan PAK • Memudahkan identifikasi & analisis guna menemukan faktor penyebab • Dapat memberikan syarat perbaikan agar kecelakaan tidak terulang kembali (Perencanaan) • Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss)
DASAR HUKUM • 1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja • 2. UU No. 3 Tahun 1992 ttg Jamsostek • 3. PP No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Jamsostek • 4. Keppres No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul dalam Hubungan Kerja • Permenaker No 02 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja • Permenaker No 01 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja • Permenaker No 03 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja • Permenaker No 333 tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja • Permenaker No. 5/Men/1993 tentang Juknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jamsostek.
DASAR HUKUM • Permenaker No. 04/Men/93 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja • Permenaker No. 03/Men/1998 tentang Tata Cara Pelaporan & Pemeriksaan Kecelakaan • Kepmenakertrans No 79 tahun 2003 tentang Pedoman Diagnosis dn Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan PAK • Permenaker No. 64 Tahun 2005 tentang Perubahan ke empat atas PP No. 14 tahun 1993
ggggggggggg Ruang Lingkup Kecelakaan Kerja • Meliputi kecelakaan di tempat kerja yang terdiri : • Kecelakaan kerja • PAK • Peledakan • Kebakaran • Bahaya pembuangan limbah • Kejadian bahaya lainnya
PENGERTIAN : Permenaker 3/98 (Tentang : Tata Cara Pelaporan & Pemeriksaan Kecelakaan Kerja) : Kecelakaan : kejadian yg tdk dikehendaki dan tdk diduga sebelumnya yg dpt menimbulkan korban manusia dan atau harta benda. UU 3 th 1992 (Jamsostek) : Kecelakaan Kerja : kecelakaan yg terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yg timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yg terjadi dlm perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
Istilah • Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) : keadaan tenaga kerja yang sementara tidak mampu bekerja karena masih dalam keadaan perawatan dokter • Cacat sebagian untuk selama-lamanya : hilang atau tidak berfungsinya sebagian anggota tubuh tenaga kerja untuk selama-lamanya • Cacat total untuk selama-lamanya : keadaan tenaga kerja tidak mampu bekerja sama sekali untuk selama-lamanya
UNDANG-UNDANG No. 1 TH 1970 Ttg KESELAMATAN KERJA • Pasal 11 • Pengurus diwajibkan melaporkan setiap kecelakaan yg terjadi dalam tempat kerja yg dipimpinnya, kpd pejabat yg ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja. • Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai dimaksud dalam ayat (1) diatur dgn peraturan perundangan.
Permenaker No 05 Tahun 1993Petunjuk Teknis Penaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jamsostek Untuk Peserta Jamsotek Pasal 7 • Pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerjanya kpd Kantor Depnaker/Disnaker dan Badan Penyelenggara setempat sebagai laporan kecelakaan kerja tahap I dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan mengisi formulir Jamsostek 3 • Pengusaha wajib mengirimkan Laporan Kecelakaan Kerja Tahap II kpd Depnaker/Disnaker dan Badan Penyelenggara setempat dengan mengisi formulir Jamsostek 3a dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam setelah tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berdasarkan surat keterangan dokter yang menerangkan : • Keadaan sementara idak mampu bekerja telah berakhir; atau • Keadaan cacat sebagian untuk selama-lamanya; atau • Keadaan cacat total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental; atau • Meninggal dunia. • Surat keterangan dokter dimaksud menggunakan Formulir Jamsostek 3b.
Permenaker No 05 Tahun 1993Petunjuk Teknis Penaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jamsostek Untuk Peserta Jamsotek Pasal 8 • Pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan mengisi formulir Jamsostek 3 sejak menerima diagnosis dari Dokter Pemeriksa • Dalam hal penyakit yang timbul karena hubungan kerja, surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 menggunakan Formulir Jamsostek 3c.
