1 / 20

Citra Natalia Wicaksono 08.51016.0040

Pembuatan Film Dokudrama Kesenian Reog Menggunakan Teknik Cross Over Berjudul “Travel Ekspress ”. Citra Natalia Wicaksono 08.51016.0040. ABSTRAC.

garry
Download Presentation

Citra Natalia Wicaksono 08.51016.0040

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pembuatan Film DokudramaKesenianReogMenggunakanTeknik Cross Over Berjudul “Travel Ekspress” Citra Natalia Wicaksono 08.51016.0040

  2. ABSTRAC Cross Over is a technique of merging two storylines into one movie that are interconnected. While the movie is an amalgamation docudrama between documentary and drama. From this premise it is made ​​final project that elevates the movie-making techniques docudrama with Cross Over. Television drama programs in Indonesia is considered less tangled with most people's lives because of your love life just lift the upper classes while the documentary film in Indonesia began to grow rapidly. It is encouraging to docudrama teen drama movies made ​​that the theme of the original Indonesian art which aims to introduce the arts over Indonesia in the eyes of teenagers. Using Cross Over storyline which is a new storyline in the film, that makes two stories are different but mutually supportive. The method used is observation and literature study and interviews. The benefits of filming docudrama with Cross Over this technique to provide a new storyline in the film industry in Indonesia.

  3. Program drama ditelevisi Indonesia dinilaikurangmengaitdengankehidupanmasyarakatkebanyakankarenahanyamengangkatkehidupanpercintaanmasyarakatkalanganatas (Widjaya, 2010). • Sedangkanfilm dokumenterdi Indonesia mulaiberkembangpesat (giewahyudi, 2012). • Dibuatnyafilm dokudrama drama remaja yang mengangkattemakesenianasli Indonesia yang bertujuanuntuklebihmengenalkankesenian Indonesia dimataremaja. • Menggunakanalurcerita Cross Over yang merupakanalurceritabarudalamperfilman, yaitumembuat 2 cerita yang berbedanamunsalingmendukung.

  4. METODE

  5. KONSEP DAN IDE • Sinetrondan FTV yang kebanyakanhanyamenceritakanpercintaan • Membuat film drama yang berbedadenganmenggunakanalur Cross Over • Mengangkattematentangkesenian • MengambilkesenianReogsebagaikesenian yang diangkat • Memberikaninformasipariwisata yang adadisekitarPonorogo • Konsep : Belajardanberpetualangdengancepat/Petualangan 1 hari

  6. SINOPSIS YulidanDelaadalahseorangremaja yang gemarmenulis blog. Merekamengikutilomba blog yang bertemakantentangbudayadanpariwisatadaniamenjadifinalisdarilombatersebut. Dalammisifinalnya, YulidanDeladiperintahkanuntukpergikesuatutempatyaitukePonorogountukmencaritahutentangkeseniandanpariwisata yang adadisana. DalamperjalnandiPonorogo, YulidanDelamendatangitempat yang berbeda. Yuli yang pergikePengerajinReogdanTelagaNgebel, sedangkanDelakeSanggarTaridanTelagaSarangan.

  7. THREATMENT Scene 1 – Pagi – KFC [00:00-00:25] [Op fade in black] Minumanyang adadimeja, eskrimmulaimencarin Yulisedangdudukdimejasambilnggaksabarnungguinorang Yulilihat jam tangannya yang menunjukkan jam 08.55 [cut to cut] [BS instrument] Scene 2 – Pagi – KFC [00:26-00:36] SuratdidepankamerajalanmenujukeYuli (one person camera) • Demikiansepenggalthreatment yang sudahdibuat.

  8. STORYBOARD Setelahsekenarioselesai, storyboard dibuatuntukmenentukansudutpandangdankomposisipengambilangambarpadasetiapscene. Scene dalamstoryboard disesuaikandengansekenarioyang telahdibuat.

  9. ALUR CERITA Travel Ekspressmerupakan film dokudrama yang dibuatdengan 1 alur yang samanamundibagimenjadi 2 cerita, ataudisebutjugadenganalur Cross Over. Tokohutamadari 2 ceritainiadalahDeladanUlie. Rancanganprosesuntukpengambilangambar film inisebagaiberikut

  10. ALUR PENGAMBILAN GAMBAR

  11. PRODUKSI Setelah melakukan persiapan dalam proses pra produksi, dimulainya tahap pengambilan gambar. ProsespengambilangambardiPonorogomemakanwaktu 4 hari. Sedangkanpengambilangambardi Surabaya membutuhkanwaktu 1 hari. Berdasarkandarithreatment yang sudahdibuat, makapenentuanlokasidanpengambilangambardimulaiberdasarkan list yang sudahdibuat.

