900 likes | 2.08k Views
ALGORITMA PSEUDOCODE. Pertemuan Ke-2. Presentation by Meilia Nur Indah Susanti, ST.,MKom. Pseudocode. Pseu : menyerupai, code : kode Merupakan kode yang menyerupai kode program yang sesungguhnya Tidak ada aturan standar penulisan pseudocode
E N D
ALGORITMA PSEUDOCODE Pertemuan Ke-2 Presentation by Meilia Nur Indah Susanti, ST.,MKom
Pseudocode Pseu : menyerupai, code : kode Merupakan kode yang menyerupai kode program yang sesungguhnya Tidak ada aturan standar penulisan pseudocode Ditujukan untuk dibaca manusia, bukan dibaca mesin(komputer)
Pseudo Code Pseudo Code adalah urutan baris algoritma seperti kode pemrograman dan tidak memiliki sintak yang baku. Pseudo Code lebih umum digunakan oleh programmer yang berpengalaman. Akan tetapi, flowchart lebih mudah dimengerti oleh programmer pemula. Pseudo code sangat mudah diimplementasikan ke dalam kode program dibandingkan dengan flowchart.
Pseudo Code • Kita bisa bebas menulis pseudo code selama itu mudah dimengerti bagi orang lain. • Tetapi disarankan untuk menggunakan keyword yang umum digunakan seperti : if, then, else, while, do, repeat, for, dan lainnya. • Perhatikan kode dibawah ini :
Masukkan sebuah angka Masukkan sebuah angka dan tampilkan Ambil angka yang sebelumnya dan tampilkan
Pseudo Code Walaupun pseudo code diatas masih bisa dimengerti tetapi ada beberapa statemen yang ambigu. Dari baris kedua, kita tidak tahu kemana angka tersebut disimpan dan kita juga tidak tahu angka yang mana yang dimaksud untuk “angka yang sebelumnya”. Apakah angka yang pertama atau yang kedua. Pseudo Code diatas dapat dimodifikasi menjadi seperti berikut :
Input A Input B Write B Write A
Pseudo Code Pseudo Code diatas lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kita bisa dengan jelas melihat dimana angka disimpan dan angka yang mana yang ditampilkan.
1. PSEUDOCODE VARIABEL PE-UBAH Adalah Variabel yang nilainya BUKAN konstanta (selalu berubah – sesuai dengan kondisi Variabel terKINI) Sintaks : P = Q Algoritma : P Q Arti : Bahwa Nilai P diberi harga Nilai Q Nilai P akan SAMA DENGAN nilai Q, & Nilai Q TETAP 2. PSEUDOCODE PERTUKARAN Berfungsi mempertukarkan masing-masing isi Variabel sedemikian sehingga Nilai dari tiap Variabel akan berubah/bertukar KONSEP PSEUDOCODE
9 9 6 9 6 9 6 6 C B B A B A C A A B C C C A Proses Pertukaran Nilai A dan Nilai B A B B C
ATURAN PENULISAN TEKS ALGORITMA / PSEUDOCODE 1. KEPALA ALGORITMA Kepala algoritma adalah bagian yang terdiri atas nama algoritma dan penjelasan (spesifikasi) tentang algoritma tersebut. 2.DEKLARASI bagian untuk mendefinisikan semua nama yang dipakai didalam algoritma. 3. DESKRIPSI Bagian ini berisi uraian langkah-langkah penyelesaian masalah.
TAHAPAN ANALISA ALGORITMA • Bagaimana merencanakan suatu algoritma. • Bagaimana menyatakan suatu algoritma Dengan bahasa semu (pseudocode), Contoh : Hitung konversi jam Deklarasi jam, mnt, dtk, jum_dtk; Deskripsi 1. input jam, mnt, dtk 2. Jum_dtk (jam * 3600) + (mnt * 60) + dtk 3. Cetak jum_dtk
Dengan diagram alur atau flowchart, Contoh : start input Jam,mnt,dtk Jum_dtk =(jam * 3600) +(mnt* 60) + detik write jum_dtk end
Dengan Statement program / penggalan Program scanf ( “%d %d %d”,&jam, &mnt, &dtk); Jum_dtk := (jam* 3600) +(mnt * 60) + dtk Printf (“%d”, jum_dtk) • Bagaimana validitas suatu algoritma. • Bagaimana Menganalisa suatu Algoritma. • Bagaimana Menguji Program dari suatu Algoritma. • Tahap Proses uji Program : • Fase Debugging, • Fase Running,
Analisis Suatu Algoritma (Untuk melihat faktor efesiensi & efektifitas dari algoritma tersebut), Dapat dilakukan terhadap suatu algoritma dengan melihat pada : • Waktu Tempuh (Running Time) dr suatu Algortima. Hal2 yg dpt mempengaruhi drpd waktu tempuh adalah : • Banyaknya langkah. • Besar dan jenis input data. • Jenis Operasi. • Komputer dan kompilator • Jumlah Memori Yang Digunakan.
Banyaknya Langkah Instruksi Harus Berhingga, Langkah atau Instruksi harus Jelas, Proses harus Jelas dan mempunyai batasan, Input dan Output harus mempunyai Batasan, Efektifitas, Adanya Batasan Ruang Lingkup, Sifat - Sifat Algoritma
STRUKTUR DASAR ALGORITMA 1.Runtunan (sequence) Sebuah runtunan terdiri dari satu atau lebih instruksi , yang berarti bahwa : • Tiap instruksi dikerjakan satu per satu • Tiap instruksi dilaksanakan tepat sekali • Urutan instruksi yang dilaksanakan pemroses sama dengan urutan aksi • Akhir dari instruksi terakhir merupakan akhir algoritma
Runtunan 1 Runtunan 2 • A 10 • A 2 * A • B A • Output B • A 10 • B A • A 2 * A • Output B
2. Pemilihan (selection) Adakalanya sebuah instruksi dikerjakan jika kondisi tertentu dipenuhi.
Menganalisis kasus dalam algoritma artinya mendefinisiakan : • Kondisi, yaitu yang bernilai benar atau salah • Aksi yang akan dilaksanakan jika kondisi yang sesuai dengan aksi tersebut bernilai benar • Contoh : (satu kasus) • input a, b • if (a < b) then • write a • Contoh : dua kasus • input a, b • if (a < b) then write a • else write b
Contoh banyak kasus Indeks nilai mahasiswa ditentukan berdasarkan nilai ujian yang diraihnya (nilai ujian diinput). Ketentuan sebagai berikut : nilai ujian 80 : grade A 70 nilai ujian < 80 : grade B 55 nilai ujian < 70 : grade C 40 nilai ujian < 55 : grade D nilai ujian < 40 : grade E Cetak grade nilai tersebut
Hitung Grade Nilai • Deklarasi • nilai, grade • Deskripsi • input nilai • if nilai 80 then write grade A, else • if (nilai 70) and (nilai < 80) then write grade B, else • if (nilai 55) and (nilai < 70) then write grade C, else • if (nilai 40) and (nilai < 55) then write grade D, else • Write Grade E
3. Pengulangan (repetition) Struktur pengulangan terdiri dari dua bagian : a. Kondisi pengulangan b. Badan (body) pengulangan Pengulangan biasanya disertai dengan bagian : a. Inisialisasi b. Terminasi
Mencetak kata halo sebanyak 10 kali • k 1 • while (k 10) do baris 3 dan 4 • Write ( halo) • k k + 1 • For k = 1 to 10 do • Write (halo) • Next k • k 1 • do baris 3 dan baris 4 while (k 10) • write halo • k k + 1