1.42k likes | 7.51k Views
MATERI KONSEP KOPERASI SYARIAH. LATAR BELAKANG.
E N D
MATERI KONSEP KOPERASI SYARIAH
LATAR BELAKANG • Islam sebagaisuatuajarantentangsistemkehidupan yang meliputihubunganantaraPencipta (al-khaliq) denganseluruhciptaan-Nya (makhluk) danantarciptaanitusendiripadadasarnyadapatdidekatimelaluiduasumberutama, yaitusumberwahyu (al-Qur’an dan al-Hadist) dansumberilmupengetahuan. • Konsep Islam bersifatproporsionaldandinamiskesuatutatananmasyarakat yang harmonis, seimbang, adildansejahterapenuhlimpahanrahmat sang al-khaliq. • Konsepekonomidalam Islam terusdiperlukanpengkajianmelaluicaramenggalikaidah-kaidahdalamilmuekonomi Islam dengantetapberpedomanpadaduasumberutamawahyu.
CIRI KHAS EKONOMI ISLAM • AspekSumber, adaduasumberuntukmenggalikonsep-konsep, yaitusumberwahyu (naqli) dansumbersains (aqliatauijtihad). • AspekIsi, sistemperekonomian yang utuh (terpadu, integrated) dengantujuankesejahteraanmanusiasebagaimakhluk individual-sosial, lahir-batin, material-spiritual, darigenerasi-kegenerasi, dunia-akhirat. Sisteminiterdiridaritigakomponen yang takdapatdipisah-pisahkansatusama lain, yaitu: 1) Tata Nilai: a) Tata Nilai Fundamental, tatanilai yang seharusnyamanunggalpadadirimanusiadanselalutercermindalamsegalaaspekkehidupannya. Contohnya: nilaitaqwa(al Baqarah, 2-5, 177; al Hujurat, 131; an Nisa, 59; Ali Imran, 112).
CIRI KHAS EKONOMI ISLAM (2) b) Tata Nilai Instrumental, tatanilai yang seharusnyamanunggalpadadirimanusia yang khususberhubungandenganaktivitasekonomibaiklangsungmaupuntidaklangsung, yang merupakanrefleksidaritatanilai fundamental. Contohnya: menepatijanji(al Maidah, 1; al Isra’, 34); berprestasitinggi(al Insyirah, 7-8); tidakborosdantidakkikir(al Furqon, 27); tidakmerusaklingkunganhidup(Hud, 6); menepatitimbangan(al Muthaffifin, 3; al Isra’, 35); asastolongmenolong(al Maidah, 2); dandemokrasiekonomi (al Hasyr, 7).
CIRI KHAS EKONOMI ISLAM (3) 2) SumberDayaEkonomi: a) SumberDayaManusia, manusiasebagaikhalifah(al Baqarah, 30; al An’am, 165; manusiadenganstruktur yang paling sempurna, 26). b) SumberDayaAlam: tanah, air, sinarmatahari, minyak, batubara, panasbumidan lain-lain yang dikelolasecaraefisiendanefektif(al Baqarah, 29). c) SumberDayaLainnya: • baitulmaal (lembagaperbendaharaannegara); • zakat, infaq, shadaqoh, wakaf, pajak; • lembagaperbankansyariah; • lembagakeuangan non perbankansyariah (pasar modal, asuransi, koperasi, pegadaian, dsb.); • lembagaekonomilainnya;
CIRI KHAS EKONOMI ISLAM (3) 3) Suasanalingkunganhidup yang harmonis, tanda-tandanya: • Ukhuwahislamiyyah; • Pemerintah yang adil, bersih, bersih, stabil, berwibawadanditaati (an Nisa’, 59); • Penyelesaianterhadaptindakpidanasecaraefektifdanedukatif; • Pengaturansemuasistemdan sub sistemkelembagaaan yang terarahdanterpadumenujukelestarianlingkunganhidup; • Penyelenggaraansistemhukum yang menjaminkeadilan.
