1 / 47

TEMPERATURE

TEMPERATURE. Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5°C Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 40°C Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°. ANATOMI FISIOLOGI PENGATURAN SUHU TUBUH.

doria
Download Presentation

TEMPERATURE

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEMPERATURE

  2. Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C • Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5°C • Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 40°C • Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°

  3. ANATOMI FISIOLOGI PENGATURAN SUHU TUBUH Suhu tubuh diatur oleh sistem saraf dan sistem endokrin Sistem Saraf Pusat pengatur suhu tubuh hipotalamus→ preoptik hipotalamus anterior. Pemanasan →vasodilatasi Dingin →vasokonstriksi

  4. 2. Sistem Endokrin a. Medula adrenal : Dingin mengakibatkan sekresi yg menstimulasi metabolisme shg meningkatkan pembentukan panas. b. Kelenjar tiroid : Dingin meningkatkan skresi tiroksin yg mengakibatkan peningkatan metabolisme dan pembentukan panas

  5. Sistem Endokrin • Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran hormon progesterone pada masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal

  6. Sistem Endokrin • Hormon pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.

  7. FISIOLOGI REGULASI SUHU Suhu tubuh adalah keadaan seimbang antara produksi panas tubuh dan kehilangan panas dari tubuh. diukur dengan derajat.

  8. Terdapat 2 jenis panas/ suhu tubuh yaitu : • Suhu inti ( suhu dari organ/jaringan tubuh bag dalam:otak,dada,perut dll) Suhu relatif konstan 37C/98,6F) 2. Suhu permukaan ( suhu kulit,jar.sub kutan dan lemak ).Variasi suhu antara 20C (68F)-40C(104F)

  9. PRODUKSI PANAS/HEAT PRODUCTION 5 Faktor penting produksi panas a. BMR ( Basal Metabolisme Rate ) b. Aktifitas otot c. Pengeluaran tiroxin d. Stimulasi simpatis,epinephrin dan norepineptin e. Demam

  10. KEHILANGAN PANAS/Heat loss 4 Mekanisme kehilangan panas: a. Konduksi : Perpindahan lgsung dari badan ke obyek tanpa gerakan : Kompres b. Konveksi : Melalui sirkulasi :Kipas angin

  11. c.Radiasi : Diantara kulit danlingkungan d. Evaporasi : Penguapan ( Insensibel water loss mis, pernafasan,kulit,)

  12. FAKTOR YG MEMPENGARUHISUHU TUBUH • Umur. Bayi sangat rawan thd perubahan suhu lingkungan yg ektrem, anak – anak lebih labil dibanding selama pubertas dan dewasa, sebagian orang umur lebih dari 75 th beresiko utk hypotermi • Variasi diurnal ( siklus cirkardian )Suhu tubuh bervariasi dlm sehari

  13. 3. Ecercise/Latihan: Kerja/latihan keras dapat meningkatkan suhu tubuh sampai 38,3C-40C 4. Hormon: Sekresi progesteron pada saat ovulasi meningkatkan suhu tubuh 0,3-0,6C pada suhu basal 5. Stres : Stimulasi sistem saraf simpatis dapat meningkatkan produksi epineprin dan norepineprin yg akan meningkatkan aktifitas metabolik dan produksi panas 6. Lingkungan : Suhu lingkungan yg ektrem dpt mempengaruhi sistem regulasi suhu individu

  14. FAKTOR LAIN • Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.

  15. FAKTOR LAIN • Demam ( peradangan ) Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar 120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C. • Status gizi Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20 – 30%. Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang

  16. Tentang Anak Mengapa Fokus Pembahasan Kita ? • Karena peningkatan suhu tubuh pada anak sangat berpengaruh terhadap fisiologis organ tubuhnya, karena luas permukaan tubuh relatif kecil dibandingkan pada orang dewasa, menyebabkan ketidakseimbangan organ tubuhnya. Peningkatan suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, letargi, penurunan nafsu makan sehingga asupan gizi berkurang termasuk kejang yang mengancam kelangsungan hidupnya, lebih lanjut dapat mengakibatkan terganggunya proses tumbuh kembang anak

