480 likes | 1.08k Views
PARASIT PADA IMMUNOCOMPROMISED. Dr. Selfi Renita Rusjdi M.Biomed Bagian Parasitologi FK UNAND. 1. IMMUNOCOMPROMISED. Immunocompromised : suatu keadaan menurunnya status imun seseorang baik status humoral atau seluler, atau keduanya hingga berakibat sangat rentan tehadap infeksi →
E N D
PARASIT PADA IMMUNOCOMPROMISED Dr. Selfi Renita Rusjdi M.Biomed Bagian Parasitologi FK UNAND 1
IMMUNOCOMPROMISED • Immunocompromised : • suatu keadaan menurunnya status imun seseorang baik status humoral atau seluler, atau keduanya hingga berakibat sangat rentan tehadap infeksi → • imunodefisiensi • imunosupresi 2
PENDERITA IMMUNOCOMPROMISED • Kelainan kongenital - genetik • Penyakit dasar : AIDS • Keganasan tu. Hematologic malignancies • Kemoterapi dan Radiasi • Pemakaian steroid jangka panjang dan imunosupresif agent • Transplantasi organ • Malnutrisi • Hosptalisasi • Splenektomi me↑ resiko infeksi 3
INFEKSI PARASIT PADA IMMUNOCOMPROMISED • Pneumocystis carinii • Cryptosporidium spp • Cyclospora cayetenensis • Blastocystis hominis
INFEKSI PARASIT PADA IMUNOKOMPROMISED • Toxoplasma gondii • Isospora belli • Strongyloides stercoralis • Malaria • E.histolytica • G.lamblia
Pneumocystis carinii(Pneumocystis jirovecii) • Menimbulkan penyakit parasitic pneumonia / Pneumonia sel plasma interstisial / pneumocystosis / pneumocystis carinii pneumonia • Parasit oportunistik (laten – reaktivasi) • Sering pada manusia, burung, hewan pengerat dan peliharaan. • Protozoa or Fungi ??? • Habitat : rongga alveolus (aerobik)
Pneumocystis carinii • Morfologi • Tropozoit : 1 sporozoit (intracystic body) • Kista : 4-8 sporozoit → Sukar dibedakan • Penularan droplet infection (person to person), transplasental ??
Pneumocystis carinii • Gejala Klinis: demam, batuk non produktif, dispnu, ronki kering, pneumothorax spontan, sianosis gejala (lesi) ekstra pulmoner jarang • Diagnosis: gejala klinis, Rotgen (ground glass appearance, honey comb, pneumotorax) → ditemukan parasit dalam spesimen (induksi sputum), kurasan bronchus dgn pewarnaan GMS, giemsa, toluidin blue.
Pneumocystis carinii • Pengobatan Kotrimoksazol, TMP-SMX, pentamidin isoethionate • Pencegahan • Kemoprofilaksis perlu dilakukan pada pasien yang pernah menderita peny. ini atau pada kelompok imunokompromais • Isolasi penderita • Perbaikan KU
Pneumocystis carinii • Secara epidemiologi kelompok resiko tinggi terinfeksi P.carinii : • Anak dan bayi prematur dgn malnutrisi, sakit, tinggal di kediaman yg padat • Anak / bayi yg mengalami imunodefisiensi primer • Mendapat terapi imunosupresif • AIDS
Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum • Dahulunya dikenal sbg protozoa penyebab diare pd hewan → zoonosis • Skr ini kriptosporodiosis diketahui sbg penyebab diare berat pada imunokompromais • Parasit dapat ditemukan pada mamalia, burung, reptil
Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum Sporozoit specific lectin extracytoplasmic • Morfologi dan Daur Hidup
Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum Gejala Klinis • Pada penderita imunokompeten asimtomatik , diare self-limited • Pada imunokompromais mengkibatkan diare berat (cholera – like diarrhea) dan menahun → † • Bisa menyerang biliary tract, respiratory tract dan konjungtiva
Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum Resiko infeksi: • Mengkonsumsi air yang terkontaminasi ookista • Anak pemakai diaper di day care centre • Pekerja di day care centre • Sering kontak dengan hewan • Kontak seksual (oral – anal) • International travellers (modern → developing contry) • Berenang di kolam renang umum, sungai, danau
Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum Diagnosa • Menemukan ookista dalam tinja pd pemeriksaan lgsg dgn pulasan : Lugol: sukar membedakan dgn sel ragi Ziehl – Neelsen: ookista merah, sel ragi biru
Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum • Deteksi antibodi IgG dan IgM • Ookista ↓: sugar floatation & formalin sedimentation • Immunoflourescence assay and immunoassay method
Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum Pengobatan • Tidak ada yg efektif, spiramisin cukup membantu • Nitazoxanide, azitromisin Pencegahan • Ookista dapat dibunuh sampai pemanasan 65°C selama 20-30’, sodium hipoklorit, amonia 5-10%
Cyclospora cayetenensis • Immunocompetent dan immunocompromised • Asimtomatik dan dgn gejala Gejala Klinis lelah, anoreksi, mual, muntah, mialgia, BB↓, nyeri perut, flatulen, diare, (self-limiting dalam 3-4 hari diikuti relaps selama 4-7 mg) Pasien AIDS, gejala berlangsung >12 mg • Komplikasi??
