130 likes | 379 Views
PENUNTUTAN. Dr. SETYO UTOMO,SH., M.Hum. ( 6 ) TEKNIK PENYUSUNAN PENDAPAT PENUNTUT UMUM ATAS KEBERATAN PENASEHAT HUKUM. PENDAPAT JPU ATAS KEBERATAN PENASEHAT HUKUM DAN PERLAWANAN. A. KEWENANGAN MENGADILI Kewenangan Mengadili Pengadilan Negeri
E N D
PENUNTUTAN Dr. SETYO UTOMO,SH., M.Hum
( 6 ) TEKNIK PENYUSUNAN PENDAPAT PENUNTUT UMUM ATAS KEBERATAN PENASEHAT HUKUM
PENDAPAT JPU ATAS KEBERATAN PENASEHAT HUKUM DAN PERLAWANAN A. KEWENANGAN MENGADILI • KewenanganMengadiliPengadilanNegeri • PengadilanNegeriberwenangmengadilisemuaperkarapidana yang terjadiataudilakukandidalamdaerahhukumnya. Setiapkabupaten/ Kota dibentuksuatupengadilannegeri, Kejaksaan Negeridan resort Kepolisian • PengadilanNegeri yang didalamdaerahhukumnya : • Terdakwabertempattinggal, berdiamterakhir, diketemukan / ditangkapatauditahan; dan • Sebagianbesarsaksi yang dipanggilkesidangpengadilan, tempattinggalnyalebihdekatpadapengadilannegeritersebutdaripadatempatpengadilannegeri yang didalamdaerahhukumnyatindakpidanaitudilakukan. MakaPengadilanNegeridimanaterdakwabertempattinggalatauditahantadiberwenangmengadili
Seorangterdakwamelakukanbeberapatindakpidanadidalamdaerahhukumpengadilan yang berbeda-beda, tapiadahubungannyasatusamalainnya, terbukakemungkinanpenggabunganperkara-perkaratersebutdandiadiliolehsalahsatudari PN yang berwenang. • Dalamhalsuatupengadilannegeritidakmemungkinkanmengadilisuatuperkara (karenabencanalam, huru-hara, faktorkeamanandll) makaatasusulKetua PN atau KAJARI setempat MA mengusulkankepada MENKEH dan HAM untukmenetapkan PN lain selaindari PN yang berwenangmengadiliperkaraitu. • Dalamhalseorangmelakukantindakpidanadiluarnegeri yang dapatdiadilidenganhukumRepublik Indonesia, maka PN Jakarta Pusatberwenangmengadili.
KewenanganMengadiliPengadilanTinggi PengadilanTinggiberwenangmengadilisemuaperkara yang diputusoleh PN dalamdaerahhukumnya yang diminta banding. JadiPengadilanTinggihanyaberwenangmengadiliterhadap : • Perkarapidana yang telahdiputusoleh PN • PN tersebutberadadalamdaerahhukumPengadilanTinggitersebut • Ataspermintaanterdakwadan / atauPenuntutUmum Catatan : Daerah hukumsuatuPengadilanTinggisamadenganwilayahPropinsi / Daerah Tingkat I 3. KewenanganmengadiliMahkamah Agung R.I Mahkamah Agung berwenangmengadilisemuaperkara (pidana) yang dimintakasasi Catatan : • Daerah hukum MA samadenganwilayahRepublik Indonesia • MA memeriksaditingkatKasasi, terhadapperkarapidana yang telahdiputus PT, kecualiterhadapperkaratertentuatauputusantertentu.
ALASAN KEBERATAN TERDAKWA / PENASEHAT HUKUM. b.1 KeberatanTidakBerwenangMengadili. • PN tidakberwenangmengadiliterhadapperkara yang diajukan JPU karenayuridiksi, seperti UU No. 48 Tahun 2009 tentangKetentuan-ketentuanPokokKekuasaanKehakiman, ditentukanada 4 macamyuridiksipengadilan, yaitu :PeradilanUmum, Peradilan Agama, PeradilanMiliterdanPeradilan Tata Usaha Negara., PengadilanTipikor. • Contoh : Seoranganggota TNI bernama A diperiksadandiadiliolehPeradilanMiliter, setelahpembacaansuratdakwaan, terdakwa / penasehathukumnyamengajukankeberatanbahwaPeradilanMiliter yang sedangmemeriksaperkaraitusamasekalitidakberwenangkarenasaatmelakukantindakpidana A masihbelummenjadi/berstatusanggota TNI dan yang berhakmengadiliadalahPeradilanUmum sq. PengadilanNegeri (Putusan MARI No. 01/SKMP/Pid/1989 tanggal 30 Juni 1990. • Keberatan yang menyangkutkompetensidapatberupaketidakwenanganmengadilisecara absolute maupunkompetensireltive. • Mengenaikompetensisudahdiaturdalampasal 84 KUHAP, antara lain : • PN berwenangmengadilisegalaperkaramengenaitindakpidana yang dilakukandidaerahhukumnya. • PN yang didalamdaerahhukumnyaterdakwaterakhirtinggal , ditempatiaditahan, hanyaberwenangmengadiliapabilakebanyaknsaksi … • Seorangmelakukantindakpidanadibeberapatempat, masing-masing PN berwenang • Beberapaperkarapidanadiberbagaiwilayahhukum PN; dimungkinkanuntukdigabungkan.
b.2 KeberatanDakwaanTidakDapatDiterima. • Terjadiapabilaketentuanpasal 143 (2) KUHAP mengenaiSyarat Formal SuratDakwaantidakterpenuhi • KeberatanberdasarkanalasanSuratDakwaanituharusberisiuraiansecaracermat, jelasdanlengkapmengenaitindakpidana yang didakwakandenganmenyebutkanwaktudantempattidakpidanadilakukan, bilasyaratinitidakdipenuhimakadakwaanmenjaditidanjelas (obscurumlibelium) akibatnyaSuratDakwaanbataldemihukum. • MeskipunbelumsatupunYurisprudensi yang dapatmenjadipeganganSuratdakwaanadalahobscurumlibelium, namunadabeberapakasus yang dapatdipakaisebagaicontoh : • Apabila yang didakwakanoleh JPU dalamSuratDakwaantelahkadaluwarsa. (pasal 78 KUHP) • Adanya “nebis in idem” • Tindkapidanaaduan (klachtdelict) • Adanyaunsur yang didakwakan PU tidaksesuaidengantindakpidana yang dilakukan. • Perbuatan yang dilakukanterdakwabukanperbuatantindakpidana, tapimerupakanlingkuphukumperdata
b.3 KeberatanSuratDakwaanHarusDibatalkan. (Pasal 143 KUHAP) • Sepertitelahdiuraikandidepan, uraiancermat, jelasdanlengkapmengandungmaknabahwadalampembuatanSuratDakwaan JPU haruskorekdantelitidalammempersiapkanSuratDakwaan, lengkapmenyebutkanunsurdelik, jelasmenguraikanfaktaperbuatandankejadian, sehinggaterdakwabenar-benarmemahamidakwaanterhadapdirinya. • Putusan MA No. 33 K/MII/1985 tanggal 15 PEbruari 1985 : “KarenaSuratDakwaantidakdirumuskansecaralengkapdantidakcermat, dakwaandinyatakanbataldemihukum”. • Putusan MA No. 808 K/Pid/1985 tanggal 29 Juni 1985 : “Dakwaantidakcermat, tidakjelas, tidaklengkapsehinggaharusdinyatakanbataldemihukum”. Contoh : PutusanselaMajelis Hakim PN Tegaltanggal 26 Juni 1985 No. 34/Pid.B/1985 memutuskanpenyidikMabesPolridalamkasuspenyelundupankayudenganterdakwa AKI (Oh PekKie) alias Pontjodiyonoadalahtidaksahmenuruthukum, karenaselamaprosespenyidikanterdakwatidakdidampingiPenasehatHukum. KarenadakwaandibuatberdasarkanBeritaAcara yang tidaksahmakaMajelis Hakim berpedapatSuratDakwaantidakdapatditerima.
