540 likes | 869 Views
IMMUNOHEMATOLOGI. IMUNOHEMATOLOGI. Cabang Ilmu Patologi Klinik yg mempelajari penggunaan teknik imunologik untuk mendeteksi kelainan-kelainan hematologik, al: 1. Reaksi transfusi hemolitik 2. Reaksi hemolitik pd bayi yang baru lahir (HDN=Hemolytic Disease of the Newborn)
E N D
IMUNOHEMATOLOGI Cabang Ilmu Patologi Klinik yg mempelajari penggunaan teknik imunologik untuk mendeteksi kelainan-kelainan hematologik, al: 1.Reaksi transfusi hemolitik 2. Reaksi hemolitik pd bayi yang baru lahir (HDN=Hemolytic Disease of the Newborn) 3. Reaksi hemolitik pd AIHA (Auto Immuno Hemolytic Anemia)
Pemeriksaan laboratorium yg sering dilakukan untuk kepentingan klinis adalah : 1.Deteksi Antigen (Ag) gol darah ABO & Rhesus (Rh) 2. Tes pretransfusi : Cross matching test reaksi silang Mayor & Minor 3. Deteksi antibodi (Ab) Coomb’s test (Test Anti Globulin)
Reaksi transfusi hemolitik HDN AIHA Coomb’s test Gol drh ABO Gol drh Rh Reaksi silang
Pendahuluan • Normal: • Abnormal: hemolisis mengalami hemolisis • Jutaan eritrosit diproduksi tiap menit, umur 120 hari • Eritrosit tua, ‘mati’: dibersihkan dan dihancurkan oleh • SRE (limpa) • Penyebab hemolisis: sebagian besar krn adanya antibodi • Tipe hemolisis : destruksi/kerusakan imun • Tjd pd reaksi transfusi, hemolytic disease of the newborn • (HDN), autoimmune hemolytic disease (AIHA)
Pendahuluan • >> reaksi transfusi hemolitik disebabkan krn kerja antibodi (dlm serum pasien) spesifik berinteraksi dg antigen donor Dasar-dasar imunologi
Pendahuluan Dasar imunologi • Eritrosit mengekspresikan antigen (Ag) (glikoprotein) di permukaan sel eritrosit, Ag tsb disebut Aglutinogen • Aglutinogen bersifat imunogenik • Antigen A : golongan darah A • Antigen B : golongan darah B • Tidak mengekspresikan Ag A & B : gol O • Normal seseorang membentuk aglutinin thd Antigen yg “ tidak dimiliki “ oleh eritrosit didlm tubuhnya sendiri • Antibodi (Ab) dlm serum (Aglutinin): anti A, Anti B
Macam-macam antibodi (Ab) 1.Ab natural dan Ab imun Ab natural : merupakan IgM, timbul sbg akibat rangsangan bahan alami yg menyerupai Ag A/B (berasal dr bakteri/makanan atau produk bakteri) yg masuk tubuh, terbentuk ssdh umur 6 bln. Ab imun (Allo Ab) : merupakan IgG thd Ag pada individu dgn genetik berbeda ttp spesies sama, o.k masuknya Ag A dan/atau B kedlm tubuh melalui sirkulasi darah (transfusi, placenta) atau pemaparan thd produk darah
2.Complete Ab dan incomplete Ab Complete Antibody : Antibodi yg mampu menyebabkan aglutinasi langsung ( direk ) eritrosit-eritrosit yg tersuspensi di dalam salin (Ig M) Incomplete Antibody : Antibodi yg tidak mempunyai kemampuan untuk menyebabkan aglutinasi secara langsung dari eritrosit-eritrosit tsb tanpa penambahan fase antiglobulin (Ig G)
3.Ab tipe hangat ( Warm ) & Ab tipe dingin ( Cold) Ab tipe warm : bereaksi lebih cepat pd 370 C (IgG) Ab tipe cold : bereaksi lebih cepat pd 200C (IgM)
Alur uji laboratorium pre-transfusi Pasien a. Serum a. Serum b. Eritrosit b. Eritrosit Donor • Buat suspensi eritosit • 5% dlm salin • 10% dlm salin • 40% dlm salin a/ serum • Buat suspensi eritosit • 5% dlm salin • 10% dlm salin • 40% dlm salin a/ serum Reaksi silang ABO Rh c. Pem gol ABO, Rh – metode slide, jika hasil OK: d. Reaksi silang MAYOR Fase I Fase II Fase III MINOR Fase I Fase II Fase III Minor + : sebab? - Ab donor ? - Ab melapisi eritr pasien ? Merup tes Coombs indirek e. CCC Cek dg tes Coombs Direk