Permenaker No 04 Tahun 1993 Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja Untuk Non Peserta Jamsotek Ps 2 : • Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak mendapatkan jaminan kecelakaan kerja yang terdiri dari : • Pengangkutan dari tempat kejadian ke rumah sakit yang terdekat atau ke rumahnya • Pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan di rumah sakit • Biaya pemakaman • Selain jaminan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) juga diberikan santunan berupa uang yang tdd : • Santuanan STMB • Santuanan cacat sebagian untuk selama-lamanya • Santuanan cacat total untuk selama-lamanya • Santunan kematian • Besarnya Jaminan Kecelakaan Kerja sebagaimana dimaksud alam ayat (1) dan (2) sesuai lampiran
Permenaker No 04 Tahun 1993 Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja Untuk Non Peserta Jamsotek Ps 6 : • Pengusaha wajib membuat daftar Perusahaan Wajib Bayar Jaminan Kecelakaan Kerja di perusahaan atau di bagian perusahaan yang berdiri sendiri yang dibuat sesuai dengan Bentuk KK 1 dan didaftarkan ke kantor Depnaker/Disnaker setempat Ps 8 : • Pengusaha wajib melaporkan secara tertulis kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerjanya kpd Kantor Depnaker/Disnaker setempat dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam. • Pelaporan dapat dilakukan secara lisan sebelum secara tertulis • Dalam hal PAK, laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) disampaikan dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam setelah didiagnosis oleh dokter pemeriksa. • Laporan tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (3) dilakukan dengan mengisi Laporan Kecelakaan Kerja Tahap I sesuai dg bentuk KK 2
Permenaker No 04 Tahun 1993 Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja Untuk Non Peserta Jamsotek Ps 9 : • Pengusaha wajib mengirim Laporan Kecelakaan Kerja Tahap II kpd Kantor Depnaker/Disnaker setempat dengan mengisi Bentuk KK. 3 dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam setelah tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan berdasarkan surat keterangan dokter dinyatakan : • Keadaan sementara tidak mampu bekerja telah berakhir • Keadaan cacat sebagian untuk selama-lamanya • Keadaan cacat total untuk selama-lamanya • Meninggal dunia • Surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menggunakan Bentuk KK. 4 • Dalam hal PAK, surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menggunakan Bentuk KK. 5 • Dalam KK. 4 atau KK. 5 sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) harus disampaikan oleh pengusaha kpd Kantor Depnaker/Disnaker setempat
Permenaker No 04 Tahun 1993 Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja Untuk Non Peserta Jamsotek Ps 10 : Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja sementara tidak mampu bekerja, perusahaan wajib terus membayar upah tenaga yang bersangkutan sebagaimana dalam pasal 2 ayat (2) huruf a sampai dokter pemeriksa menetapkan akibat kecelakaan kerja yang dideritanya.
TATA CARA PELAPORAN Permenaker No 3 tahun 1998 • 1. Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi di tempat kerja yang dipimpinnya baik yang telah mengikutsertakan pekerjanya kedalam program Jamsostek maupun yang belum. • 2. Kecelakaan yang dilaporkan terdiri dari : • Kecelakaan kerja • Penyakit akibat kerja • Kebakaran, Peledakan dan Bahaya Pembuangan Limbah • Kejadian berbahaya lainnya • Melaporkan secara tertulis kepada Dinas Ketenagakerjaan setempat dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak terjadi kecelakaan dengan menggunakan formulir bentuk 3 KK2 A. (penggani bentuk KK2) • Pelaporan dapat dilakukan secara lisan sebelum secara tertulis
TATA CARA PELAPORAN Permenaker No 3 tahun 1998 • Pengurus/pengusaha yang telah mengikuti program Jamsostek, tata cara pelaporannya sesuai Permenaker No 05 tahun 1993 ttg Juknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jamsostek. • Pengurus/pengusaha yang belum mengikuti program Jamsostek, tata cara pelaporannya sesuai Permenaker No. 04 tahun 1993 ttg Jaminan Kecelakaan Kerja.
