1 / 42

B adan M eteorologi K limatologi dan G eofisika BMKG

PERGESERAN AWAL M USIM K EMARAU 2010 BERDASARKAN: MONITORING PREDIKSI EN , SST PERAIRAN INDONESIA DAN DM. B adan M eteorologi K limatologi dan G eofisika BMKG. hujan lebat di beberapa negara Juni 2010. OUTLINE. Pergeseran Musim Kemarau 2010 (End to End Stages).

geneva
Download Presentation

B adan M eteorologi K limatologi dan G eofisika BMKG

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERGESERAN AWAL MUSIM KEMARAU 2010 BERDASARKAN:MONITORING PREDIKSI EN, SST PERAIRAN INDONESIA DAN DM Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG

  2. hujan lebat di beberapa negara Juni 2010

  3. OUTLINE Pergeseran Musim Kemarau 2010 (End to End Stages) Pergeseran Awal Musim Kemarau 4 2 3 1 Kondisi Kedepan Pemahaman Proses Dinamis Kondisi Saat ini • Prediksi 3 faktor • BMKG • Int’l Ins. • NOAA • BoM • ECMWF • NCEP • IRI • JMA Monitor 3 faktor Bagaimana kecenderungan/ trend curah Hujan 1-2 bulan ke depan Prediksi Curah hujan Bagaimana kecenderungan ke-3 faktor (1-2 bulan ke depan) • Indek masing-masing faktor • Netral – Tinggi – Rendah • 4 Faktor Pengendali C. Hujan Indonesia • EN – SST – DM – Monsun • Sirkulasi Masa Uap Air

  4. 1 Pemahaman Pemahaman Proses Dinamis • 4 Faktor Pengendali C. Hujan Indonesia • EN – SST – DM – Monsun • Sirkulasi Masa Uap Air

  5. Pemahaman 3 FAKTOR PENGENDALI CURAH HUJAN DI WILAYAH INDONESIA 1 BMKG A S I A EL NINO / LA NINA Jun - Agt Des - Feb SUHU PERAIRAN INDONESIA 4 2 A F R I C A DIPOLE MODE POSITIF / DIPOLE MODE NEGATIF 3 1 ANGIN MUSIM TIMURAN / BARATAN 4 2 1963 1972 1982 1997 3 A S I A Jun - Agt Des - Feb 4 A F R I C A 1 2 3

  6. PemahamanDipole Mode (Positif) D.Mode (+) Sel Temperatur Tinggi SelTemperaturRendah (C.HujanBerkurang) (C.Hujan Meningkat)

  7. PemahamanDipole Mode (Negatif) Arabian Sea Bay of Bengal D.Mode (-) SelTemperaturRendah (TekananTinggi) SelTemperaturTinggi (TekananRendah) C.HujanBerkurang C.HujanMeningkat

  8. Pergeseran Musim Kemarau 2010 (End to End Stages) Prediksi 2 3 1 Monitoring Pemahaman Proses Dinamis Kondisi Kedepan Kondisi Saat ini • Prediksi 3 faktor • BMKG • Int’l Ins. • NOAA • BoM • ECMWF • NCEP • IRI • JMA Monitor 3 faktor Bagaimana kecenderungan ke-3 faktor (1-2 bulan ke depan) • Indek masing-masing faktor • Netral – Tinggi – Rendah • 4 Faktor Pengendali C. Hujan Indonesia • EN – SST – DM – Monsun • Sirkulasi Masa Uap Air

  9. MONITORING • El NINO/LA NINA: • Ada kecenderungan mengambil/ menambah massa uap air • SST PERAIRAN INDONESIA: • Hangat; Menambah penguapan  awan potensi hujan • Dingin; Kemampuan mendorong massa uap air ke Pasifik • DIPOLE MODE (DM): • DM (-); Menambah massa uap air ke Indonesia bag. Barat • DM (+); Menrik massa uap air dari Indonesia ke Afrika Timur