Golongan darah • Tipe gol drh ditentukan oleh ekspresi antigen di permukaan eritrosit (Antigen A, B, H) • Ditemukan I x oleh Landsteiner th 1900 (Golongan A, B, O) • Golongan AB ditemukan oleh Von Decastello & Sturli (1902) • Identifikasi gol drh ditentukan dg melihat reaksi aglutinasi antara Ag & Ab
Substansi H • Constantoulakis menemukan substansi H pd sel fetus dari semua golongan ABO (ada sejak lahir) • Substansi H berguna untuk pembentukan antigen A, B dan H pd eritrosit • Pembentukan Ag A, B dan H tsb ditentukan oleh interaksi gen ABO dan Hh • Substansi H merup struktur dasar Ag A & B • Bila tdp gen H pd prekursor substance mk akan diubah mjd substansi H bila ada gen A / B mk akan mjd Ag A atau B
Substansi H • Shg seseorang dg gol A akan memp Ag A & H • Gol B : memp Ag B & H • Gen O, tak ada produk yg dpt dideteksi pd sel Gol O, tak ada substansi H yg diubah, hanya ditemukan substansi H saja • Substansi H pada gol A & B < gol O • Pd subgrup A, tak banyak substansi H yg diubah mjd Ag A bila reaksi thd Ag A menurun pd subgrup A yg lemah mk reaksi dg H mjd meningkat
Formasi antigen ABH • Gen ABH tdk langsung nyata mengkode produksi antigen ABH, tp memproduksi ensim spesifik glycosyltransferase yg bertugas menambahkan gula-gula ke substansi prekursor (PS) dasar pd eritrosit • Ag ABH dibentuk dr material prekursor dasar yg sama yang memp gycolipid backbone • Tdp satu struktur molekul karbohidrat (KH) yang melekat pd backbone tsb paragloboside/rantai oligosakarida/substansi prekursor • Formasi Ag ABH tergantung pd gula-gula yg ditambahkan • Monosakarida terakhir (nukleotida) / gula-gula yg menempel pada rantai KH menentukan spesifisitas molekul
menent spesifisitas • Material dasar: • Galactose (GAL) • N-Acetylglucosamine (GLNAC) • Galactose (GAL) • Glucose (GL) Menyusun : Paragloboside a/ Oligosaccharide chain a/ Precursor substance Red blood cell precursor structure (which represents a paragloboside)
Gen H mengkode produkasi ensim L-fucocyltransferase Ensim tsb menempelkan Gula FUCOSE ke GAL Menyusun Antigen H Diekspresikan di permukaan eritrosit Gol O
Formasi antigen A Gen A mengkode produksi ensim N-Acetylgalactosaminyl transferase Ensim tsb menempelkan Gula N-acetyl-D-galactosamine (GALNAC) ke struktur H Menyusun Antigen A Diekspresikan di permukaan eritrosit Gol A
Formasi antigen B Gen B mengkode produksi ensim D-galactocyl transferase Ensim tsb menempelkan Gula D-galactose (GAL) ke struktur H Menyusun Antigen B Diekspresikan di permukaan eritrosit Gol B
Golongan A Golongan B Y Y B Y A A H H Y B Y Y Anti B Anti A Y Anti/aglutinin A Antigen/aglutinogen A Antigen/aglutinogen B Anti/aglutinin B
Golongan AB Golongan O Y - A AB O H - H B Y - - Y - Y Anti B Anti A Y Anti/aglutinin A Antigen/aglutinogen A Antigen/aglutinogen B Anti/aglutinin B
Kualitatif dan Kuantitatif berbeda Phenotype A dpt dibagi menjadi sub group : Sub grup dlm sistem ABO : A1 & A2 ± 80 % group A : ph A1 ± 20 % group A : ph A2 A2 : bereaksi lemah, kdg2 terdeteksi sbg Gol O A2B : bereaksi lemah, kdg2 terdeteksi sbg Gol B Antigen (Ag) yg termasuk sistem gol AB terdapat dlm : - eritrosit, endotel & epitel - cairan tubuh (mis : saliva) : glikoprotein
