180 likes | 751 Views
Afiksasi. Prefiks. Me(N) a. Melakukan perbuatan. Contoh : melihat, mendengar, mendidik. b. Melakukan perbuatan dengan alat. Contoh : menyabit, menuang, mencangkul. c. Menjadi atau dalam keadaan. Contoh : merendah, meluap, meninggi. d. Membuat kesan, seolah-olah.
E N D
Prefiks • Me(N) a. Melakukan perbuatan. Contoh : melihat, mendengar, mendidik. b. Melakukan perbuatan dengan alat. Contoh : menyabit, menuang, mencangkul. c. Menjadi atau dalam keadaan. Contoh : merendah, meluap, meninggi. d. Membuat kesan, seolah-olah. Contoh : membisu, mengalah. e. Menuju ke. Contoh : mendarat, menepi. f. Mencari. Contoh : mendamar, merotan. • Di- Bermakna suatu perbuatan pasif, sebagai kebalikan dari awalan me(N)- yang bermakna aktif. Contoh : ditulis, dicuri, dihapus, digaris, dihapal. • Ber- a. Melakukan perbuatan. Contoh : bersiul, bernyanyi, bertanding. b. Mempunyai. Contoh : berambut, beruang, berhasil. c. Memakai/menggunakan/mengendarai. Contoh : bersepatu, bersepeda, berbaju. d. Mengeluarkan. Contoh : berbau, bertelur, berair, berkata.
e. Berada dalam keadaan. Contoh : bergegas, beramai-ramai. f. Menyatakan sifat atau sikap mental. Contoh : berbahagia, berhati-hati. g. Menyatakan ukuran, jumlah. Contoh : berkilo-kilo, berabad-abad, bertiga. • Ter- Berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif sebagaimana halnya awalan di- (terbakar) dan ada pula yang berfungsi sebagai pembentuk kata sifat (terpandai). a. Sudah di- atau dapat di-. Contoh : tertutup, terbuka. b. Ketidaksengajaan. Contoh : tertinggal, terinjak, terbawa. c. Tiba-tiba. Contoh : teringat, terjatuh. d. Dapat/kemungkinan. Contoh : terniali, terangkat. e. Paling/superlatif. Contoh : terjelek, terbagus, terelok. f. Sampai ke-. Contoh : terulang, terbuku.
Pe(N)- Berfungsi sebagai pembentuk kata benda yang mempunyai variasi seperti halnya yang berlaku pada me(N)-, yakni: pe-, pem-, pen-, peng-, peny-, dan penge- yang ditentukan oleh fonem awal dari kata yang ditempelinya. a. Yang melakukan perbuatan. Contoh : pembicara, penulis, pembaca, pendengar. b. Bidang pekerjaan. Contoh : petinju, pedagang, pengusaha. c. Alat. Contoh : penggaris, pengeruk. d. Memiliki sifat. Contoh : pemalu, pemaaf. e. Penyebab. Contoh : pemanis, pemutih. • Per- Umumnya mengandung arti kausatif, yaitu menyebabkan terjadinya atau adanya sesuatu. a. Menjadikan, membuat jadi sesuatu jadi. Contoh : perbudak, perhamba, perdewa. b. Memanggil atau menganggap sebagai. Contoh : pertuan, peradik, peristri. c. Membagi, membuat jadi. Contoh : pertiga, perdua, pertiga, persepuluh. d. Membuat lebih. Contoh :pertinggi, perbesar, perhebat. e. Intensitas. Contoh : perturut, pertimba.
Se- a. Berarti satu. Contoh : sebatang, sebuah, seekor, seorang, sebutir. b. Berisi seluruh atau seisi. Contoh : sedesa, serumah, sekampung, sebangsa. c. Berarti sama-sama. Contoh : sepermainan, seperjuangan. d. Sama dengan. Contoh : setinggi (gunung), sekuat (gajah), sebodoh (keledai). e. Menyatukan waktu. Contoh : sesudah, setibanya, sepemakan sirih. • Ke- Pemakaian awalan ke- tidaklah produktif. a. Bermakan tingkat atau kumpulan. Contoh : ketiga, kesepuluh, kedua. b. Yang di-i. Contoh : ketua, kehendak, kakasih.