  10. Monitoring Perkembangan EN Sept 2009 s/d junI 2010 EN 2009 mulai aktif, puncaknya Jan 2010 Feb 2010, El Nino meluruhsignifikan Jun 2010, La Nina (indeks -0,7)  pembentukan awan dan hujan di Indonesiabag. Tengah dan timur

  11. Prediksi El Nino/La Nina 1.NCEP/NOAA (USA) Juni 10 La Nina Lemah Jul-Nop 10La Nina Moderate 2.Jamstec (Japan) Jun-Nop 10 La Nina Moderate 3. BoM (Australia) Jun-Nop 10 La Nina Lemah 4. BMKG (Indonesia) Jun 10 La Nina Lemah Jul – Nop 10 La Nina Moderate Prediksi EN oleh badan int’l dan bmkg (Update 14 Juni 2010) • Prediksi BMKG dan Institusi Internasional : Cenderung Nina tahun 2010 • Aliran massa uap air dari Pasifik ke Indonesia  Ada tambahan uap air ke Indonesia

  12. MONITOR SST PERAIRAN Indonesia & PasifikJuni 2010 SST Perairan Indonesia : Hangat; Tek.Rendah; menarikmassauap air ke Indonesia SST PerairanPasifik: Dingin; Tek.Tinggi; Mendorongmassauap air ke Indonesia

  13. Monitor SST PERAIRAN Indonesia & PasifikJanuari 2009 – Juni 2010 SST Perairan Indonesia : Hangat; Tek.Rendah; menarikmassauap air ke Indonesia SST PerairanPasifik: Dingin; Tek.Tinggi; Mendorongmassauap air ke Indonesia

  14. 2010 Monitor SST PERAIRAN Indonesia & Pasifik2000 – 2010 i Minggu ke-1 JUNI 2009 2002 2006 • SST Juni 2010 : • Merah –TampakHangat–BanyakPenguapan; PotensiHujan • BerbedadenganbulanJunidiTahun-tahunsebelumnya. • MiripdenganJuni 1998 2001 2008 2005 2007 2000 2003 !!! Sumber : NCEP

  15. PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST Indonesia Sep 2010 Jun 2010 Okt 2010 Jul 2010 Nov 2010 Agt 2010 Sumber : NCEP Prediksi anomali SST di Pasifik tengah Juni sd Nov 2010 dingin (mendorong uap air ke Indonesia) Anomali SST, perairan Indonesia sd Nov 2010 cukup hangat(penguapan/potensi hujan lebat dan kemampuan menarik uap air ke Indonesia)

  16. PrediksisuhubulanJuli, Agustusdan September 2010 Sumber : ECMWF

  17. Monitoring PerkembangandM 1 Sept 2009 s.d 15 juni 2010 DM+ (positi) Netral DM- (negatif) DM DM+ (positif)  Pengurangan CH di Indonesia bag. Barat DM- (negatif)  Peningkatan CH di Indonesia bag. Barat Akhir 2009 s/d April 2010, DM netral Mei 2010, DM cenderung negatif pembentukan awan – hujandi Indonesia bag. barat

  18. Prakiraanindeks dipole mode(Update 14 Juni 2010) Prediksi Indeks Dipole Mode (DM) menurut BoM serta BMKG sampai Nop 2010 masih normalatautidak mengganggu curah hujan di Indonesia bagian Barat.

