80 likes | 367 Views
M. G. G. B. K. S è ng è t. Dapat disebabkan karena: Titik berat kapal tidak tepat di tengah-tengah melintang kapal karena salah pemuatan Titik berat kapal bergeser kesamping karena adanya pergeseran muatan GM Negatif (Angle of Loll). Camber. M.
E N D
M G G B K Sèngèt Dapat disebabkan karena: Titik berat kapal tidak tepat di tengah-tengah melintang kapal karena salah pemuatan Titik berat kapal bergeser kesamping karena adanya pergeseran muatan GM Negatif (Angle of Loll) Camber M Bentuk lambung kapal bagian dekat haluan Bentuk lambung kapal bagian dekat amidships K Rise of floor Bentuk lambung kapal bagian dekat buritan Untuk memulai, disarankan melalui “Daftar Isi” Klik di sini Designed by: Capt. Hadi Supriyono,Sp1,MM Dedicated to PIP Makassar
G B1 w x d W w x KG (W+w) w x KG (W-w) Rumus dasar • Cotg φ = GM/GG1 • φ = …………! • GG1 ….? • Shifting: • GG1 = • Loading: • GG1 = • Discharging: • GG1 = • KG KG beban (bukan KG kapal) d M w φ G1 B K Designed by: Capt. Hadi Supriyono,Sp1,MM Dedicated to PIP Makassar
w x d W 60 x 12 6000 Contoh 01 • Sebuah kapal displacement 6000 ton, KM = 7.3 m, KG = 6,7 m terapung tegak. Sebuah beban 60 ton bergeser kesamping sejauh 12 meter. Berapa derajat kapal akan miring (senget)? • Penyelesaian: Cotg φ = GM/GG1 = (KM–KG)/GG1 = 0,6/0,12 = 5 Jadi φ = sudut senget = 11o 181/2’ GG1 = = = 0,12 m d w Designed by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar
Contoh 02: • Sebuah kapal dengan displacement 8.000 ton, KM = 8,7 m, KG = 7,6 m. Memuat muatan 250 ton KG = 6,1 m pada 7,6 m sebelah kanan dari tengah-tengah kapal. Memuat bahan bakar 300 ton, KG = 0,6 m letaknya 6,1 m sebelah kiri dari tengah-tengah kapal. Membongkar air ballast 50 ton, KG = 1,2 m letaknya 4,6 sebelah kiri dari tengah-tengah kapal. Hitung senget pada akhir operasi tersebut! • Penyelesaian: • Moment terhadap lunas: KGakhir = 62.445/8.500 = 7,34 m GMakhir = KM – KGakhir = 8,7 – 7,34 = 1,36 m Lanjut……..! Designed by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar
Lanjutan contoh 02 • Momen tehadap tengah-tengah kapal (momen senget): (Ke kanan) Momen senget = Displacement akhir x GG1 GG1 = Momen akhir/Displacement = 300/8500 = 0,035 m Cotg φ = GM/GG1 = 1,36/0,035 Jadi senget = 1o 291/2’ (kanan) Designed by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar
Contoh 03: • Sebuah kapal dengan displacement 13,750 ton, GM = 0,75 m miring 2,5o ke kanan. Kapal akan memuat 250 ton muatan. Ruang muat yang tersedia adalah palka #3 yang memiliki c.o.g dari tengah-tengah kapal 6,1 m ke kiri dan ke kanan. Hitung penempatan muatan agar kapal duduk tegak. • Penyelesaian: Diumpamakan muatan yang di muat di sisi kiri = w ton Muatan yang di muat di sisi kanan = (250 – w) ton Miring 2,5o Tgn φ = GG1/GM Tgn 2,5o = GG1/0,75 GG1 = GM x Tgn φ = 0,75 x 0,437 =0,038 m Momen senget: Agar kapal duduk tegak: Momen ke kiri = momen ke kanan 6,1 x w = 1976 – (6,1 x w) w (muatan di kiri) = 161,07 ton Muatan di kanan = 250 – 161,07 = 88,03 ton Designed by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar
Rise Pengaruh Senget terhadap sarat kapal • AC = ½ x lebar kapal ( ½ x B ) • DE = Rise of floor • CE = sarat kapal saat tegak • φ = sudut senget • BF= sarat kapal setelah senget = BC + CF = …? A B φ C φ Sarat saat senget..? K D Rise F E Δ ABC: BC = AC Sin.φ = ½ x B x Sin.φ Δ CFD: CF = DC Cos.φ DC = CE – DE (sarat waktu tegak – Rise) Designed by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar
Rise Contoh: • Sebuah kapal lebar = 20 m, terapung tegak dengan sarat = 6 m. Rise of floor = 0,25 m. Berapa sarat akhir bila kapal senget 15o? A B φ C φ Sarat saat senget..? K D Rise F E • AC = 20/2 = 10 m, CE = 6 m, φ = 15o • BC = 10 x Sin.15o = 2,59 m • CD = 6 – 0,25 = 5,75 m • CF = CD Cos.φ = 5,75 x Cos.15o = 5,55 m • BF = Sarat setelah senget = BC + CF = 2, 59 + 5,55 = 8, 14 m Designed by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar