310 likes | 937 Views
PAROKI ST. FRANSISKUS ASISI, TEBET. MENGENAL KITAB-KITAB DEUTEROKANONIKA. TUHAN MELINDUNGI ORANG YANG TAKWA. KITAB TOBIT. PENGANTAR. KITAB-KITAB SEJARAH. ( Taurat: KKIBU). Deuteronomis: Yosua, Hakim-hakim, 1-2 Samuel, 1-2 Raja-raja. Tawarikh: 1-2 Tawarikh, Ezra-Nehemia.
E N D
PAROKI ST. FRANSISKUS ASISI, TEBET MENGENAL KITAB-KITAB DEUTEROKANONIKA
TUHAN MELINDUNGI ORANG YANG TAKWA KITAB TOBIT
KITAB-KITAB SEJARAH • (Taurat: KKIBU). • Deuteronomis: Yosua, Hakim-hakim, 1-2 Samuel, 1-2 Raja-raja. • Tawarikh: 1-2 Tawarikh, Ezra-Nehemia. • Makabe: 1-2 Makabe. • Kitab-kitab kecil (berdiri sendiri-sendiri): Rut, Ester, Tobit, Yudit.
DEFINISI KITAB-KITAB SEJARAH • Sejarah: tidak boleh dimengerti secara modern – sarana mengajar, menyampaikan pandangan teologis – disebut “sejarah yang mengajar” – fokus pada “mengajar”, bukan “sejarah • Kitab sejarah: kitab pengajaran yang berbentuk narasi/kisah-kisah.
TOB. 1:1-2 • Berkisah tentang Tobit, orang Israel dari suku Naftali, yang diangkut ke Niniwe ketika Kerajaan Israel (Utara) diserbu Asyur. • Keluarga Tobit berhasil di pembuangan, namun kemudian mengalami penderitaan. • Diceritakan pula tentang Sara, putri Raguel, yang mengalami hal yang sama. • Apa yang kemudian terjadi dengan orang-orang takwa yang menderita itu?
SEJUMLAH KESULITAN • Tob. 1:2 Pembuangan itu dilakukan oleh Tiglat-pileser (2Raj. 15:29). • Tob. 1:15 Putra Salmaneser adalah Sargon II. • Tob. 5:6 Ekbatana-Ragai200 km.
MAKA KITAB TOBIT ADALAH… • Bentuk: kisah religius untuk pengajaran dan pendidikan tingkah laku. • Pengaruh Ulangan sangat besar: Ul. 30:1-4; Tob. 14:5-6. • Tekanan: kebijaksanaan dan praksis kehidupan religius sehari-hari (contoh: doa dan derma). • Waktu penulisan: 300 SM.
KISAH TOBIT 1 • Tob. 1:3-4. • Tobit: orang yang saleh dan bapak keluarga yang baik – ia memiliki hubungan yang baik pula dengan sesama dan suka membantu orang yang menderita – ia hidup di tanah pembuangan (Niniwe).
Pandangan Ulangan: pembuangan adalah hukuman. • Dosa orang Utara: memisahkan diri dari Daud dan meninggalkan Bait Allah.
KISAH TOBIT 2 • Tob. 1:10-14. • Tobit tetap mengupayakan kesalehan di tanah asing secara konkret. • Tob. 1:16-17. • Karena itu mendapat berkat berlimpah berupa kedudukan di istana raja.
KISAH TOBIT 3 • Tob. 1:19-20. • Kemalangan mulai mendatangi Tobit. • Tob. 2:9-10. • Puncaknya, Tobit buta dan tak tersembuhkan.
KISAH SARA • Tob. 3:7-10. • Sara, putri Raguel, juga sedang mengalami penderitaan. • Seperti Tobit, Sara mengalami penderitaan yang aneh. • Bedanya, Sara belum bersikap dewasa. • Itu karena latar belakang masyarakat yang bersikap diskriminatif terhadap perempuan.
TOBIT & SARA BERSERAH KEPADA TUHAN • Doa Tobit (Tob. 3:2-6). • Doa Sara (Tob. 3: 11-15). • Keluhan bernada frustrasi dan putus asa. • Ditujukan kepada Allah yang diimani selalu setia dan menepati janji-Nya. • Yakin bahwa kebajikan akan membuahkan kemuliaan, sekalipun harus melalui penderitaan. • Pasrah kepada Tuhan yang setia
TUHAN MENDENGARKAN DOA ORANG BENAR • Tob. 3:16-17. • Dua insan lemah berada di tangan Allah yang mahakuasa. • Dua drama yang berdiri sendiri, tapi Allah lalu menjalinnya menjadi kisah yang indah dan berhubungan – dengan perantaraan Tobia dan Malaikat Rafael.
PERJALANAN TOBIA • Nasihat & perintah Tobit kepada Tobia: agar hidup secara saleh (4:5-7) – mengambil uang yang dititipkan (4:20-21). • Malaikat Rafael muncul: Tobia tidak tahu bahwa Rafael adalah malaikat (5:4) – Rafael mendampingi Tobia dan mengarahkannya pada keluarga Raguel (6:15). • Obat bagi Tobit dan Sara ditemukan: 6:1-8.
SARA & TOBIT DIPULIHKAN • Pemulihan Sara: 8:1-4. • Pemulihan Tobit: 11:10-13.
KESIMPULAN • Tujuan kitab Tobit: membina kesetiaan pada Tuhan, meski dalam situasi sulit. • Tobit dan Sara sebagai teladan iman: mereka adalah orang-orang saleh – mereka berada dalam situasi sulit dan Allah terkesan tak peduli – namun mereka tetap bertahan dalam iman – dan akhirnya diselamatkan.
Ajaran: hidup mesti dijalani dengan iman dan ketabahan – penyelenggaraan Allah sulit dipahami – tapi Dia itu baik – setialah kepada-Nya – jangan terpengaruh pada dewa-dewi bangsa asing. • Sejalan: Daniel. • Dalam penafsiran patut dipertimbangkan: Ayub.