  19. Pola penurunan indeks El Nino 2010 cenderung mirip dengan pola EN1998 (CH masih tinggi sd Juli – kemarau pendek) Pola kenaikan SST Indonesia 2010 cenderung mirip dengan pola SST 1998 (CH masih tinggi sd Jul – kemarau pendek)

  20. KESIMPULAN (revisi prakiraan musim kemarau 2010) • Potensi hujan di sebagian besar Indonesia diprediksi dengan intensitas sedang sampai lebat hingga pertengahan Juli 2010 • Musim Kemarau 2010 cenderung lebih basah dibanding normalnya. • Kecenderungan musim kemarau 2010 lebih pendek dibanding normalnya • Update akan dilakukan  awal Juli 2010

  21. Pergeseran Musim Kemarau 2010 (End to End Stages) Pergeseran 4 2 3 1 Kondisi Kedepan Pemahaman Proses Dinamis Awal musim kemarau Kondisi Saat ini • Prediksi 3 faktor • BMKG • Int’l Ins. • NOAA • BoM • ECMWF • NCEP • IRI • JMA Monitor 3 faktor Bagaimana kecenderungan/ trend curah Hujan 1-2 bulan ke depan Prediksi Curah hujan Bagaimana kecenderungan ke-3 faktor (1-2 bulan ke depan) • Indek masing-masing faktor • Netral – Tinggi – Rendah • 4 Faktor Pengendali C. Hujan Indonesia • EN – SST – DM – Monsun • Sirkulasi Masa Uap Air

  22. Sumatera

  23. Jawa

  24. Jawa

  25. Bali

  26. Sulawesi Maluku

  27. SEKIAN DAN TERIMAKASIH ATAS SEGALA PERHATIANNYA

  28. BMKG PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG SATU MINGGU KE DEPAN 18 JUNI 2010 s/d 24 JUNI 2010 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 17 Juni 2010

  29. PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG JUMAT, 18 JUNI 2010 BMKG GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : SELAT MALAKA BARAT LAUT, PERAIRAN ENGGANO, SAMUDERA HINDIA BARAT ACEH HINGGA BARAT BANTEN, PERAIRAN SELATAN JAWA, PERAIRAN MASALEMBU, PERAIRAN SULAWESI SELATAN, LAUT FLORES, PERAIRAN NUSA TENGGARA, LAUT SAWU, LAUT TIMOR BAG. BARAT, LAUT ARU, PERAIRAN KAI, PERAIRAN SELATAN AMBON DAN SELATAN SERAM, LAUT BANDA BAG. UTARA, PERAIRAN SULAWESI TENGGARA DAN LAUT BURU GELOMBANG DAPAT TERJADI 3,0 M S/D 4,0 M DI : LAUT ANDAMAN, SAMUDERA HINDIA SELATAN LAMPUNG HINGGA SELATAN LOMBOK, LAUT TIMOR BAG. TIMUR, PERAIRAN BABAR DAN TANIMBAR, LAUT ARAFURA, PERAIRAN YOS SUDARSO, PERAIRAN SELATAN MERAUKE, TELUK KARPENTARIA DAN LAUT BANDA BAG. SELATAN REKOMENDASI ( PERINGATAN DINI ) GELOMBANG DAPAT TERJADI 4,0 M S/D 5,0 M DI : SAMUDERA HINDIA BARAT DAYA ENGGANO WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : • Laut China Selatan sebelah Utara Kinibalu • Perairan Nias dan Sibolga • Perairan Sumatera Barat dan Mentawai • Perairan Bengkulu • Laut Jawa bag. Timur dan Perairan Masalembu • Perairan Kalimantan Selatan dan Selat Makassar Selatan • Perairan Sulawesi Selatan dan Teluk Bone • Perairan Sulawesi Tenggara dan Teluk Tolo • Laut Aru • Perairan Sulawesi Utara dan Halmahera • Teluk Cenderawasih dan perairan Jayapura • Samudera Pasifik Utara Morotai hingga Utara Biak DI LOKASI TERSEBUT BERPELUANG TERBENTUKNYA AWAN GELAP (CUMULONIMBUS) YANG DAPAT MENIMBULKAN ANGIN KENCANG DAN MENAMBAH TINGGI GELOMBANG UPDATE 17 JUNI 2010

