1 / 48

TANATOLOGI

TANATOLOGI. FAHMI ARIEF HAKIM., dr., SpF. FAKTOR PEMERIKSAAN. LEBAM MAYAT KAKU MAYAT PENURUNAN SUHU MAYAT DERAJAT PEMBUSUKAN PERUBAHAN KIMIA PADA VITREOUS AKTIFITAS SERANGGA TKP. SUMBER PEMERIKSAAN. Bukti tubuh Bukti lingkungan dan sekitarnya Bukti anamnesis. METODE-METODE.

gayora
Download Presentation

TANATOLOGI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TANATOLOGI FAHMI ARIEF HAKIM., dr., SpF.

  2. FAKTOR PEMERIKSAAN • LEBAM MAYAT • KAKU MAYAT • PENURUNAN SUHU MAYAT • DERAJAT PEMBUSUKAN • PERUBAHAN KIMIA PADA VITREOUS • AKTIFITAS SERANGGA • TKP

  3. SUMBER PEMERIKSAAN • Bukti tubuh • Bukti lingkungan dan sekitarnya • Bukti anamnesis

  4. METODE-METODE • THE RATE METHOD Lebam mayat, kaku mayat, suhu mayat, putrefaction,dll • THE CONCURRENCE METHOD gambaran isi lambung, TKP

  5. LEBAM MAYAT Adalah pewarnaan ungu kemerahan pada bagian-bagian tertentu dari tubuh akibat terkumpulnya darah pada pembuluh-pembuluh darah kecil secara gravitasi (Bag. terendah dari tubuh)

  6. LEBAM MAYAT II • 20-30 menit : bintik merah pudar • 10-12 jam : fiksasi relatif REPOSISI MAYAT gambaran 2 lebam estimasi: 6-24 jam post mortem POLSON: 8-12 jam

  7. CAMPS: • Untuk mendapatkan hasil yang lebih bernilai, tubuh mayat harus berada dlm satu posisi ± 10 jam, memberikan kesempatan lebam mayat membentuk sempurna. • onset dlm 20-30 mnt, bintik merah pudar, derajat maksimal dlm 6-10 jam

  8. ADELSON: Lebam mayat muncul dlm 1/2-4 jam, terbentuk dng baik dlm 3-4 jam, mencapai derajat maksimal 8-12 jam

  9. SPITZ dan FISHER: • ONSET: < 12 jam • Progresifitas: 4 jam • Derajat maksimal: 8-12 jam

  10. SUZUTANI et al. • 6-12 jam, 30% tidak hilang pd penekanan • 12-24 jam, 50% terfiksasi • 70% tidak menghilang pd kematian lebih dari 1-3 hari

  11. KAKU MAYAT • Keadaan yang berkaitan dng hilangnya ATP dari otot • Terjadi secara bertahap dengan sifat tidak konstan, simetris maupun regular Kelopak mata, rahang bawah, leher, lengan, tungkai, siku, lutut, bahu, panggul

  12. Suhu ruangan • Suhu normal: 36-48 jam post mortem • Suhu tinggi : 9-12 jam post mortem Pembusukan dini? Septikemia?

  13. Niderkorns 1872:

  14. Faktor lain: • Suhu lingkungan • Derajat aktifitas otot ante mortem • Anak? Dewasa? • Penyakit ante mortem • asfiksia

  15. Pendapat ahli: • Knight: asumsi 2 hari hingga saat pemeriksaan suhu mayat=suhu lingkungan pembusukan belum terjadi kekakuan lengkap • Camps: 2 kriteria pemeriksaan • 2-9 jam • > 9 jam

  16. PENURUNAN SUHU MAYAT • INDIKATOR TERBAIK 24 jam pertama setelah kematian • Cara pengukuran rektum, intra-hepatik/sub-hepatik • Alat: termometer kimia, Thermo-couple

  17. Temperature plateu: Suatu gambaran penurunan suhu tubuh yang lambat terhadap suhu lingkungan dan relatif membentuk angka yang linear pada kurva. 1/2-1 jam 5 jam

  18. Pengaruh kondisi lain: • Hipotermia • Heat stroke • Penyakit infeksi • asfiksia

  19. Kesulitan: • Suhu aktual tubuh saat kematian • Panjang aktual periode temperatur plateu

  20. Faktor di luar suhu: • Ukuran tubuh • Penutup tubuh dan pakaian • Kelembaban dan aliran udara • Imersi

  21. Formulasi: • Formulasi Simpson 1,5ºC/jam pd 6 jam pertama dan 1ºC/jam pd 12 jam berikutnya • Formulasi Camps 98,4-T0/1,5 syarat: >6 jam • Formulasi Knight Suhu tubuh(ºC)X1, 11/4, 11/2, 1 3/4, 2 Syarat: suhu udara 0,5,10,15 atau 20ºC

  22. Formula Moritz 98,6ºF-suhu rektum/1,5 • Formula Marshal O = B • e-zt + C/(Z-p) • e-pt

  23. HENSSGE NOMOGRAM • Koreksi suhu lingkungan asumsi: suhu normal=37,2ºC • 2 kondisi eksponensial: Post mortem plateu & penurunan suhu setelah fase plateu • 2 jenis nomogram: >23ºC & <23ºC

  24. PEMBUSUKAN Adalah kerusakan post mortem dari jaringan lunak tubuh akibat aktifitas bakteri dan enzim endogenous. HASIL: gas, cairan, garam-garaman.

