1 / 84

BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT. MASTER PROGRAM OF COASTAL ZONE AND WATERSHED MANAGEMENT AND PLANNING GADJAH MADA UNIVERSITY. RIVER BASIN.

delora
Download Presentation

BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT MASTER PROGRAM OF COASTAL ZONE AND WATERSHED MANAGEMENT AND PLANNING GADJAH MADA UNIVERSITY

  2. RIVER BASIN • A river or drainage basin is the entire area drained by a stream or system of connecting streams such that all streamflow originating in the area discharged through a single outlet (Linsley, 1980).

  3. New concept  River basin are : • A landscape with topographic border • A hydrologic unit • An ecosystem unit DAS adalah suatu wilayah kesatuan ekosistem yang dibatasi oleh pemisah air topografis dan berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan dan penyalur air, sedimen dan unsur hara dalam sistem sungai yang kesemuanya keluar melalui outlet tunggal

  4. WATERSHED MANAGEMENT • Application of business methods and technical principles to the handling of renewable resources in a watershed to assure maximum supplies of useable water, desirable waterflow, prevention and control of erosion and the reduction of flood sediment damages (society of American Foresters, 1958). • Watershed management is one part of natural resources management or the development and administration of a country to satisfy the needs of present and future human residents (Hewlet, 1969).

  5. WATERSHED MANAGEMENT • Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengendalikan hubungan timbal balik diantara sumberdaya alam dengan manusia dan segala aktivitasnya, dengan tujuan membina kelestarian dan keserasian ekosistem serta meningkatkan kemanfaatan sumberdaya alam bagi manusia (Departemen Pertanian, 1979).

  6. WATERSHED MANAGEMENT Key word of watershed management are : • The management of renewable natural resources • To suport people need at now and the future. • Ecosystem sustainability • Controlling of natural resources and people relation. • Water supply, erotion controll, flood and sediment.

  7. WATERSHED MANAGEMENT • Ecosystem sustainability • Controlling of relation between natural resources and people. • Water supply, erotion controll, flood and sediment.

  8. GOALS OF WATERSHED MANAGEMENT The last goals of watershed management is realizing optimal conditions of vegetation resources, land resources and water resources, so they can give optimal useful and sutainable to people welfare

  9. WATERSHED AS A SYSTEM • By oriented on physical output that want to be achieved, watershed management can be assumed as a system with management input and natural input to produce commodities and services on site or off site • Dilihat dari segi ekonomi, sistem pengelolaan DAS tidak lain adalah suatu bentuk dari proses produksi dengan biaya ekonomi untuk penggunaan input manajemen dan sumber alam serta hasil ekonomi yaitu nilai dari outputnya. • Input manajemen yang dimaksudkan terdiri atas tenaga, bahan, energi, peralatan dan keahlian manajemen untuk perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan input alam berupa tanah, air, ekosistem dan iklim.

  10. The activities of watershed management : • Land management by conservation. • Water management by developing water sources. • Vegetation management, especially forest management that have function to protect land and water • Pembinaan kesadaran dan kemampuan manusia in use of natural resources secara bijaksana melalui usaha penerangan dan penyuluhan

  11. SASARAN PENGELOLAAN LAHAN Kebijakan pengelolaan lahan mencakup 3 unsur utama : • Lahan harus digunakan untuk tujuan yang sesuai dengan kemampuannya. • Pengelolaan harus diarahkan agar tanah terlindungi dari ancaman erosi dengan mempertahankan penutup tanah. • Tindakan-tindakan seperti terasering atau perlakuan lainnya dapat dipersyaratkan untuk menunjang penggunaan lahan yang baik dan manajemen tanahnya

  12. SASARAN PENGELOLAAN LAHAN • Sebagai pengukur hasil pengelolaan lahan antara lain adalah besarnya tanah yang hilang, misalnya dengan satuan ton per hektar. • Harus pula digambarkan pengaruhnya secara lebih luas (on site atau off site) yang langsung maupun tidak langsung. • Pengaruh di luar sering sangat menonjol, misalnya pendangkalan waduk, rendahnya kualitas air, rusaknya ekosistem perairan, kerusakan oleh banjir

  13. SASARAN PENGELOLAAN AIR • Jumlah air yang ditampung dalam DAS setiap tahunnya adalah tetap dan tidak mungkin untuk ditingkatkan. • Masalah dalam pengelolaan air adalah bagaimana air tersebut dapat disediakan di tempat-tempat yang diperlukannya dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang baik serta dengan tata waktu yang tetap. • Pengelolaan air mencakup berbagai usaha untuk memperoleh, membagikan, menggunakan, mengatur, menjernihkan dan membuang air.

