1 / 29

WAKIL MENTERI PERHUBUNGAN

WAKIL MENTERI PERHUBUNGAN. PEMBANGUNAN SISTEM TRANSPORTASI DAN PELABUHAN UNTUK MENJAMIN KELANCARAN ARUS BARANG DAN MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAN PENGEMBANGAN KOMODITI PANGAN YANG KOMPETITIF. Disampaikan Pada Seminar Nasional KETAHANAN PANGAN MENUJU FEED THE WORLD.

danika
Download Presentation

WAKIL MENTERI PERHUBUNGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. WAKIL MENTERIPERHUBUNGAN PEMBANGUNAN SISTEM TRANSPORTASI DAN PELABUHAN UNTUK MENJAMIN KELANCARAN ARUS BARANG DAN MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAN PENGEMBANGAN KOMODITI PANGAN YANG KOMPETITIF DisampaikanPada Seminar Nasional KETAHANAN PANGAN MENUJU FEED THE WORLD KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Jakarta, 28 - 29 Januari 2010

  2. Pembangunan Transportasi Nasional SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL (SISTRANAS) Transportasi Multimoda Sistem Logistik Nasional STRATEGI PROGRAM

  3. KORIDOR PEMBANGUNAN NASIONAL (RTRWN) Sumber: DJ Tata Ruang Dep PU 2009 Teluk Benggala, Mediteran, Samudera Hindia (Timur Tengah, Eropa) Laut Cina Selatan (Jepang, Korea, Filipina) Laut Cina Selatan (Hongkong, Cina, Taiwan) Samudera Pasifik (Jepang, Korea, Amerika, Kanada) Lhokseumawe BANDAR SRI BEGAWAN KUALA LUMPUR Simanggaris Mebidang Manado Entikong Bontang Ternate Samudera Pasifik (Amerika, Kanada, Amerika Latin) Dumai SINGAPORE Bontang Gorontalo Pekanbaru Pontianak Batam Samarinda Jambi Sorong Biak Palu Banjarmasin Palangkaraya Pangkalan Bun Padang Jayapura Palembang Ambon Kendari Bengkulu Jakarta Bandar Lampung Makasar Bau-bau Serang Denpasar Bandung Surabaya Semarang Malang Yogyakarta Mataram Merauke DILLI Kupang Samudera Hindia (Afrika, Australia) Samudera Hindia (Australia, Selandia Baru) Big Island International Sea Lane Subregional Economic Cooperation Global / National Strategic Development Pole National Growth Center Exclusive Economy Zone Boundary Ultimate Zone National Strategic Development Pole Regional Growth Center Ultimate Sea Zone

  4. Asal – Tujuan Angkutan Barang(O-D Lines) • Total domestic movement is around 12 billion/year • Java movement dominated for about 9.9 billion/year (81%) • Sumatera 13%, 1,6 billion ton/year • East Part of Indonesia 6%, 0.72 billion ton / year • Asal tujuan angkutan barang terbesar terletak di daerah Barat Indonesia khususnya Jawa dan Sumatera • Total pergerakan domestik 12 milyar ton /tahun • Jawa mendominasi hingga 9.9 milyar ton /tahun (81%), • Sumatera 1.6 milyar ton/tahun(13%), • Indonesia bagian timur 0.72 milyar ton/tahun(6%) Sumber : Study of National Logistic Development , Ministry of Transportation, 2006

  5. Koridor Strategis Angkutan Barang

  6. 6 Koridor Ekonomi

  7. Fokus Industri koridor Ekonomi Timur Sumatra dan Utara Jawa Focus industries Strategies Project types required Palm Oil • Improve process and expand capacity at ports • Remove potential bottlenecks for export • Improve connectivity of plantations • Improve plantation to mill connectivity • Improve capacity at ports • Remove potential bottlenecks for exports • Improve power availability • Support downstream industry development • Improve logistics • Support downstream industry development • Build railway from potential coal mine location to ports • Lower transportation cost • Increase port capacity to facilitate transport to end users • Strengthen upstream segment while maintaining presences in downstream • Improve plantation yields • Better access to know-how, human resource, financing and regulatory clarity • Focus on small holders • Strengthen upstream and expand into downstream • Improving yields upstream via replanting • Develop downstream sector i.e., tires/gloves • Better access to know-how, human resource, financing and regulatory clarity • Lower production costs to tap on huge resource base • Investments in rail and port infrastructure • Enhance workforce quality Rubber Coal

