150 likes | 279 Views
Presented by :. Lutfi Rachmawati 1412100043. Apa itu UU ITE ?.
E N D
Presented by : LutfiRachmawati 1412100043
Undang-undangInformasidanTransaksiElektronikadalahketentuan yang berlakuuntuksetiaporang yang melakukanperbuatanhukumsebagaimanadiaturdalamUndang-Undangini, baik yang beradadiwilayahhukum Indonesia maupundiluarwilayahhukum Indonesia, yang memilikiakibathukumdiwilayahhukum Indonesia dan/ataudiluarwilayahhukum Indonesia danmerugikankepentingan Indonesia.
Undang-UndangInformasidanTransaksiElektronik (UUITE) mengaturberbagaiperlindunganhukumataskegiatan yang memanfaatkan internet sebagaimedianya, baiktransaksimaupunpemanfaataninformasinya. PadaUUITEinijugadiaturberbagaiancamanhukumanbagikejahatanmelalui internet. UUITE mengakomodirkebutuhanparapelakubisnisdi internet danmasyarakatpadaumumnyagunamendapatkankepastianhukum, dengandiakuinyabuktielektronikdantandatangan digital sebagaibukti yang sahdipengadilan.
SisiPositifUU ITE Memberikanpeluangbagibisnisbarubagiparawiraswastawandi Indonesia karenapenyelenggaraansistemelektronikdiwajibkanberbadanhukumdanberdomisilidi Indonesia. Otomatisjikadilihatdarisegiekonomidapatmendorongpertumbuhanekonomi. Selainpajak yang dapatmenambahpenghasilannegarajugamenyeraptenagakerjadanmeninggkatkanpenghasilanpenduduk.
2. UU ITE jugamemungkinkankejahatan yang dilakukanolehseseorangdiluar Indonesia dapatdiadili.Selainitu, UU ITE jugamembukapeluangkepadapemerintahuntukmengadakan program pemberdayaan internet. Masihbanyakdaerah-daerahdi Indonesia yang kurangtersentuhadanya internet. Undang-undanginijugamemberikansolusiuntukmeminimalisirpenyalahgunaan media internet. 3. UU ITE jugadapatmengantisipasikemungkinanpenyalahgunaan internet yang merugikan, memberikanperlindunganhukumterhadaptransaksidansistemelektroniksertamemberikanperlindunganhukumterhadapkegiatanekonomimisalnyatransaksidagang.
SisiNegatifUU ITE Selainmemilikisisipositif UU ITE ternyatajugaterdapatsisinegatifnya. ContohkasusPritaMulyasari yang berurusandenganRumahSakit Omni Internasionaljugasempatdijeratdenganundang-undangini. Pritadituduhmencemarkannamabaiklewat internet. Padahaldalamundang-undangkonsumendijelaskanbahwahakdarikonsumenuntukmenyampaikankeluhkesahmengenaipelayananpublik. Dalamhaliniseolah-olahterjaditumpangtindihantara UU ITE dengan UU konsumen. UU ITE jugadianggapolehbanyakpihakbahwaundang-undangtersebutmembatasihakkebebasanberekspresi, mengeluarkanpendapat, danmenghambatkreativitasdalamberinternet. Padahalsudahjelasbahwanegaramenjaminkebebasansetiapwarganegarauntukmengeluarkanpendapat.
Seorangiburumahtanggadenganduaanak, warga Vila Melati Mas Residence, Serpong, yang ditahandandipenjarasejak 13 Mei 2009 diLembagaPemasyarakatanWanitaTangerangsebagaitersangkakasuspencemarannamabaikRumahSakitInternasional Omni, AlamSutera, Serpong, Tangerang Selatan. SiapaPRITA MULYASARI?