  14. SASARAN PENGELOLAAN AIR Untuk itu usaha pengelolaan air dilakukan mulai dari sumber-sumbernya hingga tempat pelepasan yang terakhir. • Sasaran pengelolaan air adalah terwujudnya kondisi hidrologis DAS yang optimal yaitu diperolehnya hasil air sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan, meliputi : - Jumlah (kuantitas yang cukup) - Kualitas air yang memenuhi persyaratan tentang tingkat pencemarannya. - Tersedia atau mengalir sepanjang tahun (unsur waktu, distribusi)

  15. SASARAN PENGELOLAAN VEGETASI • Vegetasi sebagai penutup tanah melindungi tanah terhadap erosi dan pengaruh langsung dari sinar matahari. • Peranan ini secara efektif dilakukan oleh hutan sehingga sangat berpengaruh terhadap kondisi hidrologis dari DAS. • Hutan memiliki tajuk yang rapat dan berlapis-lapis, sistem perakaran yang intensif dan dalam, serta lapisan seresah di permukaan tanah, sehingga manfaat yang diperoleh antara lain : 1) Penendalian erosi yang efektif 2) Menurunkan puncak banjir, karena besarnya infiltrasi air ke dalam tanah.

  16. SASARAN PENGELOLAAN VEGETASI 3) Pencegahan tanah longsor. 4) Menghasilkan air yang bermutu baik • Pengelolaan vegetasi dalam rangka pengelolaan DAS diarahkan untuk tercapainya sasaran berikut : 1) Kawasan lindung yang tertutup dengan vegetasi yang rapat (lebat), dalam hal ini vegetasi hutan. 2) Terpeliharanya kondisi vegetasi yang baik, sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam perlindungan terhadap tanah dan air

  17. SASARAN PEMBINAAN AKTIVITAS MANUSIA DALAM PENGGUNAAN SUMBERDAYA ALAM • Pengelolaan DAS diperlukan karena terjadinya kerusakan sumberdaya alam yang disebabkan oleh aktivitas manusia dalam penggunaannya yang tidak mengindahkan usaha-usaha pelestarian. • Aktivitas tersebut dapat berupa keserakahan (kemauan peradaban) ataupun memang karena keterbelakangan, ketidaktahuan dan kemiskinan. • Dalam rangka pengelolaan DAS yang meliputi usaha pemulihan, pencegahan kerusakan sumberdaya alam serta usaha peningkatannya mutlak diperlukan adanya peran serta yang aktif dari petani dan masyarakat.

  18. SASARAN PEMBINAAN AKTIVITAS MANUSIA DALAM PENGGUNAAN SUMBERDAYA ALAM • Perlu dilakukan kegiatan penerangan, penyuluhan dan pemberian bantuan apabila diperlukan. • Dilakukan pembinaan kesadaran dan selanjutnya kemampuan untuk melestarikan sumberdaya alam yang pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

  19. PENGELOLAAN DAS TERPADU • Konsepsi ekosistem secara luas telah diterima dunia. • Pengelolaan DAS dengan pendekatan ekosistem membawa implikasi penanganan yaitu : 1) Keharusan adanya keterpaduan dalam pengelolaan. 2) Digunakannya DAS sebagai satuan pengelolaan

  20. Mengapa pengelolaan DAS harus terpadu? • Adanya keterkaitan antara berbagai kegiatan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pembinaan aktivitas manusia dalam penggunaannya. • Dilihat dari jenis ilmu yang mendasarinya, pengelolaan DAS bercirikan multidisiplin (ilmu tanah, geomorfologi, hidrologi, ilmu kehutanan, ilmu pertanian, sosiologi perdesaan dll), serta bidang-bidang yang tercakup di dalamnyapun beragam. • Penyelenggaraan pengelolaan DAS bersifat lintas sektoral, sehingga tidak ada satu instansipun yang secara fungsional memiliki kewenangan untuk melaksanakan pengelolaan DAS secara bulat.

