110 likes | 244 Views
Penggerakan ( Uitlokking / Uitlokken ). Surastini Fitriasih. Menggerakkan/Menganjurkan/Membujuk. Seseorang punya kehendak untuk melakukan TP, tetapi tidak melakukannya sendiri , melainkan menggerakkan orang lain utk melaksanakan niatnya itu
E N D
Penggerakan (Uitlokking/Uitlokken) Surastini Fitriasih
Menggerakkan/Menganjurkan/Membujuk • Seseorangpunyakehendakuntukmelakukan TP, tetapitidakmelakukannyasendiri, melainkanmenggerakkanorang lain utkmelaksanakanniatnyaitu • Syarat-syaratPenggerakkan yang dapatdipidana: • Adakesengajaanmenggerakkanorang lain untukmelakukan TP • Menggerakkandenganupaya-upaya yang adadalamPasal 55 ayat (1) butir ke-2: pemberian, janji, penyalahgunaankekuasaanataupengaruh, kekerasan, ancamankekerasan, tipudaya, memberikesempatan, alat , keterangan
…..Lanjutan • Ada yang tergerak untuk melakukan TP akibat dengan sengaja digerakkan dengan upaya-upaya dalam Pasal 55 ayat (1) butir ke-2 KUHP • Yang digerakkan melakukan delik yang dianjurkan atau percobaannya (catatan: Pasal 163 bis) • Yang digerakkan dapat dipertanggungjawabkan menurut hukum pidana
Pemidanaan terhadap Penggerak (Uitlokker) • Diancam pidana yang sama dengan pelaku langsung (yang digerakkan/uitgelokte), pada: • penggerakan yang berhasil (geslaagde uitlokking) • penggerakan yang sampai pada taraf percobaan yang dapat dipidana (uitlokking bij poging)
Pasal 163 bis: • Penggerakan yang gagal (mislukte uitlokking/ poging tot uitlokking = mencoba menggerakkan) • Penggerakan tanpa akibat (zonder gevolg gebleven uitlokking) - Pemidanaan terhadap penggerak: maksimal 6 tahun penjara atau denda Rp. 4500,- tetapi tidak boleh lebih berat daripada: • pidana untuk percobaan TP- kl percobaannya dapat dipidana • pidana karena melakukan TP- dalam hal percobaan melakukan TP (yaitu kejahatan) tidak dapat dipidana
Pasal 163 bis • Menurut Pompe, Jonkers, Hazewinkel-Suringa: Pasal 163 bis berlaku juga pada doeplegen, karena istilah yang digunakan dalam rumusan pasalnya bukan uitlokken tetapi trachten te bewegen (yang maknanya lebih luas dari uitlokken) • Pasal 163 bis berlaku pada doenplegen, asalkan daya upaya yang digunakan terbatas pada daya upaya yang disebut Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP
Batas Pertanggungjawaban Seorang Penggerak (Pasal 55 ayat (2)) • Hanya sebatas perbuatan yang dengan sengaja digerakkan oleh penggerak, beserta dengan akibatnya • Yang dimaksud dengan akibat adalah akibat obyektif yang dapat menyebabkan diperberatnya pidana yang akan dijatuhkan (Mis. Ayat (3) Pasal 351 KUHP) • Tidak dipersyaratkan bahwa penggerak telah mengetahui terlebih dahulu akibat-akibat yang akan terjadi. Ia juga bertanggungjawab atas akibat yang tidak dapat diketahui atau diramalkannya terlebih dahulu
Pertanggungjawaban Seorang Penggerak • A mengajak B untukmemukul C dengansebatangkayu. Akantetapi B tidakmemukul C dengankayu, malahanmenusuk C dengansebilahpisau • Bagaimanapertanggungjawaban A?
Penggerakan dalam hal Delik Jabatan • Baik pegawai negeri maupun bukan pegawai negeri dapat membujuk seorang pegawai negeri untuk melakukan delik jabatan (sehingga keduanya mungkin untuk dipidana) • Bagaimana bila yang dibujuk bukan pegawai negeri? - Van Hattum: tidak mungkin seorang bukan pegawai negeri dibujuk untuk melakukan delik jabatan - Kalau yang membujuk pegawai negeri, seharusnya sama dengan perlakuan pada menyuruh: # kalau mengetahui bahwa yang membujuk pegawai negeri seharusnya dapat dihukum
Menyuruh Melakukan Sarana menggerakkan tidak ditentukan Pelaku langsung tidak dapat dipertanggungjawabkan Menggerakkan Sarana menggerakkan ditentukan secara limitatif Pelaku langsung dapat dipertanggungjawabkan Perbedaan antara Menyuruh Melakukan dengan Menggerakkan
Menggerakkan Keterangan, sarana, kesempatandigunakanolehpenggerakuntukmenimbulkankehendakmelakukan TP padapelakulangsung Membantu Keterangan, sarana, kesempatandigunakanolehpembantuuntukmemberikanbantuanpadapelakulangsung Perbedaan Menggerakkan dengan Membantu Sebelum TP Terjadi