  8. Fokus Industri koridor Ekonomi Utara Jawa Koridor Ekonomi Utara Jawa Focus industries Strategies Project types required • Focus on re-capturing domestic market • Curb illegal imports and improve efficiency to compete with cheaper imports • Developed into sourcing country of choice and capture larger share of value add • Capability building in supply chain efficiency and design, upgrading equipment • Capitalize on growing domestic demand • Improved distribution and logistics capability • Better access to know-how, human resource • Develop regional exports for higher value added products and indigenous products • Attract more OEMs and strengthen existing OEM partnerships • Progress to higher value add manufacturing • Improve capacity and efficiency at Ports • Remove potential bottlenecks • Improve port security and strategy • Limit entry points for illegal imports and improve integrity at remaining ports • Improve connectivity through upgrading road network • Between ports, factories and distribution centres • Improve capacity and efficiency at ports • Remove potential bottlenecks • Increase power supply and reliability • Address increasing demand • Reduce occurrences of rolling blackouts • Mitigate high energy costs by increasing supply • Improve capacity and efficiency at ports Textile1 Food products2 Transport equipment

  9. Keterhubungan Koridor Ekonomi dan Pusat Pertumbuhan

  10. Pembangunan Sektor Perhubungan

  11. Sabuk Penyeberangan Nusantara

  12. Pembangunan Perhubungan Laut Pelabuhan yang diusahakan

  13. ARAH PENGEMBANGAN PELABUHAN LokasiPelabuhanUntukKelancaranArusBarang

  14. BANDAR UDARA DI INDONESIAsesuai KM 44 Tahun 2002 UPT DJU AP II AP I Khusus

  15. BANDAR UDARA DI INDONESIAsaat ini 447 Aerodromes for Light Aircraft (ALA) UPT DJU AP II AP I Khusus • Catatan : Jumlah BU UPT : KM 7/2008 = 164 bandara dikurangiSt.Thaha-Jambi & Depati Amir-PkPinang = 162 • + 1 (batam) = 163162  + 25 (AP I & II) = 188187 + 1 (Timika) = 189188 Bandara • + bandara baru(30)= 219218 BANDARA

  16. RENCANA BANDAR UDARA BARU Bireuen Blangkejeren Pohuwato Mandailing Natal Singkawang Tepeleo MuaraTeweh Singkil Tempuling Waisai Aboyaga Paser - Tanah Grogot Tojo Una2 SinakBaru TelukDalam, Nias Morowali MuaraBungo Bua PekonSerai PagarAlam Wakatobi P.Bawean-Gresik Bula-Seram Tanggetada Moa Enggano Bone Majalengka Jember Banyuwangi

  17. BANDAR UDARA DAERAH PERBATASAN dan RAWAN BENCANA Cut Nyak Dhien John Becker-Kisar Pulau pulau Batu Nias Sel-Teluk Dalam Enggano Binaka-Gn Sitoli Komodo Lasikin Sinabang Lekunik-Rote C130 Tardamu-Sabu C130 Rawan bencana PeningkatanFasilitas Bandar udarauntukdapatmelayanipesawatsekelasF 27 / C 130 Herculessehinggamemberikanakses yang cepatpadadaerahrawanbencanadanperbatasan. Perbatasan

  18. Pembangunan Jalur KA Trans Sumatera BANDA ACEH • Penyelesaian Desain • Partial Track (Selesai 2019) • Perkiraan Biaya : Rp. 5,0 T 484 km BESITANG MEDAN SELESAI 196 km RANTAUPRAPAT DURI PEKANBARU • Penyelesaian Desain • Pembebasan Lahan • Pembangunan (mulai 2013) • Perkiraan Biaya : Rp. 57,3 T 1.353 km MUARO JAMBI PALEMBANG 400 km SELESAI LAMPUNG

  19. Pembangunan Jalur Ganda Lintas Utara Jawa • JALUR GANDA LINTAS UTARA JAWA : 725 km • Selesai : 263 km • Sisa : 462 km  Kebutuhan Biaya : Rp. 11,5 T TEGAL SEMARANG CIREBON SURABAYA JAKARTA PEKALONGAN BREBES BOJONEGORO 280 km 220 km 225 km SELESAI • Desain (2010-2011) • Pembebasan Lahan (2011-2013) • Pembangunan (mulai 2014) • Perkiraan Biaya : Rp. 8,5 T • Partial Double Track (Selesai 2016) • Perkiraan Biaya : Rp. 3,0 T

