1 / 31

A.R.T

A.R.T. Atraumatic Restorative Treatment. Drg. Endang Suprastiwi SpKG . Serang, 8 Desember 2005. Suatu metode penumpatan kavitas yang sederhana, dengan didahului pembersihan kavitas yang hanya menggunakan alat-alat genggam. Kavitas ditumpat dengan bahan tambal adhesif. Latar belakang.

braith
Download Presentation

A.R.T

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. A.R.T Atraumatic Restorative Treatment Drg. Endang Suprastiwi SpKG. Serang, 8 Desember 2005

  2. Suatu metode penumpatan kavitas yang sederhana, dengan didahului pembersihan kavitas yang hanya menggunakan alat-alat genggam. • Kavitas ditumpat dengan bahan tambal adhesif..

  3. Latar belakang • Metode ini dikembangkan karena dinegara berkembang banyak kavitas yang tidak ditumpat (FDI 1944 ) • Morgan dkk (1992) meneliti pada pada sekolah menengah pertama di Indonesia dan hasilnya nilai D lebih tinggi dari nilai F pada indeks DMF

  4. Hasil-hasil penelitian(Phantumvanit & Songpaisan 1994) • Thailand dengan menggunakan chemfill dan tingkat keberhasilannya 79%. • Pada tumpatan satu bidang keberhasilan 86%. • Keberhasilan pada anak-anak sekolah 83% dan pada dewasa 91%. • Pada tepi tumpatan yang rusak tidak dijumpai karies sekunder.

  5. WHO-ART Team 1994 • Dilakukan di Zimbabwe • Menggunakan Fuji IX • Keberhasilan 94,1% & pada karies satu dataran.

  6. Keuntungan ART • Dapat dilakukan pada daerah terpencil yang belum ada sarana listrik • Menggunakan alat yang sederhana • Sangat baik untuk kerja lapangan • Dapat dilakukan pada pasien-pasien yang tidak dapat datang ke poliklinik. • Harga relatif murah

  7. Bahan tambal adhesif - Semen Ionomer Kaca - Resin Komposit

  8. Bahan tumpat ART • Menggunakan semen gelas ionomer • Semen ini mempunyai adaptasi yang baik dengan gigi • Melepaskan fluor secara kontinu • Biokompabilitas terhadap pulpa baik • Tidak menimbulkan iritasi terhadap ginggiva • Kerugiannya tingkat keausannya tinggi dan kekuatannya kurang

  9. Semen Gelas Ionomer • Restorasi adhesif • Beradhesif dengan email dan dentin secara kimia melalui ion kalsium gigi • Ikatan dengan email lebih kuat dibandingkan dengan dentin karena email lebih banyak mengandung mineral. • Mengeluarkan fluor secara terus menerus sehingga dapat mencegah terjadinya karies. • Dapat meremineralisasi dentin yang lunak

  10. Mengapa Gigi harus di restorasi • Membuang jaringan sakit • Mengembalikan integritas permukaan gigi • Mengembalikan fungsi gigi • Mengembalikan penampilan gigi

  11. Karies Penyakit jar keras gigi yang disebabkan oleh : • Pejamu dan gigi • Karbohydrat (sukrose dan fruktose) • Mikroorganisme • Waktu

  12. Proses perkembangan karies • Ditinjau dari proses perkembangan karies ,untuk ART yang dibuang adalah jaringan yang terinfeksi saja. • Jaringannya kurang sensitif (Fusayama 1993).

  13. Diagnosis • ART hanya diterapkan pada kavitas yang mencapai dentin dan tanpa kelainan jaringan pulpa.

  14. Alat-alat • Alat genggam standar seperti kaca mulut,sonde dan pinset. • Ekscavator untuk mengangkat jaringan karies • Hatchet hoe dan pahat email untuk melebarkan kavitas dan mengangkat email yang menggaung. • Mixing pad dan spatula. • Plastik filling instrument dan carver • Untuk klas II perlu matriks dan baji

  15. Prosedur kerja:posisi pasien dan operator • Pasien dapat dibaringkan di balai-balai atau meja dengan bantal atau dengan menggunakan kursi lapangan. • Operator duduk dibelakang kepala pasien, atau sedikit sebelah kanan pasien • Asisten duduk disebelah kiri pasien.

  16. Preparasi kavitas • Pembuangan jaringan karies dengan menggunakan ekscavator dengan gerakan memutar. • Apabila ada karies yang menggaung maka kavitas dilebarkan dengan menggunakan hatchet. • Pengambilan jaringan karies hanya sampai dentin terinfeksi saja. • Apabila preparasi sudah selesai kavitas dibersihkan dengan butiran kapas basah

  17. Cara membuang jaringan karies Karena demineralisasi mendahului karies maka pembuangan jaringan karies hanya sebatas dentin yang terinfeksi dan tidak sensitif.

  18. Persiapan kavitas • Kavitas dibersihkan dengan dentin kondioner untuk meningkatkan ikatan dengan jaringan gigi. • Dentin kondioner terdiri dari asam poliakrilik 10%, yang digunakan selama 10 detik. • Jika cairan bahan tumpat sudah mengandung asam poliakrilik maka dapat dianggap sebagai konditioner. • Bahan ini sebaiknya juga diulaskan pada daerah-daerah fisur yang akan diikut sertakan.

  19. Penumpatan • Penumpatan dilakukan kavitas dalam keadaan kering. • Daerah kerja harus diisolasi dengan gulungan kapas • Bahan tumpat diaduk sesuai dengan aturan pabrik. • Bahan tumpat dimasukkan dalam kavitas dengan plastik instrumen. • Setelah bahan tambal terlihat agak buram tumapan ditekan dengan instrumen dan dibentuk. • Dipulas dengan varnis.

  20. Pemikiran rasional tentang metode ART • Prosedur perawatannya sederhana • Memanfaatkan teknologi mutahir dengan bahan tumpat adhesif. • Dapat diterapkan pada praktek pribadi dan daerah-daerah terpencil. • Waktu perawatan sangat singkat. • Menyenangkan pasien karena prosedurnya tidak menyakitkan. • Jaringan karies yang diambil hanya yang sakit dan tidak sensitif. • Perawatan sesuai dengan prinsip dasar perawatan, yaitu tidak boleh menyakiti pasien. • Ekonomis karena penggunaan bahan tumpat sangat sedikit. • Mengeluarkan fluor secara kontinu sehingga dapt mencegah karies.

More Related