1 / 32

GENERAL INSURANCE INDUSTRY ANALYSIS

GENERAL INSURANCE INDUSTRY ANALYSIS. Case Study in PT Asuransi Bintang Tbk. Group 4: Nastiti Nurlatifiyanti Nureni Susilowati Poerbaningrat. GENERAL INSURANCE.

Download Presentation

GENERAL INSURANCE INDUSTRY ANALYSIS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. GENERAL INSURANCE INDUSTRY ANALYSIS Case Study in PT AsuransiBintangTbk Group 4: NastitiNurlatifiyanti NureniSusilowati Poerbaningrat

  2. GENERAL INSURANCE • Initially the system of insurance known as bottomry which existed in Phoenicia in 1200 BC. In this system, backers loaned money to merchants to finance voyages • Insurance as we know it today took its shape in 17th century England. There was a place called Lloyd’s Coffee House in London, owned by Edward Lloyd, where merchants, ship-owners and underwriters met to discuss and transact business. The Lloyd’s Act was passed in 1871 incorporating the members of the association into a single corporate body with perpetual succession and corporate seal. It extended from marine insurance to other insurance and guarantee business. Today, Lloyd’s has become the world’s best known insurance brand. • General insurance or non-life insurance policies, provide payments depending on the loss from a particular financial event. General insurance typically comprises any insurance that is not determined to be life insurance. It is called property and casualty insurance in the US and Non Life Insurance in Continental Europe

  3. WORLD NON LIFE PREMIUM GROWTH RATE IN 2009 Non Life Insurance premiums contracted in the industrialized country, growth slowed in the emerging markets Source: SIGMA No 2 / 2010

  4. NON LIFE PREMIUM REAL GROWTH RATE IN 2009 Source: SIGMA No 2 / 2010

  5. NON LIFE TOTAL PREMIUM VOLUME IN 2009 (in USD) Total Rank : 88 countries Source: SIGMA No 2 / 2010

  6. INSURANCE DENSITY IN INDONESIA Source: SIGMA No 2 / 2010

  7. INSURANCE COMPANIES IN INDONESIA Source: Media Asuransi

  8. PT ASURANSI BINTANG Tbk

  9. About BINTANG As per march 2010 • Didirikan : 17 Maret 1955 • Aset : Rp 204.318.407 • RBC : 222.74 % (Published) • Kantor Pemasaran : 16 Kantor Cabang Share Holder : • PT. Srihana Utama • PT. Warisan Kasih Bunda • PT. Ngrumat Bondo Utomo • PT. Dana Harta Keluarga

  10. About BINTANGBranches As per march 2010 MEDAN PEKAN BARU LAMPUNG JAKARTA CIREBON MAKASAR SURABAYA MALANG BANDUNG SEMARANG YOGYAKARTA SOLO PURWOKERTO KEDIRI DENPASAR

  11. About BINTANG • Vision • The leading insurance solution provider in profitability through technology, adaptability and creativity • Mission • Provide added value to customer through creative underwriting solutions and low administrative costs • Optimizing the available technology advantages to grow the business

  12. About BINTANG • Values • Consciousness • Sadar dan bertanggung jawab terhadap peran dan tugas yang diberikan oleh perusahaan • Customer Focus • Selalumemberikanlayanan yang terbaikkepadapelanggan external maupun internal • Trust & Respect • Bekerja dengan hati yang jujur dan niat yang tulus serta dapat dipercaya di setiap proses kerja • Spirit • Senantiasa semangat dalam pencapaian tujuan bersama yang telah ditetapkan perusahaan • Teamwork • Saling membantu, menghormati dan menghargai baik sesama rekan kerja maupun pihak lain yang bekerja sama

  13. Financial Highligths

  14. PT AsuransiBintangTbk and General Insurance Prospect in Indonesia

  15. PEST ANALYSIS Politics 1. Situasi Politik • Peristiwa politik dan sosial yang terjadi di Indonesia saat ini dapat memberi dampak merugikan pada kegiatan bisnis secara umum di Indonesia. Kesadaran berdemokrasi yang seringkali salah arah menjadi kerusuhan dan destruktif. Ketidakpastian politik, gejolak sosial dan sipil yang tercermin dengan adanya sejumlah kejadian dalam beberapa tahun terakhir. Namun khusus bagi industri asuransi kerugian, hal ini juga bisa membuka peluang bisnis, perlindungan terhadap resiko huru hara, kerusuhan, terorisme dan sabotase 2. Regulasi pemerintah • Kebijakan modal minimum yang akanmengakibatkanperusahaanharusmelakukanlangkahstrategisuntukmenambah modal, sesuai data Bapepam LK, modal dibawahRp 40 miliarada 23 asuransiumumdan 12 asuransijiwa • Tidakadajaminanbahwasituasipolitikdi Indonesia akanstabilatauPemerintahakanmenerapkankebijakanekonomi yang kondusifuntukmempertahankanpertumbuhanekonomiatau yang tidakberdampaknegatifterhadapkondisiregulasiasuransi

  16. PEST ANALYSIS Economics 1. Pertumbuhan ekonomi • Secarakumulatif, pertumbuhanekonomi Indonesia semester I-2010 dibandingkandengan semester I-2009 tumbuhsebesar 5,9 persen. Hal inimemberikansituasi yang kondusifbagiperkembanganindustriasuransi 2. Trend kenaikanpendapatanpremiasuransikerugian • Secaraumum, industriasuransikerugianmasihmengalamipertumbuhan. Premibrutotahun 2009, tercatatsebesar Rp23,13 triliun, tumbuhsebesar 5,7 % daritahun 2008.