Infiks • -el-, -er-, -em- Ketiga jenis imbuhan itu disebut sisipan dan termasuk ke dalam jenis imbuhan yang tidak produktif, pemakaianya hanya terbatas pada kata-kata tertentu. a. Banyak dan bermacam-macam. Contoh : gerigi, gemunung, serabut, temali, kemelut. b. Menyatakan intensitas frekuentatif. Contoh : gemetar, gemuruh, gemertak, gemercik. c. Mempunyai sifat seperti yang disebut pada kata dasarnya. Contoh : gelembung, temurun, gemilang, telunjuk.
Sufiks • -kan a. Menyatakan perbuatan untuk orang lain. Contoh : menuliskan, meniupkan, didagangkan. b. Membuat jadi. Contoh : meninggikan, diputihkan. c. Tidak sengaja. Contoh : termanfaatkan. d. Pengantar objek sebagai pengganti kata depan. Contoh : bertaburkan, bermandikan. • -i a. Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang. Contoh : memukuli, mencomoti. b. Memberi, membubuhi. Contoh : menandantangani, membumbui. c. Menghilangkan. Contoh : membului. • -an a. Menyatakan tempat. Contoh : pangkalan, kubangan. b. Menyatakan alat. Contoh : ayunan, timbangan. c. Menytakan hal atau cara. Contoh : didikan, pimpinan.
d. Menyatakan akibat, hasil perbuatan. Contoh : hukuman, balasan. e. Menyatakan sesuatu yang di-. Contoh : catatan, suruhan. f. Menyatakan seluruh, kumpulan. Contoh : lautan, sayuran. g. Menyatakan menyerupai. Contoh : anak-anakan, kuda-kudaan. h. Menyatakan tiap-tiap. Contoh : bulanan, harian, tahunan. i. Menyatakan mempunyai sifat. Contoh : asinan, kuningan. • -nya 1. Sebagai klitika, pengganti orang ketiga tunggal, yang berarti pemilik. Contoh : tasnya, pensilnya, sepatunya. Sebagai kata ganti, -nya tidak digolongkan ke dalam imbuhan. 2. Sebagai akhiran. a. Membentuk kata benda. Contoh : sepinya, pendeknya, panasnya, lezatnya. b. Menjelaskan atau menekankan kata ynag di depannya. Contoh : Ambillah obatnya dan minumlah. c. Menjelaskan situasi. Contoh : Angin bertiup dengan kencangnya. d. Menyertai kata keterangan. Contoh : agaknya, rupanya, sesungguhnya, sebenarnya.
Akhiran-akhiran Hasil Serapan. 1. -man, -wan, dan -wati. Ketiganya berasal dari bahasa Sansekerta dan berfungsi membentuk kata benda. a. Menyatakan orang yang ahli. Contoh : ilmuwan, negarawan. b. Menyatakan orang yang memiliki pekerjaan. Contoh : usahawan, wartawati. c. Menyatakan orang yang memiliki sifat. Contoh : rupawan, budiman. 2. -i, -iah, -wi, -is, dan -if. Berfungsi membentuk kata sifat. Makna yang dikandungnya pun menyatakan ‘memiliki sifat’. Contoh : insani → memiliki sifat keinsanian. alamiah → memiliki sifat kealaman, natural. agamis → menunjukan sifat orang yang beragama, taat beragama. manusiawi → bersifat kemanusiaan. produktif → bersifat menghasilkan. 3. -isme dan -isasi. Pemakaian kedua akhiran ini awalnya sangat terbatas pada kata-kata tertentu, seperti liberalisme dan westernisasi. Pemakaiannya kemudian tidak hanya pada kata dasar dari bahasa Inggris atau Belanda. Kata-kata Indonesia asli pun banyak yang menggunakan kedua imbuhan tersebut, seperti bapakisme, Indonesiasi. a. -isme, bermakna paham atau ajaran. Contoh : komunisme, snimisme, liberalisme. b. -isasi, bermakna proses atau hal-hal yang berhubungan dengan. Contoh : swastanisasi, labelisasi. 4. -logi. Bermakna ilmu yang berhubungan dengan kata dasarnya. Contoh : sosiologi, biologi, psikologi, fonologi. 5. -or. Berfungsi untuk menyatakan pelaku pada kata dasarnya. Contoh : moderator, proklamator, promotor, deklamator.
