40 likes | 270 Views
Maha Suci dan Maha Bijak Allah yang telah memeberikan manusia berbagai macam potensi yang yang menjadi furqon atau pembeda dari mahluk-mahluk yang lainya. Allah memberikan potensi ruhiyah yang dimanfestasikan dengan dzikrullah, fikriyah dengan manifestasi fikiran
E N D
Maha Suci dan Maha Bijak Allah yang telah memeberikan manusia berbagai macam potensi yang yang menjadi furqon atau pembeda dari mahluk-mahluk yang lainya. Allah memberikan potensi ruhiyah yang dimanfestasikan dengan dzikrullah, fikriyah dengan manifestasi fikiran serta jasadiyah yang hendaknya dimanifestasikan dengan amal sholeh. Apalah jadinya manusia dikala tidak ada tawazun atau keseimbanagan antara potensi-potensi yang sangat luar biasa ini. Dikala aspek materi manusia yang lebih ditonjolkan maka manusia tiada bedanya dengan hewan dan berlakulah hukum rimba, dikala aspek materi dan akalpun terpenuhi namun aspek fitroh diabaikan maka dunia ini tiada bedanya sebagai neraka karena amanah-amanah manusia yang diberikan Allah SWT, tidak terlaksana diantaranya adalah beribadah, sebagai kholifah atau penanggung jawab kehidupan di dunia, dan sebagai da'i yang beramarma'ruf nahi munkar. Oleh karena itu Allah dengan wahyu-Nya yang suci nan mulia mempresentasikan model manusia yang dapat menjalani hal itu sebagaimana yang dijalankan oleh qudwah kita Muhammad Rasulullah saw. Model itu adalah model sebagai rausyan fikr yaitu Ulul Albab, model yang seringkali muncul di ayat-ayat al qur'an, model yang digambarkan sebagai insan yang tidak hanya bergelut pada satu dimensi saja. Namun sebuah model manusia yang syumul paradigmanya akan dirinya dan tuhanya, dirinya dan rasulnya, dirinya dan agamanya, dirinya dan umat, dirinya dan masyarakat, dirinya dan keluarga, dan dirinya dengan dirinya. CIRI-CIRI ULUL ALBAB Orang yang mengambil pelajaran dari hukum Allah/Qishas (Al Baqarah: 179). Orang-orang yang diberi hikmah dan sanggup mengambil pelajaran dari Allah SWT (Al Baqarah: 269). Bersungguh-sungguh mencari ilmu (Ali 'Imran: 7). Merenungi ciptaan Allah, baik yang berada di langit maupun di bumi (Ali 'Imran: 190, Az Zumar:: 21).
Banyak Berdzkir,Dzikir lisan, hati dan pikiran serta perbuatan (Ali 'Imran 190). Kritis mendengarkan pembicaraan, ungkapa atau pikiran orang lain (Az Zumar: 18). Mengambil pelajaran dari kitab-kitab yang diwahyukan Allah (Ali 'Imran: 7, Al Mukmin: 54). Sanggup mempertahankan keyakinan (Al Maidah: 100). Berusaha menyampaikna peringatan Allah kepada masyarakat tentang tauhid (Ibrahim: 52). Memenuhi janji Allah (Ar Rad: 19-20). Bangun di tengah malam (Az Zumar: 9). from : http://wahyu-ululalbab.blogspot.com/2009/01/makalah-ulul-albab.html