  25. Inggris • Musim panas: 24 jam setelah kematian • Musim dingin: 10-14 hari • KELEMBABAN: • Optimal: 21-38ºC • Melambat: <10ºC atau >38ºC

  26. CASPER Gambaran pembusukan pada suhu lingkungan yang sama, 1 mgg di udara = 2 mgg di air = 8 mgg di tanah

  27. Variasi onset pembusukan • Pada iklim rata-rata, awal pembusukan pada dinding perut depan terjadi 36-72 jam post mortem • Pembentukan gas terjadi setelah 1mgg • Pada suhu lingkungan >26ºC, pembusukan jelas terlihat dlm 24 jam dan gas terbentuk dlm 2-3 hari

  28. ADIPOCERE Adalah modifikasi pembusukan, terkarakterisasi oleh transformasi jar.lemak menjadi substansi putih kekuningan, spt lemak/lilin, berbau manis tengik

  29. Pada kondisi lingkungan yang normal dan lembab, proses adipocere dapat terlihat dengan mata telanjang setelah 3-4 minggu

  30. MUMIFIKASI Merupakan hasil modifikasi pembusukan, terkarakterisasi proses dehidrasi atau desikasi dari jaringan • Beberapa minggu setelah kematian

  31. MASERASI Adalah proses autolisis aseptik dr janin yg mati dlm rahim, terbungkus kantung amnion • Tidak ada aktifitas bakteri • 1 minggu kematian dalam rahim

  32. POTASIUM CAIRAN VITREOUS Madea, et al. Hubungan antara peningkatan kadar potasium dengan perkiraan saat kematian • Masalah: 95% confidence interval

  33. >100 jam post mortem: ±9,5 jam - ±40 jam • >24 jam post mortem: ±6 jam - ±12 jam • >120 jam post mortem: ± 22 jam

  34. Prinsip: menentukan interval waktu antara makan dan kematian, lalu mencari waktu makan terakhir.

  35. SPITZ dan FISHER • Makanan kecil: 1 - 2 jam • Makanan besar: 3 - 5 jam

  36. ADELSON Lamanya pengosongan lambung tergantung dari ukuran dan volume makanan: • Makanan ringan: 1,5 - 2 jam • Makanan sedang: 3 - 4 jam • Makanan berat: 4 - 6 jam

  37. BROPHY Nilai rata-rata waktu utk setengah pengosongan lambung pada substansi cair adalah 24 ± 8 menit dengan jarak waktu 12-37 menit. • Perbedaan waktu setengah pengosongan lambung pd substansi padat & cair dlm waktu yg sama thd orang sehat

  38. Hasil: • Substansi cair: rata-rata 24,88 ± 8,66 mnt • Substansi padat: rata-rata 58,58 ± 17,68 mnt • Total rata-rata: 29-92 menit

  39. Kendala-kendala • Proses pencernaan dpt berlanjut bbrp saat setelah kematian • Bentuk alamiah dari makanan • Sifat alamiah dari makanan • Kondisi-kondisi lain

  40. Validitas Jika pemeriksa dapat secara pasti mengetahui jenis makanan yang dikonsumsi sebelum kematian, identifikasi isi lambung pd pemeriksaan menjadi bukti persuasif, bahwa kematian terjadi setelah waktu makan terakhir

  41. AKTIFITAS SERANGGA • Metamorfosis lengkap • Metamorfosis tidak lengkap Larva pupa dewasa 6-10hr12-18hr

  42. Jenis serangga • Necrophagus terpenting • Predator dan parasit • Omnivorous • Jika tubuh mayat belum dipindahkan dan pd pemeriksaan hanya ditemukan telur lalat, diasumsikan 1-2 hari post mortem

  43. TANDA-TANDA TKP • Surat-surat • Koran • Lampu yang menyala • Catatan-catatan • Lingkungan sekitar

  44. KEPENTINGAN HUKUM • ALIBI • KESEMPATAN

  45. KESIMPULAN Setiap pemeriksaan yang dijadikan dasar untuk penentuan perkiraan saat kematian memiliki keterbatasan masing-masing. Validitasnya sangat dipengaruhi kondisi mulai dari ditemukannya korban, saat pemeriksaan hingga kemungkinan intervensi faktor luar.

  46. TERIMA KASIH

More Related