440 likes | 806 Views
Experimental Psychology. PSIKOLOGI – EKSPERIMEN 2012 PASCA-PIO. By : Ira Puspitawati iraps@staff.gunadarma.ac.id. Experiment. TO MAKE IT HAPPEN. Bagaimana membuat ice cream?. What is an Experimental Psychology?.
E N D
Experimental Psychology PSIKOLOGI – EKSPERIMEN 2012 PASCA-PIO By : Ira Puspitawati iraps@staff.gunadarma.ac.id
Experiment TO MAKE IT HAPPEN Bagaimana membuat ice cream?
What is an Experimental Psychology? • establish cause and effect, so this type of study is often used to determine the effect of a treatment. BIRU MERAH KUNING HIJAU
BIRU BIRU MERAH KUNING HIJAU HIJAU HIJAU MERAH KUNING MERAH KUNING BIRU
Experimental Psychology: A specific methodological approach sensation, perception, physiological and comparative psychology, emotion, motivation, conditioning, learning, memory, and cognition
History • Experimental Psychology as a scientific discipline separate from philosophy and physiology began with the opening of Wilhelm Wundt’s laboratory at Leipzig, Germany in 1879.
The weakness in the experimental design was that they failed to take into account the confounding variables, and did not try to eliminate or control any other factors.
MAKSIMALKAN SEBAB-AKIBAT krn TREATMENT IVDV SV KONTROL & MINIMALKAN
MAKSIMALKAN SEBAB-AKIBAT krn TREATMENT IV DV HUKUM SEBAB-AKIBAT • METODE PERSAMAAN (Method of Agreement) • METODE PERBEDAAN (Method of Difference) • GABUNGAN METODE PERSAMAAN Dan PERBEDAAN (Jopint Method of • (Agreement and Diffrence) • METODE VARIASI SEIRAMA (Method of Concomitant Variation) • METODE SISA (Method of Resudue)
METODE PERSAMAAN (Method of Agreement) ABC FGE BDC GHE ADC FHE C E
Anaklaki-laki + tayanganaGresidi TV -> agresiAnakPerempuan + tayanganagresidi TV -> agresi TAYANGAN AGRESI DI TV -> AGRESIVITAS
B. METODE PERBEDAAN (Method of Difference) AB FG ABC FGE C E
Anaklaki-laki + tayanganaGresidi TV -> agresiAnak LAKI-LAKI + TIDAK tayanganagresidi TV -> TDK agresi TAYANGAN AGRESI DI TV -> AGRESIVITAS
C. GABUNGAN METODE PERSAMAAN Dan PERBEDAAN (Jopint Method ofAgreement and Diffrence) CARA PERTAMA ABC JKE DFC LME GHC NOE PQ VW RQ KW TQ ZW METODE PERSAMAAN METODE PERBEDAAN METODE PERSAMAAN
Anaklaki-laki + tayanganaGresidi TV -> agresiAnakPerempuan + tayanganagresidi TV -> agresi Anaklaki-laki + tayangan BERITA di TV -> tdkagresiAnakPerempuan + tayangan PENGETANUAN di TV -> tdkagresi Anak+ tayanganaGresidi TV -> agresiAnak+ tdkayanganagresidi TV ->tdkagresi
CARA KEDUA ABC JKE DFC LME GHC NOE PQ VW RSC XYE METODE PERSAMAAN METODE PERBEDAAN
METODE VARIASI SEIRAMA (Method of Concomitant Variation) ab (1C) df (1E) ab (2C) df (2E) ab (3C) df (3E) ab (4C) df (4E)
Anaklaki-laki + tayanganaGresidi TV (3 JAM) -> agresi (tinggi) Anaklaki-laki + tayanganagresidi TV (2 jam) -> agresi (sedang) Anaklaki-laki + tayanganagresidi TV (1 jam) -> agresi (rendah)
E. METODE SISA (Method of Residue) ADGC BFHE A B D F G H C E HUBUNGAN KAUSAL YG DIKETAHUI HUBUNGAN KAUSAL YG DISIMPULKAN
TONTON TAYANGAN AGRESI + INTELIGENSI RENDAH + HARGA DIRI RENDAH AGRESIF + PRESTASI RENDAH + INTROVERT Hargadirirendah -> introvert Intelegensirendah -> prestasirendah Tontonagresivitas -> perilakUagresif
IN EXPERIMENTAL PSYCHOLOGYThree pairs of components: • Independent and dependent variables • Pre-testing and post-testing • Experimental and control groups • Pre-testing and post-testing • O X O • Experimental and control groups • To off-set the effects of the experiment itself; to detect effects of the experiment itself
Validity Derived from the Latin word "validus" meaning "strong," validity refers to the degree with which correct inferences can be made from the results of a research study
VALIDITY VALIDITAS ALAT UKUR Seberapabesaralatukurmampumengukurkonsep/variabelygditeliti • VALIDITAS • PENELITIAN Seberapabesarhubungansebab-akibat yang dihasilkan – kontrolthdpvariabelsekunder
Types of Validity in Experiment Internal Validity Berkaitandgnsejauhmanahubungan IV-DV dalampenelitian External Validity Berkaitandgngeneralisasihasilpenelitian
Internal Validity The extent to which the results obtained in a research study are a function of the variables that were systematically manipulated, measured, and/or observed in the study.
