800 likes | 983 Views
TRAINING. MANAJEMEN PERUSAHAAN AIR MINUM. BERSERTIFIKAT KOMPETENSI. TINGKAT MUDA. Sasaran Pembelajaran:. Mampu meningkatkan efisiensi & pendapatan operasional. DEFINISI MANAJEMEN GEORGE TERRY. TARGET. EFEKTIF. EFISIEN. Merupakan suatu proses untuk.
E N D
TRAINING MANAJEMEN PERUSAHAAN AIR MINUM BERSERTIFIKAT KOMPETENSI TINGKAT MUDA Sasaran Pembelajaran: Mampu meningkatkan efisiensi & pendapatan operasional
DEFINISI MANAJEMEN GEORGE TERRY TARGET EFEKTIF EFISIEN Merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan/sasaran (yang sudah ditetapkan) secara efektif dan efisien Proses diterapkan pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok manusia yang METODE ILMIAH P O METODE SENI A C dilengkapi dengan sumber daya melalui perencanaan, pengor- ganisasian , penggerakan dan pengendalian P R O S E S M-1 M-4 M-5 MAN MAN M-2 menggunakan metode ilmu dan seni M-3 M,I,T MAN
MANAJEMEN BISNIS AIR MINUM 1. Manajemen 2. Bisnis 3. Air Minum
BISNIS Bisnis adalah the organized effort of individuals (usaha-usaha yang terorganisasi) yang dijalankan untuk memperoleh keuntungan dengan cara menghasilkan dan menjual barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat Organisasi bisnis dikenal dengan istilah perusahaan.
Kebutuhan Hidup No.2 Hak Dasar
MANAJEMEN BISNIS AIR MINUM 3. Manajemen Bisnis Air Minum Proses yang terstruktur dalam organisi bisnis agar berhasil memperoleh laba melalui penyediaan/penjualan air minum kepada masyarakat yang membutuhkan 2. Manajemen Bisnis Proses yang terstruktur dalam organisi bisnis agar berhasil memperoleh laba melalui penyediaan/penjualan barang/jasa kepada masyarakat yang membutuhkan 1. Manajemen Proses yang terstruktur untuk mencapai tujuan/sasaran (yang sudah ditetapkan) secara efektif dan efisien
FAKTOR TERKAIT BISNIS Faktor-faktor yang terkait dengan bisnis Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen Keuntungan Mengatasi Resiko Pertumbuhan dan perkembangan Tanggung jawab sosial.
PUBLIC & PRIVATE GOODS Public Goods Non-exclusion Sekali barang tersebut ada, maka orang tidak dapat dikecualikan untuk tidak menikmati barang tersebut Non-rivalvery Untuk mengkonsumsi barang publik, seseorang tidak perlu berkompetisi Private Goods Pengorbanan Untuk memperoleh produk/ jasa yang diperlukan, harus membayar Hukum Pasar harga dan pasokan mengikuti Hukum Pasar/ mekanisme bisnis
SEMI PUBLIC GOODS Air minum yang disediakan melalui sistem perpipaan oleh PDAM kepada masyarakat diperlakukan sebagai Semi Public Goods Bukan public goods (masyarakatmembayar --- Perpres 67/2006 Bukan private goods (tidak diberlakukan Hukum Pasar ---pengeluaran untuk air tidak melebihi 4% dari rata-rata pendapatan rumah tangga )
BIAYA YANG DIPERHITUNGKAN PP 16/2005 Komponen biaya yang diperhitungkan dalam perhitungan tarif meliputi: Biaya operasi dan pemeliharaan Biaya depresiasi/amortisasi Biaya bunga pinjaman Biaya-biaya lain, dan Keuntungan yang wajar
MINIMAL HARUS CR PERMENDAGRI 23/2003 Pendapatan PDAM harus mencukupi untuk pemulihan biaya Pemulihan biaya serendah-rendahnya sama dengan Biaya Akunting Setinggi-tingginya sama dengan Biaya Finansial
SUBSIDI SILANG & TARIF PROGRESIF Agar di satu sisi masyarakat mendapatpelayanan yang baik dengan tarif yangterjangkau, dan disisi lain operator (PDAM dll)tidak rugi agar bisa terus memberikanpelayanan, diterapkan Subsidi silang antar kelompok pelanggan Tarif progresip
SUBSIDI SILANG & PROGRESIF (PDAM Contoh)
COST RECOVERY Pada prinsipnya, suatu perusahaan hanya akan dapat beroperasi secara berkelanjutan, jika pendapatannya mampu: menutup seluruh biaya yang dikeluarkan (Cost Recovery) dan Biaya Pendapatan menghasilkan tingkat laba yang wajar (untuk melakukan inovasi & berkembang).