  30. PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SABTU, 20 JUNI 2010 BMKG GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : LAUT CHINA SELATAN, SELAT MALAKA BARAT LAUT, PERAIRAN MENTAWAI, PERAIRAN BENGKULU, PERAIRAN ENGGANO, PERAIRAN LAMPUNG, SELAT SUNDA, SAMUDERA HINDIA BARAT ACEH HINGGA BARAT ENGGANO, LAUT JAWA, PERAIRAN SULAWESI SELATAN, LAUT FLORES, PERAIRAN NUSA TENGGARA, LAUT SAWU, LAUT TIMOR BAG. BARAT, LAUT ARU, PERAIRAN KAI, PERAIRAN SELATAN AMBON DAN SELATAN SERAM, LAUT BANDA BAG. UTARA, PERAIRAN SULAWESI TENGGARA DAN LAUT BURU GELOMBANG DAPAT TERJADI 3,0 M S/D 4,0 M DI : LAUT ANDAMAN, SAMUDERA HINDIA BARAT NIAS HINGGA BARAT LAMPUNG, SAMUDERA HINDIA SELATAN JAWA TENGAH HINGGA SELATAN SUMBA, SELAT MAKASSAR SELATAN, LAUT TIMOR BAG. TIMUR, PERAIRAN BABAR DAN TANIMBAR, LAUT ARAFURA, PERAIRAN SELATAN YOS SUDARSO, PERAIRAN SELATAN MERAUKE, TELUK KARPENTARIA DAN LAUT BANDA BAG. SELATAN REKOMENDASI ( PERINGATAN DINI ) GELOMBANG DAPAT TERJADI 4,0 M S/D 5,0 M DI : SAMUDERA HINDIA SELATAN ENGGANO HINGGA SELATAN JAWA BARAT WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : • Teluk Siam • Samudera Hindia Barat Daya Enggano • Perairan Lampung Timur • Selat Makassar Selatan dan Perairan Sabalana • Perairan Sulawesi Utara • Perairan Sangihe Talaud • Samudera Pasifik Utara Morotai hingga Utara Jayapura DI LOKASI TERSEBUT BERPELUANG TERBENTUKNYA AWAN GELAP (CUMULONIMBUS) YANG DAPAT MENIMBULKAN ANGIN KENCANG DAN MENAMBAH TINGGI GELOMBANG UPDATE 17 JUNI 2010

  31. PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG MINGGU, 20 JUNI 2010 BMKG GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : SELAT MALAKA BARAT LAUT, LAUT ANDAMAN, PERAIRAN ACEH DAN NIAS, PERAIRAN MENTAWAI, PERAIRAN BENGKULU, PERAIRAN ENGGANO, PERAIRAN LAMPUNG, SELAT SUNDA, LAUT JAWA BAG. BARAT, PERAIRAN SULAWESI SELATAN, LAUT FLORES, PERAIRAN NUSA TENGGARA, LAUT ARU, PERAIRAN KAI, PERAIRAN SELATAN AMBON, PERAIRAN SELATAN SERAM DAN LAUT BURU GELOMBANG DAPAT TERJADI 3,0 M S/D 4,0 M DI : SAMUDERA HINDIA BARAT MENTAWAI HINGGA BARAT ENGGANO, SAMUDERA HINDIA SELATAN BANTEN HINGGA SELATAN TIMOR, LAUT JAWA BAG. TIMUR, SELAT MAKSSAR SELATAN, LAUT TIMOR, PERAIRAN BABAR, PERAIRAN SELATAN YOS SUDARSO, PERAIRAN SELATAN MERAUKE, PERAIRAN KAI, LAUT BANDA DAN PERAIRAN SULAWESI TENGGARA REKOMENDASI ( PERINGATAN DINI ) GELOMBANG DAPAT TERJADI 4,0 M S/D 5,0 M DI : SAMUDERA HINDIA BARAT DAYA ENGGANO, PERAIRAN TANIMBAR, LAUT ARAFURA DAN TELUK KARPENTARIA WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : • Teluk Siam • Samudera Hindia Barat Daya Enggano • Perairan Lampung • Selat Makassar Selatan • Perairan Sulawesi Tenggara dan Teluk Tolo • Perairan Sulawesi Tengah dan Teluk Tomini • Perairan Sangihe Talaud • Samudera Pasifik Utara Morotai dan Utara Jayapura DI LOKASI TERSEBUT BERPELUANG TERBENTUKNYA AWAN GELAP (CUMULONIMBUS) YANG DAPAT MENIMBULKAN ANGIN KENCANG DAN MENAMBAH TINGGI GELOMBANG UPDATE 17 JUNI 2010

