290 likes | 965 Views
PEMBORAN. Mengapa perlu dilakukan peledakan dalam kegiatan tambang ?. Tahapan kegiatan peledakan : Pembuatan lubang ledak Pengisian bahan peledak Perangkaian Peledakan Pemuatan Pengangkutan. Sistem pemboran Mekanik. Berdasarkan sumber energi mekaniknya: Metoda pemboran perkusif
E N D
Tahapan kegiatan peledakan : • Pembuatan lubang ledak • Pengisian bahan peledak • Perangkaian • Peledakan • Pemuatan • Pengangkutan
Sistem pemboran Mekanik Berdasarkan sumber energi mekaniknya: • Metoda pemboran perkusif • Metoda rotari – perkusif a. Top hammer b. Down the hole hammer /DTH Hammer 3. Metoda rotari
Integral drill steels a. shank adaptor b. batang bor c. mata bor 11 – 22 mm 2. Extension drill steels a. shank adaptor b. Batang bor c. coupling d. mata bor Perlengkapan metoda pemboran rotari-perkusif
Faktor yang mempengaruhi kerja pemboran • Sifat batuan • Rock drillability • Arah lubang bor • Umur dan Kondisi alat
Sifat-sifat batuan • Kekerasan → tahanan dari suatu bidang permukaan halus terhadap abrasi
b. Kekuatan (strength) → Kekuatan mekanik batuan : sifat kekuatan terhadap gaya luar Kekuatan batuan tergantung pada komposisi mineral. Kwarsa → kuat tekan > 500 MPa
c. Elastisitas Dinyatakan dalam Modulus elastis/modulus young (E) dan nisbah poison ()
d. Plastisitas → deformasi tetap setelah tegangan dikembalikan ke kondisi awal. Tergantung dari komposisi mineral penyusun batuan dan dipengaruhi pertambahankwarsa, feldspar dan mineral lain
e. Abrasivitas Sifat batuan menggores permukaan material lain. Sebagai parameter yang mempengaruhi keausan mata bor (bit) dan batang bor f. Tekstur Mempengaruhi kecepatan pemboran. • Tekstur berbentuk lembaran,pemborannya lebih sulit • rendah, > porous, tingkat pecah rendah, mudah jika dibor
g. Struktur geologi Pengaruh terhadap penyesuaian kelurusan lubang ledak, aktifitas pemboran dan kemantapan lubang ledak. Banyak rekahan – rekahan, sulit dibor h. Karakteristik pembongkaran → Tingkah laku batuan ketika dikenai palu
Rock Drillability → Kecepatan penetrasi mata bor ke dalam batuan V = kecepatan pemboran (m/mnt) P = Rock Drill output power (KW) d = Diameter lubang bor (mm)
Arah Lubang Ledak • Arah Tegak • Arah miring Suatu Jenjang dibor dengan arah tegak lurus, maka pada ketinggian yang sama dengan arah lubang ledak miring, mempunyai kedalaman lubang ledak yang lebih kecil, sehingga waktu yang digunakan untuk melakukan pemboran menjadi lebih singkat.
Umur dan Kondisi Alat Bor • Kesediaan mekanik(Mechanical availability,MA) Merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanik yang sesungguhnya dari alat yang dipergunakan W = Jam kerja alat R = Jumlah jam perbaikan
2. Kesediaan Fisik (Physical Availability,PA) Merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang dipergunakan dalam beroperasi. S = Jumlah jam menunggu alat
3. Persen Penggunaan Kesediaan (Use of Availability Percent,UA) Menunjukan berapa persen waktu yang dipergunakan alat untuk beroperasi pada saat alat tersebut dapat dipergunakan.
4. Penggunaan Efektif (Efective Utilization,EU) Menunjukan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk kerja produktif