LABA ITU PENTING Keuntungan atau laba usaha penting baik bagi perusahaan sendiri maupun bagi pemerintah Keuntungan dapat mempertahankan kelangsungan usaha Keuntungan menjadi motivator untuk bekerja Keuntungan akan memberikan pajak kepada pemerintah.
PDAM dibentuk sebagai perusahaan yang mengemban 2 misi MISI II PERUSAHAAN Kinerja Perusahaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) MISI I PELAYANAN MASYARAKAT % Masyarakat Terlayani Menyediakan air minum kepada masyarakat dalam rangka menunjang kesehatan dan peningkatan kesejahteraan
BIAYA PENYEDIAAN AIR MINUM Biaya penyediaan air minum ditentukan oleh: Jenis sumber air baku, jarak sumber kualitas air baku Kewajiban Pinjaman Depresiasi Biaya Adm. & Umum Biaya termurah ---- air gravitasi biaya termahal ---- air permukaan Biaya O & M Biaya Total Volume Air Terjual Biaya/M3 =
SUMBER AIR BAKU Kualitas Secara fisik kualitas air - Kuantitas Secara kuantitas, umumnya Biaya rendah GRAVITASI SUMUR DALAM mata air umumnya sangat baik Kadang-kadang mengan- dung Fe, Mn maupun CO2 agresif tinggi. relatif kecil dibandingkan dengan sumber air lainnya Diperlukan pengolahan yang komprehensif, terlebih jika telah tercemari oleh limbah industri, rumah tangga dan pestisida dari pertanian Secara kuantitas, air permu- kaan tidak ada masalah. paling mahal AIR PERMUKAAN
AIR PERMUKAAN MEMERLUKAN PENGOLAHAN LENGKAP 11% Biaya penyediaan air bersih dengan Listrik B.Kimia Staff Pemel. Emerg Lain2 pengolahan lengkap (air permukaan) lebih mahal dibanding sumur bor dan gravitasi Komponen Biaya terbesar adalah listrik dan kedua bahan kimia 8% 16% 10% 40% 15% PT. Adhya Tirta Batam (2003) Biaya Distribusi Biaya Pengambilan Air Baku Biaya Pengolahan
PENDAPATAN AIR Volume air terjual tarif (rata-rata) X (yang tercatat meter) Pendapatan Air PDAM besarnya sama dengan : Volume air yang terjual dikalikan Tarif rata-rata
46% TIDAK LAYAK DIKONSUMSI Laporan MDGs Indonesia 2010 Akses masyarakat terhadap air yang layak dikonsumsi 53,4 % Akses masyarakat terhadap sanitasi dasar baru mencapai 67,1% Sumber: WSLIC-2, Ditjen. Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan 2005
AKSESIBILITAS PENYEDIAAN AIR MINUM MENURUT SUMBER AIR, PERKOTAAN, Th 2003 (%) lainnya, 0.4 air sungai, 0.6 air ledeng, 32.0 mata air tak terlindung, 0.8 air kemasan, 4.0 air hujan, 1.5 mata air terlindung, 2.3 sumur tak terlindung, 6.0 sumur terlindung, 30.7 pompa, 21.9
AKSESIBILITAS AIR MINUM MENURUT SUMBER AIR, PERDESAAN Th 2003 (%) mata air tak terlindung, 7.9 lainnya, 0.4 air ledeng, 6.4 pompa, 9.3 sumur tak terlindung, 17.4 air sungai, 4.9 air kemasan, 0.4 mata air terlindung, 11.9 sumur terlindung, 39.0 air hujan, 3.5
AIR MINUM Perkotaan 79% Pemerintah Indonesia menanda tangani hasil kesepakatan KTT BUMI dan mengadopsi TARGET 10 Mengurangi separuh, pada tahun 2015, dari proporsi penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi dasar Pedesaan Nasional Perkotaan Perpipaan 86 % 93 % 79 % Nonperpipaan Pedesaan Perpipaan Nonperpipaan 14 % 77 % 20 % 57 % 20%
BASIC NEED Basic need diartikan sebagai perkiraan jumlah minimal penggunaan air oleh suatu rumah tangga atau perorangan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan. Jika: basic need per orang per hari antara 100-300 liter tingkat hunian rata-rata per rumah tangga 5 orang, maka tingkat pemakaian dasar minimum per rumah tangga per bulan menjadi: 5 orang X (100 - 300) liter X 30 hari 1000 = BN = 15 - 45 M3/RT/bulan