  17. Ketidakseimbangan pengaturan suhu • PENINGKATAN SUHU • PENURUNAN SUHU

  18. PENINGKATAN SUHU Suhu tubuh diatas rentang normal disebut Pyrexia,Hypertermia,atau fever.

  19. PERUBAHAN PD SUHU TUBUH Demam tinggi spt 41C disbt Hyperpyrexia Seseorang dalam keadaan demam dst febris

  20. ANTIGEN ANTIBODI ZAT INTERKULIN 1/PIROGEN ENDOGEN/PIROGEN LEUKOSIT SIRKULASI HIPOTALAMUS PROSTAGLANDINE E2 PANAS

  21. Type demam intermittent Remittent relapsing, dan constant

  22. Demam Intermittent : Suhu tubuh menunjukan interval yang teratur antara periode demam dan periode suhu normal/subnormal (Demam selang – seling ) • Demam Remittent : Suhu berfluktuasi lebih dari 2C terjadi lebih dari 24 jam tetapi diatas normal

  23. Demam relapsing :Periode demam pendek beberapa hari diselingi suhu normal 1 / 2 hari • Demam Constant : Temperatur tubuh berfluktuasi minimal tetapi selalu diatas normal

  24. Perubahan yg cepat ini disebut krisis atau vasodilatasi/defervesente stages of pyresix condition • Kembalinya suhu tubuh secara pelan ke normal disebut lysis.

  25. TANDA – TANDA DEMAM • Onset ( Stadium Mengigil ): • Peningkatan denyut jantung • Nafas cepat dan dalam • Mengigil selama peningkatan aktifitas kontraksi otot dan mengkerutnya pori-pori • Mengeluh kedinginan • Kuku jari sianosis • Tampak bercak – bercak pd kulit selama kontriksi dari musculus pilo-erektus • Berkeringat • Temp meningkat

  26. Course / dampak • Kedinginan • Kulit panas • Merasa panas dingin • Peningkatan pernafasan • Kehausan terus • Dehidrasi • Kelelahan • Delirium • Kejang selama iritasi dari sel saraf • Mukosa bibir kering • Kehilangan nafsu makan • Lemah • Katabolisme protein

  27. Defervesense ( Fever abatemen ) • Kulit kelihatan mengkerut dan terasa panas • Berkeringat • Tambah mengigil • Dehidrasi

  28. INTERVENSI KEP.PAS.DEMAM • Monitor tanda- tanda vital • Kaji warna kulit dan suhu • Monitor jumlah leukosit,hematokrit,dan lihat data lab • Buka selimut bila pasien panas, tetapi sediakan ekstra selimut bila kedinginan • Sediakan makanan yg adekuat dan cairan( 2500-3000ml/hari )utk mencapai peningkatan metabolik dan pencegahan dehidrasi bila tidak ada kontra indikasi, bila pasien berkeringat terus dpt menyebabkan dehidrasi

  29. 6. Ukur intake dan out put 7. Pasang cairan intravena mentenen 8. Kurangi aktifitas fisik utk membatasi produksi panas khususnya selama panas 9. Berikan antipiretika sesuai order 10. Sediakan oral hygiene utk menjaga mukosa bibir tetap lembab. Panas dapat menyebabkan bibir kering dan pecah akibat kekurangan cairan 11.Sediakan dan beri kompres basah untuk membantu menurunkan panas melalui proses konduksi. 12. Sediakan baju yang kering dan sprai untuk meningkatkan kehilangan panas secara konduksi

  30. HYPOTHERMIA • Hypotermia adalah temperatur inti tubuh dibawah limit dari normal ( Kozier,1995 ) • Suatu keadaan dimana individu mengalami atau beresiko untuk mengalami penurunan suhu tubuh dibawah 35,5 ( 96F )perektal disebabkan oleh peningkatan faktor – faktor ekternal ( Carpenito, 2000 )

  31. 3 Mekanisme terjadinya hypotermia • Kehilangan panas berlebihan • Produksi panas tidak adekuat untuk mengatasi kehilangan panas • Gangguan termoregulasi hypotalamus