  32. PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SENIN, 21 JUNI 2010 BMKG GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : LAUT ANDAMAN, SAMUDERA HINDIA BARAT ACEH HINGGA BARAT MENTAWAI, PERAIRAN ACEH, PERAIRAN NIAS DAN SIBOLGA, PERAIRN MENTAWAI DAN SUMATERA BARAT, PERAIRAN BENGKULU, PERAIRAN ENGGANO, PERAIRAN LAMPUNG BARAT, SELAT SUNDA, PERAIRAN KALIMANTAN TENGAH DAN SELATAN, PERAIRAN SULAWESI SELATAN DAN LAUT FLORES GELOMBANG DAPAT TERJADI 3,0 M S/D 4,0 M : SAMUDERA HINDIA BARAT BENGKULU HINGGA SELATAN SUMBAWA, PERAIRAN SELATAN BANTEN HINGGA SELATAN NUSA TENGGARA, LAUT JAWA, PERAIRAN SELATAN JAWA HINGGA PERAIRAN SELATAN NUSA TENGGARA, SELAT MAKASSAR SELATAN, LAUT ARU, PERAIRAN UTARA AUSTRALIA, PERAIRAN SERAM, PERAIRAN AMBON, PERAIRAN SULAWESI TENGGARA, TELUK BONE DAN LAUT BURU REKOMENDASI ( PERINGATAN DINI ) GELOMBANG DAPAT TERJADI 4,0 M S/D 5,0 M : SAMUDERA HINDIA BARAT DAYA ENGGANO, PERAIRAN SUMBA, LAUT SAWU, LAUT TIMOR, PERAIRAN BABAR DAN TANIMBAR, LAUT ARAFURA, TELUK KARPENTARIA, PERAIRAN YOS SUDARSO, PERAIRAN SELATAN MERAUKE, PERAIRAN KAI DAN LAUT BANDA UPDATE 17 JUNI 2010

  33. PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 22 JUNI 2010 BMKG GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : SELAT KARIMATA, PERAIRAN BANGKA, SAMUDERA HINDIA BARAT ACEH HINGGA BARAT ENGGANO, PERAIRAN ACEH, PERAIRAN MENTAWAI DAN SUMATERA BARAT, PERAIRAN BENGKULU, PERAIRAN ENGGANO, PERAIRAN LAMPUNG BARAT, SELAT SUNDA, LAUT BURU, LAUT MALUKU DAN PERAIRAN BIAK GELOMBANG DAPAT TERJADI 3,0 M S/D 4,0 M : PERAIRAN BELITUNG, LAUT ANDAMAN, SAMUDERA HINDIA SELATAN BENGKULU HINGGA SELATAN BANTEN, PERAIRAN SELATAN BANTEN, LAUT JAWA, PERAIRAN KALIMANTAN TENGAH DAN KALIMANTAN SELATAN, SELAT MAKASSAR SELATAN, PERAIRAN SULAWESI SELATAN, TELUK BONE, LAUT ARU, PERAIRAN UTARA AUSTRALIA, PERAIRAN SERAM, PERAIRAN AMBON, PERAIRAN SULAWESI TENGGARA, LAUT BURU DAN PERAIRAN JAYAPURA REKOMENDASI ( PERINGATAN DINI ) GELOMBANG DAPAT TERJADI 4,0 M S/D 5,0 M : SAMUDERA HINDIA BARAT DAYA ENGGANO, PERAIRAN SELATAN JAWA BARAT HINGGA SELATAN LOMBOK, PERAIRAN SUMBA, LAUT SAWU, LAUT TIMOR, PERAIRAN BABAR DAN TANIMBAR, LAUT ARAFURA, TELUK KARPENTARIA, PERAIRAN YOS SUDARSO, PERAIRAN SELATAN MERAUKE, PERAIRAN KAI DAN LAUT BANDA UPDATE 17 JUNI 2010

