470 likes | 1.33k Views
Keanekaragaman Makrozoobenthos Sebagai Indikator Biologis Pencemaran Sungai Citarum Hulu. Sidang Komprehensif Muhammad Hafidz Faqihuddin 230110080052. Dibimbing Oleh : Prof. Dr. Ir. H. Otong Suhara , M.S Dr. Ir. Ayi Yustiati , MSc. Latar Belakang.
E N D
KeanekaragamanMakrozoobenthosSebagaiIndikatorBiologisPencemaran Sungai CitarumHulu SidangKomprehensif Muhammad HafidzFaqihuddin 230110080052 DibimbingOleh : • Prof. Dr. Ir. H. OtongSuhara, M.S • Dr. Ir. AyiYustiati, MSc
Permasalahan yang diidentifikasidalampenelitianiniadalahsejauhmanaperubahankualitaslingkungan Sungai CitarumHuluberpengaruhterhadapkeanekaragamanmakrozoobenthos. IdentifikasiMasalah
Penelitianinibertujuanuntukmengetahuikeanekaragamanjenismakrozoobenthossebagaiindikatorbiologistingkatpencemaran Sungai CitarumHulu TujuanPenelitian
HasilPenelitianinidiharapkandapatmemberikaninformasitentangtingkatpencemaran Sungai CitarumHuludenganmelihatkaraktermakrozoobenthos yang ditemukan, yang dapatdijadikanmasukanbagipengelolaankegiatanperikanan. KegunaanPenelitian
Penelitianinitelahdilaksanakanpadabulan Mei – Juni 2012. Tempatpenelitianinidilaksanakandiempatstasiundi Sungai CitarumHuluhingga inlet WadukSaguling. PengamatanmakrozoobenthosdilakukandiLaboratoriumManajemenSumberdayaPerairanFakultasPerikanandanIlmuKelautanUnpad. WaktuPenelitian
4. Cipatik 3. DayeuhKolot 2. Majalaya StasiunPenelitian 1. Situ Cisanti
AlatPenelitianBahanPenelitian • Eckman Grab 1. Formalin 10% • Thermometer air raksa 2. Pereaksiuntuk DO • pH- Indikator Strips 3. Pereaksiuntuk BOD5 • GPS (Global Positioning System) 4. PereaksiSubstrat • Saringandengan Mesh Size 1mm • Pinset • KantongPlastik • BotolPlastik • Inkubator • Kertas Label • BukuIdentifikasi • Alat-alatanalisis BOD • Alat – alatanalisisSubstrat AlatdanBahanPenelitian
Melakukanobservasisecarakeseluruhanwilayah outlet Situ Cisantihingga Inlet WadukSaguling. • Menentukanstasiunpengamatanberdasarkanketerwakilanlokasi. • Pengukuran pH, BOD5, DO danSuhu. • Pengambilansampelmakrozoobenthosmenggunakaneckman grab disetiapstasiunpenelitian. • Pemisahansampelmakrozoobenthosdansubstratdengancarapenyaringanmenggunakansaringan mesh size 1 mm. • Sampeldimasukankedalamplastik yang telahdiberi label. • Lalusampeldiawetkandengan formalin 10%. • IndentifikasisampelmakrozoobenthosdiLaboratoriumManajemenSumberdayaPerairan (MSP) FPIK UniversitasPadjadjaran. ProsedurPenelitian
Komposisi Komposisimakrozoobenthosdalamsuatulingkunganperairanmenggambarkankekayaanjenismakrozoobenthosdalamsuatulingkunganperairan. Komposisijenistiapstasiundijelaskandenganpresentase, yaituperbandinganantarjumlahindividumasing-masingjenismakrozoobenthosterhadap total makrozoobenthos yang ditemukanpadamasing-masingstasiunrumus yang digunakan (Michael, 1984 dalamSinaga 2009) : Analisis Data
2. KelimpahanMakrozoobenthos Kelimpahanadalahjumlahindividu per satuanluasatau per satuan volume. Rumus yang digunakanadalah (Odum, 1993) : K = 10000 x ab Keterangan : K: Kelimpahan a = Jumlah makrozoobentos yang dihitung (ind) b = Luas bukaan Alat(cm2) (nilai 10000 adalah koversi dari cm2 ke m2)
