370 likes | 739 Views
TRANSFORMATOR ARUS ( CT ) TRANSFORMATOR TEGANGAN ( PT ). IBAA. TRANSFORMATOR ARUS ( CURRENT TRANSFORMER ). IBAA. FUNGSI CT. MENTRANSFORMASIKAN ARUS YANG BESAR KE YANG KECIL DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN DAN PROTEKSI
E N D
TRANSFORMATOR ARUS ( CT ) TRANSFORMATOR TEGANGAN ( PT ) IBAA
TRANSFORMATOR ARUS ( CURRENT TRANSFORMER ) IBAA
FUNGSI CT • MENTRANSFORMASIKAN ARUS YANG BESAR KE • YANG KECIL DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN • DAN PROTEKSI • 2. SEBAGAI ISOLASI ANTARA SISI TEGANGAN YANG YANG DIUKUR / DIPROTEKSI DENGAN ALAT UKUR / PROTEKSINYA . IBAA
TEORI P1 P2 S1 S2 Misal Rasio CT 500 / 5A IBAA
PENGENAL TRAFO ARUS ( CT ) • DUA PENGENAL PRIMER • CONTOH 500 – 1000 / 5A P1 P2 P1 P2 500A 1000A 5A 5A S1 S1 S2 S2 SAMBUNGAN PARALEL SAMBUNGAN SERI IBAA
MULTI RASIO • CONTOH : • 100 – 200 – 300 – 400 – 500 – 1000 – 1500 /5A P1 P2 A – B 100 / 5A A – C 200 / 5A A – D 300 / 5A A – E 400 / 5A A – F 500 / 5A A – G 1000 / 5A A – I 1500 / 5A A B C D E F G I IBAA
3. MULTI CORE ( Inti besi lebih dari satu ) - DUA INTI CONTOH 1000 / 5 – 5A • TIGA INTI • CONTOH ( 1000 / 5 – 5 – 5A ) P1 P1 1S1 1S1 5A 5A 1S2 1S2 2S1 1000 A 1000 A 2S1 5A 5A 2S2 3S1 P2 2S2 5A 3S2 P2 Masing masing dapat mempunyai Kelas dan burden yang sama atau berbeda. IBAA
KELAS KETELITIAN Dinyatakan dengan kesalahannya 1.KESALAHAN RASIO • KESALAHAN SUDUT • Pergeseran sudut sisi sekunder kurang atau • lebih dari ( - ) lagging • ( + ) leading IBAA
3.COMPOSITE ERROR IBAA
TITIK KEJENUHAN DARI LENGKUNG MAGNITISASI ( KNEE POINT VK ) • TITIK DIMANA BILA ARUS EKSITASI DINAIKAN • 50% MAKA TEGANGAN HANYA NAIK 10 % • ( BS 3938 1873 ) • TITIK SINGGUNG GARIS DENGAN SUDUT 45 • DERAJAT DENGAN KURVA TEGANGAN VERSUS • ARUS EKSITASI YANG DIGAMBARKAN PADA • SKALA LOG – LOG . • ( ANSI ) IBAA
Contoh keperluan VK pada Relai relai GEC • Knee Point Voltage VK through fault • stability • X/R If • Transformer VK > 24In ( Rct + 2RL + Rt ) 40 15 In • Generator • Generator-Trafo VK > 24In ( Rct + 2RL + Rt ) 40 15 In • Overall Gen – Trafo VK > 48In ( Rct + 2RL + Rt ) 120 15 In • Unit • In = Arus rated sekunder CT line ( 5A or 1A ) • Rct = Tahanan belitan sekunder dari CT line • RL = Tahanan lead tunggal dari CT line ke Relai • Rt = Tahanan efektip dari interposing CT yang digunakan • X/R = nilai maksimum dari rasio reaktansi / tahanan primer sistem • In = Nilai maksimum dari arus gangguan yang lewat. IBAA
CIRI CIRI CT UNTUK METER # TELITI UNTUK DAERAH KERJA 5 – 120 % In # CEPAT JENUH CIRI CT UNTUK PROTEKSI # KELAS KETELITIAN RELATIP RENDAH PADA ARUS PENGENAL ( RATED ) # KEJENUHANNYA TINGGI IBAA
PERLU DIPERHATIKAN # SALAH SATU SISI SEKUNDER HARUS DIBUMIKAN Tujuannya kalau terjadi tembus antara tegangan tinggi dan sisi sekunder maka tegngan sisi sekunder akan naik ( merusak peralatan sisi sekunder ) # RANGKAIAN SEKUNDER TIDAK BOLEH TERBUKA Fluks akan menjadi besar - tegangan sekuder naik - terjadi kejenuhan pada inti akan panas Oleh karena itu rangkaian sekunder tidak boleh dipasang fuse / MCB . IBAA
TRANSFORMATOR TEGANGAN POTENTIAL TRANSFORMER ( PT ) IBAA