  34. PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG RABU, 23 JUNI 2010 BMKG GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : SELAT KARIMATA, PERAIRAN BANGKA BELITUNG, SAMUDERA HINDIA BARAT ACEH HINGGA BARAT BENGKULU, PERAIRAN ACEH, PERAIRAN BENGKULU, PERAIRAN LAMPUNG BARAT, SELAT SUNDA, LAUT JAWA BAG. BARAT, LAUT BURU, LAUT MALUKU, LAUT SERAM, LAUT HALMAHERA, PERAIRAN BIAK, PERAIRAN JAYAPURA DAN SAMUDERA PASIFIK UTARA SORONG HINGGA UTARA JAYAPURA GELOMBANG DAPAT TERJADI 3,0 M S/D 4,0 M : SAMUDERA HINDIA BARAT DAYA ENGGANO, PERAIRAN ENGGANO, LAUT JAWA BAG. TIMUR, PERAIRAN KALIMANTAN SELATAN, SELAT MAKASSAR SELATAN, PERAIRAN SULAWESI SELATAN, TELUK BONE, PERAIRAN SELATAN BALI HINGGA SELATAN TIMOR, LAUT SAWU, LAUT TIMOR, LAUT ARU, PERAIRAN UTARA AUSTRALIA, LAUT BANDA BAG. UTARA, PERAIRAN SERAM, PERAIRAN AMBON DAN PERAIRAN SULAWESI TENGGARA REKOMENDASI ( PERINGATAN DINI ) GELOMBANG DAPAT TERJADI 4,0 M S/D 5,0 M : LAUT ANDAMAN, SAMUDERA HINDIA SELATAN ENGGANO HINGGA SELATAN JAWA TIMUR, PERAIRAN SELATAN JAWA, PERAIRAN BABAR DAN TANIMBAR, LAUT ARAFURA, TELUK KARPENTARIA, PERAIRAN YOS SUDARSO, PERAIRAN SELATAN MERAUKE, PERAIRAN KAI DAN LAUT BANDA BAG. SELATAN UPDATE 17 JUNI 2010

  35. PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG KAMIS, 24 JUNI 2010 BMKG GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : TELUK SIAM, PERAIRAN BELITUNG, SAMUDERA HINDIA BARAT ACEH HINGGA BARAT MENTAWAI, PERAIRAN MENTAWAI, PERAIRAN BENGKULU, LAUT JAWA, SELAT MAKASSAR SELATAN, PERAIRAN SULAWESI SELATAN, LAUT FLORES, PERAIRAN UTARA NUSA TENGGARA, LAUT BURU, LAUT MALUKU, LAUT SERAM, PERAIRAN MOROTAI, LAUT HALMAHERA, PERAIRAN BIAK DAN SAMUDERA PASIFIK UTARA SORONG HINGGA UTARA JAYAPURA GELOMBANG DAPAT TERJADI 3,0 M S/D 4,0 M : SAMUDERA HINDIA BARAT BENGKULU, PERAIRAN ENGGANO, PERAIRAN SELATAN NUSA TENGGARA, LAUT SAWU, LAUT TIMOR BAG. BARAT, LAUT ARU, PERAIRAN UTARA AUSTRALIA, LAUT BANDA BAG. UTARA, PERAIRAN SERAM, PERAIRAN AMBON DAN PERAIRAN SULAWESI TENGGARA REKOMENDASI ( PERINGATAN DINI ) GELOMBANG DAPAT TERJADI 4,0 M S/D 5,0 M : LAUT ANDAMAN, SAMUDERA HINDIA SELATAN BENGKULU HINGGA SELATAN JAWA TIMUR, PERAIRAN SELATAN JAWA, LAUT TIMOR BAG. TIMUR, PERAIRAN BABAR DAN TANIMBAR, LAUT ARAFURA, TELUK KARPENTARIA, PERAIRAN YOS SUDARSO, PERAIRAN SELATAN MERAUKE, PERAIRAN KAI DAN LAUT BANDA BAG. SELATAN UPDATE 17 JUNI 2010