  21. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan DAS terpadu? • Terpadu disini mengandung pengertian terbinanya keserasian, keseimbangan dan koordinasi yang efektif. Pengelolaan DAS harus dilihat sebagai totalitas yang utuh, bukan sebagai kepingan-kepingan yang terpisah. • Keterpaduan ini harus tercermin dalam penyusunan konsepsi dasar, kebijakan, perencanaan, pelaksanaan di lapangan dan penilaian hasilnya. • Muncul istilah “one river one plan” yang menekankan pentingnya rencana terpadu untuk setiap DAS.

  22. Harsono (1989), menyatakan bahwa pengelolaan DAS terpadu adalah pengelolaan secara keseluruhan hutan, tanah, air, masyarakat dan lain-lain dalam suatu ekosistem DAS, dengan ruang lingkup yang berbeda dengan ruang lingkup pengelolaan DAS oleh masing-masing sektor. • PPLH UGM (1990) menyatakan bahwa pengelolaan DAS terpadu dalam pengelolaan sumberdaya alam melalui tindakan pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan DAS berasaskan pelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia.

  23. Apa yang dimaksud “DAS sebagai satuan pengelolaan”? • Untuk kegiatan pengelolaan dan juga untuk kepentingan studi diperlukan adanya batas wilayah yang menjadi sasarannya guna memungkinkan dilakukan pengamatan, pengukuran dan penilaian. • Sebagai konsekuensi dari pendekatan ekosistem, maka wilayah pengelolaan mengikuti batas dari ekosistem. • Meskipun ekosistem memiliki batas alami, namun penarikan batas sulit dilakukan karena ekosistem bersifat terbuka. • Dari ketiga komponen ekosistem (vegetasi, tanah dan air), air memiliki kejelasan dalam hal wilayah pergerakan (daur hidrologi), yang terbatas dalam wilayah tertentu yaitu DAS. • Dengan demikian, pengelolaan sumberdaya alam menggunakan DAS sebagai wilayah pengelolaan.

  24. Apa sasaran wilayah pengelolaan dalam DAS? • Sasaran pengelolaan DAS ditujukan pada bagian DAS yang terbuka atau potensial terhadap ancaman kerusakan dalam hal ini ancaman erosi. • Erosi tidak hanya merusak tanah dan vegetasi tetapi mempunyai akibat lanjutan yaitu terganggunya/rusaknya tata air dalam DAS.

  25. Tujuan Pengelolaan DAS Terpadu Tujuan pengelolaan DAS terpadu adalah untuk menciptakan suatu ekosistem DAS yang : • Strukturnya dinamis, seimbang dan serasi • Daya dukungnya selalu meningkat • Terjaminnya keberlangsungan proses ekologi • Terjaminnya kelestarian fungsi-fungsinya. • Berkembangnya keanekaragaman struktur, fungsi dan proses ekologi. • Terjaminnya keterkaitan dengan ekosistem lain

  26. Pengelolaan DAS terpadu dilaksanakan dengan mendasarkan pada : • Daur hidrologi • Daur hara dan aliran energi • Karakteristik kependudukan (demografi, sosial budaya, ekonomi, kesehatan). • Politik dan perundang-uandangan

  27. Oleh karena itu upaya pengelolaan DAS terpadu harus memperhatikan aspek-aspek berikut : • Lingkungan fisik • Lingkungan biotik • Lingkungan sosial ekonomi • Politik dan perundang-undangan

  28. 1) LINGKUNGAN FISIK A. TATA AIR • DAS berfungsi sebagai penghasil air bagi seluruh sungai dan airtanah, yang secara sederhana digambarkan sebagai model siklus hidrologi. • Sistem air dalam DAS terdiri atas curah hujan sebagai masukan, DAS sebagai prosesor dan aliran sungai beserta unsur hara dan sedimen yang terangkut sebagai keluaran. • Sumber aliran sungai terdiri atas aliran permukaan (overland flow), aliran antara (interflow) dan aliran dasar (base flow) • Proporsi ketiga komponen aliran tersebut di setiap sistem DAS tidak selalu sama tergantung dari karakteristik masing-masing DAS, yaitu MORFOMETRI DAS, IKLIM, BENTUK PENGGUNAAN LAHAN, TANAH DAN GEOLOGI.