Cyclospora cayetenensis Stadium infektiff Morfologi & Daur Hidup
Cyclospora cayetenensis • Ookista berisi 2 sporokista @ 2 sporozoit • Terdapat pd intrasitoplasmik enterosit yeyunum
Cyclospora cayetenensis Diagnosis • Menemukan ookista dalam tinja (3-4 x spesimen) • Mikroskop fluoresent ultraviolet • Teknik konsentrasi formalin etil asetat • Pewarnaan safranin: reddish-orange • Pewarnaan tahan asam: ookista tdk berwarna (light pink) s/d deep purple • Tdk diwarnai: ookista colorless dan keriput
Cyclospora cayetenensis Pengobatan • Self-limiting dlm bbrp mg • DOC: TMP-SMZ Pencegahan • Masak air sp mendidih • Mencuci buah dan sayur • Pencegahan sangat perlu bagi penderita immunocompromised yg berkunjung ke daerah endemis
Blastocystis hominis • Dahulu diduga sebagai sel ragi (yeast) apatogen (komensal) yg ditemukan pd individu sehat dan sakit • Menimbulkan penyakit blastokistosis Penularan : Feco oral Gejala Klinis : diare, nyeri perut, pruritus perianal, flatulence dll → kontroversial??
Blastocystis hominis Morfologi dan Daur Hidup
Blastocystis hominis Diagnosis: Menemukan parasit dalam tinja (vakuolar) Pengobatan: dianjurkan bila gejala sal cerna (+) DOC: Metronidazol
Isospora belli & Isospora hominis • Imunokompeten: asimtomatik atau gejala berat • Imunokompromais: diare berat, infeksi ekstraintestinal • Penularan : 1. Konsumsi makanan atau air yg terkontaminasi dgn ookista atau sporokista matang. 2. kontak seksual oral – anal ?? • Ookista mampu bertahan hidup berbulan2 di lingkungan yang sejuk dan lembab.
Isospora belli & Isospora hominis • Morfologi dan Daur Hidup
Isospora belli Diagnosis Menemukan ookista dalam tinja Pengobatan DOC : TMP-SMZ pyrimethamine-sulfadiazine primaquine phosphate-nitrofurantoin, primaquine-chloroquine phosphate
Acanthamoeba Sp Acanthamoebasp. • Acanthamoeba are free living opportunistic protozoan • Amoebic Granulomatous Encephalitis in • immunocompromised populations • Keratitis amoebic associated with contact lens wear in healthy population Favorable conditions Unfavorable conditions
Acanthamoeba Sp • Cara infeksi: melalui tr respiratorius atau kulit (tdk intak) pada saat kontak dengan tanah / air tergenang yang terkontaminasi → Secara hematogen ke otak → menembus mukosa hidung melalui cribriform plate → tr. olfaktorius ke otak
Acanthamoeba Sp Morfologi dan Daur Hidup
Strongyloides stercoralis • Penyakit : strongiloidiasis • Infeksi berat (hiperinfeksi) sering terjadi pada immunocompromised → autoinfeksi
Strongyloides stercoralis • Siklus Hidup: 3macam
Strongyloides stercoralis Gejala Klinis : • asimtomatik - gejala sal.cerna • immunocompromised → hiperinfeksi → cacing dewasa ditemukan di seluruh GI tract dan larvanya dpat ditemukan di alat2 dalam (paru, hati, kandung empedu)
Strongyloides stercoralis Diagnosis: • Rhabditiform larvae dalam tinja segar / biakan / atau aspirasi duodenum • Entero-Test string capsul • Larva pd sputum, cairan bilasan bronkoalveolar, cairan pleura, peritoneum. Pengobatan: DOC: tiabendazol