1.83k likes | 3.46k Views
Modul 06 Routing, Static Routing. Prepared by Timotius Witono , S.Kom , MT Edited by Catur Iswahyudi. Sasaran. Definisi Routing (Routing Definition) Static Routing (Static Routing) Implementasi Static Routing menggunakan Packet Tracer (Routing Implementation). R. S. I.
E N D
Modul 06Routing, Static Routing Prepared by TimotiusWitono, S.Kom, MT Edited by Catur Iswahyudi
Sasaran • Definisi Routing (Routing Definition) • Static Routing (Static Routing) • Implementasi Static Routing menggunakan Packet Tracer (Routing Implementation) R S I
Pendahuluan • Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing • Routing merupakan fungsi yang bertanggung jawab membawa data melewati sekumpulan jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk dilewati data • Tugas Routing akan dilakukan device jaringan yang disebut sebagai Router
Setiap frame Ethernet mengandung alamat tujuan dan asal, tipe protokol, dan data Datagram • Setiap kartu ethernet memiliki alamat yang unik • Bagaimana menentukan alamat Ethernet host tujuan datagram ?
ARP • ARP (Address Resolution Protocol) bertugas untuk menterjemahkan IP address ke alamat ethernet dengan cara membuat Cache ARP table
Router • Router merupakan komputer jaringan yang bertugas atau difungsikan menghubungkan dua jaringan atau lebih • Type router : • Komputer yang kita fungsikan Router • Peralatan khusus yang dirancang sebagai Router • Tugas router memforward data (Fungsi IP Forward harus diaktifkan) menggunakan routing protokol (Algoritma Routing) • Data diatur oleh Routed Protocol
PC Router • Router adalah komputer general purpose (untuk tujuan yang lebih luas) dengan dua atau lebih interface jaringan (NIC Card) di dalamnya yang berfungsi menghubungkan 2 jaringan atau lebih, sehingga dia bisa meneruskan paket dari satu jaringan ke jaringan yang lain • Untuk jaringan kecil, interface-nya adalah NIC Card, sehingga router mempunyai 2 NIC atau lebih yang bisa menghubungkan dengan jaringan lain. • Untuk LAN kecil yang terhubung internet, salah satu interface adalah NIC card, dan interface yang lain adalah sembarang hardware jaringan misal modem untuk leased line atau ISDN atau koneksi internet ADSL yang digunakan
Gateway • Supaya Router bisa meneruskan data, komputer yang ada pada jaringan tersebut harus menugaskan router untuk meneruskan data • Penugasan dilakukan dengan cara setting komputer default gateway ke router • Jika kita tidak setting default gateway maka bisa dipastikan LAN tersebut tidak bisa terkoneksi dengan jaringan lainnya
Routing Table • Dua cara membangun tabel Routing : • Static Routing • Dibangun berdasarkan definisi dari administrator • Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah jaringan tidak terkoneksi • Dynamic Routing • Secara otomatis router jalur routingnya, dengan cara bertukar informasi antar router menggunakan protokol tftp • Kategori algoritma dinamik : • Distance Vector • Link State • Hybrid
IP Aliasing • IP Aliasing adalah adalah mapping single MAC Address untuk multiple IPaddress, satu NIC bisa diberi nomor IP lebih dari satu • Dengan 1 NIC bisa menghubungkan 2 subnet yang berbeda • Dengan 2 NIC bisa menghubungkan 3 subnet yang berbeda
Routing Definition • Arti Routing • Jenis Routing • Static vs Dynamic Routing R
Arti Routing .. R • Proses pengambilan keputusan : lewat gatewayyang mana paket harus dilewatkan • Routing dilakukan untuk setiap paket
Jenis Routing .. R 0. MinimalRouting 1. Static Routing 2. Dynamic Routing
0. Minimal Routing R • Informasi minimum yang harus ada bagi host yang tersambung ke suatu network • Rute untuk mencapai host-host yang terhubung langsung pada network yang sama • Terbentuk pada saat konfigurasi interface root@gap02015:~# route -n Kernel IP routing table Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface 192.168.100.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0 192.168.200.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0 0 eth1
0. Minimal Routing R Minimal routing
1. Static Routing R • Informasi routing tambahan melalui gateway • Dibentuk secara manual oleh administrator berdasarkan konfigurasi network • Cocok untuk network yang hanya memilikibeberapa gateway
2. Dynamic Routing R • Informasi routing diberikan secara periodik oleh gateway • Digunakan pada network dengan banyak gateway (perkembangan yang pesat) • Menggunakan routing protocol untuk pertukaran informasirouting
2. Dynamic Routing (cont’d) R Routing Protocol • Perangkat lunak yang mempertukarkan routing information untuk membentuk routing table • Melakukan updaterouting table secara periodik • Berfungsi untuk menentukan rute terbaik ( jika terdapat beberapa rute untuk tujuan yang sama )
Perbandingan Static dan Dynamic Routing Static vs Dynamic Routing R
Static Routing • Static Routing Table • Keuntungan dan Kerugian Static Routing S
Static Routing Table S • Menggunakan perintah : route • Berdasarkan konfigurasi network address & subnet mask • Jika hanya ada satu gateway, dapat memakai default route
Static Routing Table S windows router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.2 router(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.1 cisco root@gap02015:~# route add -net 192.168.150.0 netmask 255.255.255.0 gw 192.168.100.100 root@gap02015:~# route add default gw 192.168.100.100 linux
Keuntungan dan Kerugian Static Routing S • Keuntungan • Lebihmudahdiimplementasikandalamjaringanskalakecildibanding dynamic routing • Static routing tidakmembutuhkan router yang mendukung Routing Protocol, sehinggabiayaimplementasilebihmurahdibanding dynamic routing • Tidakmenghabiskanbandwith, karenatidakadapertukaraninformasi routing table antar router • Kerugian • Sangatmemusingkanjikajaringanberkembangmenjadibesar • Sangatpekaterhadapkesalahankonfigurasi (konfigurasi yang salahakanmengakibatkan routing tidakdapatbekerja)
Implementasi Static Routing • Case Study I
Contoh 1 (2 jaringan) I Network/subnet 192.168.1.0 255.255.255.0 Network/subnet 192.168.2.0 255.255.255.0
Contoh 2 (3 jaringan) I Network/subnet 192.168.10.0 255.255.255.0 Network/subnet 192.168.2.0 255.255.255.0 Network/subnet 192.168.1.0 255.255.255.0
Contoh 3 (5 jaringan) I Network/subnet 192.168.2.0 255.255.255.0 Network/subnet 192.168.3.0 255.255.255.0 Network/subnet 192.168.1.0 255.255.255.0 Network/subnet 192.168.20.0 255.255.255.0 Network/subnet 192.168.10.0 255.255.255.0
Latihan • Lihat gambar di bawah, jika diberikan net ID (100.10.10.0/24) untuk perhitungan awal dan terdapat NET A (10 komputer), NET B(20 komputer), NET C (35 komputer) : • Tentukan masing-masing NET ID, IP dari masing-masing jaringan dengan efisien ! • Tentukan tabel routing di masing-masing router yang terkoneksi pada jaringan tersebut agar dapat connect internet !