1 / 8

S è ng è t

M. G. G. B. K. S è ng è t. Dapat disebabkan karena: Titik berat kapal tidak tepat di tengah-tengah melintang kapal karena salah pemuatan Titik berat kapal bergeser kesamping karena adanya pergeseran muatan GM Negatif (Angle of Loll). Camber. M.

Download Presentation

S è ng è t

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. M G G B K Sèngèt Dapat disebabkan karena: Titik berat kapal tidak tepat di tengah-tengah melintang kapal karena salah pemuatan Titik berat kapal bergeser kesamping karena adanya pergeseran muatan GM Negatif (Angle of Loll) Camber M Bentuk lambung kapal bagian dekat haluan Bentuk lambung kapal bagian dekat amidships K Rise of floor Bentuk lambung kapal bagian dekat buritan Untuk memulai, disarankan melalui “Daftar Isi” Klik di sini Designed by: Capt. Hadi Supriyono,Sp1,MM Dedicated to PIP Makassar

  2. G B1 w x d W w x KG (W+w) w x KG (W-w) Rumus dasar • Cotg φ = GM/GG1 • φ = …………! • GG1 ….? • Shifting: • GG1 = • Loading: • GG1 = • Discharging: • GG1 = • KG  KG beban (bukan KG kapal) d M w φ G1 B K Designed by: Capt. Hadi Supriyono,Sp1,MM Dedicated to PIP Makassar

  3. w x d W 60 x 12 6000 Contoh 01 • Sebuah kapal displacement 6000 ton, KM = 7.3 m, KG = 6,7 m terapung tegak. Sebuah beban 60 ton bergeser kesamping sejauh 12 meter. Berapa derajat kapal akan miring (senget)? • Penyelesaian: Cotg φ = GM/GG1 = (KM–KG)/GG1 = 0,6/0,12 = 5 Jadi φ = sudut senget = 11o 181/2’ GG1 = = = 0,12 m d w Designed by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar

  4. Contoh 02: • Sebuah kapal dengan displacement 8.000 ton, KM = 8,7 m, KG = 7,6 m. Memuat muatan 250 ton KG = 6,1 m pada 7,6 m sebelah kanan dari tengah-tengah kapal. Memuat bahan bakar 300 ton, KG = 0,6 m letaknya 6,1 m sebelah kiri dari tengah-tengah kapal. Membongkar air ballast 50 ton, KG = 1,2 m letaknya 4,6 sebelah kiri dari tengah-tengah kapal. Hitung senget pada akhir operasi tersebut! • Penyelesaian: • Moment terhadap lunas: KGakhir = 62.445/8.500 = 7,34 m GMakhir = KM – KGakhir = 8,7 – 7,34 = 1,36 m Lanjut……..! Designed by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar

  5. Lanjutan contoh 02 • Momen tehadap tengah-tengah kapal (momen senget): (Ke kanan) Momen senget = Displacement akhir x GG1 GG1 = Momen akhir/Displacement = 300/8500 = 0,035 m Cotg φ = GM/GG1 = 1,36/0,035 Jadi senget = 1o 291/2’ (kanan) Designed by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar

  6. Contoh 03: • Sebuah kapal dengan displacement 13,750 ton, GM = 0,75 m miring 2,5o ke kanan. Kapal akan memuat 250 ton muatan. Ruang muat yang tersedia adalah palka #3 yang memiliki c.o.g dari tengah-tengah kapal 6,1 m ke kiri dan ke kanan. Hitung penempatan muatan agar kapal duduk tegak. • Penyelesaian: Diumpamakan muatan yang di muat di sisi kiri = w ton Muatan yang di muat di sisi kanan = (250 – w) ton Miring 2,5o Tgn φ = GG1/GM  Tgn 2,5o = GG1/0,75 GG1 = GM x Tgn φ = 0,75 x 0,437 =0,038 m Momen senget: Agar kapal duduk tegak: Momen ke kiri = momen ke kanan 6,1 x w = 1976 – (6,1 x w)  w (muatan di kiri) = 161,07 ton Muatan di kanan = 250 – 161,07 = 88,03 ton Designed by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar

  7. Rise Pengaruh Senget terhadap sarat kapal • AC = ½ x lebar kapal ( ½ x B ) • DE = Rise of floor • CE = sarat kapal saat tegak • φ = sudut senget • BF= sarat kapal setelah senget = BC + CF = …? A B φ C φ Sarat saat senget..? K D Rise F E Δ ABC: BC = AC Sin.φ = ½ x B x Sin.φ Δ CFD: CF = DC Cos.φ  DC = CE – DE (sarat waktu tegak – Rise) Designed by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar

  8. Rise Contoh: • Sebuah kapal lebar = 20 m, terapung tegak dengan sarat = 6 m. Rise of floor = 0,25 m. Berapa sarat akhir bila kapal senget 15o? A B φ C φ Sarat saat senget..? K D Rise F E • AC = 20/2 = 10 m, CE = 6 m, φ = 15o • BC = 10 x Sin.15o = 2,59 m • CD = 6 – 0,25 = 5,75 m • CF = CD Cos.φ = 5,75 x Cos.15o = 5,55 m • BF = Sarat setelah senget = BC + CF = 2, 59 + 5,55 = 8, 14 m Designed by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar

More Related