70 likes | 382 Views
SISTEM PERKULIAHAN. PERSYARATAN : > Kuliah Tatap muka + 30 pertemuan > Tidak ada UTS (Hk. Acara Perdata) > Kehadiran 80% sbg. Syarat dpt mengikuti UAS > Memiliki kelompok (4 – 5 orang) > Penyelesaian tugas-tugas : a. Tugas-tugas individual - Tugas Mingguan
E N D
SISTEM PERKULIAHAN • PERSYARATAN : > Kuliah Tatap muka + 30 pertemuan > Tidak ada UTS (Hk. Acara Perdata) > Kehadiran 80% sbg. Syarat dpt mengikuti UAS > Memiliki kelompok (4 – 5 orang) > Penyelesaian tugas-tugas : a. Tugas-tugas individual - Tugas Mingguan - Tugas Akhir - Tugas-tugas lainnya
b. Tugas Kelompok : - Tugas Mingguan - Tugas Akhir - Tugas lainnya > UAS dilaksanakan secara lisan perkelompok (khusus Acara Perdata > UAS dilayani hanya untuk kelompok yang telah memenuhi persyaratan.
AZAS-AZAS DALAM HUKUM ACARA PERDATA • Hakim bersifat menunggu • Hakim pasif • Sifat terbukanya persidangan • Mendengar kedua belah pihak • Putusan disertai alasan-alasan • Berperkara dikenai biaya • Tidak ada keharusan mewakilkan
PERBEDAAN ANTARA ACARA PERDATA DAN ACARA PIDANA • Dilihat dari dasar timbulnya perkara • Dilihat dari inisiatif yang berperkara • Dilihat dari istilah-istilah yang digunakan • Dilihat dari tugas-tugas hakim dalam acara • Dilihat dari masalah perdamaian • Dilihat dari sumpah decissoire • Dilihat dari jenis hukuman
Masalah Perkara terdiri dari : 1. Gugatan (Jurisdictio Contentiosa) 2. Permohonan (Jurisdictio Voluntaria)
Perbedaan dari kedua hal di atas : • Pihak yang berperkara, dalam Jurisdictio Contentiosa selalu terdapat dua pihak, sedangkan dalam Jurisdictio Voluntaria hanya ada satu pihak. • Aktivitas hakim yang memeriksa perkara, da-lam Jurisdictio Contentiosa terbatas pada apa yang dikemukakan dan diminta oleh para pi-hak. Sedangkan dalam Jurisdictio Voluntaria aktivitas hakim dapat melebihi dari apa yang dimohonkan karena tugas hakim bercorak administratif yang bersifat mengatur.
3. Kebebasan yang dimiliki hakim, dalam Jurisdictio Volun-taria hakim hanya memperhatikan dan menerapkan apa yang telah ditentukan oleh undang-undang, dan tidak be rada di bawah pengaruh atau tekanan dari pihak mana-pun juga. Hakim hanya menerapkan hukum positif. Sedangkan dalam Jurisdictio Voluntaria hakim selalu me miliki kebebasan menggunakan kebijaksanaan yang di-pandang perlu untuk mengatur sesuatu hal. 4. Kekuatan mengikat keputusan hakim, dalam Jurisdictio Voluntaria keputusan hanya memiliki kekuatan mengikat bagi pihak-pihak yang bersengketa serta orang-orang yang telah didengar sebagai saksi. Sedangkan dalam Jurisdictio Voluntaria keputusan hakim mempunyai keku-atan mengikat terhadap semua orang