3. KeanekaragamanMakrozoobenthos Keanekaragamanjenisdisebutjugakehetrogenanjenis. IndeksKeanekaragamanmenunjukankekayaanspesiesdalamsuatukomunitasdanjugamemperlihatkankeseimbangandalampembagianjumlah per individu per species. Indekskeanekaragamandapatdihitungdenganindeks Shannon – Wienner (Magurran 1987): Keterangan : H’ : IndeksDiversitas ni : JumlahIndividu species ke-i Pi : ni/N ataujumlahindividumasing-masingjenis (i=1,2,3,…) N : Jumlah total individu H’ < 1 TercemarBerat H’ = 1 – 1,6 TercemarSedang H’ < 1,6 – 2 TercemarRingan H’ > 2 TidakTercemar
4. IndeksKesamaan Indekkesamaan Sorensen (Michael 1984 dalamSinaga 2009) : Keterangan Is : IndeksKesamaan Sorensen C : Jumlahterkecil species yang samapadakeduastasiun a : JumlahIndividupadaSampel A b : JumlahIndividupadaSampel B
KomposisiMakrozoobenthos Berdasarkanhasilidentifikasimakrozoobenthos yang ditemukanpadasaatpengamatanterdiridari 28 species dari 7 kelasyaitu : KelasGastropodaterdiridari. Hydrobianickliniana, Campeloma sp, Lepyriumshowalteri, Pleucera sp, Pomatiopsislapidaria, Pyrgulopsisnevadensis, Goniobasislivescens, , Physidaeintegra, Physidaesayi, Lymnaeacolumella, Lymnaeaauricularia, Helisoma sp, Pomacea sp, Philodina sp, Parapholyx sp, Ptychobranchius sp, Phylodinavus sp, Neritrina sp. KelasInsectaterdiridariChironomus sp, Macromiamagnifica, Hageniusnrevistylus, Libellula sp. KelasoligochaetaterdiridariTubifex sp. KelasClitellataterdiridariLumbricusterrestris. KelasBivalviaterdiridariPolymesodacaroliniana, Masculium sp. KelasBranchiopodayaituterdiridariLynceusbrancyurus. KelasMelacostracaPalaemonetespaludosus HasildanPembahasan
3. KeanekaragamanMakrozoobenthos H’ < 1 TercemarBerat H’ = 1 – 1,6 TercemarSedang H’ < 1,6 – 2 TercemarRingan H’ > 2 TidakTercemar
Hasilpenelitianmenunjukanbahwanilaikeanekaragamanmakrozoobenthospadasetiapstasiunmemilikikriteria <1 yaitustasiunpertamamemilikinilaikeanekaragaman rata – rata 0,013, stasiunke 2 0,013, Stasiun 3 0,015, Stasiun 4 0,015, danmemilikinilaikelimpahanstasiun 1 456 ind/m2, Stasiun 2 978 ind/m2, Stasiun 3 4911 ind/m2, Stasiun 4 565 ind/m2akantetapinilaikelimpahantersebutdidominansiolehbeberapaspesiessepertipadastasiun 1 didominansiolehspesiesCampeloma sp dengannilaikelimpahan 109 ind/m2, stasiun 2, 3 dan 4 didominansiolehspesiesTubifex sp dengannilaikelimpahanberturut-turut 859 ind/m2, 4790 ind/m2dan 173 ind/m2danmemilikinilaikesamaan Sorensen ≤ 30% hanya 1 yang memilikinilaikesamaan Sorensen diatas ≤ 30% yaituantarastasiunke 2 danstasiun 3. Dari hasilpenelitiandapatditarikkesimpulanperairanCitarumHulupadasetiapstasiunpengamatansudahtergolongtercemarberat. Kesimpulan
Kegiatanperikanan yang menggunakan air dari Sungai CitarumHulusebaiknyamelakukanperlakuan (water treatment) pada air tersebutterlebihdahulusebelumdigunakanuntukkegiatanperikanan • Agar diperolehhasil yang lebihbaikmakaperludilakukananalisiskeanekaragamanmakrozoobenthossecaraberkalasetiapbulan. Saran