470 likes | 1.68k Views
KLORAMFENIKOL. Kelompok 6 :. Isrokhah Nor Hayati Kholifatur Rosidah Sani Marnaam Mega Pramudya W Nadyatul Febriana Nungky Dwi S. SAKURA / REGULER 1. Kloramfenikol berasal dari : Streptomyces venezuelae Streptomyces phaeochromogenes Sterptomyces omiyamensis
E N D
Kelompok 6 : • Isrokhah Nor Hayati • Kholifatur Rosidah Sani • Marnaam • Mega Pramudya W • Nadyatul Febriana • Nungky Dwi S. SAKURA / REGULER 1
Kloramfenikolberasaldari: • Streptomycesvenezuelae • Streptomycesphaeochromogenes • Sterptomycesomiyamensis Sejaktahun 1950 sudahdibuat secara sintesis dan diperolehstrukturkimianyayaitu: • 1-(p-nitrofenil)-2-diklorasetamido-1,3-propandiol • Pada tiamfenikolgugus NO2 diganti –SO2-CH3
Dosis dan Aturan Pakai • Dewasa: 50 mg/kgBB/haridalamdosisterbagitiap 6 jam. • Anak: 50-75 mg/kgBB/haridalamdosisterbagitiap 6 jam. • Bayi < 2 minggu: 25 mg/kgBB/haridalam 4 dosisterbagitiap 6 jam. Setelahumur 2 minggubayidapatmenerimadosissampai 50 mg/kgBB/ haridalam 4 dosistiap 6 jam.
Sifat Fisika dan kimia • Bentuk yang aktifnya adalah bentuk levo nya. • Zat ini larut sedikit dalam air (1:400) dan relatif stabil. • Obat ini diinaktifasi dengan mereduksi gugus nitro dan menghidrolisis ikatan amida, serta terjadi asetilasi. • Turunan kloramfenikol khasiatnya tidak ada yang melebihi kloramfenikol. • Karena sangat pahit, pada anak-anak digunakan bentuk ester palmitat. Senyawa ini akan aktif setelah mengalami hidrolisis dalam tubuh. • Untuk dewasa dapat dibuat dalam bentuk kapsul. • Untuk pemakaian parenteral digunakan garam ester natrium monosuksinat.
Bakteri gram negatif yang diinhibisioleh 6,3 µg/ml kloramfenikol adalah: • H. influenza • N. menginitidis • N. gonorrhoeae • Salmonella thypii • Brucella • Boedetellapertusis. Bakterikokus gram positif yang bisadihambatoleh 6,3 µg/ml adalah: • Streptococcus pyogenes • Streptococcus agalactiae • Sterptococcuspneumoniae • Staphylococcus aureusmembutuhkankadar 4 • kalinya.
Bakteri yang dapat diinhibisi oleh 12,5 µg/ml : • Escherisia coli • Klebsiella pneumoniae • Enterobacter • Proteus mirabilis • Serrata marcescens • Pseudomonas pseudomallei • Kloramfenikol juga efektif terhadap chlamidia dan mykoplasma. - Terutama berkhasiat untuk infeksi yang disebabkan oleh Salmonella thypi dan Salmonella parathypi. - Kloramfenikol tidak aktif terhadap virus, jamur dan protozoa.
Mekanisme kerja • Kloramfenikol bekerja menghambat sintesis protein bakteri. • Obat dengan mudah masuk ke dalam sel melalui proses difusi terfasilitas. • Obat mengikat secara reversibel unit ribosom 50S, sehingga mencegah ikatan asam amino yang mengandung ujung aminoasil t-RNA dengan salah satu tempat berikatannya di ribosom. • Pembentukan ikatan peptida dihambat selama obat berikatan dengan ribosom. • Kloramfenikol juga dapat menghambat sintesis protein mitokondria sel mamalia disebabkan ribosom mitokondria mirip dengan ribosom bakteri.
