660 likes | 2.43k Views
PARFUM. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PARFUM DI PRANCIS oleh Suma Riella Rusdiarti. Etimologi. Asal kata: bahasa Latin : per + fumus Per melalui + Fumus asap Keharuman yang menyebar melalui udara dari dupa atau setanggi. Asal-Usul.
E N D
PARFUM SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PARFUM DI PRANCIS oleh Suma Riella Rusdiarti
Etimologi • Asal kata: • bahasa Latin : per + fumus • Per melalui + Fumus asap • Keharuman yang menyebar melalui udara dari dupa atau setanggi
Asal-Usul • Pertama kali ditemukan oleh bangsa Mesopotamia sekitar 4000 tahun SM berupa setanggi • Bentuk : - dibakar (kayu wangi, akar wangi) - direndam dalam air atau minyak (kayu, akar) • Fungsi : - ritual religi - membalsam mayat raja/ratu
Mesir • sejak 3000 tahun SM • Penggunaan parfum meluas hingga dalam kehidupan sehari-hari • Dipopulerkan oleh Ratu Hatshepsut Ia membangun taman botani yang dipenuhi tumbuhan bahan dasar parfum dari berbagai wilayah. • Bentuk : - dupa; minyak wangi; bubuk; krim (pertama dibuat pada masa Ratu Cleopatra dari lemak beruang) • Fungsi : - ritual - membalsam mayat raja/ratu - kecantikan - kesegaran (mandi berendam) - menambah gairah
Persia * jenis wewangian menunjukkan kedudukan sosial pemilik atau pemakainya • Raja dan bangsawan : myrrh dan labysus • Bangsawan dan kalangan berada: melati, lili, dan mawar merah • Mengawetkan mawar merah dalam keramik atau tembikar. • Mengembangkan wewangian untuk mandi
Tempat parfum • keramik
Yunani Kuno • 350 tahun SM • Mendapat pengaruh dari Mesir melalui Alexander Agung • menciptakan berbagai wewangian untuk setiap bagian tubuh • menciptakan wewangian berbentuk cair (bubuk wangi + minyak + alkohol) • menciptakan botol parfum yang terbuat dari batu alabaster dan emas disebut alabastrum • mengembangkan dasar aroma terapi (wewangian untuk membangkitkan gairah, menambah nafsu makan, meredakan emosi, menajamkan pikiran, dsb) • membuat dokumentasi jenis-jenis wewangian secara detil
Prancis Galia • Galia : • sudah dapat membuat parfum dari bunga tumbuhan untuk keperluan obat-obatan dan ritual • Galia-Roman: • Pengaruh budaya Roman yang sudah mengenal parfum dari Yunani membuat teknik pembuatan parfum berkembang. • Meramu berbagai parfum dari getah wangi, minyak, dan zat lilin untuk bahan krim kecantikan
Renaissance • Perjalanan Marcopolo, Vasco de Gama, Columbus, dan Magellan membawa wewangian dari Asia dan Amerika : vanilla, cocoa, tembakau, balsam, cengkeh, merica, pala, kayu manis, akar-akaran.
Prancis Abad XVI-XVII • Catherine de Medici mempopulerkan parfum di kalangan istana dan kalangan atas (parfum kaos tangan). • Louis XV menjadikan istananya sebagai court de parfum • Munculnya pasar parfum
Prancis Abad XVIII-XIX • -Ditemukannya eau de Cologne oleh Giovanni Maria Farina dari Italia 1732 • Pemakaian Cologne dipopulerkan oleh Napoleon Bonaparte (60 botol per bulan) • Josephine juga berperan dalam mempopulerkan parfum • Pabrik Kristal Baccarat dibangun tahun 1765 membuat botol parfum khas raja Prancis berbentuk buah pir
Eau de Cologne • Eau de cologne 4711
Industri Parfum • Industrialisasi parfum, produk pertama : Parfum à la Guillotine • Dibangunnya laboratorium dan pabrik parfum di kota Grasse (1760) • 1820 Maison de Guerlain • 1830 berkembang teknik destilasi dan analisis kimia
Abad ke-20 • Paris masih menjadi pusat parfum dunia. • Parfum tidak lagi eksklusif • Teknik wewangian sintetik makin berkembang
Parfums célèbres - du plus récent au plus ancien • - 2005 : Dior Homme de Christian Dior(Olivier Polge) • - 2001 : Nu d'Yves Saint-Laurent (Jacques Cavallier)- 2001 : Coco Mademoiselle de Chanel (Jacques Polge) - 1995 : Le Mâle de Jean-Paul Gaultier (Francis Kurkdjian) - 1995 : Dolce Vita de Christian Dior (Pierre Bourdon et Maurice Roger) - 1995 : CK One de Calvin Klein (Firmenich) - 1993 : Jean-Paul Gaultier de Jean-Paul Gaultier (Jacques Cavallier) - 1992 : Angel de Thierry Mugler (Olvier Cresp et Yves de Chiris) - 1990 : Trésor de Lancôme (Sophia Grosjman) - 1987 : Loulou de Cacharel (Jean Guichard) - 1985 : Poison de Christian Dior (Jean Guichard) - 1984 : Coco de Chanel (Jacques Polge) - 1983 : Paris d'Yves Saint-Laurent (Sophia Grosjman) - 1979 : Anaïs Anaïs de Cacharel (Roger Pellegrino de Firmenich) - 1978 : Magie Noire de Lancôme (PFW) - 1978 : Azzaro pour hommes d'Azzaro - 1977 : Opium d'Yves Saint-Laurent (Jean-Louis Sieuzac)
Parfums célèbres • - 1969 : Ô de Lancôme (Robert Gonnon) - 1967 : Cuir de Russie - Russisch Leder de Farina gegenüber (Hugo Janistyn) - 1966 : Eau sauvage de Christian Dior (Edmond Roudnitska) - 1959 : Monsieur de Givenchy - 1956 : Diorissimo de Christian Dior (Edmond Roudnitska) - 1948 : L'Air du temps de Nina Ricci (Francis Fabron) - 1945 : Femme de Rochas (Edmond Roudnitska) - 1930 : Joy de Jean Patou (Henri Alméras) - 1929 : Soir de Paris de Bourjois (Ernest Beaux) - 1927 : Arpège de Lanvin (André Fraysse) - 1925 : Shalimar de Guerlain (Jacques Guerlain) - 1921 : N°5 de Chanel (Ernest Beaux) - 1917 : Chypre de François Coty (François Coty) - 1889 : Jicky de Guerlain (Aimé Guerlain) - 1714 : Eau de Cologne de Farina (Jean Marie Farina 1685-1766)
Parfumerie • Paris
Jenis-jenis • Les eaux de solide (EdS) (lancé en 1994) sont dosées à environ 1 %. • Les eaux légères, sur excipient aqueux, ne contiennent qu'un maximum de 4 % de concentré. • Les eaux de Cologne (EdC) (lancé en 1709) sont dosées de 4 % à 6 %.
Jenis-jenis • Les eaux de toilette, (EdT) contiennent de 7 à 12 % de concentré. • Les eaux de parfum, (EdP) beaucoup plus chères, atteignent un taux de concentration de 12 à 20 %. • Les parfums ou extraits. À partir de 20 %, on entre dans le domaine des extraits. Le taux de concentration peut atteindre 40 % dans le cas de parfums particulièrement prestigieux.
Referensi • “La Culture” dalam Ministère des Affaires étrangères, France, La Documentation française, Paris, 2004 • MAUCHAMP, Nelly, Les Français. Mentalités et comportements. CLE International, Paris, 2001. • Mermet, Gérard., Francoscopie 2007, Paris, Larousse, 2006 • Sumber Internet • http://www.culture.gouv.fr