150 likes | 348 Views
The Smoothing Hypothesis: An Alternative Test. Russell M. Barefield and Eugene E. Comiskey. Hipotesis ini Berasumsi. Manajer berpersepsi bahwa pengukuran kinerja menurunkan fungsi variabilitas laba.
E N D
The Smoothing Hypothesis: An Alternative Test Russell M. Barefield and Eugene E. Comiskey
Hipotesis ini Berasumsi • Manajer berpersepsi bahwa pengukuran kinerja menurunkan fungsi variabilitas laba. • Berdasar asumsi ini manajer diperkirakan membuat keputusan atas kebijakan akuntansi yang bertendensi menghaluskan/meratakan (smooth) laba yang dilaporkan.
Implementasi perataan • Copeland membatasi (restric) perataan (smoothing) pada tidak diterapkannya prinsip konsistensi pada tindakan. • Mungkin penerapannya pada: persediaan, depresiasi, penelitian dan pengembangan, dan kontrak jangka panjang. • Perubahan metode pengaruh yang material pada laba berpengaruh pendapat auditor.
Latar belakang pertanyaan • Copeland menyatakan bahwa perusahaan induk mengakui pendapatan hanya ketika dividen diumumkan oleh perusahaan anak tersebut. • Potensi perataan pada metode kos terlihat dalam ketidak jujuran ketika menyesuaikan pengumuman dividen oleh perusahaan cabang.
Kesimpulan Copeland dan Licastro • Bukti dalam pengetesan cenderung mendukung hipotesis bahwa para manajer tidak berusaha untuk meratakan pendapatan dengan menggunakan teknik pendapatan dividien.
Pertanyaan penelitian • Apakah perataan diusahakan dalam pemilihan metode akuntansi pada anak perusahaan tidak dikonsolidasi?
Diagram pohon Copeland pada poin B., sementara Berefield pada poin A.
Kondisi terjadinya perataan • Perbedaan dampak antara metode akuntansi kos vs ekuitas pada cabang tidak dikonsolidasi. • Asumsinya bahwa dividen bertipe lebih sedikit fluktuasinya dibanding laba mungkin karena metode kosnya mengalami perataan yang generalisasinya adalah perataan laporan laba pada perusahaan induk. • Meskipun kondisi seperti di atas, mungkin saja basis ekuitas masih dihasilkan dari perataan laba.
Dibandingkan antara basis kos dan ekuitas Contoh: Metode kos mengalami perataan apabila hasil persamaan tersebut adalah positif. Kondisi sebaliknya (negatif), mungkin mengalami perataan ekuitas.
Trend Factor • Literatur menyadari bahwa beberapa perubahan dalam laba (atau dividen) mungkin dipengaruhi oleh faktor tren.. • Perataan laba mengimplikasikan rendahnya variabilitas pada garis tren.
Sample • The 1966 Accounting Trends and Techniques memperkirakan 265 perusahaan mempunyai cabang tidak dikonsolidasi. • Sampel 175 dari perusahaan tersebut dengan mengambil 2 pertama tiap 3 daftar perusahaan. • Mempunyai laporan tahunan pada 1959-1968. • Perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan atas metode konversi basis penilaian. • 30 perusahaan lolos screening. • 10 perush tidak dikonsolidasi dalam kos basis. • 14 perush tidak dikonsolidasi dalam basis ekuitas. • 6 perush menggunakan dua metode
Metode Statistik • A two way analysis of variance
Hasil • Analisis variabilitas laba • Faktor pilihan perusahaan signifikan pada level .10 • Faktor metode akuntansi tidak signifikan mempengaruhi variabilitas laba akuntansi. • Analisis rata-rata pertumbuhan • Faktor pilihan perusahaan tidak memiliki perbedaan rata-rata pertumbuhan yang signifikan • Faktor metode akuntansi signifikan pada level .10
Future Research • Apakah dua populasi perusahaan (pengungkapan cukup vs tidak cukup) berbeda dalam respek perilaku smoothing.