430 likes | 960 Views
APA ITU PMRI?. PMRI adalah RME yang diterapkan di Indonesia dengan Konteks Indonesia: Budaya, Alam, Sistem Sosial, dll.
E N D
PMRI adalah RME yang diterapkan di Indonesia dengan Konteks Indonesia: Budaya, Alam, Sistem Sosial, dll. • RME adalah teori pembelajaran matematika yang dikembangkan di Belanda sejak sekitar 35- 40 tahun yang lalu dan sampai sekarang. RME singkatan dari Realistic Mathematics Education. • RME diadopsi di banyak negara: AS, Afrika Selatan, Beberapa Negara Eropa dan Asia. I. Pendahuluan
1. Murid aktif, guru aktif ( Matematika sbg aktivitas manusia). 2. Pembelajaran sedapat mungkin dimulai dengan menyajikan masalah kontekstual/ realistik. 3. Guru memberi kesempatan pada siswa menyelesaikan masalah dengan cara sendiri. 4. Guru menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. 5. Siswa dapat menyelesaikan masalah dalam kelompok (kecil atau besar). 6. Pembelajaran tidak selalu di kelas (bisa di luar kelas, duduk di lantai, pergi ke luar sekolah untuk mengamati atau mengumpulkan data). 7. Guru mendorong terjadinya interaksi dan negosiasi. 8. Siswa bebas memilih modus representasi yang sesuai dengan struktur kognitifnya sewaktu menyelesaikan suatu masalah (Menggunakan model). 9. Guru bertindak sebagai fasilitator (Tutwuri Handayani). 10. Kalau siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah jangan dimarahi tetapi dibantu melalui pertanyaan-pertanyaan (Motivasi). II. Karakteristik PMRI
1. Muridaktif, guru aktif Hans Freudenthal: a. Matematika sbg Aktivitas Manusia b. Belajar : mereinvensi
2. PEMBELAJARAN SEDAPAT MUNGKIN DIMULAI DENGAN MENYAJIKAN MASALAH KONTEKSTUAL/REALISTIK Masalah kontekstual/realistik atau dapat dibayangkan oleh siswa Misal: Siswa diminta menceritakan apa yang diamati dalam gambar !
Memahamimasalah • Melakukanexplorasi • Menemukanstrategi 3. Berikan Kesempatan Pada Siswa Menyelesai kan Masalah Dengan Cara Sendiri
Siswabekerjasamamelakukanpenimbangan, mengamatidanmencatathasil.
4. Guru BerusahaMenciptakanSuasanaPembelajaran Yang Menyenangkan Guru tampak simpatik, suasana akrab, tidak angker
5. Siswadapatmenyelesaikanmasalahdalamkelompok (kecilataubesar) Siswa belajar berbagai bangun geometri dan mengukur dengan alat ukur
Siswa menghitung banyak lubang kecil di dinding luar kelas Siswa diajak belajar di halaman sekolah. 6. PembelajaranTidakPerluSelalu Di Kelas (Bisa Di LuarKelas, Duduk Di Lantai, PergiKeLuarSekolahUntukMengamatiAtauMengumpulkan Data)
Guru mendorong terjadi diskusi antara siswa 7. Guru mendorongterjadinyainteraksidannegosiasi
8. Siswa Bebas Memilih Modus Representasi Yang Sesuai Dengan Struktur Kognitifnya Sewaktu Menyelesaikan Suatu Masalah (Menggunakan Model)
10. Kalau Siswa Membuat Kesalahan Dalam Menyelesaikan Masalah Jangan Dimarahi Tetapi Dibantu Melalui Pertanyaan-Pertanyaan Motivasi.
Jikaanakdibesarkandengancelaan, diabelajarmemaki; • Jikaanakdibesarkandenganpermusuhan, diabelajarberkelahi; • Jikaanakdibesarkandengancemoohan, diabelajarrendahdiri; • Jikaanakdibesarkandenganpenghinaan, diabelajarmenyesalidiri; • Jikaanakdibesarkandengantoleransi, diabelajarmenahandiri; • Jikaanakdibesarkandengandorongan, diabelajarpercayadiri; • Jikaanakdibesarkandenganpujian, diabelajarmenghargai; • Jikaanakdibesarkandengansebaik-baiknyaperlakuan, diabelajarkeadilan; • jikaanakdibesarkandengankasihsayangdanpersahabatan, diabelajarmenemukancintadalamkehidupan.