600 likes | 1.18k Views
LANDFILL. Pengelolaan Limbah Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. DISUSUN OLEH RETNO ADRIYANI 2013. LANDFILL. Sampah digunakan sebagai bahan pengisi tanah Sampah dibuang pada tempat rendah, ditimbun tanah. Metoda Penimbunan Landfill.
E N D
LANDFILL Pengelolaan Limbah Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga DISUSUN OLEH RETNO ADRIYANI 2013
LANDFILL Sampah digunakan sebagai bahan pengisi tanah Sampah dibuang pada tempat rendah, ditimbun tanah.
Metoda Penimbunan Landfill Sampah ditimbun tanah, lapis demi lapis 3 metoda : • Trench method. (parit) tanah digali dengan bentuk parit, diisi sampah, ditimbun tanah galian • Area method. Sampah dibuang pada tempat rendah, ditimbun tanah dari tempat lain • Ramp (depression) method. Gabungan 1 & 2
Methode trench (galian) : sampah ditimbun pada lubang galian : sesuai untuk lahan dengan lapangan tanah yang dalam, dengan muka air tanah yang dalam pula. Sampah ditimbun pada lubang : tanah yang dipakai dijadikan lapangan tanah penutup dasar dan dinding lubang galian dilapisi liner ukuran galian : P = 60-300 m Dalam = 0.9-3m L = 4.5-15 m
Methode Area : sampah ditimbun pada permukaan tanah • Digunakan bila methode galian tidak mungkin diterapkan (antara lain karena muka air tanah tinggi) • Tanah penutup berasal dan diangkut dari lokasi lain • Sebagai pengganti tanah penutup seringkali di gunakan kompos.
Methode Depression (cekungan) : sampah ditimbun pada ujung lubang bekas pertambangan • Terdiri dari beberapa jurang lift • Sampah ditimbun pada jurang • Tanah penutup berasal dari potongan dinding saat dilakukan instalasi liner dan tanah lokasi
Beberapa jenis Landfill (3) 1. Open dumping
Masalah lingkungan Ditimbulkan oleh : Lindi dan gas yg terbentuk dr proses dekomposisi sampah Sebutkan masalahnya ! Bagi Lingkungan : air, udara, tanah Bagi Manusia
Parameter Lindi (Leacheate) • Amonia (NH3) • Nitrat (NO3), • BOD, • COD, • Sulfat, • pH (biasanya < 7)
Amonia di dalam air akanmengalamihidrolisa : NH3 + H2O ↔ NH4+ + OH- Amoniasbghasilpenguraiansampah o/ bakteridiubahmula-mulamenjadinitritdankemudianmenjadinitrat. Reaksi yang terjadiadalah : 2NH3 + 3O2 2NO2 + 2H+ +2H2O 2NO3 + O2 2NO3 Proses penguraiantersebutmemerlukanoksigen. Ketikajumlahokisgenygdiperlukanbanyak, berartikandunganBODnyatinggi pula. Bilakandungan BOD tinggi, makasuasanaanaerobikakanterciptadanmenimbulkanbaubusuk.
Sulfat penyebab terjadinya bau busuk (tak langsung) dan timbulnya korosi Akibat dari proses penguraian sulfat oleh bakteri menjadi hidrogen sulfida pada kondisi anaerobik SO4 2- + senyawa organik S2+ + H2O + CO2 S2+ + 2H+ H2S Berdasarkan hukum kesetimbangan, pada kondisi anaerobik dan pH dibawah 7, jumlah H2S bebas sangat kecil shg tak cukup utk menimbulkan bau. Reaksi senyawa yg mengandung sulfat pd kondisi aerobik : H2S + 2O2 H2SO4 Asam sulfat (H2SO4) yg dihasilkan akan menjadi asam kuat dan bersifat korosif.
Gas yg ditemukan di TPA • ammonia (NH3), (45-60%) • karbon dioksida (CO2), (40-60%) • Karbonmonookisida (CO), • hidrogen (H2), • asam sulfida (H2S), • metana (CH4), • nitrogen (N2), • oksigen (O2).