External Validity The extent to which the results of a research study are able to be generalized confidently to a group larger than the group that participated in the study
TRUE EKSPERIMEN(RancanganSatuFaktor) • Randomized Control Group Design R E T1 O1 R K T2 O2 • Randomized Pre and Post Test Control Group Design R E O1 T1 O2 R K O3 T2 O4 O1R E T1 O2 O3R K T2 O4
TRUE EKSPERIMEN(RancanganDuaFaktor) • Treatment by Level Design A = Perlakuan, mis: metodepembelajaran A1 = Met. CTL A2 = Met. Ekspositori B = Variebel Moderator, mis: IQ B1 = IQ Tinggi B2 = IQ Rendah Y = hasil belajar
JENIS PENGARUH PERLAKUAN THD Y dlm Treatment by Level Main Effect (EfekUtama) • EfekUtama A: A1 banding A2 Interaction Effect (efekinteraksi) • Efekinteraksi A x B terhadap Y Simple Effect (EfekSederhana) • Efeksederhana A: - A1B1 banding A2B1 - A1B2 banding A2B2
PERUMUSAN MASALAH (TbL) • Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. ekspositori? • Apakah ada pengaruh interaksi antara met. pemb. dan IQ thp hasil belajar? • Untuk siswa dgn IQ tinggi, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. Ekspositori? • Untuk siswa dgn IQ rendah, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. Ekspositori?
HIPOTESIS (TbL) • Hasil belajar siswa yg menggunakan met. pemb. CTL lebih tinggi dp siswa yg menggunakan met.pemb. Ekspositori. • Pengaruh met. pemb. Thd hasil belajar siswa tergantung pada IQ. • Untuk siswa dgn IQ tinggi, yg menggunakan met.pemb. CTL mempunyai hasil belajar lebih tinggi dp yg menggunakan met.pemb. ekspositori. • Untuk siswa dgn IQ rendah, yg menggunakan met.pemb. CTL mempunyai hasil belajar lebih rendah dp yg menggunakan met.pemb.ekspositori.
TRUE EKSPERIMEN(RancanganDuaFaktor) • Factorial Design A = Perlakuan, mis: metodepembelajaran A1 = Met. CTL A2 = Met. Ekspositori B = Bentuk Soal Tes Formatif B1 = Uraian B2 = Obyektif Y = hasil belajar Math
JENIS PENGARUH PERLAKUAN TERHADAP Y DLM DESAIN FAKTORIAL Main Effect (EfekUtama) • EfekUtama A: A1 banding A2 • EfekUtama B: B1 banding B2 Interaction Effect (efekinteraksi) • Efekinteraksi A x B terhadap Y Simple Effect (EfekSederhana) • Efeksederhana A: - A1B1 banding A2B1 - A1B2 banding A2B2 • EfekSederhana B: - A1B1 banding A1B2 - A2B1 banding A2B2
PERUMUSAN MASALAH (FD) • Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yg menggunakan met. pemb. CTL dan met. pemb. ekspositori? • Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian dan siswa yg diberi tes formatif bentuk obyektif? • Apakah ada pengaruh interaksi antara met. pemb. dan bentuk Tes formatif thp hasil belajar? • Untuk siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. Ekspositori?
PERUMUSAN MASALAH (FD) (LANJUTAN) • Untuk siswa yg diberi tes formatif bentuk obyektif, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met.pemb. CTL dan yg menggunakan met.pemb. ekspositori? • Untuk siswa yg menggunakan met.pemb. CTL, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg diberi tes formatif bentuk uraian dan yg diberi tes formatif bentuk obyektif? • Untuk siswa yg menggunakan met.pemb. ekspositori, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg diberi tes formatif bentuk uraian dan yg diberi tes formatif bentuk obyektif?