330 likes | 743 Views
INDIVIDU ILMU ALAMIAH DASAR. PANJI HIDAYAT, M.Pd, 2010. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) , maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.“
E N D
INDIVIDUILMU ALAMIAH DASAR PANJI HIDAYAT, M.Pd, 2010
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.“ • KB dapat dipahami sebagai suatu program nasional yang dijalankan pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk, karena diasumsikan pertumbuhan populasi penduduk tidak seimbang dengan ketersediaan barang dan jasa. Dalam pengertian ini, KB didasarkan pada teori populasi menurut Thomas Robert Malthus. KB dalam pengertian pertama ini diistilahkan dengan tahdid an-nasl (pembatasan kelahiran). Keluarga Berencana
Pengertian kedua diberi istilah tanzhim an-nasl (pengaturan kelahiran). KB dapat dipahami sebagai aktivitas individual untuk mencegah kehamilan (man’u al-hamli) dengan berbagai cara dan sarana (alat). Misalnya dengan kondom, IUD, pil KB, dan sebagainya. KB dalam (Hukum Tahdid An-Nasl)
(tahdid anl-nasl) KB dalam arti sebuah program nasional untuk membatasi jumlah populasi penduduk), hukumnya haram. Tidak boleh ada sama sekali ada suatu undang-undang atau peraturan pemerintah yang membatasi jumlah anak dalam sebuah keluarga. (Lihat Prof. Ali Ahmad As-Salus, Mausu’ah Al-Qadhaya Al-Fiqhiyah Al-Mu’ashirah, [Mesir : Daruts Tsaqafah – Maktabah Darul Qur`an], 2002, hal. 53).
TUJUAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA 1. Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan 2. Pengaturan kelahiran 3. Pembinaan ketahanan keluarga 4. Peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera 5. Meningkatkan koordinasi dan peran serta aparatur serta masyarakat sehingga mampu mewujudkan koordinasi dalam membangun Keluarga Berencana 6. Meningkatkan peran penyuluh dalam peningkatan capaian program
Saat ini jenis alat kontrasepsi dapat digolongkan menjadi 6 kelompok. • 1. Kontrasepsi tanpa menggunakan alat-alat/obat-obatan; termasuk di dalamnya senggama terputus, pembilasan pascasenggama, perpanjangan masa penyusui, dan pantang berkala. • 2. Kontrasepsi secara mekanis; meliputi kondom dan pessarium (diafragma vaginal dan carnival cap) • 3. Kontrasepsi dengan obat-obatan spermatisida; seperti suppositorium, jelly atau krim, tablet busa dan intravag (tissu KB) • 4. Kontrasepsi hormonal (pil dan implan) • 5. Kontrasepsi dengan Intra Uterine Device (IUD) • 6. Kontrasepsi mantap (sterilisasi); termasuk di dalamnya vasektomi dan tubektomi Jenis-jenis alat kontrasepsi
1. Senggama Terputus • Senggama terputus adalah cara mencegah kehamilan dengan menarik penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi. Cara ini merupakan cara kontrasepsi yang tertua dikenal manusia, dan mungkin masih merupakan cara yang paling banyak dilakukan sampai sekarang. Keuntungannya adalah cara ini tidak membutuhkan biaya dan persiapan. Kekurangannya adalah memerlukan pengendalian diri yang besar dari laki-laki, dan banyak laki-laki yang tidak bisa mengontrol emosionalnya. 1. Kontrasepsi tanpa menggunakan alat-alat/obat-obatan
2. Pembilasan Pasca Senggama • Pembilasan pascasenggama dilakukan oleh perempuan dengan cara membilas vagina dengan air biasa dengan atau tanpa larutan obat (cuka atau obat lainnya) segera setelah berhubungan seks. Maksudnya untuk mengeluarkan sperma secara mekanik dari vagina. Secara alami perempuan juga bisa mencegah kehamilan dengan cara memperpanjang masa menyusui.
3. Pantang berkala/sistem kalender Pantang berkala yang juga diistilahkan dengan sistem kalender mula-mula diperkenalkan oleh Kyusaku Ogino dari Jepang dan Hermann Knaus dari Jerman sekitar tahun 1931. Karena itu cara ini juga sering disebut dengan cara Ogino-Knaus. Dasar pemikirannya adalah perempuan hanya dapat hamil selama beberapa hari saja dalam tiap daur haidnya. Masa tersebut disebut masa subur atau fase ovulasi itu dan terjadi sekitar 14 hari (toleransinya sekitar 2 hari) sebelum hari pertama haid yang akan datang. Kendalanya adalah sulit bagi perempuan untuk menentukan masa suburnya, terutama bagi mereka yang masa haidnya tidak teratur. Banyak yang mengatakan cara ini adalah yang paling aman dan tidak mempunyai efek samping.