PRINSIP-PRINSIP OPERASIONAL EKONOMI ISLAM a) Pembentukanbaitulmaalsebagaisalahsatubentukefektifpendorongrodapembangunanekonominegara. Sumberbaitulmaaldariusaha-usahahalalbaikindividumaupunkelompokdanpenggaliansumber-sumberkekayaannegara. b) Penarikan ZIS danWakafbagianggotamasyarakat yang mampudanwajibmembayarnyabagizakat. ZIS danWakafditarikdandikelolapemerintahuntukdipakaibagikepentingankesejahteraanmasyarakatdenganpoladistribusi yang sudahditentukandalam Islam sebagai modal untukpembangunanekonomimasyarakatdanmengangkatkesulitanekonomimasyarakat. c) Pengaturan yang jelasakantanggungjawabpemenuhankebutuhanekonomianggotamasyarakat, dimanaseorangkepalakeluargaharusmenanggungkebutuhanekonomianggotakeluarganya. Meskipunseorangistrimungkin ‘kaya’ sehinggasecaramateritidakmemerlukanlaginafkahdarisuami.
PRINSIP-PRINSIP OPERASIONAL EKONOMI ISLAM (2) d)Adanyaketegasandalamsetiapbentuktransaksisehinggapenyelewengandalamtransaksiekonomiharusdikenakansanksi. e)Pengaturanterhadappemilihanbarang-barangekonomis yang bolehdilibatkandalamkegiatan-kegiatanekonomisehinggabarang-barang yang dilarangdikonsumsimenurut Islam tidakbolehdiperjualbelikan. Sepertiminumankeras, obat-obatpsikotropika, babi & anjing, dsb. f)Pengaturan yang jelassistemwarismewaris; dan g)Pelaranganterhadapsistemriba yang banyakmenjeratanggotamasyarakat yang sedangmemperolehkesulitanekonomi, denganmelaluilembagakeuangan bank dan non bank (salahsatunya, “KOPERASI”) bersistemsyariah.
SelamainikitalebihmengenalNama “Koperasi” tanpaadatambahanKata “Syariah / Islam”.Sebenarnya, umat Islam jugaadamempunyailembagakeuangan yang namanya “KoperasiSyariah”. • KoperasiSyariahadalahusahaekonomi yang terorganisirsecaramantap, demokratis, otonompartisipatifdanberwataksosial yang operasionalnyamenggunakanprinsip-prinsip yang mengusungetika moral denganmemperhatikanhalalatauharamnyasebuahusaha yang dijalankannyamenurutsyariah Islam. ApasichKoperasiSyariahitu:
Berlandaskan UU No. 25/1992 rev UU No. 17/2012, sehinggaantaraKoperasiSyariahdenganKoperasibiasa (konvensional) tidakadabedanya. Perbedaannyaterletakpadasalahsatunyapadateknisoperasionalnya, dimanaKoperasiSyariahmengharamkanbungadanmengusungetika moral denganmelihatkaidahhalaldanharamdalammelaksanakanusahanya. DasarHukumKoperasiSyariahitu:
Berdasarkan Fatwa DewanSyariahNasional (DSN) No. 15/DSN-MUI/IX/2000) bahwapadadasarnyaKoperasiSyariahbolehmenggunakanprinsipbagihasil (revenue sharing) maupunbagiuntung (profit sharing) dalampembagianhasilusahanyadenganmitranya (anggota) sesuaikesepakatanrapatanggota. • Prinsip revenue sharing, yang dibagikankepadaanggotaadalahpendapatan (revenue). Pemilikdana (anggota) menanggungkerugianjugajikausahadilikuidasidanjumlahaktivalebihkecildarikewajibannya. BagiHasilKoperasiSyariah (1)
Prinsip profit sharing, yang dibagikanadalahkeuntungan (profit). PemilikdanatidakmenanggungkerugianjikakarenakerugiannyadiakibatkankelalaianPengurus/ PengelolaKoperasidansebaliknya. • Namun, apabiladilihatdarisegikemaslahatan (kebaikannya) makapembagiandengancara revenue sharing akanlebihbaik. BagiHasilKoperasiSyariah (2)
LITERATUR : • Buchari, Nur S, KoperasiSyariah, PenerbitMashun, CetakanPertama, Sidoarjo: September 2009. • Rais, Sasli, PegadaianSyariah: KonsepdanSistemOperasional, CetakanPertama, Universitas Indonesia Press, Jakarta: Mei 2005.