LATAR BELAKANG KasusinibermuladarisuratelektronikPritapada 7 Agustus 2008. Email ituberisikeluhannyaketikadirawatdi Omni. Surat yang semulahanyaditujukankebeberapatemannyaituternyataberedarkeberbagaimilisdan forum di Internet, danpadaakhirnyadiketahuiolehmanajemenRumahSakit Omni. PT SaranaMediatamaInternasional, pengelolarumahsakititu, lalumeresponsdenganmengirimjawabanataskeluhanPritakemilisdanmemasangiklandihariannasional. Belakangan, PT SaranajugamenggugatPrita, baiksecaraperdatamaupunpidana, dengantuduhanpencemarannamabaik. PengadilanNegeriTangerangmemutuskanperkaragugatanperdatanomor 300/PDG/6/2008/PN-TNG
Prita, ibuberanakduainidibidikolehjaksapenuntutumumdengantigadakwaanalternatif. Pertama, penuntutumummenjeratdenganPasal 45 ayat (1) danPasal 27 ayat (3) UU No 11 Tahun 2008 tentangInformasidanTransaksiElektronik. Sementaradakwaankeduadanketiga, penuntutumummenjeratdenganPasal 310 ayat (2) danpasal 311 ayat (1). Sebagaimanadiketahui, ketigapasaltersebutdirancanguntukmenjeratbagipelaku yang didugamelakukanpencemarannamabaikdanpenghinaan. PEMBAHASAN PEMBAHASAN
KisahPrita yang didakwadenganPasal 27 Undang-UndangInformasidanTransaksiElektronik (Undang-Undang ITE) tentangpencemarannamabaiklewatduniamayamenimbulkanreaksikontraproduktifdaripengguna internet (netter & blogger) Indonesia. Denganteknologi internet, netter menumpahkansegalapendapat yang rata-rata menentangkesewenanganRS. Omni denganmenuliskannyadi blog, mendiskusikandi forum online, milis, komentar blog, danmembuatkomunitasmayamendukungpembebasanPritaMulyasaridenganFacebook, dll. Hal yang perludicermatiadalah, kasusPritadan RS. Omni telahmenyebardarimulutkemulutdalambungkusteknologi internet. Apalagipara netter yang mempunyai blog telahmenuliskanpendapatnyadiblognyamasing-masingdanmenciptakanberagamkomentardidalamnya. Mayoritasataumungkinsecarakeseluruhan, para netter menentangaksi yang dilakukanoleh RS. Omni. Hasilnyaakanmenciptakancitraburukbagirumahsakittersebut.
KESIMPULAN PritaMulyasariakhirnyaterbebasdarijeratanhukum. Hariini, Senin, 17 September 2012, MahkamahAgungmengabulkanpermohonanpeninjauankembali (PK) danmebebaskanPritadarituduhanpencemarannamabaik. Prita pun terhindardari status terpidanadanlolosdarihukumanpercobaan 6 bulanpenjara. “Pritasangatterharusampaimeneteskan air matabahagia,” katapengacaraPrita, SlametJuwono, saatdihubungi, Seninini. JurubicaraMahkamahAgung, RidwanMansyur, mengatakanputusanmajelis PK inimenunjukkanbahwaPritatidakterbuktibersalah. Pritajugadibebaskandarisemuadakwaan. PutusaninimemulihkansemuahakPrita. "Putusaninimembatalkansemuakeputusanpengadilandankasasi MA sebelumnya."PutusanbebasPritainidiketuksiangtadiolehMajelis Hakim AgungdenganKetuaDjokoSarwokodananggota, Surya Jaya danSuhadi. Dalamamarnya, PK membatalkanputusan PN Tangerangdankasasi MA. Mejelismenyatakansuratelektronik yang dikirimPritabukanperbuatanpencemarannamabaik.
Prita Mulyasari melanggar UU ITE Pasal 27 dengan tuduhan pencemaran nama baik, tetapi Prita Mulyasari pada akhirnya terbebas dari jeratan hukuman penjara dikarenakan karena Prita Mulyasari dilindungi oleh UU Konsumen yg menjelaskan tentang kebebasan konsumen untuk komplain apabila mendapat suatu pelayanan yang kurang baik dari intansi tertentu