690 likes | 1.65k Views
IKHTIAR MENJADI MUSLIMAH BERKARAKTER. Oleh: Tatang Muttaqin Alumni Mu’allimien Pesantren PERSIS No. 76 Tarogong. Disampaikan pada Pengajian Ramadhan yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Persatuan Islam Isteri (PERSISTRI) Garut Garut, 11 Ramadhan 1431 H. SISTEMATIKA POTRET PEREMPUAN INDONESIA
E N D
IKHTIAR MENJADI MUSLIMAH BERKARAKTER Oleh: Tatang Muttaqin Alumni Mu’allimien Pesantren PERSIS No. 76 Tarogong Disampaikan pada Pengajian Ramadhan yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Persatuan Islam Isteri (PERSISTRI) Garut Garut, 11 Ramadhan 1431 H
SISTEMATIKA • POTRET PEREMPUAN INDONESIA • PESAN ISLAM TENTANG PEREMPUAN • IKHTIAR MENJADI MUSLIMAH BERKARAKTER • ESENSI KARAKTER DAN AKHLAK MULIA
Trend Indeks Pemberdayaan Gender/GEM, 2004-2007 0,630 0,621 0,620 0,613 0,618 0,610 0,600 0,597 0,590 0,580 2004 2005 2006 2007 1. Kondisi Umum IDG Indonesia menunjukkan peningkatan, yaitu dari 0,597 pada tahun 2004 menjadi 0,621 pada tahun 2007 (KNPP-BPS). • Ekonomi (akses lapangan kerja), angka pengangguran terbuka perempuan mengalami penurunan dari 13,72 persen (2006) menjadi 9,29 persen (2008) (Sakernas). • Jabatan publik, persentase perempuan yang menduduki jabatan kepemerintahan tertinggi eselon I sampai eselon IV, masing-masing sebesar 9,6 persen, 6,6 persen, 13,7 persen, dan 22,4 persen (2006). Persentase tersebut meningkat pada tahun 2008 khususnya untuk eselon II sampai eselon IV, masing-masing sebesar 7,1 persen, 14,5 persen, dan 23,5 persen. 4
2. Politik dan Perlindungan Perempuan 5 • Politik: • Partisipasi perempuan di lembaga legislatif (DPR/DPRD) meningkatdari 11,6% (2004) menjadi 17,9% (2009). • Partisipasi perempuan anggota DPD meningkat dari 19,8% (2004) menjadi 27,3% (2009). • Perlindungan perempuan: • Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di 17 provinsi dan 76 kab/kota (2008). • Penyediaan 305 unit perlindungan perempuan dan anak (UPPA) di tingkat Polres yang tersebar di seluruh Indonesia (2008). • Peningkatankapasitas petugas imigrasi di tempat embarkasi dan debarkasi untuk melayani perempuan korban perdagangan orang.
3. PERMASALAHAN 6 • Rendahnya kualitas hidup dan peran perempuanantara lain disebabkan: • Adanya kesenjangan akses, manfaat, dan partisipasi dalam pembangunan, serta penguasaan terhadap sumber daya; • Rendahnya peran dan partisipasi perempuan di bidang politik, jabatan publik, dan di bidang ekonomi; • Rendahnya kesiapan perempuan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim, krisis energi, krisis ekonomi, bencana alam dan konflik sosial, serta terjadinya penyakit. • Masih belum memadainya jumlah dan kualitas tempat pelayanan bagiperempuan korban kekerasan, • Prevalensi kekerasan terhadapperempuan :3,1% atau 3-4 juta (Susenas, 2006) • Pusat krisis terpadu (PKT) hanya tersedia di 3provinsi dan 5 kabupaten/kota.