Suami istri heterozygot Suami A O Anak Istri B AB BO Bisa A, B, O, AB Prob ms 25% O AO OO Suami heterozygot A Istri homozygot B Suami homozygot A Istri heterozygot B Suami Suami A A Anak A O Anak Istri Istri B AB AB Bisa A a/ AB Prob. 50:50 B AB BO Bisa B a/ AB Prob. 50:50 O AO AO B AB BO Suami istri homozygot Suami Istri
Suami heterozygot A Istri heterozygot A Suami homozygot B Istri homozygot O Suami Suami A O Anak B B Anak Istri Istri A AA AO A 75% O 25% O BO BO 100% B O AO OO O BO BO Suami homozygot O Istri homozygot O Suami heterozygot AB Istri homozygot O Suami Suami A B Anak O O Anak Istri Istri O AO BO 50% A 50% B O OO OO 100% O O AO BO O OO OO
Golongan darah Bombay • Darah Bombay adalah homozygot hh • Jarang • >> 99,9% individu : HH atau Hh • Pertama kali ditemukan oleh Bhende di Bombay (1952) • Dicurigai adanya darah yg tidak diaglutinasi oleh anti-A, anti-B, anti-AB dan anti-H • Dituliskan sebagai golongan darah Oh untuk menunjukkan tidak adanya substansi H • Gen h tidak memproduksi L-fucocyltransferase • Memp Anti-A, anti-B, & anti-H
memp phenotype Bombay (Oh) Seorang yang tidak mengekspresikan gen H (disbt juga genotype-nya hh) tidak memproduksi substrat H gen A & B juga tdk bisa diekspresikan shg juga tidak mampu memproduksi Ag A dan Ag B
Golongan BOMBAY Y Y BOMBAY h Y Anti B Y Anti A Anti/aglutinin H
Aglutinasi eritrosit oleh adanya reaksi antigen-antibodi ada 2 tahap : • Tahap Sensitisasi • Tahap Hemaglutinasi Lisis eritrosit terjadi bila seluruh rangkaian sistem komplemen teraktifkan menyertai interaksi Ag-Ab Aglutinasi terjadi bila Ab yg terikat menghubungkan eritrosit-eritrosit yg berdekatan membentuk gumpalan
Reaksi aglutinasi Golongan B Anti-B Y B Y B B B B B B Anti A Y B Y Anti-B B Anti-B + Anti-B Hemaglutinasi = reaksi positif
Reaksi aglutinasi Golongan O Anti-A Y Y Anti A O H - O - Anti B O - Anti A Anti A Anti B Anti B Anti-B O Y + Tdk tjd hemaglutinasi = reaksi negatif Anti-A Anti-B Anti-AB
ANTIGLOBULIN TEST ( COOMBS TEST ) Definisi : Tes utk mendeteksi adanya antibodi tidak sempurna (incomplete antibody) yang diabsorpsi oleh eritrosit dengan jalan mereaksikan anti Ig G dan anti komplemen dengan eritrosit yg sudah tersensitisasi terjadi hemaglutinasi Serum Coombs : Serum kelinci yg telah diimunisasi dg fraksi globulin/Ig G manusia, sehingga disebut juga Serum Anti Globulin
Pembuatan serum Coombs: • Serum manusia disuntikkan ke kelinci • Kelinci membuat Ab thd serum mns yg disuntikkan, disebut • Rabbit Antihuman globulin = serum Coombs Digunakan dlm Tes Coombs / Uji Antiglobulin
Direct Coomb’s Test Indikasi : untuk diagnosis • HDN ( Hemolytic Disease of the Newborn ) • AIHA ( Autoimmune Hemolytic Anemia ) • Reaksi transfusi hemolytik • Drug Induced Hemolytic Anemia • Indirect Coomb’s Test Indikasi : • Skrining Antibodi Deteksi Ab IgG; IgG anti Rh (D), lain2 Ig G • Deteksi thd variant Rh yg bereaksi lemah, Ag Kell & Duffy • Pada keadaan hipo/a- gamaglobuliemia/a-gamaglobulinemia • Pada cross matching (reaksi silang)
Direct Antiglobulin Test ( Direct Coombs Test ) Untuk mendeteksi incomplete antibody yg melapisi eritrosit penderita in vivo Cara : • Eritrosit penderita dicuci dengan salin untuk menghilangkan globulin plasma yang tidak bersifat antibodi spesifik • Campur dengan serum Coombs tambahkan pada antibodi spesifik “incomplete“ yg diabsorbsi /melapisi eritrosit in vivo