  12. SHOOTING Pengambilangambardibagimenjadiduacara, yaitupengambilangambarsecara cut to cut dan candid. Pengambilangambar cut to cut ditujukankepada scene yang berskrip, ataubagiandari drama.

  13. Candid diambiluntuksesiwawancaradengannarasumber yang hanyadilakukansatu kali. PadaceritaUlie yang adadikeretaatauDelakehilangankertaspengambilangambarkebanyakanmenggunakan cut to cut menggunakan 1 kamera. SedangkandalamceritaUlie yang sedangmewawancarainarasumbermenggunakanpengambilangambarsecara candid yang diambilmenggunakan 2 kamera.

  14. Karenafilm dokudrama Travel Ekspressinimenggunakanteknik Cross Over yang merupakanpenggabungan 2 ceritadengan 1 judul film, makaadalokasidimanapengambilan scene yang samaantaracerita 1 dengancerita 2.

  15. PASCA PRODUKSI Prosespemilihan video Proses awal dimana menyeleksi beberapa stock shoot yang telah diambil selama 5 hari. Materi pemilihan berdasarkan kelayakan gambar secara visual dan audio. Proses Penataan stock shoot Proses ini dilakukan dengan bantuan program editing vidio. Setelah melakuan pemilihan vidio stock shoot, Proses selanjutnya melakukan penataan yang mengacu kepada tretment.

  16. ProsesPenggabungan Scene danEfek Setelahprosespenggabungan stock shoot menjadisebuah scene, dilanjutkandenganpengambunganantara scene per scene hinggamenjadisebuahcerita. Ditambahdenganpenambahanefektransisipadatiap scene agar film lebihmudahmencernaceritanya. • Sound Editing • Dalam proses ini penambahan backsound dilakukan guna mendukung tatanan visual. Proses sound editing pada film the traffict artis menggunakan musik free lisence yang didapat dari berbagai situs musik di internet. Pada prosesnya sound dalam film the traffict artis terbagi menjadi 2 chanel dimana chanel pertama berisikan suara asli yang dihasilkan dari gambar dan chanel kedua adalah suara tambahan yang diberikan. • Rendering • Adalahproses akir dari pasca produksi dimana semua proses editing stock shoot disatukan menjadi sebuah format media. Dalam proses rendering memiliki pengaturan tersendiri sesuai hasil yang diinginkan. Sedangkan dalam film dokumenter berjudul Travel Ekspress menggunakan format media WMV. • Mastering • Mastering merupakanprosesdimana file yang telahdi render dipindahkankedalam media kaset, VCD, DVD atau media lainya. Film dokumenterinimenggunakan media DVD.

  17. Mastering • Mastering merupakanprosesdimana file yang telahdi render dipindahkankedalam media kaset, VCD, DVD atau media lainya. Film dokumenterinimenggunakan media DVD. • Publikasi • Media publikasi yang digunakanberupa poster dan DVD. Desain poster, label CD dan cover CD.

  18. KESIMPULAN • Membuat film dokudramadenganteknikCrossOverdimulaidenganpembuataninticerita. Laludariinticeritatersebutdipecahmenjadi 2 ceritadenganbedatokohnamuninticeritanyasama. Dari 2 ceritatersebutdipilihbagiandarimasing-masinginticerita agar 2 cerita yang dipecahtadidapatsalingmelengkapi. Dalammasapemikiranideceritatersebutjugadisusunbaganalurceritauntukmempermudahlokasishooting. Setelahceritadanalurceritadidapat, dibuatlahtreatment, storyboard, danalurpengambilangambar. Dilanjutkandenganmasaproduksidanpascaproduksimenurutjadwal yang sudahdisusun. • Membuat video kesenianReogtidakharusdengandokumenternamunjugadapatdibuatdokudramaseperti film “Travel Ekspress”. Dengandicampur drama tentangceritaanakmuda yang sukaberpetualangdapatmemberikankesanbaru yang lebih modern tentangkesenianReogkepadamasyarakat. DitambahinformasitentangpembuatanperlengkapantaridanproseslatihantariReog agar dapatmenunjukkankepadamasyarakatlatarbelakangtarianReogPonorogo.

  19. SARAN • Berikutnya film dokudrama “Travel Ekspress” inidapatdikembangkanmenjadi film dokudrama yang lebihmenarikdanalurbarudikalanganmasyarakat. • Menentukantopikdanalurceritaserta shooting untukmempermudahpengambilangambaruntuk film dokudramamenggunakanteknik Cross Over.

  20. Sekiandanterimakasih

More Related