ggggggggggg ALUR PELAPORAN KEC KERJA DAN PAK Laporan Kec Kerja (Bentuk KK. 2A) Formulir lap Riksa & Kaji - Lamp II utk Kec Kerja - Lamp III utk PAK - Lamp IV utk Peledakan, Kebakaran dan bhy pembuangan limbah - Lamp V utk bhy lain - Susun analisis Lap Kec. tiap akhir bulan sesuai lamp VI - Sampaikan selambat-2nya tgl 5 bln berikutnya Kakadisnaker Kab/kota Peg.Pengawas Kakanwil depnaker/ Kadisnaker Prop - Susun analisis Lap Kec. Tiap-tiap bulan sesuai lamp VII - Sampaikan segera MENTERI atau Pejabat yg ditunjuk - Dirjen Binwasnaker Susun analisis Lap FR & SR tk Nasional
ALUR PENGAJUAN KLAIM KEC KERJA DAN PAK 2 X 24 Jam stl Kejadian Kec / Diagnosa PAK KECELAKAAN ATAU PAK Perusahaan Laporan Kecelakaan Tahap I … Form Jamsostek 3/ KK. 2 A (Kec dan PAK) • STMB berakhir, Cacat, Meninggal dunia 2 X 24 Jam stl ada Ket. Dokter • Laporan Kecelakaan Tahap II : (berfungsi sebagai pengajuan pembayaran Jamsostek) • Form Jamsostek 3a (KK3) ….. u/ Kecelakaan kerja • Form Jamsostek 3b (KK.4) … surat keterangan dokter u/ kecelakaan • Form Jamsostek 3c (KK5) ….. surat keterangan dokter u/ PAK • Fc kartu peserta • Kuitansi biaya pengobatan dan angkutan • Dokumen pendukung lainnya Disnakertrans Kab/Kota & Jamsostek Badan Penyelenggara (Jamsostek) menetapkan besarnya santunan dan penggantian biaya
ggggggggggg Hak Tenaga Kerja • Pengangkutan dr TMP ke RS terdekat atau ke rmh • Pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan di RS • Biaya pemakaman • (Santunan berupa uang) • STMB sbg pengganti upah • Cacad sbgn utk selama-2nya • Cacad Total utk selama-2nya Dari PT Jamsostek/Pengusaha d. Kematian Ahli waris yg ditjk TK Janda/duda/anak (tanggungan) Saudara sedarah
Lampiran : 1. PP No. 14 Tahun 1993 (Tentang Penyelenggaraan Jamsostek)2. Permenaker No 04 Tahun 1993 (Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja) • BESARNYA JAMINAN KECELAKAAN KERJA • Santunan • STMB • 4 Bulan : 100 % X upah sebulan • 4 Bulan kedua : 75 % X upah sebulan • Seterusnya : 50 % X upah sebulan • Cacat : • Cacat sebagian untuk selama-lamanya dibayar secara sekaligus : % sesuai tabel X 60 bulan upah • Cacat total untuk selama-lamanya dibayar secara sekaligus : 70 % X 60 bulan upah • Santunan berkala sebesar Rp. 25.000,- selama 24 bulan (Lampiran II PP No 14 Th 1993) …..Th 2005 Dirubah mjd Rp 200.000,- • Cacat kekurangan fungsi dibayar secara sekaligus : % berkurangnya fungsi X % sesuai tabel X 60 bulan upah
Santunan Kematian : • Santunan sekaligus sebesar 60 % X 60 bulan upah, sekurang-kurangnya sebesar jaminan kematian ….. Th 2005 dirubah mjd 60 % x 70 bulan upah • Santunan berkala sebesar Rp. 25.000,- selama 24 bulan (Lampiran II PP No 14 Th 1993) …..Th 2005 Dirubah mjd Rp 200.000,- • Biaya pemakaman sebesar Rp. 200.000,- (perubahan th 2005 = Rp. 1.500.000,-) • Pengobatan dan perawatan sesuai biaya yang dikeluarkan --- maksimal untuk 1 perstiwa kecelakaan sebesar Rp. 3 Juta (Lampiran II PP No 14 Th 1993) …… perubahan th 2005 Menjadi Rp 8.000.000,- • Biaya rehabilitasi berupa penggantian pembelian alat bantu (Orthose) dan atau alat pengganti (Prothese) diberikan 1 x untuk setiap kasus dengan patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat Reahabilitasi Prof Dr Suharso Surakarta ditambah 40 % dari harga tsb (Lampiran II PP No 14 Th 1993) • Penyakit yang timbul karena hubungan kerja (Besarnya santunan dan biaya pengobatan/perawatan = A dan B) • Ongkos pengangkutan tenaga kerja dari TKP ke RS atau rumahnya, sebesar biaya yang diperlukan. • Angkutan darat Maksimal Rp. 150.000,- • Angkutan Laut maksumal Rp. 300.000,- • Angkutan Udara maksimal Rp. 400.000,-
TINDAK LANJUT PELAPORAN Permenaker No 3 tahun 1998 • Laporan kecelakaan yang diterima dilakukan pemeriksaan dan pengkajian oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan dengan menggunakan formulir : • Lampiran II : untuk kecelakaan kerja • Lampiran III : untuk PAK • Lampiran IV : untuk peledakan, kebakaran • dan bahaya pembuangan limbah • Lampiran V : untuk bahaya lainnya • Dinas Ketenagakerjaan Kab/Kota menyusun analisis laporan kecelakaan (setiap akhir bulan), menggunakan formulir Lampran VI, dan dilaporkan ke Dinas Ketenagakerjaan Provinsi • Dinas Ketenagakerjaan Provinsi menyusun analisis laporan kecelakaan (setiap bulan), menggunakan formulir Lampran VII, dan dilaporkan ke Menteri Tenaga Kerja. • Dirjen Binwasnaker Depnakertrans menyusun analisis laporan kekerapan dan keparahan kecelakaan tingkat nasional.