Metanadankarbondioksidamerupakanprodukdaripembusukananaerobikdarisampahorganik. Jikakandunganmetana di udaramencapai 5 - 15%, maka landfill dapatmeledak, karenapadakondisitersebut, jumlahoksigendalam landfill sangatterbatas. Reaksikimiapadapembusukananaerobiksecaraumumadalahsebagaiberikut : Organik + H2O humus + CH4 + CO2 + gas lain bakteri
PERSYARATAN TEKNIS UMUM • Luas lahan bisa menampung sampah 5 tahun operasi, yg paling baik adalah 10 - 25 tahun. • Pemadatan setiap hari setebal 15 cm dg kemiringan 300 • Ada ventilasi pipa gas • Hari ke 4 setelah pemadatan perubahan suhu 550C – 650C selama 60 hari, 10 bulan kemudian – suhu sama dengan udara sekitar. • TPA setelah penuh sebaiknya mempunyai ketinggian 15 - 25 m, penutup akhir ditimbun tanah setebal 70 cm • Tanah akan stabil + 2 tahun
Operasional TPA • JalanAkseskendaraan TPA • Pengerasan jalan sesuai dengan standard Binamarga, (b) Lebarjalandibuat 5 – 6 meter, (c) Jalanmasukmampudilaluikendaraandenganbebanganda 10 ton dan (d) Umurpemakaian minimal 5 tahun. 2. Proses PembongkaranSampah (1) Proses Penimbangan kendaraan, (2) Proses Antrian, (3) Proses bongkaran sampah, (4) Proses Pencucian kendaraan
Cell 1 cell : 2.4-9.6 m Lebar 1 cel : 3-9 m
Penanganan landfill Timbulnya gas methan pada landfill biasanya terjadi dalam 2 tahap, initial rapid degradation dengan puncak produksi gas methan 4-5 tahun dan slower or decelerated rate yang dapat berlangsung selama beberapa tahun kemudian. Untuk menanggulangi emisi methan ke lingkungan akibat proses degradasi sampah pada landfill, upaya yang dapat dilakukan: 1. Methane gas flaring (membakar gas methan) dan small scale electricity generation, 2. Organic recovery mengolah material organik pada landfill menjadi kompos
PENUTUPAN SAMPAH DENGAN HDPEsel cover with HDPE PEMKOT BEKASI 27
SKEMATIK LANDFILL GAS FLARINGschematic diagram of landfill gas flaring TUTUP cover LFG PEMKOT BEKASI 28
0.7 0.2 0.3 0.2 Medan Samarinda 0.2 Pakanbaru Pontianak 0.4 0.2 Jambi 0.6 Padang Balikpapan 0.2 0.4 Palembang 3.5 0.5 0.5 Banjarmasin Tanjungkarang 0.8 Jakarta Semarang Ujungpandang 0.8 Surabaya 0.1 0.2 Bandung Yogyakarta Denpasar THE WORLD BANK Source: KOTA DI INDONESIA YANG MEMPRODUKSI SAMPAH MENDEKATI 10 JUTA TON SAMPAH PER TAHUN cities in Indonesia produce approximately 10 mill. ton / year of Solid Waste
PERKIRAAN PRODUKSI GAS METHAN DI TPA DI INDONESIA (JUTA M3/TH)estimate of methane generation in Indonesian final landfill (mill m3/yr) 27 9 11 7 16 6 7 23 7 15 140 21 19 33 32 5 9 THE WORLD BANK Source: 404 juta m3 gas methane per tahun 404 mill m3 methane gas per year
LOCATION AND CONDITION OF EXISTING SUMUR BATU LANDFILL (BEKASI) LUAS LUAS : 10 Ha Jml sel : 4 Non Aktif : 2 Aktif : 1 Konstruksi: 1 Kap : 1000 t/hari TPA LANDFILL 31
Populasi 1.9 juta • Penghasilan MSW 1,360 ton/hari • Pengumpulan dan pembuangan kira-kira 30% dari penghasilan MSW • Meningkatkan target pelayanan pengumpulan hingga 80% selama 5 tahun • TPA Sumur Batu: • Area 10 hectares (expand to 15hectares) • Opened mid 2002 • Capacity approx. 2 million m3 • Approx 200,000 tonnes in place to December 2005 • Potensi penghasilan metana dari 2002 – 2016 pembuangan sampah = 522,000 ton • Persamaan CO2e selama proyek berjalan 2006 – 2016 = 0,9 juta ton
PENELITIAN LAPANGAN OLEH KOSULTAN PEMKOT BEKASI 33
PENATAAN SAMPAH DAN PEMASANGAN PERPIPAANcell preparation/trapping and pipe lying 34
KONSTRUKSI LFG MONITORING UNIT ERECTION OF LFG 35 LANDFILL GAS FLARING PIPING SYSTEM
Kondisi Akhir di TPA Sumur Batu PEMKOT BEKASI 36
Pengendalian Lindi Pengolahan dg 2 cara: • Resirkulasi lindi Memanfaatkan penguapan dan memanfaatkan timbunan sampah sbg media pengolah lindi scr anaerobic. (untuk controlled landfill dan sanitary landfill yg tidak dimanfaatkan methannya)
2. Pengolahan biologis • KolamAerasi • Lumpur aktif (activated sludge) Dg resirkulasilumpur, mikrobaberbentukflok • RBC • Anaerobic COD antara 4.000 mg/l - 50.000 mg/l • Memanfaatkan bakteri non-methanogenicygmengubahlindimenjadiasam, karbondioksidadanhidrogen. Golongankeduaadalahbakterimethanogenic yang mengkonsumsiprodukdaribakteridipertamadandiubahmenjadi gas metana
Sistim kendali bau, debu dan serangga Pagarhidupsebagaibuffer zone. Penanamanpepohonansbgpagarhijaupelindung. Jenispepohonanygditanampohon yg tinggi dan berdaun, misalnya Angsana, Mahoni, Bambu, danTanjung.
Daerah penyanggainiberfungsiuntuk : • Mengurangikecepatanangin, shgmencegahsampahditerbangkankeluardarilahan TPA. • Mengurangipengaruhbaudarilahan TPA terhadaplingkunganpemukimansekitarnya • Menyerap gas CO2 yang dihasilkan proses penguraiansampahdanmelepas gas oksigen (O2) kesekitarnya. • Menghalangipandanganlangsungkelahan TPA ,sehinggameningkatkansegiestetikadari TPA . • Menjadipembatasygjelasantarlahan TPA dgnsekitarnya.