TINGKAT KONSUMSI Yang dimaksud dengan tingkat konsumsi (consumption rate) adalah besamya konsumsi pemakaian air nyata (real) dalam satuan liter per orang per hari sebagai hasil perhitungan dari total penjualan air yang masuk rekening (penjualan) pergolongan pelanggan yang dihuni (hunian) dibagi dengan total populasi pelayanan. Total Penjualan (m3) x 1.000 (liter) Total Populasi Pelayanan (orang) x 30 (hari) Consumption Rate = CR = Satuan = [liter/orang/hari]
KEBUTUHAN PUNCAK & TERENDAH Kebutuhan pelanggan berbeda untuk waktu yang berlainan. Kebutuhan puncak pagi hari mulai pukul 6 - 8 pagi dan sore hari/malam hari mulai pukul 5 - 8 malam. dapat mencapai dua kali lipat kebutuhan harian rata-rata Kebutuhan terendah pukul 2 - 3 dini hari mencapai 20 % kebutuhan harian rata-rata
KINERJA PERUSAHAAN Kepmendagri Nomor 47 Tahun 1999 Kinerja Keuangan Kinerja Operasional Kinerja Administratif Nilai Kinerja > 75 > 60 - 75 > 45 - 60 > 30 - 45 < / = 30 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Tidak Baik
KEBERHASILAN PERUSAHAAN Ukuran keberhasilan perusahaan bukan hanya keberhasilan (kinerja) keuangan.
Balanced Scorecard Measures That Drive Performance (Harvard Business Review) CUSTOMERS FINANSIAL PR. BISNIS/ SISTEM BIAYA PENDAPATAN SDM/ INOVASI
PERSPEKTIF KEMAMPUAN Perspektif Finansial Ukuran kemampuan perusahaan untuk mencapai nilai yang baik secara finansial Perspekti Customers Ukuran kemampuan perusahaan untuk memuaskan pelanggan (memberikan pelayanan yang baik) Perspektif Proses Bisnis (Operasional) Ukuran kemampuan perusahaan untuk mewujudkan proses yang efisien dan produktiv Perspektif Inovasi/Pembelajaran (SDM) Ukuran kemampuan perusahaan dalam pembinaan SDM sehingga memiliki SDM dengan kompetensi dan komitmen yang baik
RASIO OPERASI tarif rata-rata efisiensi tagihan volume air yang menjadi FINANSIAL CUSTOMERS loyal puas K – 3 OPERASIONAL kecepatan penanganan gangguan informasi & komunikasi Efisiensi sistem baik dan terawat berjiwa entrepreneur SDM kompeten komitmen
RAPOT PDAM Satuan 1. PERSPEKTIF KEUANGAN 2. PERSPEKTIF CUSTOMER 3. PERSPEKTIF PROSES BISNIS (Operasional) 4. PERSPEKTIF INOVASI/PEMBELAJARAN (SDM) Disebut “Indikator Kinerja” Nilai
1. CUSTOMERS FINANSIAL 1. Rasio Operasi PR. BISNIS/ SISTEM 2. Efisiensi Tagihan BIAYA PENDAPATAN SDM/ INOVASI
K. Pinjaman Tidak mungkin Perusahaan yang rugi dapat memberikan: » Pelayanan Prima » Kesejahteraan yang baik (bagi karyawan) Pendapatan Depresiasi Adm & U O&M
PENDEKATAN UNTUK MENCAPAI CR 1. Efisiensi 2. Peningkatan Pendapatan Cost Recovery CR – Pemulihan Biaya
Biaya & Pendapatan Biaya CR2 (1) Efisiensi Peningkatan CR3 CR1 Pendekatan seketika (lonjakan tarif) Pendapatan Pendapatan (2) T2 Waktu T1 2004 T3
BIAYA PENYEDIAAN AIR MINUM Kewajiban Pinjaman Depresiasi Biaya untuk penggantian asset yang rusak Biaya Administrasi & Umum Biaya O & M Biaya yang diperlukan untuk pengoperasian asset biaya pemeliharaan asset agar dapat berfungsi dengan baik
BIAYA LISTRIK & KIMIA Biaya Listrik Pemborosan biaya listrik disebabkan a.l oleh: Kapasitas terpasang yang terlalu tinggi dibandingkan kebutuhan Pompa/mesin boros enersi Biaya Kimia Pemborosan pemakaian bahan kimia disebabkan a.l. oleh: Pembubuhan yang tidak tepat Kualitas Listrik B.Kimia Staff Pemel. Emerg Lain2