  32. TANDA KLINIS HYPOTERMIA • Temperatur tubuh menurun • Merasa dingin/mengigil • Kulit pucat,dingin • Hypotensi • Out put urine berkurang • Koordinasi otot berkurang • Disorientasi • Penurunan kesadaran - Coma

  33. FAKTOR RESIKO HYPOTERMIA • Terpajan lingkungan dingin yang lama • Kemiskinan/tidak ada tempat berlindung • Usia yang ekstrem (Bayi baru lahir/lansia) • Penyakit neurovaskuler/Vaskuler perifer • Malnutrisi/Kahexia • Perioperasi

  34. Intervensi • Kaji adanya faktor resiko • Pantau suhu tubuh dan lingkungan • Anjurkan membatasi bepergian jika suhu sangat dingin • Beri/Anjurkan menggunakan kaos kaki hangat, sweater, sarung tangan, topi • Jelaskan pada anggota keluarga bahwa bayi baru lahir dan orang tualebih mudah terjadi penguapan

  35. Kaji sirkulasi yang adekuat di exterimitas / nadi perifer Untuk anak – anak dan lansia selama intra operasi/Bila tdk terjadi perdarahan -Tingkatkan suhu kamar operasi sebelum operasi • Tutup dengan selimut hangat waktu tiba diruang operasi • Pertahankan kepala tetap tertutup • Ajarkan tanda – tanda dini hypotermi • Jelaskan kebutuhan minum 8 – 10 gelas setiap hari,makan roti porsi kecil dan minum hangat • Jelaskan untuk tidak minum alkohol selama udara sangat dingin

  36. MEMBERI KOMPRES DINGIN (KIRBAT ES) • Pengertian : Memberi kompres dingin kepada pasien yg memerlukan dengan menggunakan kirbat es yg diisi potongan es • Tujuan : • Menurunkan suhu tubuh • Mengurangi rasa sakit • Mengurangi perdarahan

  37. MEMBERI KOMPRES DINGIN (KIRBAT ES)

  38. MEMBERI KOMPRES DINGIN (KIRBAT ES)

  39. Persiapan Alat : • Kirbat es leher • Sarung sesuai bentuk kalau ada • Es dalam tempatnya • Air dalam waskom + garam • Perlak Prosedur kerja : • Persiapan alat • Persiapan lingkungan • Persiapan pasien

  40. Pelaksanaan : • Komunikasi • Cusi tangan • Persiapan kirbat es * Siapkan potongan es isi garam satu sendok kemudian masukkan kedalam baskom berisi air * Masukkan potongan es 2/3 bagian * Keluarkan udara dan cek kebocorannya * Kemudian pakaikan sarung 4. Persiapan pasien dan lingkungan 5. Pasang kirbat es pada leher

  41. Catatan : • Kirbat es tidak boleh menekan ( kontak langsung dg tubuh pasien ) • Observasi suhu ( es mencair/tidak ) • Memasang kirbat es jangan terbalik • Bila pas.tampak kedinginan(Cyanosis) tindakan dihentikan • Perhatikan keadaan kulit adakah iritasi • Bila tidak ada kirbat es diganti dengan kantong plastik

  42. MEMBERI KOMPRES HANGAT • Pengertian : Memberi rasa hangat pada tubuh dgn menggunakan air hangat pd bag.tubuh yg memerlukan • Tujuan : • Pengaturan keseimbangan suhu tubuh • Memperlancar sirkulasi darah • Mengurangi rasa sakit • Memberi rasa nyaman

  43. Persiapan alat • Lap kecil 3 buah • Mangkok berisi cairan hangat • Handuk Prosedur kerja : • Persiapan alat • Persiapan lingkungan • Persiapan pasien

  44. Pelaksanaan • Komunikasi • Cuci tangan • Dekatkan alat • Buka pakaian pasien bila perlu • Basahi lap kemudian letakkan pada dahi, ketiak dan lipatan lainnya • Lakukan secara berulang – ulang • Bereskan alat – alat lalu cuci tangan

  45. HAPPY VALENTINE HONNEY From me

More Related