570 likes | 3.61k Views
SUBLIMASI. Sublimasi adalah perubahan wujud zat dari padat ke gas atau dari gas ke padat. . Sublimasi juga diartikan sebagai proses perubahan zat dari fasa padat menjadi uap, kemudian uap tersebut dikondensasi langsung menjadi padat tanpa melalui fasa cair .
E N D
Sublimasi adalah perubahan wujud zat dari padat ke gas atau dari gas ke padat. Sublimasi juga diartikan sebagai proses perubahan zat dari fasa padat menjadi uap, kemudian uap tersebut dikondensasi langsung menjadi padat tanpa melalui fasa cair . Pada dasarnya sublimasi diterapkan untuk memisahkan suatu zat dari pengotornya [impurities] sehingga diperoleh zat yang lebih murni, kotoran biasanya akan tertinggal dalam wadah akibat ketidakmampuannya dalam menyublim.
Syarat pemisahan campuran dengan menggunkan sublimasi adalah partikel yang bercampur harus memiliki perbedaan titik didih yang besar, sehingga dapat menghasilkan uap dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.
PRINSIP KERJA SUBLIMASI Prinsip kerja sublimasi secara umum [dalam skala industri] adalah memisahkan zat yang mudah menyublim tersebut dengan sebuah sublimator sehingga menjadi gas/uap. Gas yang dihasilkan ditampung, lalu didinginkan/dikondensasi kembali. Sedangkan cara kerja sublimasi secara sederhana [dalam skala laboratorium] adalah zat yang akan disublimasi dimasukkan dalam cawan/gelas piala untuk keperluar sublimasi, ditutup dengan gelas arloji , corong/labu berisi air sebagai pendingin , kemudian di panaskan dengan api kecil pelan-pelan.
A. Proses Sublimasi Buatan Merupakan proses sublimasi yang terjadi secara sengaja/paksa, proses ini dapat terjadi pada skala industri dan skala laboratorium. Contoh: Sublimasi Kristal IodinBerikut ini merupakan langkah retorika proses sublimasi iodin pada skala laboratorium :
Prinsipnya : Iodin diubah menjadi gas dengan cara memanaskan campuran bersama kotoran. Setelah iodin berubah menjadi gas, gas akan terperangkap di dalam beaker glass yang atasnya telah ditutup dengan labu didih sehingga gas iodin tidak keluar. Untuk mengubah wujud iodin yang berupa gas menjadi padat kembali secara cepat, diperlukan proses pendinginan [kondensasi]. Pendinginan pada percobaan tersebut dilakukan dengan meletakkan beberapa potong es batu/air dingin di dalam labu didih. Hasil dari percobaan tersebut adalah adanya kapur barus yang menempel di bagian bawah labu didih yang berbentuk kerak. Pada akhirnya kotoran [impurities] akan tertinggal di dasar beaker glass karena tidak dapat menyublim.
Alat & Bahan : Beaker glass Cawan porselein beserta mortir labu didih berleher Kaki tiga dan kassa Pembakar bunsen Campuran kristal iodin yang telah es batu/air dingin ditumbuk dengan pasir/karbon aktif Prosedur : 1. Gerus/tumbuk iodin [kuantitas bahan sesuai keinginan kita sendiri] sampai halus untuk memperoleh luas permukaan yang besar sehingga proses perubahan fasa berjalan lebih cepat 2.Tambahkan zat pengotor seperti pasir maupun karbon aktif. 3. Masukkan ke dalam beaker glass lalu tutup bagian atasnya dengan cawan porselein atau labu didih yang didalamnya telah dilengkapi dengan batu es atau air dingin.
4. susun alat dan bahan tersebut seperti pada gambar di samping ini, nyalakan pembakar bunsen. 5. Biarkan sampai semua iodin yang ada di dalam campuran menguap. Setelah itu matikan pembakar bunsen.
6. Amati yang terjadi pada labu didih. Akan terbentuk kerak yang menempel pada bagian bawah labu didih seperti gambar disamping.. Hati-hati saat mengambil kerak iodin, karena uap berwarna ungu dari iodin yang menerobos keluar dapat menimbulkan keracunan dan iritasi pernafasan bila terhirup. BACK
B. Proses Sublimasi Secara Alami Merupakan proses sublimasi yang terjadi secara natural [alami] akibat dari proses alam itu sendiri. Misalnya sublimasi belerang yang terjadi pada kawah-kawah gunung berapi.
Contohnya yakni pada kawah Gunung Ijen (ketinggian 2.386 m), Kecamatan Licin, Sempol, Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Jawa Timur.