  17. PEST ANALYSIS Social 1. Kesadaran berasuransi yang masih kurang dalam masyarakat • Masyarakat Indonesia yang mengunakanasuransimasihsangatkecilhanya 12-13 jutaorangatausekitar 5% darijumlahpenduduk Indonesia yang sekitar 230 jutaorang. 2. Rasio Premi asuransi Kerugian terhadap PDB Sumber: Majalah investor

  18. PEST ANALYSIS Technologi Perkembangan tehnologi memberikan kontribusi positif pada perkembangan asuransi kerugian • Pemanfaatantehnologiterbaruuntukmempermudahaksesterhadapasuransibagikonsumen • Dukungantehnologimampumempercepatprosesbisnisasuransi

  19. FIVE FORCES ANALYSIS

  20. FIVE FORCES ANALYSIS

  21. FIVE FORCES ANALYSIS

  22. FIVE FORCES ANALYSIS

  23. FIVE FORCES ANALYSIS

  24. SWOT ANALYSIS Strength 1. Relationship Management & Account Officer Memberikanpelayanan dan pengembangan dalam hal produk maupun melayani nasabah secara langsung sehingga proses dilapangan menjadi lebih fokus dan efesien 2. Product Development Comittee Tim Khusus untuk merancangdanmengembangkan produk-produk terbaru (Tailor Made Products) yang menghasilkan produk asuransi yang pas dengan kebutuhan Nasabah 3. Claim Center • Memberikan pelayanan focus dengan cepat dan tepat kepada setiap Nasabah, • dengan menggunakan sistem standard pelayanan terdiri dari 2 (dua) team ; • Klaim Non Motor ( Non MV ) • Klaim Motor

  25. SWOT ANALYSIS Strength 4. Information Technology Comprehensive Solution dari business Automation sampai Business to Business (B2B) interaction melalui jaringan internet ataupun VPN ; • Real Time on Line • Automatic Integrated Policy Issuance • Automatic payment reconciliation and reporting • Periodic billing & CRM automatic feed • Host to Host (H2H) billing & Online Payment • Online Employee Benefit Portal 5. Customer Service & Call Center • Tim yang berdedikasi memberikan kesempurnaan pelayanankepada setiap Nasabah • Penerapan Standarisasi Tinggi merupakan hal utama bagi kami, dan hal tersebut terwujud dalam Penghargaan selama 3 tahun berturut - turut

  26. SWOT ANALYSIS Strength 6. Telemarketing • Menggunakan IP Based System, Recording / Voice Logger system • Auto Billing Payment System

  27. SWOT ANALYSIS Weakness 1. Jaringan Distribusi yang terbatas • Kantor cabang / point of sales masih terkonsentrasi di pulau Jawa 2. Sistem Regenerasi • Sistem regenerasi belum berjalan dengan baik, sehingga ketika ada pengurangan/kehilangan karyawan tidak mudah mencari penggantinya 3. Permodalan • Keterbatasan modal mengakibatkan berkurangnya pilihan resiko yang bisa ditanggung, jika dibandingkan dengan asuransi asing (multinasional) 4. Lemahnya ”public relations” untukmengkomunikasikankeunggulan • idealnyaberalihdari “short term/hit and run marketing” menjadi “long term marketing/ customer relationship” 5. Seringkaliterlambatuntukmenanggapiperubahankebutuhanpasar • Keterbatasan back up reasuransi 6. Investasi yang belumdikeloladenganbaik • Hasil investasi yang kurang memuaskan

  28. SWOT ANALYSIS Opportunities 1. Meningkatnyakebutuhanjasasuransikarenaperkembanganekonomi 2. Berkembangnya industri pembiayaan (financing) memberikan pangsa pasar baru bagi asuransi kerugian, terutama jenis kendaraan 3. Wilayah Indonesia yang termasuk rawan bencana, meningkatkan kebutuhan masyarakat akan perlindungan asuransi property, seperti gempa bumi, banjir, angin puting beliung, tanah longsor, dll

  29. SWOT ANALYSIS Threats 1. Globalisasiekonomimenyebabkanasuransilokalharusberhadapanlangsungdenganasuransiasing yang mempunyaipermodalanlebihkuat (AFTA) 2. Persainganhargaantarperusahaanasuransikerugian yang cenderungsemakintidaksehat

  30. CONCLUSION • Strategy  Aggressive • Membangun SOP denganmelakukan benchmark terhadapperusahaansejenisuntukmenembus barrier budaya • Memperluasjaringandenganmembukalebihbanyak point of sales • Mengaktifkankembalisistemrekruitmenreguler (Management Trainee) • Menginvestasikandana yang terkumpuldiinstrumeninvestasi yang memberikankeuntunganlebihbesardengantetapmenjagakeamananinvestasi

  31. REFERENCES • Besanko, David et al., 2007. Economics of Strategy 4th edition, John Wiley & Sons, Inc. New York • Thomson, A.A. Strickland A.J III, and Gamble, JE 2010. Crafting and Executing Strategy: The Quest for Competitive Advantage 17th Ed. Boston: McGraw-Hill-Irwin • www.asuransibintang.com • www.swissre.com • www.wikipedia.com • www.bps.go.id • MajalahInfobank No 376, Juli 2010 • Majalah Investor edisi XII/205, Juli 2010 • Majalah Media Asuransiedisi 233, Juni 2010, Tahun XXXI

  32. Thank You

More Related