Tingkat Kekerapan Cidera : Jumlah kecelakaan yang tercatat x 1.000.000 Jumlah jam kerja Tingkat Keparahan Cidera : Jumlah hari kerja yang hilang x 1.000.000 Jumlah jam kerja
Tingkat Kekerapan Kerusakan Properti : Jumlah kasus yang terjadi x 1.000.000 Jumlah jam kerja Tingkat Keparahan Kerusakan Properti : Nilai kerugian x 1.000.000 Jumlah jam kerja
Konversi Hari Kerja Hilang karena Cacat Anatomis atau Cacat Fungsi dan Kematian Akibat Kecelakaan Kerja
Lampiran : 1. PP No. 14 Tahun 1993 (Tentang Penyelenggaraan Jamsostek)2. Permenaker No 04 Tahun 1993 (Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja) Persentase Santunan Cacat Tetap Sebagian & Cacat-cacat lainnya :
Lampiran 1 : PERATURAN MENTERI NOMOR : 03/MEN/1998 TANGGAL : 26 Pebruari 1998 Pengganti Form Bentuk KK. 2 LAPORAN KECELAKAAN FORMULIR BENTUK 3 KK2 A
Dibuat dengan sesungguhnya *) Jika perlu dapat ditambah Nama dan tanda tangan pimpinan perusahaan Jabatan Tanggal • Warna Putih, Merah dan Merah Jambu ke Kandep Tenaga Kerja Setempat • Warna kuning untuk arsip perusahaan • Warna Hijau dan Biru untuk Badan Penyelenggara / PT. Jamsostek (Persero)
Lampiran III : PERATURAN MENTERI NOMOR : 03/MEN/1998 TANGGAL : 26 Pebruari 1998 LAPORAN PEMERIKSAAN DAN PENGKAJIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA KANDEP TENAGA KERJA : ……………… KANWIL DEPNAKER : …………….. NO. : ……… KLUI : ……… I. DATA UMUM : A. Identitas Perusahaan • Nama Perusahaan : ……………………….. • Alamat Perusahaan : …………………… • Nama Pengurus : …………………… • Alamat Penguru : …………………… C. Lain-lain • P2K3/Ahli K3 : Ada/Tidak* • KKB/PP : Ada/Tidak* • Program Jamsostek : Ada/Tidak* • Unit Kerja SPSI : Ada/Tidak* • Jml TK : ……………. • Asuransi lainnya : ……………. B. Informasi PAK • Tmp, Tgl, Jam Kec : ………………… • Sumber Laporan : ………………… • Tgl Diterima Laporan : ………………… • Tgl Pemeriksaan : ………………… • Atasan Langsung Korban : …………… • Saksi-saksi : ………………
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998 II. DATA KORBAN • Identitas Kode A • Nama : …………………… • Nip : …………………… • Jenis Kelamin : …………………… • Jabatan : …………………… • Unit/Bagian Kerja : …………………… • Lama Bekerja : …………………… • Riwayat Pekerjaan …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri) • Riwayat Penyakit …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri) • Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja • a. Dilakukan / tdk dilakukan *) • b. Kelalaian yang ditemukan • Pemeriksaan Kesehatan Berkala • a. Dilakukan / tdk dilakukan *) • b. Kelalaian yang ditemukan
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998 • Pemeriksaan Kesehatan Sekarang Kelaian Yang Ditemukan • Keluhan Penderita : …………………… • Mental : …………………… • Fisik : …………………… • Laboratorium : …………………… • ECG : …………………… • Rontgen : …………………… • Patologi Anatomi : …………………… • Pemeriksaan Tambahan/Biologi Monitoring (Pengukuran kadar bhn kimia penyebab sakit di dlm tubuh TK misalnya kadar dlm urin, darah, dsb, dan hasil tes/pemeriksaan fungsi organ tubuh tertentu akibat pengaruh bhn kimia tsb misalnya tes fungsi paru-paru, dsb) III. FAKTA YANG DIDAPAT Hasil riksa LK dan cara kerja • Faktor LK yg dpt mempengaruhi thdp sakit penderita : • Faktor Fisik : ……………………….. • Faktor Kimia : ……………………….. • Faktor Biologi : ……………………….. • Faktor Psikososial : ………………………..
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998 • Faktor cara kerja yg dpt mempengaruhi thdp sakit penderita : • Peralatan Kerja : ……………………….. • Proses Produksi : ……………………….. • Ergonomi : ……………………….. • Upaya Pengendalian • Alat Pelindung Diri : ……………………….. • Ventilasi : ……………………….. • Dll : ……………………….. IV. KESIMPULAN Penderita / TK tsb diatas menderita PAK : Diagnosis : V. CACAT AKIBAT KERJA • PAK tsb diatas menimbulkan/tdk menimbulkan : • Cacat fisik/mental *) : • Kehilangan kemampuan kerja : VI. TINDAKAN LEBIH LANJUT Mengetahui : Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja (_________________) ……tmp……, …tgl… …bln… …th… Pegawai Pengawas (_________________)
Dr. Sudi Astono, MS • E-Mail: sudikkk@yahoo.com • Hp. 0817898107