1.kondom • Memberikan perlindungan terhadap penyakit kelamin • Efek Alergi terhadap bahan pembuat kondom 2.Kontrasepsi secara mekanis
Penggunaan kondom sudah dimulai sejak zaman Mesir kuno. Pada 1553, Gabrielle Fallopi melukiskan tentang penggunaan kantong sutera diolesi dengan minyak yang dipasang menyelubungi penis sebelum berhubungan seks dengan tujuan mencegah laki-laki dari penyakit kelamin. • Penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi baru dimulai pada abad ke-18 di Inggris. Pada mulanya kondom ini dibuat dari usus biri-biri dan dalam perkembangannya pada 1844, Goodyear berhasil membuat kondom dari karet. Kondom yang umumnya dipakai sekarang ini terbuat dari karet dan tersedia dengan ukuran dan warna yang beragam. Efektivitas kondom ini bergantung pada mutu dan ketelitian dalam penggunaannya.
Diafragma dan kap servikal adalah kontrasepsi penghalang yang dimasukkan ke dalam vagina dan mencegah sperma masuk ke dalam saluran reproduksi wanita. Diafragma terbuat dari lateks atau karet dengan cincin yang fleksibel dengan bentuk seperti topi yang menutupi mulut rahim. Diafragma diletakkan posterior dari simfisis pubis sehingga serviks (leher rahim) tertutupi semuanya. Diafragma harus diletakkan minimal 6 jam setelah senggama. Cervical cap (penutup serviks) adalah kop bulat yang diletakkan menutupi leher rahim dengan perlekatan di bagian forniks. Terbuat dari karet dan harus tetap di tempatnya lebih dari 48 jam.
Diafragma vaginal ini merupakan alat kontrasepsi yang terdiri dari kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan “per” elastis pada pinggirnya. Pinggir diafragma mudah dibengkokkan dan disisipkan di bagian atas vagina untuk mencegah sperma masuk ke saluran reproduksi bagian atas. Supaya efektif hendaknya dipakai jelly atau krim kontrasepsi untuk pembunuh sperma. • Diafragma ini harus tinggal dalam vagina selama 6 jam setelah melakukan hubungan seksual. Alat kontrasepsi yang satu ini paling cocok dipakai oleh perempuan dengan dasar panggul yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang baik. Namun untuk penggunannya perlu diperiksa dahulu ukuran difragma yang sesuai. • Carnival cap terbuat dari karet atau plastik dan berbentuk mangkuk yang pinggirnya terbuat dari karet yang tebal. Ukurannya lebih kecil dari diafragma vaginal. Alat ini mulai jarang dipergunakan untuk kontrasepsi.
1. Spermatisida • Spermatisida yang dipakai untuk kontrasepsi terdiri atas dua komponen yaitu zat kimiawi yang mampu mematikan spermatozoa; dan vechikulum yang dipakai untuk membuat tablet, krim, atau jelly. Spermatisid berguna untuk mematikan sperma sebelum melewati serviks. Cara kerjanya dengan merusak membran sel sperma dan menurunkan mobilitas sperma serta kemampuan sperma di dalam membuahi ovum. Spermatisida terdiri dari bermacam bentuk seperti suppositorum, jelly atau krim, tablet busa dan tisu KB. Penggunanya masih sangat sedikit. 3 .Kontrasepsi dengan obat-obatan .
