420 likes | 441 Views
SOSIALISASI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PERPRES NO 16 TAHUN 2018. DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI BARAT. Perubahan.
E N D
SOSIALISASI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAHPERPRES NO 16 TAHUN 2018 DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI BARAT
Perubahan Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah menggantikan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta 4 Peraturan Presiden perubahannya
Pengertian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah “KegiatanPengadaanBarang/Jasa olehKementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnyasejakidentifikasikebutuhan, sampaidenganserahterimahasilpekerjaan” Pasal 1 angka 1 PengadaanBarang/Jasa PenatausahaanKeuangan
1. JENIS PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PekerjaanKonstruksi Barang JasaKonsultansi JasaLainnya
DEFINISI BARANG (PERPRES 16/2018) Barangadalahsetiapbendabaikberwujudmaupuntidakberwujud, bergerakmaupuntidakbergerak, yang dapatdiperdagangkan, dipakai, dipergunakanataudimanfaatkan oleh PenggunaBarang (Pasal I angka 29)
DEFINISI PEKERJAAN KONSTRUKSI (PERPRES 16/2018) PekerjaanKonstruksiadalahkeseluruhanatausebagiankegiatan yang meliputipembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunankembalisuatubangunan. ( Pasal I angka 30)
DEFINISI JASA KONSULTANSI(PERPRES 16/2018) JasaKonsultansiadalahjasalayanan professional yang membutuhkankeahliantertentudiberbagaibidangkeilmuan yang mengutamakanadanyaolahpikir. ( Pasal I angka 31)
DEFINISI JASA LAINNYA(PERPRES 16/2018) JasaLainnyaadalahjasa non konsultansiataujasa yang membutuhkanperalatan, metodologikhusus, dan/atauketerampilandalamsuatu system tata kelola yang telahdikenalluas di dunia usahauntukmenyelesaikansuatupekerjaan. ( Pasal I : 32)
SELURUH DPA PENGADAAN BARANG/JASA = DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN KECUALI BELANJA TIDAK LANGSUNG : BELANJA GAJI
2. KEWENANGAN PENGGUNA ANGGARAN (PA) PEJABAT PENGADAAN PERPRES 16/2018 PASAL 9 PERPRES 16/2018 PASAL 12 POKJA PEMILIHAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) PERPRES 16/2018 PASAL 10 SESUAI DELEGASI PA PERPRES 16/2018 PASAL 13 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) PjPHP/PPHP PERPRES 16/2018 PASAL 11 PERPRES 16/2018 PASAL 15 PENYELENGGARA SWAKELOLA PERPRES 16/2018 PASAL 16
Garis Besar Proses PBJ • PerencanaanPengadaanterdiriatas : Perencanaan PBJ melaluiSwakelola dan/atauPenyedia • PerencanaanPengadaandimulaisaatbersamaandenganpenyusunan RENJA
Siklus APBD Pertanggung-jawaban Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pemeriksaan Rancangan DPA-SKPD RPJMD Penatausahaan Pendapatan Disusun Sesuai SAP RKPD • Bendahara penerimaan wajib menyetor penerimaannya ke rekening kas umum daerah selambat-lambatnya 1 hari kerja Verifikasi KUA/PPAS DPA-SKPD Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Nota Kesepakatan Penatausahaan Belanja Laporan Keuangan diperiksa oleh BPK Pelaksanaan APBD • LRA • Neraca • Lap. Arus Kas • CaLK Pedoman Penyusunan RKA-SKPD • Penerbitan SPM-UP, SPM-GU, SPM-TU dan SPM-LS oleh Kepala SKPD • Penerbitan SP2D oleh PPKD Pendapatan Belanja RKA-SKPD Pembiayaan Penatausahaan Pembiayaan RAPBD Raperda Pertanggung-jawaban APBD • Dilakukan oleh PPKD Laporan Realisasi Semester Pertama Kekayaan dan Kewajiban daerah Evaluasi Raperda APBD oleh Gubernur/ Mendagri • Kas Umum • Piutang • Investasi • Barang • Dana Cadangan • Utang Perubahan APBD APBD Akuntansi Keuangan Daerah
3. PERENCANAAN PBJ Kapan Perencanaan Pengadaan ? Di mulaisaatbersamaandenganpenyusunan RENJA APBN INPUT PAGU INDIKATIF Renja K/L KUA/ PPAS RKA PD APBD Pasal 18 ayat 2 & 3
Perencanaan PBJ meliputi : Pasal 18 ayat 1
Cara PelaksanaanPBJ • Cara memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendiri oleh Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah, Kementerian / Lembaga/ Perangkat Daerah lain, organisasi kemasyarakatan, atau kelompok masyarakat • Cara memperoleh barang/jasa yang disediakan oleh Pelaku Usaha berdasarkan Kontrak Pasal 1 angka 23 & 28,Pasal 3 ayat 3
4. PERENCANAAN MELALUI SWAKELOLA • Swakelola • Tipe swakelola • Spesifikasi/KAK • Perkiraan Biaya/RAB