Konfiks • Me(N)-kan dan di-kan. Konfiks me(N)-kan memiliki variasi sebagaimana yang dimiliki awalan me(N)-. Variasi itu adalah me-kan, mem-kan, men-kan, meny-kan, meng-kan, dan menge-kan. a. Melakukan pekerjaan untuk orang lain. Contoh : Aku membelikan ibu kerudung. b. Menyebabkan atau membuat jadi. Contoh : Banjir itu melenyapkan rumah warga. c. Melakukan perbuatan. Contoh : Para petugas menyemprotkan air pada bangunan yang terbakar itu. d. Mengarahkan. Contoh : Pemilik toko itu meminggirkan barang dagangnya ke sana. e. Memasukkan. Contoh : Polisi memenjarakan maling itu. Konfiks di-kan menyatakan perbuatan pasif sebagai kebalikan dari makna me(N)-kan. • Memper-i dan diper-i. Berfungsi membentuk kata kerja dengan makna sebagai berikut. a. Mengandung arti kausatif, yaitu menyebabkan sesuatu yang tersebut dalam kata dasar. Kausatif ini sebenarnya dinyatakan oleh per-. Contoh : memperbaiki, memperbaharui, memperlucuti. b. Menyatakn intensitas frekuentatif. Comtoh : mempelajari
Ke-an Memiliki fungsi membentuk kata benda (keamanan, keindahan, kemanusiaan), dan membentuk kata kerja (kehujanan, ketinggalan). a. Menyatakan sesuatu hal atau peristiwa yang telah terjadi. Contoh : ketuhanan, kedaerahan, kewajiban, kenyataan. b. Menyatakan tempat atau daerah. Contoh : kerajaan, kedutaan. c. Menyatakan menderita sesuatu hal atau kena. Contoh : kedinginan, kepanasan, kelihatan, kecurian. d. Menyatakan suatu perbuatan yang tidak sengaja. Contoh : kelupaan, ketiduran, keguguran. e. Menyatakan terlalu. Contoh : kebesaran, ketinggian. f. Menyatakan menyerupai. Contoh : kekanak-kanakan, kemerah-merahan, keputih-putihan. • Pe(N)-an a. Menyatakan hal yang berhubungan dengan. Contoh : penanaman, pendidikan. b. Menyatakan proses/perbuatan. Contoh : pemberontakan, pendaftaran. c. Menyatakan hasil. Contoh : pengakuan, penyamaran. d. Menyatakan alat. Contoh : penciuman. e. Menyatakan tempat. Contoh : penampungan, poemandian.
Per-an a. Menyatakan tempat. Contoh : perhentian, percetakan. b. Menyatakan daerah. Contoh : perkebunan, perkotaan. c. Menyatakan hasil perbuatan. Contoh : pertahanan, pernyataan. d. Menyatakan perihal. Contoh : perbukuan, peristirahatan. e. Menyatakan banyak. Contoh : persyaratan, peralatan • Ber-an a. Menyatakan banyak pelaku. Contoh : berdatangan, berjatuhan, berlarian. b. Perbuatan yang diulang-ulang. Contoh : bergulingan. c. Hubungan antara dua puhak. Contoh : bersamaan, bersebelahan, berseberangan. d. Pekerjaan timbal balik atau resiprok. Contoh : bersalaman, bersahutan, berbalasan. • Ber-kan a. Sebagai penguat dan dapat pula berarti memiliki, memakai. Contoh : berdasarkan, bersenjatakan, beribukan, bersendikan. b. Ringkasan dari kata akan. Contoh : berharapkan, bermimpikan. c. Sebagai pemanis. Contoh : bertaburkan, bersuntingkan.
Se-nya Menyatakan superlatif atau tingkat paling tinggi yang dapat dicapai. Contoh : seputih-putihnya → paling putih, seputih mungkin. sebanyak-banyaknya → paling banyak, sebanyak mungkin.