  20. Pembangunan Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa CIREBON KROYA KUTOARJO YOGYA SOLO MADIUN SURABAYA 156 km 76 km 160 km 97 km 166 km • Desain selesai • Pembebasan Lahan (2011-2012) • Pembangunan (mulai 2012) • Perkiraan Biaya : Rp. 1,8 T • Desain (2011-2012) • Pembebasan Lahan (2012-2013) • Pembangunan (mulai 2013) • Perkiraan Biaya : Rp. 5,0 T • Desain (2010) • Pembebasan Lahan (2011) • Pembangunan (mulai 2012) • Biaya:Rp. 4,5 T • Partial Double Track (Selesai 2016) • Perkiraan Biaya : Rp. 4,3 T SELESAI

  21. Rencana jaringan KAKalimantan • Membangunaksesangkutan KA barangkesentraproduksi (tambang, perkebunan, perhutanandll) dan tidak menutup kemungkinan untuk angkutan penumpang; • Pembangunan jalur KA barudenganbebangandar 18-22 ton denganlebar spoor 1.435 mm; • MendukungpeningkatanketerkaitanekonomiantarwilayahdiPulau Kalimantan dan intra wilayahdengan Malaysia danBrunaidalamrangka Trans Asia Railways. • CetakBiru • Pengembangan KA di Kalimantan

  22. Rencana jaringan KA Papua • CetakBiru • Pengembangan KA di Papua • Persiapanpembangunanjalur KA lintasSorong – Manokwari, Manokwari – Nabire, Nabire – Timika, Nabire – Sarmi, Sarmi - Jayapura

  23. Angkutan PenyeberanganTrans Maluku Rencana Lintasan Baru • Lintasan Antar Provinsi / Negara; • Namlea – Pantai Barat SBB • Wahai – Bula - Ujung Timur Seram – Geser – Tual • Ambon-Banda-Amahai • Benjina – Tabarfane – Meror - Larat. • Saumlaki – Adaut; • Tepa – Lakor – Moa – Leti – Kisar – Ilwaki. • Banda-Serua-Nila-Teon-Damer-Bebar Lintasan Real Lintasan Usulan

  24. KA Barang Cilegon - Surabaya • KA menjadi moda utama bagi hasil produksi PTKS berupa Hot Rolled Coil (HRC) dari Cilegon ke Surabaya, dan sebaliknya mengangkut pupuk phonska dan SP36 hasil produksi PT. Petrokimia Gresik ke Pelabuhan Cigading • per trip mengangkut + 480 Ton baja dengan 16 gerbong @ maks 30 Ton, setara dengan 12 angkutan Truck Trailer @40 ton. • Bila terdapat dicapai 9 trip, akan akan terangkut 4.320 ton/bln atau setara dengan 108 angkutan truk kapasitas 40 ton. • Sementara Cargo potensial PT.KS beruoa HRC (Hot Rolled Coil) yang dapat dikirim ke Surabaya: adalah sebesar 20.000 ton/bulan (belum termasuk Cold Rolled Coil (CRC) dan Wire Rod).

  25. SEKIAN DAN TERIMA KASIH

  26. Upaya lanjut Optimalisasi pelayanan dan peningkatan keselamatan PROGRAM 100 HARI Target: Januari 2010 Target: 31 Des 2009 Peningkatan komunikasi publik

  27. Langkah – Langkah Pokok

  28. Rencana jaringan KA Sulawesi • Pembangunan jaringan KA untukpengintegrasiankota-kotadiwilayahpesisir, baikindustri, pertambangan, maupunpariwisatasertakota-kotaagropolitan, baikkehutanan, pertanian, maupunperkebunan; • Pengembangan KA perkotaan metropolitan Makassar – Maros – Sungguminasa – Takalar. • CetakBiru • Pengembangan KA di Sulawesi

  29. Peraturan Perundangan • Angkutan perairan • Perlindungan Lingkungan Maritim • Sea & Cost Guard • Kepelautan • FKKP • Pemeriksaan Kapal • Angkutan perairan • Perlindungan Lingkungan Maritim • Sea & Cost Guard • Kepelautan • FKKP • Pemeriksaan Kapal • Angkutan perairan • Perlindungan Lingkungan Maritim • Sea & Cost Guard • Kepelautan • FKKP • Pemeriksaan Kapal • jhkj • PP 61/2009 ttg Kepelabuhanan • PP 5/2010 ttg Kenavigasian

More Related