III. IKHTIAR MENJADI MUSLIMAH BERKARAKTER/BERAKHLAQ MULIA 12
2. Sebagai Anak • Memperlakukan orangtua dengan baik; • Berbuat baik dan hormat kepada kedua orangtua meskipun berbeda agama; • Tidak bersikap membangkang; • Memprioritaskan Ibu sebelum ayah; • Berlaku baik kepada teman-teman ayah; • Memelihara kebaikan orangtuanya. 14
3. Sebagai Isteri • Mememahami suami dan menghargai perasaan dan kehormatannya; • Membantu suami untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangannya; • Senantiasa belajar untuk menciptakan keseimbangan antara menyenangkan suami dan memperlakukan orangtua dengan hormat; • Memahami peran sebagai pelindung dan pendukung suami. 15
4. Sebagai Anggota Keluarga • Pandangan Islam tentang ikatan keluarga; • Memegang silaturahim sesuai ajaran Islam; • Memelihara silaturahim dengan orang yang berbeda; • Melakukan silaturahim meskipun orang lain tidak melakukannya. 16
5. Sebagai Ibu • Anak adalah amanah Allah yang harus dipikul secara bertanggungjawab; • Mengupayakan metode terbaik dalam mendidik anak; • Menumbuhkan cinta dan kasih sayang serta mengekspresikannya kepada anak; • Tidak membedakan antara anak laki-laki dan perempuan; • Mewaspadai segala seuatu yang berpotensi mempengaruhi anak; 17
Gambar Rate of Return Investasi Modal Manusia Rate of Return Investasi Modal Manusia Dengan Asumsi Besar Investasi Awal yang Sama Untuk Seluruh Usia Program Pra - sekolah Rate of Return Rate of Return Investasi Investasi Modal Manusia Persekolahan Opportunity Cost Opportunity Cost Pelatihan Kerja Prasekolah Persekolahan Setelah Sekolah Setelah Sekolah 0 0 USIA USIA Sumber : James Heckman, Human Capital Policy, 2003 19
Kecerdasan yang lebih meningkat lagi KESEJAHTERAAN YG LEBIH TINGGI LAGI dst……. Investasi ke Pendidikan KESEJAHTERAAN YG LEBIH TINGGI Kecerdasan yg meningkat Investasi ke Pendidikan Kecerdasan KESEJAHTERAAN
PRAKONDISI: PENTINGNYAGIZI Gizi kurang & infeksi Gizi cukup & sehat “Otak Kosong” bersifat permanen Tak terpulihkan Anak cerdas dan produktif MUTU SDM TINGGI MUTU RENDAH ASET BEBAN 21 Sumber : FKM UI & Unicef, 2002
MEMBANGUN MANUSIA SEUTUHNYAMegawangi, 2009 POTENSI FISIK POTENSI EMOSI POTENSI AKADEMIK POTENSI SPIRITUAL POTENSI SOSIAL MANUSIA HOLISTIK POTENSI KREATIF
SUMBERDAYA MANUSIA MASA DEPAN Kreatif (problem solver) Pembelajar sepanjang hayat: inquirer, critical thinker (holistic thinker), knowledgeable Komunikator yang efektif Berani mengambil resiko Pekerja keras Integritas: jujur, dapat dipercaya, mandiri, disiplin, dan responsible Peduli, toleran dan feksibel (Indonesia Heritage Foundation [IHT], 2008)
TREN PENDIDIKAN Japan: 2002: body-mind-soul a) ‘kokoro-no-kyoiku’: pendidikan hati dan jiwa (inwardness) , b) ‘sogo-gakushyu’: pembelajaran yang holistik dan terintegrasi, c)‘tokushyoku, koseika’: menghargai keunikan sekolah dan individu. Korea: 21st century: prioritas tertinggi adalah pengembangan kreativitas: bijak, disiplin, hidup layak, cerdas, bahagia, nyaman. Canada: 2000: mengembangkan manusia seutuhnya, estetika dan kesenian, aspek emosi dan sosial, aspek intelektual, aspek fisik dan kesehatan, aspek tanggung jawab sosial. Singapore: pendidikan yang holistik: membangun aspek moral, intelektual, fisik, sosial dan estetik anak. Kesimpulannya: pendidikan tidak cukup semata untuk pemintaran intelektual (kognisi) tetapi juga pada pembentukan karakter (afeksi) yang mampu melahirkan manusia berakhlak mulia. (QS 3:190-191 dan QS58:11).