Tipe Swakelola Pasal 47 ayat 1 - 4
Penyusunan spesifikasi teknis/KAK Pemenuhan PPDN dan ProdukbersertifikatSNI dilakukan sepanjang tersedia dan mencukupi Pasal 19 ayat 1&3
Penyusunan KAK Dalam swakelola perlu diperhatikan penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang detil dengan memperhatikan semua aspek kebutuhan untuk pencapaian program, antara lain : Latar belakang. Obyektif /Tujuan Ruang Lingkup Batasan-batasan Asumsi-asumsi Kriteria Penerimaan Tugas dan Tanggung jawab Jadwal, Durasi dan Lokasi Berapa Biaya yang dianggarkan
5. Perencanaan Pengadaan Melalui Penyedia Hasil perencanaan PBJ dimuat dalam RUP Pasal 18 ayat 7, 8
Penyusunan spesifikasi teknis/KAK Penyebutan merek dimungkinkan pada kondisi : Pasal 19 ayat 2
Pemaketan Pengadaan • Pemaketan pengadaan berorientasi pada : Pasal 20 ayat 1
Pemaketan Pengadaan (2) Larangan Pemaketan Pengadaan • Menyatukan/ memusatkan beberapa PBJ yang tersebar di beberapa lokasi/daerah yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di beberapa lokasi/daerah masing-masing • Menyatukan beberapa paket PBJ yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya harus dipisahkan • Menyatukan beberapa paket PBJ yang besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh usaha kecil • Memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa paket dengan maksud menghindari Tender/Seleksi Pasal 20 ayat 2
Konsolidasi Pengadaan KonsolidasiPengadaanBarang/Jasaadalahstrategi PBJ yang menggabungkanbeberapapaket PBJ sejenis Konsolidasidilakukanpadatahap: Pasal 1 angka 51& pasal 21 Dilaksanakanoleh PA/KPA, PPK, dan/atau UKPBJ
6. INPUT RUP DAN UMUMKAN • Di input saatRaperda APBD disetujui Bersama Pemerintah Daerah danDPRD (T-1) • Sarana peluang kepastian pasar pengadaan barang/jasa Pemerintah yang bermanfaat bagi Usaha Dalam Negerisejak awal dan merupakan usaha transparansi PBJP Fungsi RUP Untuk PA : Monitoring kegiatan, manajemen asset, alatukurkinerja PPK, menyusunTEPRA Untuk PPK : panduanpelaksanaankegiatan, pemetaanbebankerja dan prognosis fisik & keuangan UntukPjPHP/PPHP : pemetaanbebankerja • Di input oleh PA dan PPK kemudiandiumumkan oleh PA melaluiaplikasi online SiRUP. Pasal 1 angka 19
PENGENDALIAN KONTRAK MEMASTIKAN PELAKSANAAN KONTRAK BERJALAN SESUAI PERENCANAAN Memberikan kesadaran (awareness) terhadap pelaksanaan pekerjaan Apabilapenyediaterlambatmelaksanakanpekerjaansesuaijadwal, maka PPK harusmemberikanperingatansecaratertulisataudikenakanketentuantentangkontrakkritis KLAUSUL KONTRAK KRITIS TERTUANG DALAM KONTRAK
PENGENDALIAN KONTRAK • Dalam hal terjadi deviasi antara realisasi dengan target pelaksanaanKontrakatauterjadiKontrakKritismaka para pihakmelakukanRapatPembuktian (Show Cause Meeting/SCM). • PejabatPenandatanganKontrakmemerintahkanPenyediauntuk melaksanakan perbaikan target dan realisasi pelaksanaanpekerjaan. • ApabilaPenyediatidakmampumencapai target yang ditetapkan pada SCM makaPejabatPenandatanganKontrakmengeluarkanSurat Peringatan (SP) kepadaPenyedia. • DalamhaltelahdikeluarkanSP ketiga dan Penyediadinilaitidakmampumencapai target yang ditetapkan, makaPejabatPenandatanganKontrakdapatmelakukanpemutusanKontraksecarasepihak dan memberikansanksikepadaPenyediasesuaiketentuan yang berlaku.
SerahTerima Hasil Pekerjaan (Penyediake PPK) • Setelah pekerjaanselesai 100% (seratuspersen) sesuaidenganketentuan yang termuatdalamKontrak, Penyediamengajukanpermintaansecaratertuliskepada PPK untukserahterimabarang/jasa. • PPK melakukanpemeriksaanterhadapbarang/jasa yang diserahkan. • Apabila sudah sesuai dengan kontrak, PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima. • Jika belum sesuai dengan Kontrak, PPK meminta penyedia untuk melakukan perbaikan dan pemberlakuan ketentuan kontrak Pasal 57
SerahTerima Hasil Pekerjaan PPK ke PA/KPA Serah terimahasilpekerjaandari PPK ke PA/KPA dengan ketentuan : • PPK menyerahkan barang/hasil pekerjaan kepada PA/KPA. • PA/KPA meminta PjPHP/PPHP untuk melakukan pemeriksaan administratif terhadap barang/jasa. • Hasil pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara. Pasal 58
SEKIAN DAN TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT