1 / 68

KOTBAH EKSPOSITORIS

KOTBAH EKSPOSITORIS. Kotbah Ekspositoris identik dengan kotbah penjelasan dengan kata lain kita berbicara mengenai seni menguraikan satu bacaan dari kitab suci. Menguraikan berarti memberi pengertian dan menerangkan, mengajukan sesuatu masalah secara mendetail.

chars
Download Presentation

KOTBAH EKSPOSITORIS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KOTBAH EKSPOSITORIS Kotbah Ekspositoris identik dengan kotbah penjelasan dengan kata lain kita berbicara mengenai seni menguraikan satu bacaan dari kitab suci. Menguraikan berarti memberi pengertian dan menerangkan, mengajukan sesuatu masalah secara mendetail. Suatu contoh : ketika kita ingin membahasa satu perikop, kita berusaha menterjemahkan dan menerangkan maknanya dan artinya ayat demi ayat, membagi kedalam beberapa bagian.

  2. KEBUTUHAN MENAFSIR Awalnya penafsiran ditujukan untuk memahami isi suatu teks, didasarkan pada kesenjejangan pengertian konteks masa lalu dengan lingkungan dan konteks saat ini. Hal ini berkaitan dengan konteks sejarah dengan gaya bahasa yang digunakan pada zaman tertentu. Ada dus tugas yang dimiliki oleh penafsir : • Mengetahui makna teks asli ( eksegesis ). • Menterjemahkan kedalam konteks masa kini ( Hermeneutika ).

  3. Pengertian Hermeneutika Hermeneutika secara klasik adalah “ Ilmu menafsirkan secara umum yang didalamnya juga tercakup tugas eksegesis “. Pada umumnya kaum awam selalu fokus pada maksud teks dan sering mengabaikan makna Teks, sementara rohaniawan menekankan makna teks dan seringkali kurang memperhatikan maksud teks. Perlu keseimbangan dalam makna dan maksud teks tersesebut.

  4. Tujuan Penafsiran • Bukan mencari keunikan, pengetahuan yg tersembunyi atau yang istimewa. • Menemukan sesuatu yg tidak pernah ditemukan sebelumnya. • Menemukan pengertian yang jelas dari teks tersebut. • Makna harus menjadi patokan segala penerapan praktis dalam kehidupan sehari-hari. • Meminimalkan bahaya subjektivitas.

  5. EKSEGESIS Eksegesis “ mempelajari alkitab secara sistematis untuk menemukan arti asli yang dimaksudkan oleh penulis “. • Konteks Historis. • Konteks Sastra. • Arti “ Con “ dan “ Text “ menelusuri jalan pikiran penulis, apa dan mengapa penulis mengatakan hal itu. • Pertanyakan “ Isi “...

  6. DEFINISI EKSEGESIS Menjelaskan suatu kata, kalimat atau paragraf dalam keseluruhan kitab dengan memimpin keluar pengertian sebenarnya, maksud suatu teks tersebut. Lukas 24 : 35, KPR 10 : 8, 21 : 19. “ Suatu teks harus diberi arti dengan arti yang semula yang dimaksudkan oleh teks tersebut (titik kontrol objektifitas)

  7. BERBAGAI METODE PEBAFSIRAN YANG KURANG BAIK • Metode Alegoris. • Metode Penafsiran Ayat secara Terisolir • Metode Penafsiran secara Harafiah Ekstrem. • Metode Rasional. • Metode Mitologis. • Metode Historis Murni.

  8. METODE PENAFSIRAN “ GRAMATIKAL – HISTORIKAL – KONTEKSTUAL “ Penafsiran ini berusaha untuk mengerti suatu teks dengan memperhatikan “ Tata Bahasa dan Sastra, Fakta Historis, serta Kerangka Konteks “ Perhatikan II Tim 3 : 14 –17, dokumen ini diberikan oleh Allah yang berkepribadian kepada manusia.

  9. Metode GRAMATIKAL, HISTORIKAL, KONTEKSTUAL. • Prioritas Teks : patokan pengertian istilah dan tata bahasa haruslah pada teks bahasa asli. • Prinsip arti yang nampak : arti yang ingin dimaksudkan penulis dan yang ingin disampaikan penulis. • Prinsip Gramatikal : memperhatikan struktur tata bahasa, arti kata dan kalimat.

  10. METODE GRAMATIKAL, HISTORIKAL DAN KONTEKSTUAL. 4. Prinsip Historis : memperhatikan situasi historis, geografis dan kebudayaan. 5. Prinsip Kontekstual : memperhatikan situasi hubungan situasi hubungan antara teks dan konteks dekatnya. 6. Prinsip Penafsiran yg Paling Jelas : pengertian arti teks masuk akal ( logis ) memiliki keterkaitan dg seluruh teks.

  11. METODE GRAMATIKAL, HISTORIKAL DAN KONTEKSTUAL. 7. Prinsip Analogis Iman : dengan memperhatikan perkembangan wahyu ( apa yang menjadi wujud iman masa lalu / perintah langsung belum tentu berlaku untuk kita masa kini ) seperti : Bawa korban Domba, Cara berpakaian Imam dan Peraturan Makanan.

  12. METODE GRAMATIKAL, HISTORIKAL DAN KONTEKSTUAL. 8. Prinsip Lingkaran Hermenetis : pengertian suatu kitab bergantung pada penafsiran yang teliti dalam setiap bagiannya. 9. Prinsip Induktif dan Deduktif : tidak ada metode induktif yang murni karena setiap penafsir pasti membawa serta pengertian apriorinya ( praduganya ) kedalam pelaksanaan eksegesis.

  13. ADA 4 BAGIAN HOMILETIKA • KONSEP. Ada hubungannya dengan bagaimana caranya untuk mendapatkan thema inti untuk bahan Kotbah merupakan suatu seni mengetahui bagaimana menerima berita dari Tuhan ( bagaimana mendapatkan ide dan tema yang pertama untuk sebuah kotbah ). Seringkali benih pikiran disebarkan dalam pikiran, dan dapat tinggal didalamnya selama berbulan-bulan, bertumbuh secara proporsional dan dapat dibagikan.

  14. ADA 4 BAGIAN HOMILETIKA Ketika merenungkan firman akan muncul suatu aspek tertentu yang bergetar dari dalam diri anda berasal dari apa yang anda baca, sesuatu seperti bernyala dihadapan anda. Sepertinya anda baru menemukan sebongkah emas yang besar, sudah tidak sabar untuk memecahkannya sampai terbuka dan menyelidiki nilainya lebih lanjut.

  15. ADA 4 BAGIAN HOMILETIKA 2. KOMPOSISI. Dalam menerima ilham suatu kebenaran maka kita harus mulai melakukan analisa untuk menemukan suatu isi dari kebenaran, tulislah setiap pikiran yang muncul dalam kerangka mengembangkan ide tersebut. Pada tahap ini buat daftar dari setiap ide yang tentang subyek yang anda kembangkan. Bukalah setiap bagian yang masih bisa dibuka dari kebenaran yg terkadung dlm subyek tsb.

  16. ADA 4 BAGIAN HOMILETIKA Jangan memperdulkan urutan dan kerapian pada tahap ini, ikuti dengan menulis setiap aliran ilham yang diterima. Pastikan bahwa anda telah mencatatnya, maka berikutnya “ mensortirnya “ untuk disesuaikan dengan ide utama.

  17. ADA 4 BAGIAN HOMILETIKA 3. KONSTRUKSI ( PENYUSUSNAN ). Setelah anda menganalisa bahan subyek dan mendaftar setiap aspek kebenaran yang dapat ditemukan, maka mulai menyusun pikiran- pikiran itu didalam suatu urutan yang benar. Dengan membagikan buah pikiran yang dikembangkan secara berurutan, orang lain dapat tertolong untuk menyerap berita yang disampaikan. Tujuan penyusunan membuatnya secara sistematis dan jelas shg dapat dimengerti oleh pendengar.

  18. ADA 4 BAGIAN HOMILETIKA 4. KOMUNIKASI. Bagaimana cara membawakan / menyampaikan kotbah : • Mengkomunikasikan kebenaran dengan jelas dan efektif. • Komunikasi yg dapat menguasai pikiran pendengar anda. • Pendengar antusias dalam mengikuti jalan kebenaran yang disampaikan. • Memotivasi pendengar untuk melakukan Firman dengan tepat. Yakobus 1 : 22.

  19. LANGKAH MENYUSUN EKSPOSITORI Tujuannya adalah untuk menjelaskan dan memberikan pengertian dengan akurat dan padat sesuai dengan perikopnya. • Menentukan topik / thema. • Menetapkan tujuan. • Mengumpulkan data, ide dari berbagai sumber yang mendukung. • Menyusun kerangka sesuai dengan thema yang dipilih. • Mengembangkan kerangka menjadi eksposisi.

  20. RUMUS 5 W + 1H MENGGALI IDE Langkah menyusun ekpositori cenderung dilakukan dengan proses kreatif, dimulai dengan mencari, menggali dan menemukan ide. Rumus “ ADIK SiMBa “. • What - Apa yang akan dikembangkan. • Where- Dimana setting peristiwa / kisahnya. • When- Kapan peristiwa itu berlangsung. • Who - Siapa pelaku kisahnya – untuk siapa. • Why - Mengapa peristiwa itu terjadi. • How - Bagaimana kisah itu dipaparkan.

  21. 7 MACAM KOTBAH Ada banyak bentuk kotbah yg bisa diberikan dg berbeda-beda, ada teori dan perbedaan dibalik setiap tipe tersebut. Berbagai tipe ini merupakan variasi dalam penyampaian kotbah, membantu untuk menyajikan ulasan yang lebi luas mengenai kebenaran alkitab. Sehingga pelayanan mimbar / pemberitaan firman diperkaya dengan kepandaian yang beraneka ragam.

  22. I. TEKSTUAL / BERDASARKAN TEKS Gaya ini biasanya didasarkan pada suatu ayat alkitab yang relatif pendek ( satu / dua ayat ). Pada kenyataannya sesuai dengan judulnya, biasanya kotbah didasarkan pada satu “ teks “ kitab suci. Hal ini melibatkan pemilihan penyataan yang tepat dari kitab suci, kemudian menyelidikinya, manganalisa dan menemukan semua kebenaran yang terkandung didalamnya.

  23. II. TOPIK / BERDASARKAN TOPIK Pengkotbah menyajikan sebuah topik yang khusus kepada jemaat, kemudian menyusun buah-buah pemikiran / ide yang didapatkan kedalam format yang tersusun rapi. Mengembangkan ide utama sesuai dengan topik setepat mungkin. Hal ini akan memberikan pengupasan yang lebih lengkap dan mendetail terhadap topik tersebut, shg pendengar mengetahui sesuatu sesuai dengan topiknya.

  24. III. TIPIKAL /BERDASARKAN TIPE Tipe bisa berarti satu pribadi, obyek atau kejadian yang merupakan simbol dari seseorang atau sesuatu nubuatan yang akan terjadi, ada kesamaan karakter dengan orang atau kejadian yang dinubuatkan. Dalam penerapannya hal ini mengarah pada tokoh alkitab atau kejadian yang mewakili hal- hal yang akan terjadi dimasa depan. Contoh : Domba Paskah dalam kitab Keluaran adalah tipe dari Yesus Kristus.

  25. III. TIPIKAL /BERDASARKAN TIPE Tipe-tipe dalam alkitab sering menunjukkan pada “ Bayangan sesuatu yang akan datang “ Orang dan kejadian semacam ini seperti seorang yang berjalan dan matahari berada dibelakangnya. Tubuh mereka membuat bayangan keddepan, bayangan yg didepan mereka menggambarkan sesuatu yang akan datang. Tafsiran dan penjelasan terperinci tentang tipe- tipe didalam alkitab adalah tugas khusus.

  26. III. TIPIKAL /BERDASARKAN TIPE Beberapa tips dalam mengembangkan Tipikal : • Gunakan Tipe yang lebih sederhana. • Usahakan tetap pada Interpretasi yang Umum / Kebenaran secara Umum. • Jangan terpaku hanya pada ajaran tertentu. • Ilustrasi yang sesuai dengan bayangan yang didepan. • Terbuka terhadap koreksi dalam mengembangkan Tipikal.

  27. IV. ANALISTIS Tipe kotbah ini berkaitan dengan analisa yang mendetail dan menarik kebenaran sebanyak- banyaknya mengenai sebuah subyek, dari kebenaran ini dapat diajarkan pokok yang mendasar. Seperti subyek : a. Karya Kristus sebelum menjadi manusia. b. Kristus adalah Anak Allah. c. Manusia Lama dan Manusia Baru. d. Hidup oleh Roh.

  28. V. ANALOGIS Tipe kotbah ini berkaitan dengan suatu bentuk yang mengajarkan kebenaran lewat sebauh kasus. Para penulis sering menggunakan sebuah subyek alamiah untuk mengajarkan kebenaran rohani, hal ini memaparkan kesamaan dan membandingkan hal-hal yang berfungsi sama. Kotbah secara analogis berusaha untuk mendapat kebenaran yang ada dalam sebuah kotbah analogi.

  29. VI. BIOGRAFIS Biografi adalah kisah hidup seseorang yang kita temukan didalam alkitab, setiap biografi yang dicatat memiliki arti yang penting bagi kita dan itu penting untuk dikotbahkan kepada pendengar. LIHAT LEBIH LANJUT DENGAN PENGUPASAN TERSENDIRI….

  30. MENGEMBANGKAN GARIS BESAR EKSPOSISI Sebuah garis besar yang menggambarkan didalam kata-kata anda sendiri mengenai isi dari bagian itu, hal ini ditulis dalam kalimat lengkap ( pikiran lengkap ) dan bukan topik. Hal ini haruslah historis dan deskriptif dalam pengkalimatannya. Sebagai contoh kita mengekposisi Mazmur 2. Ada beberapa prosedur, langkah demi langkah yang bisa diterapkan :

  31. Ringkas Ayatnya( Klausa utama dalam Narasi ) Tulis sebuah pernyataan ringkasan secara singkat disetiap baris puisi, jangan mengambil bahasa kiasan dalam pengkalimatan tetapi berikan suatu arti tafsiran jika mungkin. Gunakan kalimat lengkap, tafsirkan secara akurasi. • Pemazmur mengekspresikan keheranan terhadap bangsa-bangsa yang merencanakan suatu pemberontakan yang tidak bisa berhasil.

  32. Ringkas Ayatnya( Kalusa utama dalam Narasi ) 2. Pemazmur mengatakan kalau raja-raja dunia ini telah memutuskan untuk melawan Tuhan dan Rajanya. 3. Pemazmur mengutip pernyataan mereka untuk memberontak melawan otoritas Tuhan dan Rajanya. 4. Pemazmur menunjukkan bahwa Tuhan menertawakan kesombongan para pemberontak. 5. Pemazmur memperkirakan suatu hari Tuhan akan menghukum dalam murka bagi pemberontak.

  33. Ringkas Ayatnya( Klausa utama dalam Narasi ) 6. Pemazmur mengutip pernyataan Tauhan kalau Dia telah memberi raja untuk bertahta di Zion. 7. Pemazmur mengutip pernyataan raja yng menceritakan perjanjian yang menyatakannya sebagai raja yang diurapi. 8. Pemazmur mengutip penegasan raja kalau Tuhan berjanji memberikannya seluruh bangsa sebagai miliknya jika dia memintanya. 9. Pemazmur mengutip penegasan raja bahwa Tuhan telah memerintahkan dia untuk menghancurkan bangsa yg memberontak.

  34. Ringkas Ayatnya( Klausa utama dalam Narasi ) 10. Pemazmur menasehati bangsa-bangsa agar mendengar sarannya. 11. Pemazmur menasehati bangsa-bangsa untuk beribadah pada Tuhan. 12. Pemazmur menasehati bangsa-bangsa untuk berlindung pada raja pilihan Tuhan karena penghukumannya segera datang.

  35. II. Kelompokkan Ringkasan Pelajari baris ringkasan anda untuk melihat mana yang dapat dikelompokkan kedalam unit yang alami, seperti melalaui bentuk struktur tulisan mazmur melalui subjek masalah. Dalamperikop ini bisa dibagi 4 bagian : a. 1 – 3 “ Tiga ayat ini menggambarkan aktifitas bangsa –bangsa yang memberontak untuk menumbangkan Tuhan dan rajaNya. b. 4 – 6 “ Tiga ayat berikut menulis respon Tuhan terhadap rencana memalukan mereka “. c. 7 – 9 “ Tiga ayat tersebut membahas pernyataan raja yang menunjukkan hak dan keistimewaannya sebagai pilihan Tuhan.

  36. II. Kelompokkan Ringkasan d. 10 – 12 “ Tiga ayat terakhir menunjukkan nasehat pemazmur bagi bangsa-bangsa yang bodoh ini untuk tunduk kepada raja dan menjadi pemuja Tuhan yang sejati “.

  37. III. Ringkas Tiap Kelompokkan Ringkasan Setelah anda menetapkan pembagiannya, tulis ringkasan masing-masing, ringkasan ini harus memasukkan isi dari ayat-ayat dibawah mereka. • Pemazmur menunjukkan betapa bodohnya bangsa – bangsa melawan Tuhan dan raja yang diurapinyia ( 1 – 3 ). a. Dia heran akan kesia-siaan yang dilakukan bangsa-bangsa ( ayat 1 ). b. Dia menjelaskan tindakan bangsa-bangsa itu, mereka bersatu untuk mengakhiri otoritas Tuhan dan raja yang diurapinya ( ayat 2 – 3 ). i. Para penguasa bermufakat melawan Tuhan (2) ii. Mereka bersepakat untuk keluar dari otoritasnya ( 3 ).

  38. III. Ringkas Tiap Kelompokkan Ringkasan II. Pemazmur menunjukkan tindakan Tuhan menetapkan rajaNya diatas tahta Zion ( 4 – 6 ). a. Tuhan semesta alam mengolok-olok rencana sombong mereka ( 4 ). b. Tuhan berbicara dalam murka terhadap mereka dan menetapkan raj pilihanNya ( 5-6 ). i. Dia berbicara dalam murka yg menakutkan mereka (5 ). ii. Dia menetapkan raja pilihanNya dan bukan mereka (6). III. Pemazmur menunjukkan penegasan raja bahwa dia berhak memerintah ( 7 – 9 ). a. Pernyataan Raja mengenai perjanjian ( 7a ). b. Raja menetapkan janji : dimahkotai sbg anak, mewarisi bumi, kedaulatan denominasi ( 7b). i. Hari ini Tuhan menjadikan Dia sebagai raja (7b). ii. Tuhan meminta untuk menguasai para pemberontak (8-9)

  39. III. Ringkas Tiap Kelompokkan Ringkasan IV. Pemazmur menasehati bangsa-bangsa bodoh untuk tunduk pada Raja yang baru atau penghukuman mereka tanggung ( 10-12 ). a. Dia meminta agar para pemimpin bangsa bijaksana (10). b. Dia meminta mereka melayani Tuhan dan tunduk pada raja atau dihuku ( 11 ). c. Dia mengumumkan berkat bagi mereka yang percaya kepadaNya ( 12 ).

  40. IV. Garis Besar Ekspositori Setelah melakukan eksegetikal maka garis besar eksposisi menjadi lebih mudah, Mazmur 2 menunjukkan garis besar kotbah atau ekspositori seperti dibawah ini : • Kebodohan : Sia-sia bagi manusia untuk melawan otoritas Tuhan ( 1 – 3 ). • Rencana Tuhan : Otoritas Tuhan yang berdaulat menetapkan Anak-Nya memerintah ( 4 – 6 ). • Kedaulatan Mesias : Raja yang diurapi Tuhan akan memerintah dunia dengan kekuasaan penuh ( 7-9). • Hikmat : Bijaksana bagi manusia untuk mencari perlindungan dari penghukuman Tuhan dengan tunduk pada Anak-Nya ( 10-12 ).

  41. Contoh “ Wahyu 2 : 12 – 17 “ • Ayat 13 : Pujian bagi jemaat Pergamus. a. Diam ditahta Iblis. b. Berpegang pada namaKu. c. Tidak menyangkal Iman. d. Tetap bersaksi. e. Tetap setia walau diancam pembunuhan. • Ayat 14 – 15 “ Celaan Bagi jemaat Pergamus “ a. Menganut ajaran Bileam. b. Makan persembahan berhala. c. Berbuat cabul. d. Mengikuti ajaran Nikolaus.

  42. Contoh “ Wahyu 2 : 12 – 17 “ III. Ayat 16 – 17 “ Tindakan Tuhan “. a. Jika tidak bertobat. b. Jika Bertobat. Kesimpulan : - Lakukan perbuatan yang sdh baik di mata Tuhan. - Berubah dan berbalik kepada kebenaran dari hal-hal yang dicela Tuhan. - Bertobatlah supaya tidak mengalami hukuman Tuhan.

  43. Contoh “ Mazmur 91 : 1 - 16 “ • Ayat 1 – 2 “ Hubungan dengan Tuhan “ a. Tuhan menjadi tempat perlindungannya. b. Tuhan menjadi kubu pertahanan. c. Mempercayai Allah sepenuhnya. • Ayat 3 – 7 “ Berbagai jenis malapetaka “. a. Penyakit sampar yang busuk. b. Perbuatan dukun/ tulah. c. Penyakit menular. d. Banyak orang sakit / rebah.

  44. Contoh “ Mazmur 91 : 1 - 16 “ IV. Ayat 8 – 13 “ Keadaan orang yg dilindungi Tuhan “. a. Hanya menonton dengan matanya. b. Malapetaka dan tulah tidak mendekat. c. Malaikat menjaga disegala jalan. d. Menginjak ular dan singa. V. Ayat 14 – 16 “Yang harus kita lakukan kepada Tuhan” • Hatinya melekat pada Tuhan. • Berseru kepada Tuhan. • Menginginkan Tuhan memperlihatkan Kemulian-Nya.

  45. Contoh “ Hanya Engkau yang kuingini “ Mazmur 73 : 1 - 25 “ Ada 2 area yang berbeda yang bisa kita ekspose : Pendahuluan : - Dimulai dengan Tuhan baik bagi yang tulus hati dan bersih hati ( 1 ). - Sedikit lagi Kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir(2) Dalam hal apa ? 1. Ayat 3 – 5 ‘ Kecemburuan / iri hati “ a. Orang fasik mujur (3). b. Orang fasik tidak mengalami sakit (4). c. Orang fasik sehat dan gemuk tubuhnya (4). d. Orang fasik tidak mengalami kesusahan (5). e. Orang fasik tidak kena tulah seperti yg lainnya (5).

  46. Contoh “ Hanya Engkau yang kuingini “ Mazmur 73 : 1 - 25 “ 2. Ayat 6 – 10 “ Dosa Kesombongan / Kecongkakan “. a. Hati meluap dengan sangkaan (6). b. Menyindir dan mengatai dg jahatnya (8) c. Mereka membual (9) d. Banyak pengikut orang sombong (10) 3. Ayat 12 “ Dosa Loba/tamak/ Serakah “. a. Menambah harta benda dan senang selamanya. b. Mazmur 10;3 ‘ Serakah membuat kita menista Tuhan “ “ Ingin menjadi kaya dengan cara-cara orang fasik “.

  47. Contoh “ Hanya Engkau yang kuingini “ Mazmur 73 : 1 - 25 “ 4. Ayat 13 “ Kesia-siaan mempertahankan hati yg bersih dan membasuh tangan tanda tdk bersalah “. II. Ayat 17 – 24 “ Tindakan yang membuat perubahan “. 1. Ayat 17 “ Masuk kedalam tempat kudusNya Tuhan “ - Perjumpaan dg Tuhan mengubah hidup, pola pikir, iman bahkan memberi kekuatan. - Perjumpaan mengubah Karakter bahkan keadaan. 2. Ayat 18 – 20 “ Memahami posisi orang fasik dihadapan Tuhan “ a. Ditaruh ditempat yang licin. b. Dijatuhkan Tuhan hingga hancur.

  48. Contoh “ Hanya Engkau yang kuingini “ Mazmur 73 : 1 - 25 “ c. Mereka akan binasa dalam sekejap mata, lenyap dan habis oleh kedasyatan Tuhan (19a). d. Orang fasik dipandang hina dihadapan Tuhan (20) III. Ayat 23 “ Aku tetap didekatmu, Kau pegang tanganku “. IV. Ayat 24 “ Dengan nasehatMu, Engkau menuntun aku kedalam kemuliaan “.

  49. Contoh “ Hanya Engkau yang kuingini “ Mazmur 73 : 1 - 25 “ c. Mereka akan binasa dalam sekejap mata, lenyap dan habis oleh kedasyatan Tuhan (19a). d. Orang fasik dipandang hina dihadapan Tuhan (20) III. Ayat 23 “ Aku tetap didekatmu, Kau pegang tanganku “. IV. Ayat 24 “ Dengan nasehatMu, Engkau menuntun aku kedalam kemuliaan “.

  50. Ekspository Sermon Mendefinisikan kata asal, artinya menjelaskan Alkitab, Anda bisa memutuskan membahas Injil Yohanes pasal demi pasal dengan berusaha menerangkan maknanya dan artinya, ayat demi ayat atau dikelompokkan. Dengan demikian penjelasan injil Yohanes sampai waktu tertentu akan rampung, upaya ini membutuhkan waktu dan ketekunan. Cara kotbah ini merupakan cara terbaik dalam mengkotbahkan pengajaran alkitab.banyak manfaatnya membantu jemaat memahami alkitab dengan tepat, sehingga jemaat dapat berdiri teguh dan tidak diombang-ambingkan oleh pengajaran sesat.

More Related