ASAH, ASIH DAN ASUH Pola asuh => memenuhi kebutuhan, memberi perlindungan, dan mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari (perawatan dan perlindungan anak yang sangat menentukan pembentukan fisik dan mental anak). Pola asah => menyuburkankecerdasan majemuk (intelektualitas, kecakapan bahasa, keruntutan logika dan nalar, serta ketangkasan). Pola asih => mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual sehingga mampu menyuburkan rasa kasih sayang (perkembangan afeksi anak: moral, akhlak, emosi dan perilaku).
ALTERNATIF PEMBELAJARAN • Mendorong proses belajar siswa aktif melalui: student active learning, contextual learning, inquiry-based learning, integrated learning. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. • Memberikan pendidikan karakter secara eksplisit, sistematis dan berkelanjutan melalui knowing the good, loving the good, and acting the good. • Metode belajar yang memperhatikan keunikan agar mampu mengembangkan kecerdasan majemuk. 28
Kata Mutiara tentang AnakDorothy Low Nolte Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan Jika anak banyak dimusuhi, ia akan terbiasa menantang Jika anak dihantui ketakutan, ia akan terbiasa merasa cemas Jika anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa meratapi nasibnya Jika anak dikelilingi olok-olok, ia akan terbiasa menjadi pemalu Jika anak dikitari rasa iri, ia akan terbiasa merasa bersalah. Jika anak serba dimengerti, ia akan terbiasa menjadi penyabar Jika anak banyak diberi dorongan, ia akan terbiasa percaya diri Jika anak banyak dipuji, ia akan terbiasa menghargai Jika anak diterima oleh lingkungannya, ia akan terbiasa menyayangi Jika anak diperlakukan dengan jujur, dia akan terbiasa melihat kebenaran Jika anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan terbiasa melihat keadilan Jika anak dikerumuni keramahan, ia akan terbiasa berpendirian: “Sungguh Indah Dunia Ini!”
ESENSI KARAKTER • Karakter adalah sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral -yang termanifestasikan dalam tindakan nyata melalui perilaku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain dan karakter mulia lainnya. (Thomas Lickona, 1991). • Aristoteles menyatakan karakter erat kaitannya dengan habit atau kebiasaan yang terus menerus dilakukan. • Berkowitz (1998) mengartikannya sebagai kebiasaan berbuat baik tidak selalu menjamin bahwa manusia yang telah terbiasa tersebut secara sadar menghargai pentingnya nilai-nilai karakter sehingga memerlukan aspek emosi (desiring the good). 33
KARAKTER ISLAMI • Salah satu tujuan terpenting dengan diutusnya Rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. • Manusia terbaik adalah yang paling banyak memberi manfaat untuk manusia. • Indikator kualitas hamba Allah adalah iman dan kualitas amal terbaik (ahsanu amala) sehingga populer juga konsepsi ihsan. 34
KONSEPSI IHSAN 1/6 • “Dua hal yang aku hapal dari Rasulullah saw. Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah mewajibkan ihsan dalm segala hal. Karena itu jika kamu melakukan peperangan maka lakukanlah dengan cara ihsan, dan jika kamu menyembelih binatang maka tunaikanlah dengan cara ihsan. Hendaklah seorang penyembelih menajamkan pisaunya dan usahakanlah binatangnya “nyaman” saat disembelih ”(HR Muslim dari Syaddad bin Aws). • Hadis diatas selain diriwayatkan Muslim dalam bab ash-hayd dan adz-dzabaih juga dimuat Abu Dawud dalam bab adl-dlahaya dan at-Turmudzi dalam bab ad-diyyaat. 35
KONSEPSI IHSAN 2/6 • An-Nahl 90 dan Al-Baqarah 195 36
KARAKTER DALAM DUNIA NYATA 90% kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk (tidak bertanggung jawab, ketidak-jujuran, hubungan inter-personal buruk, dll)? 30% kegagalan bisnis disebabkan perilaku tidak jujur karyawannya? 80% keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan oleh EQ dan hanya 20% oleh IQ?