1. PIL • SiklusHaidTeratur • FrekuensiKoitustidak perludiatur • Harga relative murah • Efek karena kelebihan estrogen (mual, retensi cairan, sakit kepala, nyeri pada payudara, keputihan) • Efek karena kelebihan progesteron (pendarahan tidak teratur, nafsu makan dan berat badan bertambah, cepat lelah, depresi, alopesia, libido kurang, jerawat, darah haid sedikit, keputihan) • Efek sampingan berat (Trombo-emboli, termasuk trombophlebitis, emboli paru-paru dan trombosis otak) 4. Kontrasepsi hormonal
Ada tiga macam pil kontrasepsi yaitu: mini pil, pil kombinasi, dan pil pascasenggama. Selain mencegah terjadinya ovulasi, pil juga mempunyai efek lain terhadap traktus genitalis. Efeknya berupa perubahan-perubahan pada lendir serviks, sehingga menjadi kurang banyak dan kental. Dengan demikian sperma tidak bisa memasuki rongga rahim.Yang umum dipakai adalah pil kombinasi antara estrogen dan progesteron. Pil terbuat dari hormon sintetik. • Walau macamnya banyak tersedia dipasaran dan tingkat efektivitasnya sangat tinggi, tidak semua perempuan dapat menggunakan pil kombinasi untuk kontrasepsi. Keadaan yang tidak diperbolehkan menggunakan pil KB adalah: • 1. Perempuan yang mempunyai tumor yang dipengaruhi oleh estrogen • 2. Perempuan yang menderita penyakit hati yang aktif, baik akut maupun menahun • 3. Perempuan yang pernah menderita trombophlebitis, tromboemboli, dan kelainan cerebro-vaskuler • 4. Perempuan yang mempunyai penyakit diabetes melitus • 5. Perempuan yang mengalami depresi, migren, mioma uteri, hipertensi, oligomenorea. (Khusus untuk kondisi ini bersifat relatif dan pemberian pil kombinasi bagi perempuan yang mengalami kelainan-kelainan ini harus di diawasi secara teratur, sedikitnya sekali dalam tiga bulan).
Cara Penggunaan : penyuntikkan setiap 3 bulan oleh dokter. Jika Anda ingin hamil dalam waktu 1-2 tahun, jangan menggunakan metode ini. 2. Suntik
Efek Samping : siklus menstruasi tidak teratur, gairah seksual menurun, berat badan naik, sakit kepala, depresi, kandungan mineral tulang berkurang • Keuntungan : disuntikkan setiap tiga bulan sekali, efektif, tahan lama, melindungi Anda terhadap kanker rahim. Aman digunakan setelah melahirkan dan saat menyusui. Mengurangi kram saat menstruasi, tidak mengganggu aktivitas seksual. • Kelemahan : kesuburan akan kembali setelah 6-24 bulan suntikan terakhir. Tidak boleh digunakan oleh wanita yang perneh mengalami pembekuan darah, kanker payudara, ganguan hati, perdarahan uterus tanpa sebab, wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara, hasil mamografi abnormal, siklus menstruasi tidak teratur, tekanan darah tinggi, migren, asma, epilepsy, diabetes, dan depresi.
Saat ini terdapat dua macam kontrasepsi suntikan. • Pertama, golongan progestin seperti depoprovera, depogeston, depoprogestin, dan noristerat. • Kedua, golongan progestin dengan campuran estrogen propionat, seperti cycloprovera. Obat ini bekerja dengan jalan menekan pembentukan hormon dari otak sehingga mencegah terjadinya ovulasi. Obat suntikan ini sangat cocok diberikan pada ibu-ibu yang sedang menyusui karena cara kerjanya tidak mengganggu laktasi.
Sama dengan pil kecuali susuk ditanamkan di dalam kulit biasanya di lengan atas. Implan mengandung progesterone yang akan terlepas secara perlahan dalam tubuh. 3. Susuk/implan
Ada dua macam susuk yang biasa dipergunakan untuk kontrasepsi, yaitu norplan dan implanon. • Norplan merupakan metoda kontrasepsi berjarak 5 tahun yang terdiri atas 6 kapsul silastik silikon berisi masing-masing 36 mg levonorgestrel dan disisipkan dibawah kulit. Implanon hanya berjarak 3 tahun dan berbentuk batang putih lentur dengan panjang 40 mm dan diameter 2mm dalam suatu jarum yang terpasang pada inserter khusus.