Farmakokinetik A. Absorpsi. • Setelahpemberian oral kloramfenikoldiabsorpsidengancepat. • Kadarpuncakdalam plasma dicapaisetelah 2 jam. • Kloramfenikolpalmitatataustearatdihidrolisismenjadikloramfenikololehlipasepancreasdalamduodenum. • Ketersediaanhayatikloramfenikollebih besar dari pada bentukesternya, karena hidrolisis esternyatidaksempurna. • Untukpemakaian parenteral digunakankloramfenikolsuksinat yang akandihidrolisis di jaringanmenjadikloramfenikol. • Pemberian intramuscular sulitdiabsorpsishgtidakdianjurkan. • Pemberianintravenakadarmaksimumkloramfenikolaktif sama seperti pada pemberian oral.
B. Distribusi. • Distribusinyaluastermasukkejaringanotak, cairanserebrospinal dan mata. • Kloramfenikolditemukandalamempedu, ASI dan melewatisawarplasenta
C. Ekskresi. • Kloramfenikol dan metabolitnyadiekskresimelaluiurindengan cara filtrasiglomerulus dan sekresi. • Dalamwaktu 24 jam 75-90% dosis oral diekskresidalambentukmetabolitdan 5-10% dalambentukasal. • Waktuparuh pada orangdewasakira-kira 4 jam. • Pada pasien yang mengalamigangguanhatiwaktuparuhlebihpanjangmenjadi 5-6 jamkarenametabolismenyaterlambat. • Pada pasiengagalginjalwaktuparuhkoramfenikoltidakberubahtetapimetabolitnyamengalamiakumulasi.
Farmakodinamik • Mekanisme:menghambatsintesis protein kuman. • Masukkeselbakterimelaluidiffusiterfasilitasi. • Mekanismeresistensi : inaktivasiobatolehasetiltrensferase yang diperantaraioleh factor R. Resistensiterhadap P. aeruginosa, Proteus danKlebsielaterjadikarenaperubahanpermeabilitasmembran yang mengurangimasuknyaobatkedalamselbakteri
Efek samping dan Toksisitasnya 1. Reaksihipersensitivitas. • Walaupunrelatifjarangdapattimbulpemerahankulit, angioudema, urtikaria, anafilaksis dan demam. 2. Reaksihematologik. • Reaksitoksikutamaadaladepresisumsumtulang, shgterjadikelainandarah, anemia. • Kelainaninitergantung pada dosis, bilaobatdihentikanmakakelainanakansembuh. • Pengaruhgenetiktidaktergantung dosis, bisa terjadi anemia aplastis yang irreversibelsehinggadapatmenimbulkankematian, walaupunsembuhdapatterjadileukemiaakut. • Kloramfenikolsebaiknyatidakdiberikanjikapenyakitdapatdisembuhkandenganobatlainataujikapenyakitbelumjelas.
3. Gray sindroma. • Pada neonatusterutamabayiprematur yang mendapat dosis tinggoi (200mg/kg BB) dapatterkena gray sindroma pada harike 4 terapi. • Gejala gray sindroma adalah: • - mula-mula bayimuntah, • - tidakmaumenyusu • - pernafasancepat dan tidakteratur • - perutkembung • - sianosis • - fesesberwarnahijau dan diare • - selanjutnyabayi lemas dan berwarnaabu-abu. • - hipotermia, 40% kasusterjadikematian.
4. ReaksiSaluranCerna Mual, muntah, glositis, diaredanenterokolitis. 5. Reaksineurologik: -depresi, bingung, deliriumdan sakitkepala. 6. Efekbiologiklain: dapatmengubahmikrofloranormal.
Efektoksikiniterjadikarena: • 1. Sistemmetabolismeaitukonyugasimelalui enzimglukuroniltransferasebelumsempurna. • 2. Kloramfenikol yang tidakterkonyugasibelum dapatdiekskresidenganbaikolehginjal. • Bayikurangdari 1 bulandosisnyatidakbolehdari 25 mg/kg BB sehari. Bayilebihdari 1 bulan 50 mg/kg BB sehari.