  29. River Basin Morphometri • Morfometri DAS adalah ukuran mengenai bentuk, luas DAS, pola dan kerapatan alur sungai, relif, kemiringan (lahan dan hidrolika). • River basin morphometri naturally affected to : 1) flood hydrograph 2) Volume and peak of flood • Secara tidak langsung topografi DAS dapat berpengaruh terhadap pola curah hujan, sehingga topografi dapat berpengaruh pada besarnya input air yang masuk ke sistem DAS.

  30. Iklim • Unsur iklim yang berpengaruh terhadap masukan dan keluaran dalam DAS adalah curah hujan dan evapotranspirasi. • Curah hujan di suatu wilayah tergantung pada letak geografis, topografi dan kelerengan. • Evapotranspirasi dipengaruhi oleh bentuk penggunaan lahan (yang sangat erat dengan jenis dan kerapatan vegetasi) dan elevasi (sangat menentukan suhu udara). • Peranan iklim terhadap tata air dalam suatu DAS dapat dirumuskan dalam konsep imbangan air : R = P - Ep ±ΔS dengan R adalah run off, P adalah curah hujan, Ep adalah evapotranspirasi dan ΔS adalah perubahan timbunan air (storage) dalam DAS.

  31. Bentuk Penggunaan Lahan • Bentuk penggunaan lahan sangat berpengaruh pada besar kecilnya curah hujan yang akan menjadi aliran permukaan dan mengalami infiltrasi, sehingga secara tidak langsung berpengaruh pada aliran banjir dan aliran dasar dengan tolok ukur nilai koefisien.

  32. Nilai koefisien aliran dari berbagai bentuk penggunaan lahan/vegetasi (Griend, 1975)

  33. Tanah dan Geologi • Peranan tanah dalam tataair adalah pada proses infiltrasi dan perkolasi, sehingga cadangan air dapat dijaga baik soil water maupun groundwater. • Geologi atau litologi berperan sebagai lapisan penyimpan air atau akuifer. Besar kecilnya kandungan airtanah di suatu DAS tergantung dari jenis batuan penyusun akuifer

  34. Kerusakan air dapat ditinjau dari segi kuantitas, distribusi menurut ruang dan waktu dan segi kualitas airnya. • Sumber kerusakan dapat berupa : 1) Akibat kerusakan lahan 2) Akibat perubahan iklim 3) Akibat aktivitas manusia dalam bidang industri • Kondisi aliran sungai yang dikehendaki adalah distribusi aliran yang relatif merata sepanjang tahun, variasi debit maksimum dan minimum kecil, kandungan hasil sedimen rendah dan kualitas air baik.

  35. Kondisi semacam ini tidak akan tercapai jika : 1) Koefisien aliran besar, artinya proporsi hujan yang menjadi aliran permukaan lebih besar daripada air yang meresap (infiltrasi) atau tertimbun, akibatnya variasi debit maksimum dan minimum besar. 2) Hasil erosi yang terangkut keluar DAS melalui aliran sungai besar, berarti kandungan sedimen dalam aliran sungai tinggi. • Koefisien aliran dan erosi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti penggunaan lahan, pengolahan lahan, jenis tanah, topografi dan kondisi iklim (curah hujan) • Aspek proses hidrologi dalam pengelolaan DAS yang diarahkan untuk mengurangi/mengendalikan debit banjir, menikkan debit minimum, memperbaiki distribusi aliran dan kualitas air (sedimen dan kimia) bukan merupakan tujuan akhir, melainkan merupakan komponen suatu rencana terpadu untuk pengelolaan DAS.

  36. Jadi menurut aspek proses hidrologi, pengelolaan DAS harus mendasarkan pada hal-hal berikut : 1) DAS merupakan suatu sistem air, yaitu mendaur ulang melalui rangkaian kesatuan siklus atmosfor-vegetasi-tanah. 2) DAS merupakan penampung dan penyalur air yang dibatasi oleh pemisah topografi dan mempunyai morfometri tertentu. 3) DAS pada dasarnya merupakan kesatuan ruang yang dapat dipakai untuk berbagai peruntukan sehingga penggunaan lahan berpengaruh terhadap kondisi tata air.

  37. B. TANAH • Berdasarkan konsep katena, DAS merupakan suatu kesatuan bentang tanah (soil scape) yaitu suatu asosiasi tanah yang tegas (distinct) dalam rangkuman suatu bentang lahan tertentu. • DAS memproduksi bahan induk bagi tanah-tanah baru di bagian hilir sungai, yang terangkut oleh erosi. • Sumber kerusakan tanah : 1) Kerusakan secara alami (slump-earthflow, debris avalance, earthquake) 2) Kerusakan olek aktivitas manusia, yang dapat bersifat kerusakan fisik (erosi : sheet, rill, gully) dan kerusakan kimia (pencucian unsur-unsur hara oleh air infiltrasi, kelebihan unsur-unsur oleh pemupukan)

  38. Proses erosi, creep, debris avalanche dan slump-earthflow dapat menimbulkan kerusakan di tempat terjadinya erosi ataupun di tempat pengendapan. • Dalam pengelolaan DAS, mengendalikan erosi dan mengawetkan lengas tanah bukan merupakan tujuan akhir, melainkan merupakan sebagian dari suatu rencana terpadu dalam pengelolaan DAS • Menurut ahli ilmu tanah, pengelolaan DAS harus mendasarkan hal-hal sebagai berikut : 1) DAS merupakan suatu kesatuan bentang tanah, yang berhubungan erat dengan bentuk lahan dan geomorfologi serta pola drainase. 2) DAS sebagai sistem lahan pada dasarnya berkemampuan untuk memenuhi berbagai kepentingan perlindungan, produksi, industri dan permukiman. • DAS merupakan daerah erosi dan masswasting

  39. 2) LINGKUNGAN BIOTIK • Lingkungan biotik yang berperan dalam pengelolaan DAS adalah peranan vegetasi. • Komponen vegetatif berinteraksi dengan komponen lingkungan lainnya seperti air, udara, tanah dan makhluk hidup (terutama manusia) • Peranan vegetasi dalam kaitannya dengan air adalah : 1) Mengurangi energi hujan yang jatuh di permukaan tanah. 2) Mengurangi jumlah hujan yang jatuh di permukaan tanah karena tertahan oleh tajuk. 3) Memelihara soil moisture di atas permukaan lahan 4) Memelihara kapasitas infiltrasi, sehingga meningkatkan cadangan airtanah dan aliran dasar. 5) Menghambat aliran permukaan, sehingga mengurangi besarnya aliran maksimum

  40. Meskipun demikian, makin banyak vegetasi (makin rapat) akan mempertinggi evapotranspirasi dan mengurangi water harvesting. • Ditinjau dari segi distribusi air, adanya vegetasi dapat memperbaiki distribusi air menurut waktu (timing and distribution of water), memperkecil kisaran aliran maksimum dan minimum, serta memperbesar aliran dasar. • Peranan vegetasi dalam kaitannya dengan tanah adalah : 1) Vegetasi melindungi permukaan tanah dari hujan. 2) Vegetasi menjaga kelembapan tanah 3) Vegetasi menambah bahan organik dan hara tanah, sehingga memperbaiki struktur tanah dan mempercepat pelapukan kimia tanah. 4) Vegetasi mempertinggi stabilitas tanah pada lahan-lahan miring. • Intensitas peranan vegetasi tersebut tergantung pada jenis, kerapatan vegetasi dan iklim wilayahnya.

More Related