Cara Kerja : • Mencegah kehamilan • dengan mempengaruhi • pergerakan sperma atau • implantasi sel telur yang • telah dibuahi dalam • Dinding rahim. 5. IUD(Intra - Uterine Device )
Sekarang ini di pasaran terdapat berpuluh-puluh jenis IUD. • Dari bahan bakunya IUD yang beredar terdiri dari tiga tipe. • Ada yang terbuat dari plastik, mengandung tembaga, dan ada yang mengandung hormon steroid. Dari segi bentuknya, IUD terbagi ke dalam bentuk yang terbuka dan tertutup seperti cincin. Yang banyak dipergunakan dalam program KB masional adalah IUD jenis Lippes loop. • Dibandingkan dengan alat dan obat kontrasepsi yang lain, IUD mempunyai keunggulan karena hanya memerlukan satu kali pemasangan, tidak menimbulkan efek sistemik, ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara masal, efektivitasnya cukup tinggi, dan mudah dilepas jika menginginkan anak (reversibel). Namun demikian, IUD bisa menimbulkan efek samping seperti pendarahan, rasa nyeri, kejang perut, dan gangguan atau ketidaknyamanan pada suami. Bahkan bisa menimbulkan infeksi pelvik dan endometritis.
Adalah setiap tindakan ( pengikatan atau pemotongan) pada kedua saluran telur(tuba fallopii) wanita atau saluran vas deferens pria yang mengakibatkan orang/ pasangan bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi. 6.Kontrasepsi mantap(sterilisasi)
Cara kerja : Tuba fallopi (pembawa sel telur ke rahim) dipotong dan diikat dengan teknik yang disebut kauter, atau dengan pemasangan klep atau cicin silastik.Efektivitas : 99% • Keuntungan : aman bagi kesehatan setelah prosedur dilakukan. Tidak mengganggu hubungan intim. • Kelemahan : memerlukan operasi bedah. Prosedur ini hanya untuk pasangan yang sudah memutuskan untuk tidak akan punya anak lagi. 1.Tubektomi/Sterilisasi pada wanita
Prosedur operasi : Merupakan operasi kecil melalui irisan kecil di bagian pusar. Dengan bantuan alat laparoskopi (alat untuk memeriksa bagian perut). Alat ini akan memotong dan mengikat tuba fallopi, atau dengan tehnik kauter.Biasanya dilakukan bersamaan dengan operasi sesar dengan persetujuan pasangan.
Cara Kerja : Saluran vaas deferens yang berfungsi mengangkut sperma dipotong dan diikat , sehingga aliran sperma dihambat tanpa mempengaruhi jumlah cairan semen. Jumlah sperma hanya 5% dari cairan ejakulasi. Cairan semen diproduksi dalam vesika seminalis dan prostat sehingga tidak akan terganggu oleh vasektomi. 2. Vasektomi (Sterilisasi Pria)
Efektivitas : 99% lebihKeuntungan : Tidak akan mengganggu ereksi, potensi seksual, produksi hormon.Kelemahan : Sama dengan sterilisasi yang dilakukan wanita.
KB sebagai program nasional tidak dibenarkan secara syara’ karena bertentangan dengan Aqidah Islam, yakni ayat-ayat yang menjelaskan jaminan rezeqi dari Allah untuk seluruh makhluknya. Allah SWT berfirman : • “Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya.” (QS Huud [11] : 6) KB dalam pandangan islam
Hukum Tanzhim an-Nasl • KB dalam arti pengaturan kelahiran, yang dijalankan oleh individu (bukan dijalankan karena program negara) untuk mencegah kelahiran (man’u al-hamli) dengan berbagai cara dan sarana, hukumnya mubah, bagaimana pun juga motifnya (Taqiyuddin An-Nabhani, An-Nizham al-Ijtima’i fi Al-Islam, hal. 148). • Dalil kebolehannya antara lain hadits dari sahabat Jabir RA yang berkata,”Dahulu kami melakukan azl [senggama terputus] pada masa Rasulullah SAW sedangkan al-Qur`an masih turun.” (HR Bukhari).
Namun kebolehannya disyaratkan tidak adanya bahaya (dharar). Kaidah fiqih menyebutkan : Adh-dhararu yuzaal (Segala bentuk bahaya haruslah dihilangkan) (Imam Suyuthi, Al-Asybah wa An-Nazha`ir fi Al-Furu`, [Semarang : Maktabah Usaha Keluarga], hal. 59). • Kebolehan pengaturan kelahiran juga terbatas pada pencegahan kehamilan yang temporal (sementara), misalnya dengan pil KB dan kondom. Adapun pencegahan kehamilan yang permanen (sterilisasi), seperti vasektomi atau tubektomi, hukumnya haram. Sebab Nabi SAW telah melarang pengebirian (al-ikhtisha`), sebagai teknik mencegah kehamilan secara permanen yang ada saat itu (Muttafaq ‘alaih, dari Sa’ad bin Abi Waqash RA). Wallahu a’lam.