Indikasi Demam tifoid. • Kloramfenikol masih merupakan obat terpilih untuk demam tifoid dan infeksi salmonella lain. • Ampisilin dan amoksisilin juga efektif untuk demam tifoid. • Galur yang sudah resisten digunakan kombinasi trimetiprim-sulfametoksazol (kotrimoksazol). • Dosis kloramfenikol 4 kali 500 mg selama 2-3 minggu. Meningitis karena bakteri. • Kloramfenikol efektif untuk meningitis karena H.influenza maupun karena N. meningitidis dan Streptomyses pneumoniae. • Dosis kloramfenikol untuk anak-anak 50-75 mg/kg BB dibagi 4 dosis i.v tiap 6 jam selama 2 minggu.
Infeksi saluran urin: • Kloramfenikol hanya digunakan pada pielonefritis akut dimana tidak ada obat lain yang lebih efektif dan aman. Penyakit Riketsia. • Pilihan pertama pengobatan riketsia tetrasiklin. • Kloramfenikol diberikan pada pasien yang sensitif thdap tetrasiklin, fungsi ginjal berkurang, wanita hamil, dan pasien berpenyakit berat shg harus diberikan secara parenteral. • Dosis dewasa 500 mg tiap 4 jam oral. • Dosis anak-anak 75 mg/kg dibagi 4 dosis
Infeksianaerob. • Pilihanpertamainfeksianaerob : klindamisin • Kloramfenikolcukupefektifutkinfeksianaerob. • Absesotak; kombinasikloramfenikol & penisilin. • Abses pelvis; oleh B. fragillisdigunakankloramfenikol, penisilin dan aminoglikosida. • Kloramfenikol bisa digantidenganklindamisin dan metronidazol. Bruselosis: • Pilihanpertamatetrasiklin. • Bilakontraindikasidapatkloramfenikol dg dosis • 750 mg-1g oral tiap 6 jam.
Kontraindikasi • Alergi, penyakithatiberat, penyakitdarah, insufisiensiginjal, kombinasi dg obathematotoksik, mingguterakhirkehamilan, menyusui, bayiprematur, neonatus. Rutepemberiandandosis: • - Dosismaksimumdewasatidaklebihdari 30 g. - Waktupemberiantidaklebihdari 14 hari. • - Pemakaianparenteralhanyauntukinfeksi yang sangatberatdengandosis yang samadengandosis oral.
Interaksi • Kloramfenikol menghambat biotransformasi senyawa lain oleh enzim mikrosoma hati. • Interaksi kloramfenikol dengan obat lain:
1.Kloramfenikol palmitatataustearat Biasanya berupa botol berisi 60 ml suspensi (tiap 5 l mengandung Kloramfenikol palmitat atau stearat setara dengan 125 mg kloramfenikol). Dosis ditentukan oleh dokter.
2.Kloramfenikol natriumsuksinat Vial berisibubukkloramfenikolnatriumsuksinatsetaradengan 1 g kloramfenikol yang harusdilarutkanduludengan 10 ml aquadessterilataudektrose 5 % (mengandung 100 mg/ml).
3. Tiamfenikol • Kurang aktif thdp bakteri gram + maupun gram – daripada kloramfenikol. • Efeknya sama dengan kloramfenikol thdp: • - Streptococcus piogenes • - Streptococcus pneumoniae • - Haemiphyllus • - Meningococcus • Indikasi tiamfenikol sama dengan kloramfenikol. • Absorpsi dan distribusi sama dg kloramfenikol. • Ekskresi melalui urin dalam keadaan utuh, untuk penderita ginjal dosis harus dikurangi.
Efek samping: • Depresi sumsum tulang yang reversibel, tergantung dosis. • Jarang timbul aplasia sumsum tulang. Dosis: • Dewasa 1 gram sehari untuk 4 dosis. • Anak-anak 25 mg/kg BB sehari dibagi 4 dosis. • Untuk infeksi berat dosis dapat 2 kali lipat. • Tiamfenikol glisinat untuk dewasa dan anak-anak 25 mg/kg BB sehari i.m atau i.v dibagi 3-4 dosis.
BENTUK SEDIAAN 1. Kapsul 250 mg, 500 mg 2. suspensi 125 mg/5 ml 3. sirup 125 ml/5 ml 4. serbukinjek. 1g/vail. 5. Salepmata 1 % 6. Obattetesmata 0,5 % 7. Salepkulit 2 % 8. Obattetestelinga 1-5 %