b.4 Putusan Hakim AtasKeberatanTerdakwa / PenasehatHukum (Pasal 156 ayat (1) KUHAP) “… makasetelahdiberikesempatankepada JPU untukmenyatakanpendapatnya. Hakim mempertimbangkankeberatantersebutuntukselanjutnyamengambilkeputusan”. Apakah yang dimaksuddengan “keputusan” dalampasaldiatas, apakahberbentukPenetapanatauKeputusanAkhir. Dalam KUHAP tidakdiatursecarajelasapa yang dimaksuddenganputusansela, namunistilahinilahirdalampraktekhukum. PadaumumnyaputusanselaberbentuksebuahPenetapan. • Dalamhalkeberatanterdakwa / penasehathukumpadamasalahkewenangan / kompetensidipakaisebagaicontohadalahputusan MA No. 697 K/Pid/1988 tgl. 31 Maret 1988 yaituapabiladalamsuratdakwaan yang didakwakankepadaterdakwabaikdalamdakwaanprimair, subsidairmaupunlebihsubsidairternyata locus delictidi Surakarta. Akantetapiternyatapengadilan yang mengadilitersebutadalah PN Surabaya, makaterdakwa / pensaehathukummengajukankeberatankompetensirelatif, sehinggadiktumputusan MA adalah : • Menetapkanbahwaperkarapidanainiteramsukwewenang PN Surakarta • Memerintahkan PN Surakarta untukmemeriksadanmengadiliterdakwa • Mengirimkanberkasperkarake PN Surabaya disertaiperintah agar melalui JPU perkaratersebutdilimpahkanke PN Surakarta • Apabilasuratdakwaanditetapkan / diputuskan “batalataubataldemihukum” ataudinyatakan “tidakdapatditerima”. JPU setelahmemperbaiki / menyempurnakansuratdakwaan yang dibatalkanataudinyatakantidakditerimaoeh Hakim masihdapatdibenarkanuntukdilimpahkankembaliperkaranyake PN.
C. TEHNIK MEMBUAT PENDAPAT JPU ATAS KEBERATAN (Pasal 156 KUHAP) “DalamhalterdakwaatauPenasehatHukum …, makasetelahdiberikesempatankepada JPU untukmenyatakanpendapatnya. …”. • Secaratelitidancermat JPU mempelajarialasankeberatan yang diajukan, terutamadihubungkandenganpasal yang mengaturmengenai “keberatanterdakwa” (psl. 156 KUHAP), selanjutnyaapaargumentasiterdakwa / penasehathukumnyadalammengajukankeberatan, halinipentinguntukbisamenilaiapakahkeberatandanargumentasinyamemangmenjadi / didalamlingkupkeberatan yang ditentukanoleh UU. • Terutamadidalamhalkeberatandenganargumentasidakwaan JPU kabur (obscure) seringterjadi “keberatan” berargumentasi yang tersiratsebagaisuatupembelaan/pledoi. Menghadapihalini JPU tidaksertamertamenyatakanbahwakeberatan yang diajukandiluarlingkupkeberatan yang ditentukanoleh UU, namunsecarajelasdanrinci JPU harusdapatmenunjukkanbahwadakwaan yang diajukantelahmemenuhisyaratbaikformilmaupunmaterilyuridissehinggatidakcukupalasanuntukmengajukankeberatan.
Selanjutnya, JPU dapatmengajukanperlawanan / verzetapabilaternyatakeberatanterdakwa / penasehathukumnyaditerimaoleh Hakim. • Pasal 149 KUHAP • DalamhalPenuntutUmumberkebratanterhadapsuratpenetapanPengadilanNegerisebagaimanadiaturdalampasal 148, maka : • Iamengajukanperlawanan (verzet) kepada PT yang bersangkutandalamwaktu 7 harisetelahpenetapantersebutditerima. • Tidakdipenuhitenggangwaktutsbdiatasmengkibatkanbatalnyaperlawanan. • PerlawanantsbdisampaikankepadaKetua PN sebagaimanadimaksuddalampasal 148 danhalinidicatatdalamdaftarbukupanitera • Dalamwaktu 7 hari PN wajibmeneruskanperlawanantsbkpd PT yang bersangkutan. • PT dalamwaktu paling lama 14 harisetelahmenerimaperlawanantsbdapatmenguatkanataumenolakperlawananitudengansuratpenetapan.
Selesai TerimaKasih