Fungsi Mentransformasikan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah guna pengukuran atau proteksi dan sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur / diproteksi dengan alat ukurnya atau proteksinya. IBAA
Jenis trafo Tegangan • Trafo Tegangan dengan inti besi seperti transformator • biasa umum nya untuk tegangan rendah sampai • tegangan tingi. • Trafo tegangan dengan kapasitor,disadap pada • tegangan menengah, kemudian diturunkan dengan • transformator ke tegangan rendah,umum nya • digunakan pada tegangan tinggi dan ektra tinggi • ( Capasitive Voltage Transformer = CVT ) IBAA
Penandaan. • Dipasang antara fasa dan fasa dengan pengenal : • 20.000 / 100 V • Dipasang antara fasa dengan tanah dengan • pengenal : P1 Tegangan sekunder berdasarkan standar P1 P2 P2 S1 S1 S2 S2 IBAA
Trafo tegangan dengan 2 pengenal sekunder Dua buah rangkaian sekunder yang dapat mempunyai karakteristk yang berbeda. P1 P2 Penandaan : Primer P1 dan P2 Sekunder ; pertama 1S1 – 1S2 untuk pengukuran kedua 2S1 – 2S2 untuk proteksi Masing masing sekunder dapat mempunyai kelas ataupun beban ( burden ) yang sama atau berbeda, 1S1 1S2 1S2 2S2 IBAA
Klas ketelitian dan Beban ( burden ) • Contoh : • Beban pengenal 100VA , dan klas 1,0 untuk proteksi • Beban pengenal 100VA , dan klas 0,2 untuk meter • CVT ini mempunyai 2 sekunder dapat dibebani • 100VA, dengan klas ketelitian masing masing 1,0 • dan 0,2 . • Kapasitas termal 1000 VA • Trafo tegangan ini dapat berfungsi seperti transformer • biasa dengan kapasitas 1000 VA tanpa melihat • kesalahan nya IBAA
KLAS KETELITIAN ( IEC 186/1987 ) • Ada dua macam kesalahan yaitu : • Kesalahan Perbandingan • Kesalahan sudut • Pergeseran sudut sisi sekunder kurang lebih 180 derajat. • Standar klas ketelitian : • 0,1 – 0,2 – 0,5 – 1,0 – 3,0 . IBAA
Batas kesalahan tegangan dan pergeseran sudut Tabel 1 Klas Untuk setiap tegangan dari 80% sampai 120% tegangan pengenal dengan beban 25% sampai 100% beban pengenal pada faktor daya 0,8 tertinggal. IBAA
Batas kesalahan tegangan dan pergeseran sudut untuk proteksi Tabel 2 Pada frekuensi pengenal dari 5% tegangan pengenal sampai tegangan pengenal kali faktor tegangan pengenal ( 1,2 – 1,5 – 1,9 ) dengan faktor daya 0,8 tertinggal. Pada 2% tegangan pengenal dengan beban antara 25% dan 100% beban pengenal pada faktor kerja 0,8 tertinggal . Batas kesalahannya 2 kali tabel diatas. IBAA
Beban ( Burden ) Beban trafo tegangan menunjukan kemampuan beban yang disambung pada trafo tegangan termasuk kawat kawat penghubung sehingga karakteristik nya tetap memenuhi klas nya . IBAA
Khusus untuk CVT Untuk CVT merupakan kapasitor seri dengan demikian ditentukan besarnya kapasitor. Contoh ; CVT dari ABB type CPN 170 C = 10500 pF Faktor rugi dielektrik Kapasitor umumnya tidak murni C tetapi ada rugi rugi yang dinyatakan dengan tangen Contoh : CVT,dari ABB type CPN 170,tg delta 0,25% C tidak murni C R C R IBAA
Hal hal yang perlu diperhatikan • Salah satu sisi sekunder harus ditanahkan • tujuannya kalau terjadi tegangan tembus antara • tegangan tinggi dan sisi tegangan sekunder , tegangan peralatan tidak naik. • Rangkaian sekunder harus dipasang sekring atau MCB sedekat mungkin dengan terminal sekunder. • Rangkaian sekunder harus terbuka bila tidak digunakan. IBAA