DIRECT ANTIGLOBULIN TEST (DAT)/Direct Coombs Test Untuk mendeteksi incomplete antibody yg melapisi eritrosit penderita in vivo Ag Incompl Ab E + hemaglutinasi Serum Coombs
Indirek Antiglobulin Test / IAT ( Indirect Coombs Test ) Untuk mendeteksi incomplete antibody Ig G incomplete yang terdapat didalam serum penderita : Cara : • Eritrosit normal dari golongan darah yg sama atau gol darah O disuspensikan ke dalam serum penderita dan diinkubasikan pada 370 C • Sesudah dicuci dengan salin, tambahkan serum Coombs, disentrifus 1 menit pada 1000 rpm agglutinasi serum penderita mengandung antibodi tsb positif
Ab dlm serum Ag IAT E E Inkubasi 37° C 1 2 Sentrifus 1000 rpm (1 menit) Cuci dg salin + Serum Coombs hemaglutinasi 4 3
Kd tes Coombs menghasilkan hasil NEGATIF PALSU, sebab: • Pencucian eritrosit seblm pe + an serum Coombs kurang sempurna, msh tdp sisa globulin yg menetralkan serum Coombs • Salin terkontaminasi oleh protein/globulin • Lupa menambahkan serum Coombs Diperlukan Coombs Control Cells (CCC)
Sistim Rhesus • Sampai saat ini dikenal 6 Ag: C & c, D & d, E & e • Kombinasi: CDe, cDE, cDe, CDE, cdE, CdE, cde, Cde (terbanyak CDE, cDE, cde) • Hasil: Rhesus + & Rhesus – • Yang menentukan + a/ - adalah: ada tidaknya antigen D • Berguna dalam klinik • Rhesus - : >> orang kulit putih • Indonesia: <<
Golongan Darah Rhesus ( Rh ) • D + : gol darah Rh +, mempunyai Ag D • D - : gol darah Rh - , genotipe cde/cde, tdk mempunyai Ag D, mampu membentuk Anti D bila terjadi pemaparan dg eritrosit Rh + • Du : Rh + lemah, bereaksi lambat, sering keliru dengan D-
Reaksi silang (Crossmatch) • Merupakan bagian dari tes kompatibilitas • Tes kompatibilitas mengandung: • 1. Review riwayat blood bank pasien & catatan pasien sebelumnya (transfusi, kehamilan) • 2. Penggolongan drh ABO & Rh • 3. Skrining antibodi • 4. Reaksi silang
Kegunaan reaksi silang • Cek final kompatibilitas ABO antar donor & pasien • Mendeteksi antibodi dlm serum penderita yg akan bereaksi dg Ag donor, yg tak terdeteksi dg tes skrining Ab
Reaksi silang terdiri atas 2 macam : Reaksi Mayor: reaksi antara eritrosit donor dengan serum resipien Reaksi Minor: reaksi antara eritrosit resipien dengan serum donor Donor Resipien - -
3 fase reaksi silang • Fase I : Fase suhu kamar dalam medium salin • serum + suspensi sel dlm salin • Suhu kamar 250 C • Tahap penggolongan darah & deteksi complete Ab • adanya cold autoagglutinin/auto-Ab tipe dingin • adanya cold alloagglutinin/allo-Ab tipe dingin (anti A1, anti M, anti P1, anti Lewis dll)
Fase II : Fase inkubasi 37°C • Tahap Rh grouping • Incomplete Ab akan tersensitisasi • Keseimbangan ikatan Ag-Ab berlangsung beb saat (15-60 memit) • Inkubasi terlalu lama : sensitisasi melemah • Inkubasi dlm Bovine Albumin 22% hanya 15 menit • Kd incomplete Ab sistim Rh dpt terdeteksi (anti-D, anti-C, anti-E), tampak reaksi aglutinasi • incomplete Ab lain spt K, k, Fya, Fyb, Jka, Jkb hanya tersensitisasi saja, tampak aglutinasi jika di + reagen Antiglobulin
Fase III : Fase Antiglobulin • Mendeteksi incomplete Ab yg sudah melapisi eritrosit • Sel pd fase II dicuci, kmd di + serum Coombs • = Tes Coombs/Antiglobulin Indirek