  36. ProsentasePenguranganCurahHujan(biru/-10%)danPenambahanCurahHujan(kuning/+20%)iklimkedepan (2075 – 2099) danDampaknyaterhadapDanau Penambahan C. Hujan (kuning) Bag. Selatan Aceh dan bag. Selatan Sumut (50%) Sebag. Besar Sumatera, pantura Jawa, Kalimantan, NTT dan Papua (20%) • Pengurangan C. Hujan (biru) • Bengkulu, Lampung bag. Selatan, sebagian besar Jawa, Bali, NTB, sebag. Besar Sulawesi, Kep. Maluku, sekitar Kepala Burung dan bag. Tengah Papua (20%) D.Poso D.Tempe D.Pania D.Tigi D.Kerinci D.Pauh, D.Kecil D.Riam Kanan D.Ranau D.Sideneng W.Jatiluhur W.Darma D.Lamaro W.Saguling W.Cipanunjan W.Mahalaya W.Cirata D.Segara Anak D.Batu Jai D. Tiukulit W.Batu Bulan W.Mamak W.Pelaparado W.Campa W.Penjalin W.Cacaban W.Gajah Mungkur W.Kedung Ombo D.Batur D.Bratan D.Bayah Wonorejo Sutami W.Ngebel D.Jamur Lodoyo Wlingi R.Lamongan Sengguru D.Aiwsa Salorejo Sermo Prepared by: BMKG 2009, Sumber data danau : Bakosurtanal

  37. JANUARI Medan : 1.98°C Majene : -0.3°C Palembang : 2.5°C Manado : -0.03°C P.Pinang : 1.7°C Makasar : 2.8 °C Jakarta : 1.04°C Bone : 1.8 °C Cilacap : 3.38°C Surabaya : 1.46°C Denpasar : -0.6°C Medan : 1.55°C JULI Majene : 0.0°C Palembang : 4.6°C Manado : -0.76°C P.Pinang : 0.9°C Makasar : 1.8 °C Jakarta : 1.4°C Bone : 3.0 °C Cilacap : 3.41°C Surabaya : 3.29°C Denpasar : -2.2°C IMPACT OF GLOBAL WARMING TOWARD INDONESIA : Inrease of Temperature (in 100 years) GLOBAL : 0.7°C/100 tahun

  38. Perbandingan konsentrasi CO2 di stasiun GAW Koto Tabang - Mauna Loa & Rata-rata dunia (sumber BMKG, diproses oleh NOAA).

  39. Buku : Indonesia dan Perubahan Iklim : Status Terkini dan Kebijakan

  40. GLOBAL ATMOSPHERIC WATCH (GAW) NETWORK Alert Ny Ålesund 80 80 Point Barrow Pallas-Sodankylä Mace Head Zugspitze-Hohenpeissenberg Jungfraujoch 40 40 Mt Waliguan Izana Assekrem - Tamanrasset Minamitorishima Mauna Loa Kenya 0 Danum Valley 0 Bukit Koto Tabang Samoa Arembepe Cape Point 40 40 Amsterdam Island Lauder Cape Grim Ushuaia Neumayer Station South Pole 160 80 0 80 160 40

  41. PENEMUAN PADA MASA REVOLUSI INDUSTRI (ABAD 18) Kapal api pertama

  42. GAS RUMAH KACA PROTOKOL KYOTO Sumber danKalahidup di Atmosfer BMKG

More Related